Provinsi Sumatera Utara beribukota Medan, Terletak antara 10 – 40 LU, 980 – 1000 B.T. Batas wilayahnya

  • Sebelah utara provinsi Aceh dan Selat Sumatera
  • Sebelah selatan berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat dan Riau
  • Sebelah timur berbatasan dengan Selat Malaka
  • Sebelah barat berbatasan dengan Samudra Hindia

Daerahnya terdiri atas pantai dan dataran rendah di sebelah timur dan barat provinsi ini, dan dataran tinggi yang terdapat di dataran tinggi Karo, Toba dan Humbang. Kekayaan alam yang dimiliki Sumatera Utara adalah minyak bumi, batu bara, belerang, emas dan sebagainya yang merupakan hasil tambang. Dan kini provinsi ini lebih dikenal lagi dengan bendungan raksasa Asahan dengan air terjun Sigura-gura yang merupakan proyek besar pembangkit tenaga listrik.
 

 

Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 73006,54 km2, berikut luas kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara:

Tabel 1. Luas Wilayah menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

No. Kabupaten/Kota Ibu kota Luas wilayah (km2)
1 Kabupaten Asahan Kisaran 3.702,21
2 Kabupaten Batu Bara Limapuluh 922,2
3 Kabupaten Dairi Sidikalang 1.927,80
4 Kabupaten Deli Serdang Lubuk Pakam 2.241,68
5 Kabupaten Humbang Hasundutan Dolok Sanggul 2.335,33
6 Kabupaten Karo Kabanjahe 2.127,00
7 Kabupaten Labuhanbatu Rantau Prapat 2.156,02
8 Kabupaten Labuhanbatu Selatan Kota Pinang 3.596,00
9 Kabupaten Labuhanbatu Utara Aek Kanopan 3.570,98
10 Kabupaten Langkat Stabat 6.262,00
11 Kabupaten Mandailing Natal Panyabungan 6.134,00
12 Kabupaten Nias Gunung Sitoli 1.842,51
13 Kabupaten Nias Barat Lahomi 473,73
14 Kabupaten Nias Selatan Teluk Dalam 1.825,20
15 Kabupaten Nias Utara Lotu 1.202,78
16 Kabupaten Padang Lawas Sibuhuan 3.918,05
17 Kabupaten Padang Lawas Utara Gunung Tua 3.918,05
18 Kabupaten Pakpak Bharat Salak 1.218,30
19 Kabupaten Samosir Pangururan 2.069,05
20 Kabupaten Serdang Bedagai Sei Rampah 1.900,22
21 Kabupaten Simalungun Raya 4.369,00
22 Kabupaten Tapanuli Selatan Sipirok 6.030,47
23 Kabupaten Tapanuli Tengah Pandan 2.188,00
24 Kabupaten Tapanuli Utara Tarutung 3.791,64
25 Kabupaten Toba Samosir Balige 2.328,89
26 Kota Binjai Binjai Kota 59,19
27 Kota Gunungsitoli Gunungsitoli 280,78
28 Kota Medan Medan 265
29 Kota Padang Sidimpuan Padangsidimpuan 114,66
30 Kota Pematang Siantar Pematangsiantar 55,66
31 Kota Sibolga Sibolga 41,31
32 Kota Tanjung Balai Tanjungbalai 107,83
33 Kota Tebing Tinggi Tebing Tinggi 31
Sumatera Utara 73006,54

 

Sumatera Utara tersohor karena luas perkebunannya, hingga kini, perkebunan tetap menjadi primadona perekonomian provinsi. Perkebunan tersebut tersebar di Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Komoditas tersebut telah diekspor ke berbagai negara dan memberikan sumbangan devisa yang sangat besar bagi Indonesia.

Dari total 33 kabupaten/kota yang ada, Kabupaten Langkat merupakan daerah dengan luas terbesar di Provinsi Sumatera Utara. Sebagian besar wilayah Provinsi Sumatera Utara berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil wilayah lainnya
berada di Pulau Nias, pulau-pulau batu, serta pulaupulau kecil, baik di bagian barat maupun timur pantai Pulau Sumatera. Tidak heran jika Provinsi Sumatera Utara memiliki beragam etnis mengingat persebaran wilayah daratannya yang tersebar di beberapa pulau.

 

Kependudukan

Sumatera Utara merupakan provinsi yang keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut data dari BPS, jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara sebesar 14 262 147 jiwa. Berikut merupakan tabel rincian jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara menurut Kabupaten/Kota:

 

Tabel 2. Jumlah Penduduk Provinsi Suamtera Utara

No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
Kabupaten
1 N i a s 142 110 78
2 Mandailing Natal 439 505 72
3 Tapanuli Selatan 278 587 47
4 Tapanuli Tengah 363 705 167
5 Tapanuli Utara 297 806 79
6 Toba Samosir 181 790 79
7 Labuhanbatu 478 593 222
8 A s a h a n 718 718 195
9 Simalungun 859 228 197
10 D  a  i  r  i 281 876 147
11 K  a  r  o 403 207 190
12 Deli Serdang 2 114 627 944
13 L a n g k a t 1 028 309 165
14 Nias Selatan 314 395 173
15 Humbang Hasundutan 186 694 80
16 Pakpak Bharat 47 183 39
17 Samosir 125 099 61
18 Serdang Bedagai 612 924 323
19 Batu Bara 409 091 444
20 Padang Lawas Utara 262 895 68
21 Padang Lawas 269 799 70
22 Labuhanbatu Selatan 326 825 91
23 Labuhanbatu Utara 357 691 101
24 Nias Utara 136 090 114
25 Nias Barat 81 279 172
Kota
1 S i b o l g a 87 090 2 109
2 Tanjungbalai 171 187 1 588
3 Pematangsiantar 251 513 4 519
4 Tebing Tinggi 160 686 5 184
5 M e d a n 2 247 425 8 481
6 B i n j a i 270 926 4 578
7 Padangsidimpuan 216 013 1 884
8 Gunungsitoli 139 281 497
Sumatera Utara 14 262 147 196

Sumber: BPS Sumatera Utara, 2019

 

 

Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara pada Maret 2018 mencapai 1324,98 ribu jiwa. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 1,59 ribu jiwa dibandingkan September 2017. Penurunan lebih signifikan terjadi jika dibandingkan dengan angka maret tahun sebelumnya. Jumlah penduduk miskin menurun sebanyak 127,3 ribu jiwa.

Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2017 – Maret 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebesar 31,58 ribu jiwa, sedangkan daerah perdesaan turun sebesar 33,17 ribu jiwa. Persentase kemiskinan di perkotaan naik dari 8,96 persen menjadi 9,15 persen. Sedangkan di perdesaan turun dari 9,62 persen menjadi 9,3 persen.

 

Tabel 3. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah, Maret 2014 – Maret 2018

No Tahun Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) Persentase Penduduk Miskin
Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa
1 Maret 2014 632,20 654,47 1 286,7 9,35 9,40 9,38
2 September 2014 667,47 693,13 1 360,6 9,81 9,89 9,85
3 Maret 2015 699,30 764,37 1 463,67 10,16 10,89 10,53
4 September 2015 727,76 780,38 1 508,14 10,51 11,06 10,79
5 Maret 2016 690,80 765,15 1 455,95 9,75 10,97 10,35
6 September 2016 690,34 762,21 1 452,55 9,69 10,86 10,27
7 Maret 2017 710,71 743,17 1 453,87 9,80 10,66 10,22
8 September 2017 663,27 663,3 1326,57 8,96 9,62 9,28
9 Maret 2018 694,85 630,13 1324,98 9,15 9,3 9,22

Sumber: BPS Sumatera Utara, 2019

 

Backlog dan Rumah Tidak Layak Huni

Besarnya angka kemiskinan menyebabkan berbagai permasalahan, diantaranya ketidakmampuan masyarakat dalam menyediakan rumah layak huni bagi dirinya sendiri serta timbulnya ketimpangan antara kebutuhan rumah dengan ketersediaan rumah. Provinsi Sumatera Utara memiliki angka kemiskinan yang cukup besar. Dari data ertlh kementerian PUPR, jumlah rumah tangga yang tidak mampu menyediakan rumah layak huni sebesar 21.387 KK. Berikut merupakan tabel rincian rtlh Provinsi Sumatera Utara menurut kabupaten/kota:

Tabel. RTLH Provinsi Sumatera Utara

No Kabupaten/Kota Jumlah Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Rumah Tangga
Kabupaten
1 Tapanuli Utara 5 10 82
2 Tapanuli Selatan 2 4 4
3 Nias 2 2 2
4 Langkat 1 1 1
5 Karo 8 55 987
6 Deli Serdang 2 6 50
7 Labuhan Batu 2 2 2
8 Dairi 4 6 68
9 Toba Samosir 4 12 78
10 Mandaling Natal 19 83 1111
11 Nias Selatan 1 1 1
12 PapPak Selatan 5 22 737
13 Humbang 6 7 217
14 Samosir 3 6 8
15 Serdang Bedagai 2 2 2
16 Batu Bara 1 1 2
17 Padang Lawas Utara 3 9 194
18 Padang Lawas 10 52 1132
19 Labuhan Batu Selatan 5 43 2374
20 Labuhan Batu Utara 5 35 1943
21 Nias Utara 4 15 610
22 Nias Barat 2 3 8
23 Pesisir Selatan 15 134 5348
Kota
24 Medan 3 3 5
25 Pematang Siantar 8 40 195
26 Sibolga 2 6 228
27 Tebing Tinggi 2 2 2
28 Padang Sidempuan 6 18 648
29 Gunung Sitoli 15 134 5348
Sumatera Utara 147 714 21387

Sumber: ertlh.perumahan.go.id

Selain dari rumah tidak layak huni, ketimpangan antara jumlah kebutuhan rumah dan ketersediaan rumah menjadi masalah yang sering terjadi akibat dari kemiskinan yang sangat tinggi. Jumlah total ketimpangan kebutuhan rumah dengan ketersediaan rumah di Provinsi Sumatera Utara dari data kementerian PUPR sebesar 19.393 KK. Berkut merupakan tabel rincian backlog perumahan di Provinsi Sumatera Utara:

 

Tabel. Backlog Perumahan Provinsi Sumatera Utara

Provinsi Rumah Tangga Kepala Keluarga Penghuni (Jiwa) Backlog (KK)
Sumatera Utara 19.391 49.498 125.958 19.393

Sumber: ertlh.perumahan.go.id

Pada dasarnya pembangunan perumahan dan permukiman bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Usaha pemenuhan kebutuhan perumahan ini diusahakan dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan serta mewujudkan hunian yang layak dalam suatu lingkungan perumahan yang sehat, aman, selaras, serasi dan teratur.

Pola penggunaan lahan Provinsi Sumatera Utara dibagi menjadi 6 jenis guna lahan, yaitu hutan lindung, hutan produksi, perkebunan, pertanian lahan basah, pertanian lahan kering dan permukiman. Penggunaan lahan pertanian tiap tahunnya mengalami penurunan, akan tetapi untuk lahan perkebunan meningkat. Guna lahan di Provinsi Sumatera Utara memiliki kaitan dengan pola permukiman di Provinsi tersebut. Dimana masyarakat akan lebih cenderung mendekati tempat masyarakat mencari pekerjaan. Sehingga permukiman lebih padat diaera perkotaan dan perkebunan.

Pola persebaran penduduk, kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara dikelompokkan menjadi 4 kawasan, yaitu Kawasan Pantai Timur, Dataran Tinggi, Pantai Barat dan Kepulauan Nias. Terkonsentrasinya penduudk di Kawasan Pantai Timur berkaitan erat dengan pola urbanisasi dan migrasi antar kawasan di Provinsi Sumatera Utara. Hal tersebut mengidintifikasikan tingginya proses urbanisasi di Kawasan Pantai Timur yang perwujudannya untuk perkotaan serta terdapatnya kota-kota utama sepanjang jalur transportasi Lintas Timur. Sehingga pola permukiman Provinsi Sumatera Utara terkonsentrasi di Kawasan Pantai Timur.

 

 

Sumber:

http://www.bpkp.go.id/sumut/konten/236/

dataerlth.perumahan.pu.go.id diakses pada 20 Juni 2019, pukul 10.00 WIB

sumut.bps.go.id