Provinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat Pulau Kalimantan atau di antara garis 2o08 LU serta 3005 LS dan di antara 108o0 BT serta 114o10 BT pada peta bumi. Berdasarkan letak geografisnya, Provinsi Kalimantan Barat tepat dilalui oleh garis Khatulistiwa (garis lintang 0o) tepatnya di atas Kota Pontianak. Karena pengaruh letak ini pula, maka Kalimantan Barat adalah salah satu daerah tropik dengan suhu udara cukup tinggi serta diiringi kelembaban yang tinggi.

 

 

Kalimantan Barat termasuk salah satu provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara asing, yaitu dengan Negara Bagian Serawak, Malaysia Timur. Bahkan dengan posisi ini, Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan darat untuk masuk dan keluar dari negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antara Kalimantan Barat dan Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara Pontianak – Entikong – Kuching (Sarawak, Malaysia) sepanjang kurang lebih 400 km dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar enam sampai delapan jam perjalanan.

Batas-batas wilayah selengkapnya bagi daerah Provinsi Kalbar adalah :

  • Utara : Sarawak (Malaysia)
  • Selatan : Laut Jawa & Kalteng
  • Timur : Kalimantan Timur
  • Barat : Laut Natuna dan Selat Karimata

 

Sebelah utara Kalbar terdapat empat kabupaten yang langsung berhadapan dengan negara jiran yaitu; Kabupaten Sambas, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu, yang membujur sepanjang Pegunungan Kalingkang – Kapuas Hulu. Sebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah merupakan dataran rendah dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53 persen dari luas Indonesia atau 1,13 kali luas Pulau Jawa. Wilayah ini membentang lurus dari Utara ke Selatan sepanjang lebih dari 600 km dan sekitar 850 km dari Barat ke Timur.

Dilihat dari luas menurut kabupaten/kota, maka yang luas kabupaten terbesar adalah Kabupaten Ketapang (35.809 km2 atau 24,39 persen) kemudian diikuti Kabupaten Kapuas Hulu (29.842 km2 atau 20.33 peresen), dan Kabupaten Sintang (21.635 km atau 14,74 persen), sedangkan sisanya tersebar di 9 (sembilan) kabupaten/kota lainnya.

Secara umum, daratan Kalimantan Barat merupakan dataran rendah dan mempunyai ratusan aliran sungai yang aman untuk digunakan berlayar. Selain itu, wilayah ini juga sedikit berbukit dari Barat ke Timur sepanjang Lembah Kapuas serta Laut Natuna/Selat Karimata. Sebagian daerah daratan ini berawa-rawa bercampur gambut dan hutan mangrove. Wilayah daratan ini juga diapit oleh dua jajaran pegunungan yaitu, Pegunungan Kalingkang/Kapuas Hulu di bagian Utara dan Pegunungan Schwaner di Selatan sepanjang perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah.

Dilihat dari tekstur tanahnya, maka sebagian besar daerah Kalimantan Barat terdiri dari jenis tanah PMK (podsolik merah kuning), yang meliputi areal sekitar 10,5 juta hektar atau 17,28 persen dari luas daerah yang 14,7 juta hektar. Berikutnya, tanah OGH (orgosol, gley dan humus) dan tanah Aluvial sekitar 2,0 juta hektar atau 10,29 persen yang terhampar di seluruh kabupaten/kota, namun sebagian besar terdapat di kabupaten yang berada di daerah pantai.

Tabel 1. Luas Kabupaten/Kota di Kalimantan Barat

No Kabupaten Kota Ibu Kota Kabupaten Kota Luas Persentase Terhadap Luas Provinsi
1 Kab. Sambas Sambas 6 716,52 4,56
2 Kab. Bengkayang Bengkayang 5 075,48 3,45
3 Kab. Landak Ngabang 8 915,10 6,05
4 Kab. Pontianak Mempawah 2 797,88 1,9
5 Kab. Sanggau Sanggau 12 857,80 8,73
6 Kab. Ketapang Ketapang 31 240,74 21,21
7 Kab. Sintang Sintang 21 638,20 14,69
8 Kab. Kapuas Hulu Puttusibau 29 842,00 20,26
9 Kab. Sekadau Sekadau 5 444,20 3,7
10 Kab. Melawi Nanga Pinoh 10 640,80 7,22
11 Kab. Kayong Utara Sukadana 4 568,26 3,1
12 Kab. Kubu Raya Sei Raya 6 958,22 4,72
13 Kota Pontianak Pontianak  107,80 0,07
14 Kota Singkawang Singkawang 504,00 0,34
Total 147 307,00 0 100,00

Sumber : Kalimantan Barat dalam angka 2021, Badan Pusat Statistik.

 

KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2020 berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 berjumlah sekitar 5,41 juta jiwa, di mana 2,78 juta jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 2,63 juta jiwa adalah perempuan. Kepadatan penduduk Kalimantan Barat sekitar 37 Jiwa per km2. Sex ratio (rasio jenis kelamin) di Kalimantan Barat sebesar 105,7. Hal ini berarti dalam 100 penduduk perempuan terdapat 106 penduduk laki-laki.

Tiga kabupaten dengan laju pertumbuhan penduduk terbesar adalah Kabupaten Ketapang sebesar 2,84, Kabupaten Bengkayang sebesar 2,80, dan Kabupaten Kayong Utara, sebesar  2,75 persen. Sementara itu, Kabupaten Sintang dan Kabupaten Kapuas Hulu mempunyai pertumbuhan penduduk terkecil di antara kabupaten/kota lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini,

 

 

 

 

Tabel 2. Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan di Kalimantan Barat

No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Tahun 2020 Laju Pertumbuhan
1 Sambas 629.905 2,34
2 Bengkayang 286.366 2,80
3 Landak 397.610 1,83
4 Pontianak 301.560 2,48
5 Sanggau 484.836 1,67
6 Ketapang 570.657 2,84
7 Sintang 421.306 1,40
8 Kapuas Hulu 252.609 1,25
9 Sekadau 211.559 1,49
10 Melawi 228.270 2,40
11 Kayong Utara 126.571 2,75
12 Kubu Raya 609.392 1,91
13 Kota Pontianak 658.685 1,68
14 Kota Singkawang 235.064 2,27
Kalimantan Barat 5.414.390 2,04

              Sumber : Kalimantan Barat dalam angka 2021, Badan Pusat Statistik.

 

KEMISKINAN

Pada 2020, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Kalimantan Barat mencapai 370,71 ribu orang (naik 7,24 persen jika dibandingkan Maret 2020). Selama periode Maret – September 2020, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebanyak 4,74 ribu orang (dari 84,36 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 89,10 ribu orang pada September 2020), sementara di daerah perdesaan turun sebanyak 800 orang (dari 282,41 ribu orang pada Maret 2020 menjadi 281,61 ribu orang pada September 2020).

Perubahan jumlah dan persentase penduduk miskin tidak akan terlepas dari perubahan nilai garis kemiskinan. Selama periode Maret 2020 sebanyak 47,61 persen rumah tangga yang memiliki luas lantai 50-99 m2 .Sebanyak 92,01 persen rumah tangga di Kalimantan Barat pada tahun 2020 menggunakan seng sebagai atap rumah terluas. Sebanyak 53,15 persen rumah tangga menggunakan tembok sebagai dinding rumah terluas. Sebanyak 42,15 persen menggunakan kayu/papan sebagai lantai rumah terluas. Air isi ulang sudah digunakan oleh 20,69 persen rumah tangga di Kalimantan Barat pada tahun 2020. Untuk penerangan, sebanyak 86,47 persen rumah tangga sudah menggunakan listrik baik PLN sebesar 80,13 persen, sisanya menggunakan listrik non PLN.

 

Tabel 3. Tingkat Kemiskinan di Kalimantan Barat Tahun 2020

Kab/Kota Kemiskinan Menurut Kab/Kota
Garis Kemiskinan (Rupiah/kapita/ bulan) Persentase Penduduk Miskin (%) Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) Tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) Tingkat Keparahan Kemiskinan (P2)
Sambas 438.062.00 7.70 41.41 0.83 0.16
Bengkayang 365.755.00 6.62 17.11 1.06 0.24
Landak 385.314.00 11.12 42.36 1.54 0.38
Mempawah 379.808.00 4.95 13.18 0.41 0.05
Sanggau 346.983.00 4.46 21.16 0.82 0.21
Ketapang 468.983.00 10.29 53.45 1.61 0.39
Sintang 573.128.00 9.27 39.19 1.03 0.19
Kapuas Hulu 465.360.00 8.33 23.93 1.52 0.35
Sekadau 339.456.00 5.87 11.92 0.58 0.10
Melawi 550.535.00 12.04 25.34 1.63 0.40
Kayong Utara 311.643.00 9.56 10.90 1.13 0.22
Kubu Raya 423.430.00 4.42 25.90 0.62 0.14
Kota Pontianak 567.432.00 4.70 30.70 0.50 0.09
Kota Singkawang 510.596.00 4.53 10.23 0.48 0.09

Sumber : Kalimantan Barat dalam angka 2021, Badan Pusat Statistik