Kebijakan pembiayaan perumahan di Indonesia dapat digambarkan melalui Sistem Pembiayaan Perumahan, yakni mekanisme dan proses yang melibatkan berbagai pelaku dalam mengalirkan dana dari pihak pemilik dana (investor) ke pihak yang membutuhkan pendanaan (peminjam) untuk memenuhi kebutuhan dan/atau memiliki hunian melalui lembaga intermediary. Sistem pembiayaan perumahan di Indonesia mengakomodasi tidak hanya pembiayaan formal, yaitu pembiayaan yang bersandar pada lembaga formal (bank, perusahaan pembiayaan), tetapi juga pembiayaan informal perumahan yang bersandar pada lembaga informal seperti pembiayaan berbasis komunitas (koperasi, arisan) serta hubungan baik antar teman dan berbasis kekeluargaan. Kedua hal tersebut perlu diakomodasi sama baiknya mengingat perbedaan tingkat kemampuan finansial/keuangan masyarakat dalam memperoleh perumahan.
Arah kebijakan pembiayaan perumahan dapat ditinjau dari arah kebijakan pembangunan perumahan nasional berdasarkan RPJMN 2020-2024. Kebijakan ini diarahkan untuk meningkatkan akses masyarakat secara bertahap terhadap perumahan dan permukiman layak, aman, dan terjangkau untuk mewujudkan kota yang inklusif dan layak huni. Strategi dilakukan melalui tiga pendekatan utama, yakni pendekatan dari sisi permintaan (demand side), dari sisi pasokan (supply side), dan lingkungan yang mendukung (enabling environment). Strategi yang terkait dengan pembiayaan perumahan dilakukan melalui:
- Pemantapan sistem pembiayaan primer dan sekunder perumahan, termasuk optimalisasi pemanfaatan sumber pembiayaan jangka panjang seperti Tabungan dan Asuransi Pensiun (TASPEN) dan BPJS Ketenagakerjaan;
- Reformasi subsidi perumahan yang lebih efisien dan tepat sasaran;
- Perluasan fasilitas pembiayaan perumahan terutama bagi masyarakat berpenghasilan tidak tetap dan membangun rumahnya secara swadaya;
- Pengembangan layanan Badan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk memperluas akses pembiayaan perumahan.
- Pemanfaatan tanah milik negara/BUMN untuk mendukung penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah;