Provinsi Lampung terletak di paling selatan Pulau Sumatera. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan di sebelah utara, Laut Jawa di sebelah timur, Selat Sunda di sebelah selatan, dan Samudera Hindia di sebelah barat. Wilayah ini terhampar antara 103°40’ – 105°50’ Bujur Timur dan 6° 45’-3°45’ Lintang Selatan. Daerah Provinsi Lampung meliputi area dataran seluas 35.288,35 Km2 termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara Pulau Sumatera.
Provinsi ini memiliki 13 kabupaten dan 2 kota, dengan ibu kota provinsinya terletak di Kota Bandar Lampung. Secara geografis, sepanjang pantai sebelah barat dan selatan Provinsi Lampung berupa daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Di tengah-tengah merupakan dataran rendah. Sementara itu, di sepanjang pantai sebelah timur merupakan perairan yang luas.
Tabe1. Pembagian Wilayah Administrasi Provinsi Lampung Tahun 2015
Wilayah | Luas Wilayah | Jumlah Kecamatan | Jumlah Desa/kelurahan |
Lampung Barat | 2142.78 | 15 | 136 |
Tanggamus | 3020.64 | 20 | 302 |
Lampung Selatan | 700.32 | 17 | 260 |
Lampung Timur | 5325.03 | 24 | 264 |
Lampung Tengah | 3802.68 | 28 | 314 |
Lampung Utara | 2725.87 | 23 | 247 |
Way Kanan | 3921.63 | 14 | 227 |
Tulang Bawang | 3466.32 | 15 | 151 |
Pesawaran | 2243.51 | 11 | 144 |
Pringsewu | 625 | 9 | 131 |
Mesuji | 2184 | 7 | 105 |
Tulang Bawang Barat | 1201 | 8 | 96 |
Pesisir Barat | 2907.23 | 11 | 118 |
Bandar Lampung | 296 | 20 | 126 |
Metro | 61.79 | 5 | 22 |
Provinsi Lampung | 34623.8 | 227 | 2643 |
Sumber : BPS Provinsi Lampung
Kependudukan
Penduduk merupakan aspek penting dalam penanganan perumahan dan permukiman suatu wilayah. Penduduk menentukan jumlah kebutuhan rumah serta fasilitas pendukung kehidupan masyarakat. Semakin banyak jumlah penduduk, maka kebutuhan akan rumah dan fasilitas dasar permukiman akan semakin tinggi dan begitu pula sebaliknya.
Penduduk asli Lampung terdiri atas berbagai suku, antara lain Lampung, Rawas, Melayu, Pasemah dan Semendo. Penduduk pendatang yang menetap di Provinsi Lampung diperkirakan mencapai 84%. Banyaknya penduduk pendatang ini diakibatkan adanya program relokasi yang dilakukan sejak tahun 1905 oleh pemerintah Belanda, kemudian dilanjutkan dengan program transmigrasi yang berlangsung sejak sekitar tahun 1932 hingga 1980-an.
Berdasarkan data dari Provinsi Lampung dalam Angka 2018, diketahui bahwa penduduk Provinsi Lampung berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017 sebanyak 8.289.577 jiwa yang terdiri atas 4.247.121 jiwa penduduk laki-laki dan 4.042.456 jiwa penduduk perempuan sehingga sex rationya sebesar 105,06. Angka ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan perhitungan laju pertumbuhan penduduk keseluruhan dari tahun 2010 hingga 2017 sebesar 1,18%. Laju pertumbuhan tertinggi terdapat di Kota Bandara Lampung (1,98%) sedangkan laju pertumbuhan terendah adalah di Kabupaten Lampung Utara (0,63%). Bandara Lampung memiliki laju pertumbuhan tertinggi karena secara administratif, wilayah ini merupakan Ibukota Provinsi Lampung sehingga daya tarik wilayah bagi masyarakat untuk tinggal di daerah tersebut tinggi.
Tabel 2 Jumlah Penduduk, Sex ratio dan Kepadatan Penduduk Provinsi Lampung Tahun 2017
Kab/Kota | Penduduk | Sex Ratio | kepadatan (jiwa/km2) |
Lampung Barat | 298286 | 113,21 | 139 |
Tanggamus | 586624 | 108,74 | 194 |
Lampung Selatan | 992763 | 105,35 | 1 418 |
Lampung Timur | 1027476 | 104,55 | 193 |
Lampung Tengah | 1261498 | 103,63 | 332 |
Lampung Utara | 612100 | 103,20 | 225 |
Way Kanan | 441922 | 106,14 | 113 |
Tulang Bawang | 440511 | 107,21 | 127 |
Pesawaran | 435827 | 106,04 | 194 |
Pringsewu | 393901 | 104,95 | 630 |
Mesuji | 198092 | 109,47 | 91 |
Tulang Bawang Barat | 269162 | 105,21 | 224 |
Pesisir Barat | 152529 | 110,40 | 52 |
Bandar Lampung | 1015910 | 101,35 | 3432 |
Metro | 162976 | 99,84 | 2638 |
Provinsi Lampung | 8289577 | 105,06 | 239 |
Sumber : Statistik Provinsi Lampung Tahun 2018
Penduduk Miskin Provinsi Lampung
Secara umum, penduduk miskin di Provinsi Lampung dari tahun 2014-2018 didominasi oleh penduduk yang tinggal di kawasan perdesaan. Dalam kurun waktu 4 tahun tersebut meskipun fluktuatif, jumlah penduduk miskin menunjukkan penurunan. Jumlah penduduk miskin di kawasan perkotaan juga menunjukkan angka yang fluktuatif. Akan tetapi secara general, persentase penduduk miskin perkotaan cenderung mengalami penurunan sehingga pada tahun 2018, persentasenya 9.27%.

Persentase Penduduk Miskin Perkotaan dan Perdesaan di Provinsi Lampung Tahun 2014-2017
Sumber : Profil Kemiskinan Provinsi Lampung Tahun 2018
Kualitas Perumahan
Kualitas perumahan dapat dinilai dari kondisi fisik rumah yang meliputi kondisi atap, dinding, dan lantai bangunan. Dari tahun 2015 hingga tahun 2017, kualitas permukiman di Provinsi Lampung semakin baik. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah rumah yang menggunakan lantai bukan tanah dari 90,88% menjadi 93,04%. Selain itu, kondisi rumah dengan atap yang layak juga mengalami peningkatan dari 99,82% menjadi 99,85%. Material dinding rumah yang sudah permanen juga meningkat dari 90,55% menjadi 93,67%. Peningkatan kondisi fisik rumah yang dimiliki masyarakat mengindikasikan semakin baiknya kualitas lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Tabel 3 Kondisi Rumah di Provinsi Lampung
Kondisi Perumahan | 2015 | 2016 | 2017 |
Lantai Bukan Tanah | 90,88 | 92,56 | 93,04 |
Atap Layak | 99,82 | 99,90 | 99,85 |
Dinding Permanen | 90,55 | 92,26 | 93,67 |
Rata-Rata Luas Lantai Perkapita (m2) | 23,18 | 24,23 | 25,44 |
Jamban Sendiri | 83,77 | 82,22 | 84,73 |
Penerangan Listrik | 98,44 | 98,50 | 99,06 |
Sumber : BPS Provinsi Lampung, Susenas 2015-2017
Selain kondisi fisik rumah, kualitas permukiman juga dapat dinilai dari sumber air yang digunakan oleh rumah tangga. Ketersediaan air bersih merupakan kebu- tuhan yang sangat penting bagi rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. Di Lampung, Persentase rumah tangga yang menggunakan air ledeng/kemasan/isi ulang pada tahun 2015- 2017 mengalami peningkatan yaitu dari 20,79 persen menjadi 22,70 persen di tahun 2017. Sementara itu, jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih menurun dalam yaitu dari 57,20 persen pada tahun 2015 menjadi 55,42 % pada tahun 2017.
Rumah Tidak Layak Huni
Rumah tidak layak huni adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan, dan kesehatan penghuni.Keberadaan rumah tidak layak huni merupakan pekerjaan rumah bagi pemangku kepentingan dalam bidang perumahan dan permukiman. Dari 15 kabupaten/kota yang berada di Provinsi Lampung, seluruh wilayah masih terdapat rumah tidak layak huni yang totalnya mencapai 58023 rumah tangga. Dilihat dari distribusinya, wilayah dengan jumlah RTLH tertinggi adalah di Kabupaten Lampung Timur yang jumlahnya mencapai 16491.
Tabel 4 Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Provinsi Lampung
Kabupaten/Kota | Jumlah Kecamatan | Jumlah Desa/Kelurahan | Jumlah Rumah Tangga |
Lampung Selatan | 5 | 12 | 544 |
Lampung Tengah | 26 | 126 | 5211 |
Lampung Utara | 19 | 90 | 3819 |
Lampung Barat | 6 | 31 | 242 |
Tulang Bawang | 1 | 1 | 5 |
Tanggamus | 4 | 20 | 685 |
Lampung Timur | 22 | 143 | 16491 |
Way Kanan | 14 | 179 | 3882 |
Pesawaran | 9 | 67 | 4276 |
Pringsewu | 6 | 29 | 1204 |
Mesuji | 7 | 90 | 10455 |
Tulang Bawang Barat | 9 | 91 | 3399 |
Pesisir Barat | 11 | 116 | 7196 |
Bandar Lampung | 9 | 12 | 393 |
Metro | 2 | 5 | 221 |
Provinsi Lampung | 150 | 1012 | 58023 |
Sumber : http://datartlh.perumahan.pu.go.id, diakses pada 11 Juni 2019
Backlog
Masih adanya angka backlog menandakan masih terdapat rumah tangga yang belum memiliki rumah. Dilihat dari angka backlog yang ada, wilayah dengan backlog tertinggi adalah di Kabupaten Lampung Timur sejumlah 1649 unit, Kabupaten Tanggamus 890 unit dan Kabupaten Lampung Utara 685 unit. Masih cukup tingginya angka backlog dapat diatasi dengan penyediaan rumah baik secara mandiri maupun program penyediaan rumah dari pemerintah termasuk untuk MBR.
Tabel 5 Jumlah Backlog di Provinsi Lampung
Nama Kabupaten/Kota | Rumah Tangga | Kepala Keluarga | Penghuni | Backlog |
Lampung Barat | 608 | 1391 | 3682 | 635 |
Tanggamus | 863 | 1841 | 5256 | 890 |
Lampung Selatan | 164 | 426 | 1073 | 176 |
Lampung Timur | 1392 | 26834 | 27165 | 1649 |
Lampung Tengah | 81 | 695 | 941 | 98 |
Lampung Utara | 576 | 7785 | 9753 | 685 |
Way Kanan | 69 | 218 | 488 | 72 |
Tulang Bawang | 284 | 579 | 1643 | 292 |
Pesawaran | 459 | 1414 | 3085 | 475 |
Pringsewu* | 2 | 4 | 11 | 2 |
Mesuji | 410 | 9996 | 11571 | 418 |
Tulang Bawang Barat | 27 | 1231 | 227 | 29 |
Pesisir Barat | 153 | 328 | 984 | 157 |
Bandar Lampung | 420 | 2647 | 4490 | 448 |
Metro | 31 | 72 | 211 | 35 |
*Hanya data Kecamatan Ambarketawang
Sumber : http://datartlh.perumahan.pu.go.id, diakses pada 11 Juni 2019