Kabupaten Halmahera Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Maluku Utara, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk dengan UU No. 1 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kota Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara. Secara astronomis, Kabupaten Halmahera Timur terletak antara 00⁰40’-01⁰04’ Lintang Utara dan 126⁰45’-129⁰30’ Bujur Timur. Menurut letak goegrafis, Kabupaten Halmahera Timur berbatasan dengan:
Sebelah Utara | : | Kabupaten Halmahera Utara dan Teluk Kao |
Sebelah Selatan | : | Kabupaten Halmahera Tengah, Kecamatan Patani dan Kecamatan Weda Kabupaten Halmahera Tengah |
Sebelah Barat | : | Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan |
Sebelah Timur | : | Laut Halmahera dan Samudra Pasifik |
Luas Wilayah
Kabupaten Halmahera Timur memiliki total luas wilayah 6.538,10 km² yang terdiri dari 10 kecamatan, 104 kelurahan atau desa. Kecamatan dengan luas paling besar adalah Kecamatan Wasile Selatan, yaitu 1.175,48 km² sedangkan kecamatan dengan luas paling kecil adalah Kecamatan Wasile dengan luas 337,32 km². Berikut data luas wilayah pada masing masing kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur.
Tabel 1. Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan, Luas dan Presentase Luas Wilayah di Kabupaten Halmahera Timur
No | Kecamatan | Ibukota Kecamatan | Luas
(Km²) |
Presentase Luas Wilayah (%) |
1. | Maba Selatan | Bicoli | 413,34 | 6,32% |
2. | Kota Maba | Maba Sangaji | 1.022,09 | 15,63% |
3. | Wasile Selatan | Nusa Jaya | 1.175,48 | 17,98% |
4. | Wasile | Cemara Jaya | 337,32 | 5,16% |
5. | Wasile Timur | Dodaga | 381,67 | 5,84% |
6. | Wasile Tengah | Lolobata | 617,52 | 9,44% |
7. | Wasile Utara | Labi – Labi | 552,44 | 8,45% |
8. | Maba | Buli | 385,53 | 5,90% |
9. | Maba Tengah | Wayamli | 681,43 | 10,42% |
10. | Maba Utara | Dorosago | 971,28 | 14,86% |
Luas Total | 6.538,1 | 100% |
Sumber: Kabupaten Halmahera Timur dalam Angka 2023
Sedangkan jarak kecamatan terhadap Ibu Kota Kabupaten Halmahera Timur sangat beragam. Jarak terdekat ada pada Kecamatan Kota Maba dengan jarak 2,51 km dan jarak terjauh ada pada Kecamatan Wasile Utara dengan jarak 158,60 km. Berikut gambar yang menerangkan jarak antara kecamatan terhadap Ibu Kota Kabupaten Halmahera Timur.
Kondisi Fisik
- Topografi
Secara umum, wilayah Kabupaten Halmahera Timur bervariasi, mulai dari dataran rendah di sepanjang pesisir pantai sampai dataran tinggi di pegunungan. Ketinggian wilayah di Kabupaten Halmahera Timur bervariasi. Ketinggian terendah ada pada Kecamatan Wasile Selatan dengan tinggi wilayah 8 mdpl dan ketinggian tertinggi ada pada Kecamatan Maba Tengah dengan tinggi wilayah 82 mdpl. Berikut merupakan keterangan ketinggian wilayah di Kabupaten Halmahera Timur.
Tabel 2. Ketinggian di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
No | Kecamatan | Tinggi Wilayah (mdpl) |
1 | Maba Selatan | 11 |
2 | Kota Maba | 11 |
3 | Wasile Selatan | 8 |
4 | Wasile | 39 |
5 | Wasile Timur | 20 |
6 | Wasile Tengah | 23 |
7 | Wasile Utara | 21 |
8 | Maba | 10 |
9 | Maba Tengah | 82 |
10 | Maba Utara | 73 |
Sumber: Kabupaten Halmahera Timur dalam Angka, 2023
- Geologi dan Morfologi
Secara umum wilayah Kabupaten Halmahera Timur didominasi oleh kemiringan curam dan sangat curam yakni 25-40% dengan luasan mencapai 159.059,95 Hektar (24,57%) dan lebih dari 40% seluas 154.025,51 Hektar (23,79%). Daerah tersebut cenderung lebih cocok diperuntukan sebagai kawasan lindung seperti hutan. Kemudian untuk kemiringan bergelombang yakni 15-25% dengan luasan mencapai 130.159,54 Hektar (20,11%) yang kecenderungannya cocok untuk peruntukan perkebunan, permukiman terbatas, dan kawasan hutan produksi. Sementara sisanya merupakan wilayah dengan kelerengan dibawah 15% yang lebih cocok untuk pengembangan area terbangun, seperti permukiman, budidaya persawahan atau perkebunan.
Tingginya persentase luas tanah yang termasuk dalam klasifikasi curam di Kabupaten Halmahera Timur menyebabkan persentase wilayah yang dapat digunakan sebagai lahan produktif terutama untuk pertanian menjadi relative sedikit dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Halmahera Timur. Berikut merupakan kondisi kelerengan lahan di Kabupaten Halmahera Timur.
Tabel 3. Kemiringan Lahan di Kabupaten Halmahera Timur
No | Kecamatan | <10% | 10-15% | 15-25% | 25-40% | >40% |
1 | Kota Maba | 17.351,09 | 12.808,36 | 19.192,40 | 22.761,63 | 21.744,10 |
2 | Maba | 5.222,76 | 4.305,05 | 6.966,46 | 11.216,56 | 15.521,56 |
3 | Maba Selatan | 10.527,21 | 10.740,46 | 12.715,46 | 10.664,31 | 4.489,25 |
4 | Maba Tengah | 12.091,97 | 7.919,21 | 11.053,81 | 15.994,96 | 18.024,61 |
5 | Maba Utara | 13.547,71 | 13.947,48 | 19.545,27 | 26.885,23 | 37.682,53 |
6 | Wasile | 8.103,07 | 2.771,17 | 3.685,96 | 4.933,53 | 5.792,26 |
7 | Wasile Selatan | 15.389,41 | 16.927,29 | 26.982,21 | 30.417,60 | 17.573,65 |
8 | Wasile Timur | 9.129,75 | 4.255,27 | 7.328,29 | 11.182,48 | 11.179,18 |
9 | Wasile Tengah | 9.863,47 | 8.659,09 | 10.385,64 | 11.217,23 | 8.801,10 |
10 | Wasile Utara | 9.456,93 | 11.097,30 | 12.304,04 | 13.786,41 | 13.217,26 |
Jumlah | 110.683,37 | 93.430,69 | 130.159,54 | 159.059,95 | 154.025,51 | |
Persentase | 17,10% | 14,43% | 20,11% | 24,57% | 23,79% |
Sumber: BP4D Kabupaten Halmahera Timur, 2022
- Klimatologi
Kabupaten Halmahera Timur memiliki iklim tropis dengan musim hujan dan musim kemarau bergantian sepanjang tahun. Dengan kondisi sepanjang tahun curah hujan >100 mm setiap bulannya, menurut skala Schmidt-Ferguson iklim di Kabupaten Halmahera Timur adalah Tipe A dengan sifat sangat basah, dimana jumlah tidak ada bulan kering (curah hujan <60 mm perbulan) dan jumlah bulan basah (curah hujan >100 mm perbulan) 12 bulan. Pada tahun 2021 jumlah curah hujan tertinggi pada bulan Agustus yaitu mencapai 243,8 mm³, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan November yaitu hanya 82,2 mm³. Berikut merupakan keterangan jumlah curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Halmahera Timur secara detail dapat dijelaskan dalam tabel.
Tabel 4. Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021
No | Bulan | Jumlah Curah Hujan (mm) | Jumlah Hari Hujan (hari) |
1 | Januari | 89,5 | 11 |
2 | Februari | 135 | 10 |
3 | Maret | 179,9 | 13 |
4 | April | 210 | 15 |
5 | Mei | 197,8 | 13 |
6 | Juni | 243,6 | 18 |
7 | Juli | 221,4 | 22 |
8 | Agustus | 243,8 | 16 |
9 | September | 187,6 | 20 |
10 | Oktober | 165,6 | 21 |
11 | November | 82,2 | 15 |
12 | Desember | 235 | 14 |
Sumber: Kabupaten Halmahera Timur dalam Angka, 2022
- Kerawanan Bencana
Kerawanan bencana adalah kondisi dimana pada suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu mengalami penurunan kemampuan dalam mencegah, meredam, maupun mengurangi dampak buruk dari suatu bahaya tertentu. Potensi bencana Kabupaten Halmahera Timur diketahui berdasarkan sejarah kejadian bencana menurut pencatatan Data dan Informasi Bencana Indonesia (DIBI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Timur. Bencana yang berpotensi di Kabupaten Halmahera Timur dari hasil kajian risiko bencana dan kesepakatan daerah didapat 9 bencana yaitu: banjir, banjir bandang, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim dan abrasi, gempa bumi, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor dan tsunami. Bencana-bencana tersebut dikategorikan berpotensi disebabkan kondisi daerah dan faktor penyebab bencana (faktor alam, non alam, maupun ulah manusia). Kajian bahaya untuk seluruh potensi bencana di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel sebagai Berikut:
Tabel 5. Tabel Potensi Bahaya di Kabupaten Halmahera Timur
No | Jenis Bencana | Bahaya | |
Luas (Ha) | Kelas | ||
1 | Banjir | 78.620 | TINGGI |
2 | Banjir Bandang | 20.484 | TINGGI |
3 | Cuaca Ekstrim | 159.687 | TINGGI |
4 | Gelombang Ekstrim dan Abrasi | 8.864 | TINGGI |
5 | Gempa Bumi | 645.801 | TINGGI |
6 | Kekeringan | 645.801 | TINGGI |
7 | Kebakaran Hutan dan Lahan | 542.007 | TINGGI |
8 | Tanah Longsor | 456.113 | TINGGI |
9 | Tsunami | 1.974 | TINGGI |
Sumber: RPJMD Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2021-2025
Demografi
- Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Halmahera Timur pada tahun 2022 sebanyak 96.395 jiwa. Kecamatan Wasile Selatan dalam hal ini merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak. Sementara itu, rasio jenis kelamin di Kabupaten Halmahera Timur sebesar 107,01 yang berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat ±107 penduduk laki-laki. Secara lebih rinci, jumlah penduduk di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Jumlah Penduduk, Persentase Penduduk, Kepadatan Penduk, dan Rasio Jenis Kelamin menurut Kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022
Kecamatan | Jumlah Penduduk (ribu) | Persentase Penduduk | Kepadatan Penduduk (km2) | Rasio L/P |
Kota Maba | 9.858 | 10,23 | 9,64 | 105,25 |
Maba | 13.140 | 13,63 | 34,08 | 109,24 |
Maba Selatan | 8.484 | 8,80 | 20,53 | 104,29 |
Maba Tengah | 6.233 | 7,18 | 10,16 | 107,90 |
Maba Utara | 9.126 | 9,47 | 9,04 | 110,81 |
Wasile | 10.929 | 11,34 | 32,40 | 105,32 |
Wasile Selatan | 14.235 | 14,77 | 12,11 | 110,08 |
Wasile Timur | 11.983 | 12,43 | 31,40 | 104,52 |
Wasile Tengah | 6.233 | 6,47 | 10,09 | 101,98 |
Wasile Utara | 5.482 | 5,69 | 9,92 | 108,76 |
Jumlah | 96.395 | 100 | 14,74 | 107,01 |
Sumber: Kabupaten Halmahera Timur dalam Angka 2023
- Piramida Penduduk
Penduduk Halmahera Timur didominasi oleh penduduk usia balita (0-4 tahun) yaitu sebanyak 8.826 jiwa. Selain itu, jumlah penduduk laki laki lebih banyak jika dibandingkan dengan perempuan. Adapun jika dilihat dari bentuk piramida penduduknya, Kabupaten Halmahera Timur memiliki piramida penduduk ekspansif yang berarti sebagian besar penduduknya adalah usia muda. Karenanya, dibutuhkan lapangan pekerjaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jumlah angkatan kerja saat ini. Berikut merupakan tabel jumlah penduduk berdasrkan kelompok umur serta gambar piramida penduduk secara detail.
Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Halmahera Timur 2021
Kelompok Umur | Laki-Laki | Perempuan | Total |
0-4 | 4.538 | 4.288 | 8.826 |
5-9 | 4.401 | 4.188 | 8.589 |
10-14 | 4.499 | 4.147 | 8.646 |
15-19 | 4.325 | 4.140 | 8.465 |
20-24 | 4.201 | 4.039 | 8.240 |
25-29 | 4.228 | 4.215 | 8.443 |
30-34 | 4.022 | 3.895 | 7.917 |
35-39 | 4.067 | 3.724 | 7.791 |
40-44 | 3.540 | 3.207 | 6.747 |
45-49 | 2.859 | 2.619 | 5.478 |
50-54 | 2.355 | 2.022 | 4.377 |
55-59 | 1.664 | 1.487 | 3.151 |
60-64 | 1.316 | 1.192 | 2.508 |
65-69 | 969 | 804 | 1.773 |
70-74 | 613 | 512 | 1.125 |
75+ | 455 | 423 | 878 |
Sumber: Kabupaten Halmahera Timur dalam Angka, 2022
- Proyeksi Penduduk
Berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk yang dilakukan berdasarkan data tahun 2021 dan proyeksi di tahun 2041 memperlihatkan kenaikan yang tidak terlalu signifikan. Dalam kurun waktu tersebut laju pertumbuhan penduduk rata rata adalah 1,11%. Berikut merupakan tabel terkait proyeksi penduduk Kabupaten Halmahera Timur.
Tabel 8. Proyeksi Penduduk di Kabupaten Halmahera Timur
Kabupaten Halmahera Timur | Proyeksi Penduduk | ||||
2021 | 2025 | 2030 | 2035 | 2041 | |
92.954 | 105.527 | 119.338 | 134.956 | 156.419 |
Sumber: Kabupaten Halmahera Timur dalam Angka, 2022
- Kemiskinan
Selama 8 tahun terakhir yaitu tahun 2014 – 2021 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Halmahera Timur mengalami peningkatan hingga tahun 2020 namun mengalami penurunan pada tahun 2021, dimana pada tahun 2020 angka kemiskinan mencapai 14,97 ribu dan mengalami penurunan di tahun 2021 yaitu sebesar 14,58 ribu. Sementara itu, garis kemiskinan cenderung mengalami kenaikan dimana pada tahun 2021 angkanya mencapai 600,34 rupiah/ kapita/ bulan. Secara lebih jelas, perkembangan jumlah penduduk miskin dan garis kemiskinan dapat dilihat pada gambar berikut.
Sama halnya dengan perkembangan jumlah penduduk miskin, indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan Kabupaten Halmahera Timur juga mengalami perkembangan fluktuatif selama 8 tahun terakhir. Namun demikian, secara indeks kedalaman kemiskinan mengalami kenaikan yaitu mulai dari 1,71 (2014) menjadi 2,62 (2021) dan indeks keparahan kemiskinan dari 0,31 (2014) menjadi 0,68 (2021). Secara lebih lengkap, perkembangan indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Perumahan dan Kawasan Permukiman
- Tipologi dan Jumlah Bangunan
Kabupaten Halmahera Timur memiliki pola pengembangan jenis perumahan yang dapat dibagi menjadi perumahan swadaya dan perumahan formal. Perumahan swadaya adalah perumahan yang berkembang secara alami dan dilakukan oleh masyarakat. Sedangkan untuk perumahan formal adalah jenis perumahan yang disediakan secara resmi oleh pemerintah atau swasta baik dalam skala kecil atau skala besar.
Berdasarkan data persentase rumah tangga jika dilihat menurut karakteristiknya dibagi menjadi 3 yaitu jenis kelamin KRT, kelompok pengeluaran, dan pendidikan tertinggi KRT. Sementara untuk status rumah pada tahun 2022, terdiri atas rumah milik sendiri sebesar 79,85%. Sedangkan rumah dengan status sewa/kontrak/menumpang dan lainnya sebesar 20,15%. Secara lebih detail, persentase rumah tangga menurut karakteristik dan status kepemilikan bangunan tempat tinggal di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 9. Persentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Status Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati Tahun 2022
Karakteristik | Status Kepemilikan Bangunan | Jumlah | |
Milik Sendiri | Bukan Milik Sendiri | ||
Jenis Kelamin KRT | |||
Laki-laki | 81.51 | 18.49 | 100.00 |
Perempuan | 60.29 | 39.71 | 100.00 |
Kelompok Pengeluaran | |||
40 persen terbawah | 80.68 | 19.32 | 100.00 |
40 persen tengah | 78.69 | 21.31 | 100.00 |
20 persen teratas | 80.66 | 19.34 | 100.00 |
Pendidikan Tertinggi KRT | |||
SD ke bawah | 78.61 | 21.39 | 100.00 |
SMP ke atas | 80.96 | 19.04 | 100.00 |
Halmahera Timur | 79.85 | 20.15 | 100.00 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Halmahera Timur 2022
- Status Penguasaan Bangunan
Status penguasaan bangunan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk bagian perumahan. Semakin banyak penduduk yang mempunyai rumah sendiri maka semakin banyak juga masyarakat yang tergolong mapan dan sejahtera terutama memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun selama tiga tahun terakhir, persentase tertinggi status penguasaan bangunan di Halmahera Timur dalam hal ini adalah milik sendiri, dimana pada tahun 2020 persentasenya adalah 91,00%. Secara lebih detail, persentase status penguasaan bangunan di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 10. Persentase Status Penggunaan Bangunan di Kabupaten Halmahera Timur
Status Penguasaan Bangunan | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
Milik Sendiri | 88,62 | 91,00 | 88,79 |
Kontrak/Sewa | 4,75 | 1,87 | 2,49 |
Bebas Sewa | 4,29 | 5,23 | 6,12 |
Dinas/ Lainnya | 2,35 | 1,90 | 2,60 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Maluku Utara 2019-2021
- Luas Lantai Bangunan Setiap Rumah
Luas lantai bangunan merupakan indikator lain yang menunjukkan kesejahteraan penduduk. Idealnya, sebuah keluarga harus menempati rumah dengan luas lantai minimal 8 kali jumlah anggota keluarganya. Adapun Kabupaten Halmahera Timur pada tahun 2021 dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan luas lantai 50-99 m2 dengan persentase sebesar 50,19%. Namun demikian, sampai dengan tahun tersebut masih terdapat 0,85% bangunan di Kabupaten Halmahera Timur yang memiliki luas lantai ≤ 19 m2. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan luas lantai di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Lantai Kabupaten Halmahera Timur
Luas Lantai (m2) | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
≤ 19 | 0,56 | 0,46 | 0,85 |
20-49 | 28,52 | 26,22 | 32,53 |
50-99 | 59,64 | 53,95 | 50,19 |
10-149 | 7,33 | 15,07 | 10,63 |
150+ | 3,95 | 4,30 | 5,80 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Maluku Utara, 2019-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita
Luas perkapita merupakan salah satu kriteria rumah layak huni. Menurut Badan Pusat Statistik, luas perkapita minimal agar sebuah rumah dikatakan layak huni adalah ≤ 7,2 m2. Adapun Kabupaten Halmahera Timur selama tiga tahun terakhir didominasi oleh bangunan dengan luas perkapita ≥ 10 m2. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan luas perkapita di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 12. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita di Kabupaten Halmahera Timur
Luas Perkapita (m2) | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
≤ 7,2 | 7,79 | 7,53 | 8,85 |
7,3 – 9,9 | 12,64 | 13,57 | 8,05 |
≥ 10 | 79,57 | 78,90 | 83,10 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Maluku Utara, 2019-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas
Bangunan berdasarkan atap terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan penutup bagian atas sebuah bangunan, sehingga anggota rumah tangga yang berada di rumah tersebut dapat terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Atap seng merupakan jenis atap terluas yang mendominasi bangunan di Kabupaten Halmahera Timur selama tiga tahun terakhir, dimana pada tahun 2021 persentasenya mencapai 97,44%. Secara lebih detail, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis atap terluas di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 13. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas di Kabupaten Halmahera Timur
Jenis Atap | Persentase (%) | |||
2019 | 2020 | 2021 | ||
Beton/ Genteng/ Asbes | – | 1,67 | 0,17 | |
Seng | 98,15 | 96,05 | 97,44 | |
Bambu/Kayu/Sirap/Jerami/Ijuk/Daun/Rumpia/Lainnya | 1,85 | 2,27 | 2,36 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Halmahera Timur, 2019-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas
Bangunan berdasarkan dinding terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan sisi luar/batas/penyekat dari suatu bangunan dengan bangunan lain. Selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Halmahera Timur dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan jenis dinding terluas tembok dimana pada tahun 2020 persentasenya mencapai 60,24%. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis dinding terluas di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas di Kabupaten Halmahera Timur
Jenis Dinding | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
Tembok/ Plesteran Anyaman Bambu/ Kawat | 53,78 | 60,24 | 59,08 |
Kayu/ Papan | 45,82 | 39,67 | 40,55 |
Anyaman Bambu/ Batang Kayu/ Bambu/ Lainnya | 0,40 | 0,08 | 0,37 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Maluku Utara, 2019-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas
Bangunan berdasarkan jenis lantai terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari marmer, keramik, granit, tegel/teraso, semen, kayu, tanah dan lainnya seperti bambu. Selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Halmahera Timur dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan jenis lantai terluas semen/ batu merah dimana pada tahun 2021 persentasenya adalah 65,68%. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis lantai terluas di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 15. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas di Kabupaten Halmahera Timur
Jenis Lantai | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
Marmer/Garnit/Keramik | 17,22 | 17,38 | 22,39 |
Semen/Bata Merah | 64,03 | 67,17 | 65,68 |
Tanah | 11,73 | 10,39 | 8,96 |
Parket/Vinil/Karpet/Ubin/Kayu/Bambu/Lainyya | 7,03 | 5,06 | 2,97 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Maluku Utara, 2019-2021
- Rumah Tidak Layak Huni
Rumah tidak layak huni adalah rumah yang tidak memenuhi prasyarat keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan, dan kesehatan penghuni. Kelayakan rumah sebagai hunian juga diukur melalui dua aspek yaitu kualitas fisik rumah dan kualitas fasilitas rumah. Berdasarkan data e-rtlh PUPR tahun 2023, RTLH di Kabupaten Halmahera Timur terdapat sekitar 3.769 unit RTLH. Jika dilihat dari kepemilikan tanah jumlah RTLH terbanyak yaitu tanah milik sendiri sebanyak 3.733 unit, sedangkan bukan kepemilikan sendiri sebanyak 36 unit.
- Kawasan Pemukiman Kumuh
Kawasan dengan tingkat kepadatan populasi yang tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin atau biasa disebut sebagai kawasan kumuh dan menjadi masalah besar pada hampir disemua kota di Indonesia. Kawasan kumuh mencakup tiga aspek, yaitu kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi, dan kondisi dari kedua dampak sebelumnya. Kondisi fisik dapat dilihat dari kondisi bangunannya yang rapat dan kualitas konstruksi yang rendah. Pada kondisi sosial ekonomi masyarakat mencakup tingkat pendapatan rendah, norma sosial yang longgar dan budaya kemiskinan seperti sikap yang apatis. Sedangkan dampak dari kondisi fisik dan sosial ekonomi adalah kondisi kesehatan yang buruk, sumber pencemaran dan penyebaran penyakit serta perilaku menyimpang dan akan berdampak pada kehidupan keseluruhannya.
Sebaran proporsi rumah kondisi kumuh dari Tahun 2016 sampai pada Tahun 2019 mengalami tren stabil mencapai angka 15,00 poin. Kemudian pada Tahun 2020 proporsi rumah dalam kondisi kumuh mengalami peningkatan mencapai angka 15,82 poin. Berikut merupakan grafik perkembangan proporsi rumah tangga kumuh di Kabupaten Halmahera Timur.
- Kampung Adat
Kampung adat merupakan salah satu sektor pengembangan peruntukan pariwisata. Kampung adat yang terus dilestarikan, menarik dan dapat mengambarkan bagaimana kondisi di masa lalu. Berdasarkan data BPS Kabupaten Halmahera Timur tahun 2013 terdapat rumah adat yang menjadi obyek wisata dan budaya. Berikut meruoakan persebaran rumah ada yang ada di Kabupaten Halmahera Timur.
Tabel 16. Persebaran Rumah Adat di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2013
Kecamatan | Rumah Adat |
Maba Selatan | Rumah Adat Mamolemancabo
Rumah Adat Lolos Kabil |
Kota Maba | Rumah Adat Loliklei
Rumah Adat Lolipyai Rumah Adat Farasman |
Maba Tengah | Rumah Adat Madalamo |
Sumber: BPS Kabupaten Halmahera Timur, 2015
Prasarana dan Sarana Umum
- Prasarana Jalan
Berdasarkan data base infrastruktur dan kewilayahan BP4D Kabupaten Halmahera Timur tahun 2017, total panjang ruas jalan terbangun 993,731 km dengan berbagai jenis permukaan yang tersebar di 10 kecamatan. Sebagian besar jalan yang ada permukaannya sirtu (43,96%), dan lebih dari separuhnya (53,91%) kondisinya baik. Jalan dengan kondisi rusak, persentasenya masih cukup besar (25,71%), khususnya jalan dengan permukaan sirtu dan tanah. Secara lebih jelas, jenis permukaan dan kondisi jalan di Kabupaten Halmahera Timur tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 17. Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Halmahera Timur
Jenis Permukaan Jalan | Kondisi Jalan | Jumlah | ||
Baik | Sedang | Rusak | ||
Hotmix | 227,1 | 43,42 | 7,23 | 277,75 |
Lapen | 97,28 | 35,79 | 11,18 | 144,25 |
Sirtu | 161,79 | 118,74 | 2,52 | 283,05 |
Beton | 38,68 | 2,52 | 8,60 | 49,8 |
Tanah | 10,78 | 2,03 | 72,13 | 84,94 |
Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2020
- Prasaran Drainase
Drainase merupakan salah satu infrastruktur dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan pembangunan (perencanaan infrastruktur khususnya). Persentase drainase dalam kondisi / pembuangan aliran air tidak tersumbat dalam kurun waktu lima tahun terakhir memperlihatkan perkembangan yang cukup baik, pada Tahun 2020 drainase dalam kondisi / pembuangan aliran air tidak tersumbat mencapai 54,59 persen, meningkat dari tahun sebelumnya Tahun 2019 yang mencapai 53,08 persen. Jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya memperlihatkan peningkatan sebesar 4,38 persen dimana pada Tahun 2016 mencapai 50,21 persen. Berikut merupakan tabel persentase drainase Kabupaten Halmahera Timur secara lebih detail.
Tabel 18. Persentase Drainase dalam Kondisi Baik/ Pembuangan Aliran Air tidak Tersumbat di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2016-2020
No | Uraian | Tahun | |||||
2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | |||
1 | Panjang drainase dalam kondisi baik (Km) | 92,82 | 97,08 | 172,06 | 198,25 | 245,25 | |
2 | Panjang seluruh drainase (Km) | 184,86 | 192,42 | 329,17 | 373,48 | 449,28 | |
3 | Pembuangan aliran air tidak tersumbat (1//2 X 100) | 50,21% | 50,45% | 52,27% | 53,08% | 54,59% |
Sumber: RPJMD Kabupaten Halmahera Timur, tahun 2021-2025
- Prasarana Persampahan
Pelayanan pengelolaan sampah di Kabupaten Halmahera Timur setiap tahunnya terus mengalami peningkatan hingga mencapai angka 1,28 persen pada tahun 2020, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 0,3 persen, jika dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya memperlihatkan perkembangan sebesar 0,8 persen, dimana pada Tahun 2016 sampah yang tertangani sebesar 1,20 persen. Berikut dapat dilihat jumlah persentase sampah yang tertangani pada tabel berikut.
Tabel 19. Persentase Sampah yang Tertangani di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2016-2020
No | Capaian Kinerja | Tahun | |||||
2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | |||
1 | Jumlah sampah yang tertangani (ton) | 2.087,58 | 2.313,99 | 2.342,55 | 2.372,14 | 2.804,30 | |
2 | Total jumlah sampah (ton) | 173.805,3 | 189.748,9 | 189.748,9 | 189.748,9 | 218.751,8 | |
3 | Persentase sampah yang tertangani | 1,20% | 1,22% | 1,23% | 1,25% | 1,28% |
Sumber: RPJMD Kabupaten Halmahera Timur, tahun 2021-2025
- Prasarana Telekomunikasi
Pelayanan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Halmahera Timur didukung oleh jaringan telepon kabel (fixed line) dan jaringan selular. Hampir semua desa telah dapat tercakup layanan telepon selular, dan baru sebagian desa yang telah dapat dilayani telepon kabel dalam bentuk pusat pelayanan internet. Berikut merupakan sebaran pusat pelayanan internet di Kabupaten Halmahera Timur.
Tabel 20. Sebaran Pusat Pelayanan Internet di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2019
No | Kecamatan | Jumlah Pusat Layanan Internet | Kondisi |
1 | Kota Maba | 10 | Baik |
2 | Maba | 3 | Baik |
3 | Maba Selatan | 1 | Baik |
4 | Maba Tengah | 3 | Baik |
5 | Maba Utara | 6 | Baik |
6 | Wasile | 5 | Baik |
7 | Wasile Selatan | 7 | Baik |
8 | Wasile Timur | 3 | Baik |
9 | Wasile Tengah | 3 | Baik |
10 | Wasile Utara | 5 | Baik |
Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2020
- Jaringan Listrik dan Penerangan
Pelayanan infrastruktur listrik di Kabupaten Halmahera Timur sangat terbatas. Dari 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Halmahera Timur, baru 7 kecamatan yang telah dapat dilayani oleh PLN. Sisanya 3 kecamatan masih menggunakan listrik non-PLN, yaitu:
- Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) bantuan Pemerintah Daerah yang dikelola oleh desa.
- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang bersumber dari program bantuan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.
- Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) skala Desa dari bantuan PNPM Mandiri dan Bantuan Pemerintah Daerah yang dikelola oleh kelompok atau individual.
- Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) pribadi atau perseorangan dengan kepemilikan pribadi atau individual yang dikelola secara komunal oleh beberapa rumah untuk satu mesin diesel.
Sumber listrik di Kabupaten Halmahera Timur dapat dijelaskan pada tabel Berikut:
Tabel 21. Sumber Listrik di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2019
No | Kecamatan | Jumlah Rumah | Sumber Listrik | Tidak Ada | ||||
PLN | PLTD | PLTS | Genset Desa | Genset pribadi | ||||
1 | Kota Maba | 597 | 597 | – | – | – | – | – |
2 | Maba | 725 | 725 | – | – | – | – | – |
3 | Maba Selatan | 511 | 409 | – | 142 | – | – | – |
4 | Maba Tengah | 914 | 315 | 192 | – | 407 | – | – |
5 | Maba Utara | 2.051 | – | 145 | 404 | 823 | 154 | 525 |
6 | Wasile | 1.868 | 1.755 | – | – | – | – | 113 |
7 | Wasile Selatan | 2.412 | 2.138 | – | – | 2 | – | 272 |
8 | Wasile Timur | 1.093 | 877 | – | – | – | 6 | 210 |
9 | Wasile Tengah | 2.702 | 2.399 | – | – | 30 | 12 | 261 |
10 | Wasile Utara | 1.058 | – | – | 493 | 403 | 90 | 72 |
Jumlah | 13.931 | 7.169 | 337 | 493 | 433 | 108 | 1.453 |
Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2020
- Jaringan Air Bersih dan Air Minum
Pelayanan infrastruktur air bersih masih terbatas di Kabupaten Halmahera Timur. Walaupun pelayanan Sambungan Rumah (SR) telah mencakup 8 kecamatan (kecuali Kecamatan Maba Selatan dan Kecamatan Maba Tengah), namun tidak semua desa di 8 kecamatan tersebut telah dapat dilayani air bersih dengan SR. Sebagian desa masih memanfaatkan sumur sebagai sumber air bersih rumah tangga. Secara lebih detail penyediaan air bersih rumah tangga di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 22. Penyedian Air Bersih Rumah Tangga di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2019
No | Kecamatan | Air Bersih | Keterangan | ||||
Sambungan Rumah (SR) | Komunal | Sumur | Sungai | Kondisi | |||
1 | Kota Maba | √ | – | √ | – | Baik | Belum menyeluruh |
2 | Maba | √ | – | √ | – | Baik | Belum menyeluruh |
3 | Maba Selatan | √ | √ | √ | – | Baik | Belum menyeluruh |
4 | Maba Tengah | – | – | √ | – | Baik | – |
5 | Maba Utara | √ | – | √ | – | Baik | – |
6 | Wasile | √ | – | √ | – | Baik | Belum menyeluruh |
7 | Wasile Selatan | √ | √ | √ | – | Baik | Belum menyeluruh |
8 | Wasile Timur | √ | – | √ | – | Baik | Belum menyeluruh |
9 | Wasile Tengah | √ | √ | √ | – | Baik | Belum menyeluruh |
10 | Wasile Utara | √ | – | √ | – | Baik | Belum menyeluruh |
Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Halmahera Timur, 2020
- Sarana Sanitasi
Sarana sanitasi menjadi salah satu hal yang penting dalam pembahasan permukiman terutama rumah layak huni. Salah satu yang menjadi penilaian rumah layak huni adalah rumah berakses sanitasi yang sekurang-kurangnya mempunyai akses untuk memperoleh layanan sanitasi sebagai berikut:
- Fasilitas air bersih
- Pembuangan air besar/tinja
- Pembuangan air limbah air bekas
- Pembuangan sampah
Persentase rumah tinggal bersanitasi, didapat dari perhitungan jumlah rumah tangga berakses sanitasi per jumlah rumah tangga di suatu daerah. Perhitungan ini dapat digunakan untuk mengetahui berapa persentase rumah tinggal penduduk yang bersanitasi. Pada tahun 2017 persentase rumah tinggal penduduk yang bersanitasi di Kabupaten Halmahera Timur mencapai 4,24 persen, atau meningkat mencapai 2,26 persen dari tahun sebelumnya. Namun pada tahun berikutnya secara keseluruhan cenderung mengalami penurunan mencapai nilai 3,90 persen di Tahun 2020. Berikut merupakan tabel persentase rumah tangga di Kabupaten Halmahera Timur dari tahun 2016 sampai 2020.
- Sarana Peribadatan
Jumlah sarana peribadatan di Kabupaten Halmahera Timur terdiri dari masjid, mushola, dan gereja. Dari jenis sarana sarana peribadatan tersebut, jumlah mushola memiliki jumlah yang tinggi di semua kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur.
Tabel 23. Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022
No | Kecamatan | Masjid | Mushola | Gereja Protestan | Gereja Katholik |
1 | Kota Maba | 8 | 8 | 2 | – |
2 | Maba | 5 | 5 | 14 | 1 |
3 | Maba Selatan | 11 | 4 | – | – |
4 | Maba Tengah | 10 | – | – | – |
5 | Maba Utara | 6 | 1 | 12 | – |
6 | Wasile | 10 | 38 | 6 | – |
7 | Wasile Selatan | 10 | 11 | 24 | 1 |
8 | Wasile Timur | 14 | 26 | 10 | – |
9 | Wasile Tengah | 3 | – | 17 | – |
10 | Wasile Utara | 2 | – | – | – |
Jumlah | 79 | 87 | 85 | 2 |
Sumber: Kabupaten Halmahera Timur dalam Angka 2023
- Sarana Pendidikan
Kabupaten Halmahera Timur memiliki ketersediaan fasilitas pendidikan mulai dari SD/MI hingga SMA/MA sederajat. Adapun secara lebih rinci, jumlah fasilitas dan persentasenya di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 24. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022
No | Kecamatan | SD | SMP | SMA | SMK |
1 | Kota Maba | 7 | 5 | 2 | 1 |
2 | Maba | 7 | 4 | 1 | 1 |
3 | Maba Selatan | 10 | 4 | 1 | 1 |
4 | Maba Tengah | 11 | 3 | 1 | – |
5 | Maba Utara | 13 | 7 | 2 | – |
6 | Wasile | 7 | 2 | 1 | 1 |
7 | Wasile Selatan | 20 | 10 | 4 | 2 |
8 | Wasile Timur | 11 | 4 | 2 | 1 |
9 | Wasile Tengah | 8 | 3 | 1 | 1 |
10 | Wasile Utara | 7 | 3 | 1 | – |
Jumlah | 101 | 45 | 16 | 1 |
Sumber: Kabupaten Halmahera Timur dalam Angka 2023
- Sarana Kesehatan
Terdapat berbagai macam jenis fasilitas kesehatan di Kabupaten Halmahera Timur yaitu seperti rumah sakit, poliklinik, puskesmas, puskesmas pembantu, dan apotek. Berikut merupakan jumlah masing-masing fasilitas kesehatan tersebut.
Tabel 25. Jumlah Eksisting Sarana Kesehatan di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2022
No | Kecamatan | Rumah Sakit | Poliklinik | Puskesmas | Puskesmas Pembantu | Apotek |
1 | Kota Maba | 1 | – | 2 | 2 | 1 |
2 | Maba | – | 1 | 1 | – | 2 |
3 | Maba Selatan | – | – | 2 | 1 | – |
4 | Maba Tengah | – | – | 2 | 6 | – |
5 | Maba Utara | – | – | 2 | 9 | – |
6 | Wasile | – | – | 1 | – | 2 |
7 | Wasile Selatan | – | – | 3 | 4 | 1 |
8 | Wasile Timur | – | – | 1 | 1 | 2 |
9 | Wasile Tengah | – | – | 1 | 1 | – |
10 | Wasile Utara | – | – | 1 | 2 | – |
Sumber: Kabupaten Halmahera Timur dalam Angka 2023
- Sarana Perdagangan
Pasar menjadi salah satu sarana perdagangan yang menopang ekonomi di Kabupaten Halmahera Timur. Pada tahun 2020, terdapat sebanyak 6 pasar dengan bangunan di Kabupaten Halmahera Timur. Selain pasar, terdapat beberapa sarana perdagangan di Kabupaten Halmahera Timur yaitu kelompok pertokoan, kios, dan warung. Secara lebih detail, perkembangan jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Halmahera Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Jenis Sarana Perdagangan | 2018 | 2019 | 2020 |
Pasar | 2 | 3 | 1 |
Toko | 153 | 154 | 155 |
Kios | 1.053 | 1.058 | 1.060 |
Warung | 15 | 16 | 18 |
Jumlah | 1.223 | 1.231 | 1.234 |
Tabel 26. Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Halmahera Timur Tahun 2020
Sumber: Kabupaten Halmahera Timur dalam Angka Tahun 2022