Kabupaten Halmahera Barat merupakan kabupaten yang dibentuk setelah dikeluarkannya Undang – Undang No. 1 Tahun 2003 Tanggal 25 Februari 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Halmahera Timur, dan Kota Tidore Kepulauan di Propinsi Maluku Utara. Wilayah Kabupaten Halmahera Barat berasal dari wilayah Kabupaten Maluku Utara yang dimekarkan menjadi 3 kabupaten baru.
Secara geografis Kabupaten Halmahera Barat yang memiliki luas wilayah 14.689,16 km² dengan luas daratan 2.227,56 km² dan laut seluas 12.461,60 km². Secara astronomis, Kabupaten Halmahera Barat terletak antara 00 48’ lintang utara sampai 10 48’ lintang utara dan antara 127 0 16’ 00” bujur timur sampai 1270 16’ 01” bujur timur. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Halmahera Barat memiliki batas-batas:
- Sebelah Utara Berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Utara dan Samudera Pasifik.
- Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Timur.
- Sebelah Barat Berbatasan dengan Kota Ternate dan Laut Maluku.
- Sebelah Timur Berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Utara.
Luas Wilayah
Kabupaten Halmahera Barat memiliki total luas wilayah 2.080,21 km² yang terdiri dari kecamatan. Kecamatan dengan luas paling besar adalah Kecamatan Loloda, yaitu 614,01 Km2 sedangkan kecamatan dengan luas paling kecil adalah Kecamatan Sahu dengan luas 122,86 km². Berikut data luas wilayah pada masing masing kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat.
Tabel 1. Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan, Luas dan Presentase Luas Wilayah di Kabupaten Halmahera Barat
No | Kecamatan | Ibukota Kecamatan | Luas
(Km²) |
Presentase Luas Wilayah (%) |
1. | Jalilolo | Gufasa | 226,0 | 10,86 |
2. | Jailolo Selatan | Domato | 147,55 | 7,09 |
3. | Sahu | Susupu | 122,86 | 5,91 |
4. | Sahu Timur | Akelamo | 271,00 | 13,03 |
5. | Ibu | Tongute Sungi | 109,82 | 5,28 |
6. | Ibu Selatan | Talaga | 368,33 | 17,71 |
7. | Tobaru | Duono | 220,64 | 10,61 |
8. | Loloda | Kedi | 614,01 | 29,52 |
Jumlah | 2.227,56 | 100,00 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022
Sedangkan jarak kecamatan terhadap Ibu Kota Kabupaten Halmahera Barat sangat beragam. Jarak terdekat ada pada Kecamatan Sahu dengan jarak 10 km dan jarak terjauh ada pada Kecamatan Loloda dengan jarak 117,4 km. Berikut gambar yang menerangkan jarak antara kecamatan terhadap Ibu Kota Kabupaten Halmahera Barat.
Kondisi Fisik
- Topografi
Wilayah Kabupaten Halmahera Barat memiliki Sebagian besar pegunungan dan bukit- Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2. Ketinggian di Kabupaten Halmahera Barat
No | Kecamatan | Ibu Kota Kecamatan | Tinggi Wilayah (mdpl) |
1 | Jalilolo | Gufasa | 13,00 |
2 | Jailolo Selatan | Domato | 6,00 |
3 | Sahu | Susupu | 7,00 |
4 | Sahu Timur | Akelamo | 21,11 |
5 | Ibu | Tongute Sungi | 27,00 |
6 | Ibu Selatan | Talaga | 9,00 |
7 | Tobaru | Duono | 108,00 |
8 | Loloda | Kedi | 28,00 |
Luas Total | 225,11 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022
Kondisi di atas diuraikan bahwa topografi yang berada pada masing-masing kecamtan sangat variasi dengan melihat pada tinggi suatu wilayah yang ada di Kabupaten Halmahera Barat. Kondisi topografi dengan ketinggian paling tinggi ialah pada Kecamatan Tobaru dengan tinggi wilayah sekitar 108,00 Mdpl. Kemudian disusul oleh Kecamatan Loloda yaitu dengan tinggi 28,00 Mdpl sedangkan kondisi topografi yang rendah adalah pada Kecamatan Jailolo Selatan dengan tinggi wilayah yaitu 6,00 Mdpl.
- Geologi dan Morfologi
Kondisi fisiologi Kabupaten Halmahera Barat cukup bervariasi, yakni pada bagian timur dilalui oleh jalur Gunung Api Kuarter yang terdiri dari barisan gunung api aktif dan non aktif dengan bentuk dan struktur yang sangat khas. Luas daerah bukit/ pegunungan di Halmahera Barat adalah 138.499.5 Ha atau sekitar 61,98 % dari luas wilayah. Pada bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Utara hingga pesisir Pantai Jailolo dilalui Gunung Api Kuarter sehingga wilayah ini mempunyai pegunungan yang rapat dengan beberapa gunung api yang masih aktif antara lain Gunung Api Ibu dan Jaiolo. Di semenjung pantai bagian barat yaitu pada Kecamatan Ibu dan Sahu merupakan daerah pegunungan dengan lereng yang curam ( > 40 % ). Struktur geologi wilayah Halmahera Barat merupakan bantuan jenis tertua yang berupa Batu-batuan Gunung Api Oligo Miose, Batuan Sedimen yang berumur Miosen sampai Poliosem dengan karakter Sedimen Tufaan.
Tabel 3. Jenis Batuan Berdasarkan Jaman di Kabupaten Halmahera Barat
Jaman Pratersier | batuan Kristal, Phylit, Batu Sabah, Serpih Liat, Batu Liat, Batu Gamping, dan Eroptip |
Jaman Kwarter | Alluvium, Pasir Lumpur, Krikil, dan Koral |
Sumber : Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten Halmahera Barat, 2020
Tabel 4. Jenis Batuan Berdasarkan Struktur di Kabupaten Halmahera Barat
Batuan Sedimen | Kecamatan Loloda, Ibu, Ibu Utara, Ibu Selatan, Sahu, Sahu Timur, dan Jailolo |
Batuan Vulkanik | Kecamatan Jailolo Selatan |
Sumber : Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten Halmahera Barat, 2020
- Klimatologi
Kabupaten Halmahera Barat yang dikelilingi oleh lautan sebagaimana Kabupaten dan kota lain di Provinsi Maluku Utara, dipengaruhi oleh iklim tropis dan iklim musim yang relative bervariasi. Kondisi curah hujan yang terjadi di Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat pada tabel 4
Tabel 5. Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Halmahera Barat tahun 2021
No | Bulan | Jumlah Curah Hujan (mm) | Jumlah Hari Hujan (hari) |
1 | Januari | 203,8 | 17 |
2 | Februari | 115,8 | 15 |
3 | Maret | 309,2 | 19 |
4 | April | 286,7 | 19 |
5 | Mei | 433,2 | 24 |
6 | Juni | 236,4 | 18 |
7 | Juli | 267,2 | 13 |
8 | Agustus | 145,8 | 19 |
9 | September | 309,6 | 22 |
10 | Oktober | 156,9 | 16 |
11 | November | 194,8 | 23 |
12 | Desember | 420,9 | 25 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022
Kerawanan Bencana
Kerawanan bencana adalah kondisi dimana pada suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu mengalami penurunan kemampuan dalam mencegah, meredam, maupun mengurangi dampak buruk dari suatu bahaya tertentu. Kabupaten Halmahera Barat memiliki wilayah yang rawan mengalami bencana. Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat yang mengalami bencana pada 2022, beberapa kawasan rawan bencana sebagai berikut.
Tabel 6. Tabel Kawasan Yang Mengalami Bencana di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2021
Jenis Bencana | Luas Bahaya (Ha) | Jiwa Terpapar | Fisik (Rp. Miliyar) | Ekonomi (Rp. Miliyar) | Lingkungan (Ha) |
Gempabumi | 143,434 | 128,004 | 908.772 | 454.831 | 0 |
Tsunami | 5,843 | 26,216 | 249.523 | 23.799 | 487 |
Banjir | 10,131 | 32,707 | 215.641 | 72.886 | 504 |
Banjir Bandang | 8,788 | 12,386 | 104.004 | 59.346 | 126 |
Tanah Longsor | 118,699 | 10,991 | 222.432 | 283.923 | 22,247 |
Letusan Gunungapi | 10,892 | 6,267 | 46.326 | 25.407 | 7,710 |
Kebakaran Hutan & Lahan | 98,358 | 0 | 0 | 423.329 | 9,231 |
Kekeringan | 170,420 | 136,009 | 0 | 449.981 | 30,787 |
Cuaca Ekstrim | 20,713 | 101,014 | 731.998 | 117.044 | 0 |
Gelombang Ekstrim dan Abrasi | 7,490 | 26,274 | 159.63 | 49.547 | 469 |
Sumber: http://inarisk.bnpb.go.id/, 2022
Demografi
- Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Halmahera Barat pada tahun 2021 sebanyak 134.630 jiwa. Kecamatan Jalilolo dalam hal ini merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak. Sementara itu, penduduk Kecamatan Loloda Tengah merupakan kecamatan dengan penduduk yang paling sedikit. Secara lebih rinci, jumlah penduduk di Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2021
No | Kecamatan | Jumlah Penduduk | |
1. | Loloda Tengah | 4642 | |
2. | Loloda | 9191 | |
3. | Tabaru | 9816 | |
4. | Ibu Selatan | 15590 | |
5. | Ibu | 12877 | |
6. | Sahu Timur | 11202 | |
7. | Sahu | 12241 | |
8. | Jailolo Selatan | 24617 | |
9. | Jailolo | 36081 | |
Jumlah | 134.630 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022
- Jumlah Rumah Tangga
Jumlah rumah tangga di Kabupaten Halmahera Barat mencapai 1.529 pada tahun 2023. Kecmatan Jailolo Selatan dalam hal ini merupakan kecamatan dengan jumlah rumah tangga terbanyak. Secara lebih detail, persebaran jumlah rumah tangga di Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2023
No
|
Tahun | Jumlah KK |
1 | Jailolo | 362 |
2 | Jailolo Selatan | 525 |
3 | Ibu | 483 |
4 | Ibu Selatan | 1 |
5 | Ibu Utara | 158 |
Sumber : Kementerian Dalam Negeri Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, 2023
- Piramida Penduduk
Penduduk Kabupaten Halmahera Barat didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun). Adapun jika dilihat dari bentuk piramida penduduknya, Kabupaten Halmahera Barat memiliki piramida penduduk stasioner yang berarti penduduk menunjukkan jumlah penduduk usia dewasa cukup banyak dibandingkan jumlah penduduk muda.
Tabel 9. Jumlah Penduduk Kabupaten Halmahera Barat berdasarkan jenis kelamin dan umur tahun 2021
Umur | Laki-laki | Perempuan | Jumlah |
0-4 | 5,653 | 5,441 | 11094 |
5-9 | 5,247 | 4,964 | 10211 |
10-14 | 5,925 | 5,526 | 11451 |
15-19 | 6,415 | 6,033 | 12448 |
20-24 | 6,480 | 6,194 | 12674 |
25-29 | 6,080 | 5,876 | 11956 |
30-34 | 5,502 | 5,553 | 11055 |
35-39 | 5,251 | 5,321 | 10572 |
40-44 | 5,133 | 4,948 | 10081 |
45-49 | 4,492 | 4,290 | 8782 |
50-54 | 3,633 | 3,437 | 7070 |
55-59 | 2,891 | 2,665 | 5556 |
60-64 | 2,248 | 2,147 | 4395 |
65-69 | 1,620 | 1,556 | 3176 |
70-74 | 1,037 | 994 | 2031 |
75+ | 1,056 | 1,022 | 2078 |
Total | 68,663 | 65,967 | 134,630 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022
- Proyeksi Penduduk
Berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk yang dilakukan berdasarkan data tahun 2021 dan proyeksi di tahun 2030 memperlihatkan kenaikan yang tidak terlalu signifikan. Dalam kurun waktu tersebut laju pertumbuhan penduduk rata rata adalah 1,11%.
Tabel 10. Proyeksi Penduduk di Kabupaten Halmahera Barat
Kabupaten Halmahera Barat | Proyeksi Penduduk | ||||
2021 | 2025 | 2030 | 2035 | 2041 | |
136,257 | 161,518 | 188,952 | 221,044 | 266,829 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022
- Kemiskinan
Selama 5 tahun terakhir yaitu tahun 2017 – 2021 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Halmahera Barat mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2021 jumlahnya mencapai 10.590 jiwa, Sementara itu, garis kemiskinan mengalami fluktuasi cenderung meningkat dimana pada tahun 2021 angkanya mencapai 358,707 rupiah/ kapita/ bulan. Secara lebih jelas, perkembangan jumlah penduduk miskin dan garis kemiskinan dapat dilihat pada gambar berikut.
Sama halnya dengan perkembangan jumlah penduduk miskin, indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan Kabupaten Halmahera Barat juga mengalami perkembangan fluktuatif selama 5 tahun terakhir. Namun demikian, secara indeks kedalaman kemiskinan meningkat yaitu mulai dari 0,95 (2017) menjadi 1,19 (2021) dan indeks keparahan kemiskinan dari 0,14 (2017) menjadi 0,29 (2021). Secara lebih lengkap, perkembangan indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan di Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Perumahan dan Kawasan Permukiman
- Tipologi dan Jumlah Bangunan
Status kepemilikan rumah di Kabupaten Halmahera Barat di dominasi oleh status milik sendiri yakni 9,77% sedangkan sebanyak 8,23% adalah bukan milik sendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 9 berikut.
Tabel 11. Presentase Rumah Tangga menurut Karakteristik dan Status Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal yang Ditempati, 2022
Karakteristik | Status Kepemilikan Bangunan | Jumlah | |
Milik Sendiri | Bukan Milik Sendiri | ||
Jenis Kelamin KRT | |||
Laki-laki | 91,88 | 8,12 | 100,00 |
Perempuan | 90,61 | 9,39 | 100,00 |
Kelompok Pengeluaran Kepala Rumah Tangga (KRT) | |||
40 Persen Terbawah | 93,00 | 7,00 | 100,00 |
40 Persen Tengah | 92,35 | 7,65 | 100,00 |
20 Persen Teratas | 89,36 | 10,64 | 100,00 |
Pendidikan Teringgi KRT | |||
SD Ke Bawah | 92,72 | 7,28 | 100,00 |
SMP Keatas | 90,85 | 9,15 | 100,00 |
Halmahera Barat | 91,77 | 8,23 | 100,00 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022
- Status Penguasaan Bangunan
Status penguasaan bangunan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk bagian perumahan. Semakin banyak penduduk yang mempunyai rumah sendiri maka semakin banyak juga masyarakat yang tergolong mapan dan sejahtera terutama memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun selama tiga tahun terakhir, persentase tertinggi status penguasaan bangunan di Kabupaten Halmahera Barat dalam hal ini adalah milik sendiri, dimana pada tahun 2021 persentasenya adalah 92,39%. Secara lebih detail, persentase status penguasaan bangunan di Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 12. Persentase Status Penggunaan Bangunan di Kabupaten Halmahera Barat
Status Penguasaan Bangunan | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
Milik Sendiri | 90,54 | 93,02 | 92,39 |
Bukan Milik Sendiri | 9,46 | 6,98 | 7,61 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera, 2019-2021
- Luas Lantai Bangunan Setiap Rumah
Luas lantai bangunan merupakan indikator lain yang menunjukkan kesejahteraan penduduk. Idealnya, sebuah keluarga harus menempati rumah dengan luas lantai minimal 8 kali jumlah anggota keluarganya. Adapun Kabupaten Halmahera Barat pada tahun 2021 dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan luas lantai 50-99 m2 dengan persentase sebesar 52,00%. Namun demikian, sampai dengan tahun tersebut masih terdapat 0,39% bangunan di Kabupaten Halmahera Barat yang memiliki luas lantai ≤ 19 m2.
Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan luas lantai di Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 13. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Lantai Kabupaten Halmahera Barat
Luas Lantai (m2) | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
≤ 19 | 0,53 | 0,37 | 0,39 |
20-49 | 23,36 | 24,50 | 30,50 |
50-99 | 53,18 | 55,23 | 52,00 |
10-149 | 16,53 | 14,18 | 11,50 |
150+ | 6,40 | 5,72 | 5,61 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara, 2019-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita
Luas perkapita merupakan salah satu kriteria rumah layak huni. Menurut Badan Pusat Statistik, luas perkapita minimal agar sebuah rumah dikatakan layak huni adalah ≥ 7, 2 m2. Adapun Kabupaten Halmahera Barat selama tiga tahun terakhir didominasi oleh bangunan dengan luas perkapita ≥ 10 m2. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan luas perkapita di Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita di Kabupaten Halmahera Barat
Luas Perkapita (m2) | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
≤ 7,2 | 5,08 | 6,31 | 5,21 |
7,3 – 9,9 | 12,24 | 12,21 | 11,88 |
≥ 10 | 82,67 | 81,48 | 83,00 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara, 2019-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas
Bangunan berdasarkan atap terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan penutup bagian atas sebuah bangunan, sehingga anggota rumah tangga yang berada di rumah tersebut dapat terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Atap seng merupakan jenis atap terluas yang mendominasi bangunan di Kabupaten Halmahera Barat. Secara lebih detail, persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis atap terluas di Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 15. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas di Kabupaten Halmahera Barat, 2018
Karakteristik | Beton/Genteng/Asbes | Seng | Lainnya |
Jenis Kelamin KRT | |||
Laki-laki | 2,94 | 93,73 | 3,33 |
Perempuan | 6,25 | 87,78 | 5,97 |
Kelompok Pengeluaran Kepala Rumah Tangga (KRT) | |||
40 Persen Terbawah | 0,66 | 92,62 | 6,73 |
40 Persen Tengah | 2,48 | 94,71 | 2,81 |
20 Persen Teratas | 7,84 | 90,91 | 1,25 |
Pendidikan Tertinggi KRT | |||
SD Ke Bawah | 2,82 | 94,71 | 4,56 |
SMP Keatas | 4,06 | 90,91 | 2,47 |
Halmahera Barat | 3,35 | 92,46 | 3,66 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2018
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas
Bangunan berdasarkan dinding terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan sisi luar/batas/penyekat dari suatu bangunan dengan bangunan lain. Kabupaten Halmahera Barat dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan jenis dinding terluas tembok. Secara lebih rinci, persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis dinding terluas di Kabupaten Hlmahera Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 16. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas di Kabupaten Halmahera Barat, 2018
Karakteristik | Tembok | Kayu/Papan | Lainnya |
Jenis Kelamin KRT | |||
Laki-laki | 82,31 | 15,64 | 2,05 |
Perempuan | 6,25 | 10,43 | 3,74 |
Kelompok Pengeluaran Kepala Rumah Tangga (KRT) | |||
40 Persen Terbawah | 78,81 | 15,41 | 5,78 |
40 Persen Tengah | 85,5 | 13,72 | 0,79 |
20 Persen Teratas | 83,4 | 16,36 | 0,24 |
Pendidikan Tertinggi KRT | |||
SD Ke Bawah | 84,14 | 13,1 | 2,76 |
SMP Keatas | 80,91 | 17,48 | 1,61 |
Halmahera Barat | 82,75 | 14,99 | 2,26 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2018
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas
Bangunan berdasarkan jenis lantai terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari marmer, keramik, granit, semen, bata merah, tanah dan lainnya. Kabupaten Halmahera Barat dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan jenis lantai terluas semen/ batu merah. Secara lebih rinci, persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis lantai terluas di Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 17. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2018
Karakteristik | Marmer/Granit/Keramik | Semen/Batah Merah | Tanah | Lainnya |
Jenis Kelamin KRT | ||||
Laki-laki | 19,39 | 67,08 | 6,70 | 6,83 |
Perempuan | 15,5 | 66,97 | 8,39 | 9,14 |
Kelompok Pengeluaran Kepala Rumah Tangga (KRT) | ||||
40 Persen Terbawah | 12,2 | 73,51 | 9,96 | 4,32 |
40 Persen Tengah | 16,29 | 71,88 | 6,90 | 4,93 |
20 Persen Teratas | 30,73 | 52,34 | 3,28 | 13,65 |
Pendidikan Tertinggi KRT | ||||
SD Ke Bawah | 15,56 | 71,03 | 8,62 | 4,79 |
SMP Keatas | 23,32 | 61,84 | 4,65 | 10,18 |
Halmahera Barat | 18,91 | 67,07 | 6,91 | 7,11 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2018
- Backlog Perumahan
Backlog perumahan adalah jarak kebutuhan atau gap antara kebutuhan rumah dengan jumlah rumah yang ada. Inti permasalahan dari backlog tidak hanya pada jumlah kebutuhan rumah, tetapi lebih kepada kebutuhan rumah layak terutama bagi masyarakat dengan penghasilan rendah. Dalam pemahamannya, pengertian backlog menurut Kementerian PUPR dengan BPS memiliki perbedaan. Menurut Kementerian PUPR backlog terjadi pada rumah tidak layak huni sedangkan menurut BPS backlog rumah terjadi atas rumah milik. Sehingga angka backlog yang dimiliki oleh Kementerian PUPR dan BPS selalu memiliki jumlah angka yang berbeda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi angka backlog perumahan adalah jumlah rumah tangga (RT) yang mencerminkan jumlah kebutuhan rumah oleh rakyat dan jumlah rumah yang dapat disediakan. Perkembangan kebutuhan rumah akan terus bertambah seiring dengan berjalannya laju proyeksi penduduk. Sedangkan ketersediaan akan rumah akan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan dan menentukan banyaknya rumah yang tersedia. Sehingga laju pertumbuhan harus diseimbangkan dengan adanya ketersediaan rumah dan angka backlog perumahan akan semakin berkurang. Berikut tabel backlog hunian dan kepemilikan yang dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya rumah yang kurang memenuhi kebutuhan KK dan kemampuan membayar rumah yang rendah.
Kabupaten Halmahera Barat dalam hal kawasan permukiman, jumlah rumah dengan lebih dari 1 KK sebanyak 5.477 unit yang tersebar di 8 kecamatan. Untuk lebih jelasnya diuraikan pada tabel di bawah ini
Tabel 18. Backlog Perumahan Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2020
No | Kecamatan | Jumlah Penduduk | Backlog Kepenghunian |
1 | Jalilolo | 6.268 | 1.229 |
2 | Jailolo Selatan | 3.283 | 461 |
3 | Sahu | 2.074 | 603 |
4 | Sahu Timur | 1.672 | 701 |
5 | Ibu | 1.485 | 703 |
6 | Ibu Selatan | 1.973 | 612 |
7 | Tobaru | 1.391 | 489 |
8 | Loloda | 11.167 | 679 |
Jumlah | 26.781 | 5.477 |
Sumber: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
- Rumah Tidak Layak Huni
Berdasarkan data dari RP3KP Kabupaten Halmahera Barat, hasil olah data di tahun 2020 terdapat 2.523 rumah tidak layak huni di Kabupaten Halmahera Barat. Adapun di tahun tersebut, Kecamatan Jailolo Selatan merupakan kecamatan dengan sebaran rumah tidak layak huni terbanyak yaitu dengan jumlah 511 unit. Secara lebih rinci, berikut merupakan tabel jumlah rumah tidak layak huni di Kabupaten Halmahera Barat.
Tabel 19. Tabel Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Halmahera Barat tahun 2020
No
|
Kecamatan | Jumlah Rumah Tidak Layak Huni |
1 | Jalilolo | 434 |
2 | Jailolo Selatan | 511 |
3 | Sahu | 202 |
4 | Sahu Timur | 204 |
5 | Ibu | 355 |
6 | Ibu Selatan | 201 |
7 | Tobaru | 310 |
8 | Loloda | 306 |
Total RLTH | 2.523 |
Sumber: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2020
- Kawasan Pemukiman Kumuh
Kawasan dengan tingkat kepadatan populasi yang tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin atau biasa disebut sebagai kawasan kumuh dan menjadi masalah besar pada hampir disemua kota di Indonesia. Kawasan kumuh mencakup tiga aspek, yaitu kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi, dan kondisi dari kedua dampak sebelumnya. Kondisi fisik dapat dilihat dari kondisi bangunannya yang rapat dan kualitas konstruksi yang rendah. Pada kondisi sosial ekonomi masyarakat mencakup tingkat pendapatan rendah, norma sosial yang longgar dan budaya kemiskinan seperti sikap yang apatis. Sedangkan dampak dari kondisi fisik dan sosial ekonomi adalah kondisi kesehatan yang buruk, sumber pencemaran dan penyebaran penyakit serta perilaku menyimpang dan akan berdampak pada kehidupan keseluruhannya.
Sebaran permukiman kumuh pada Kabupaten Halmahera Barat termuat dalam Rencana Pembangunan & Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kabupaten Halmahera Barat tahun 2020 yang berisikan kelurahan/desa pada setiap kecamatan yang masuk dalam indikator permukiman kumuh dengan total permukiman kumuh sebesar 507.69 Ha.
Tabel 20 Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kabupaten Halmahera Barat tahun 2020
No | Desa | Luas Ha | Kecamatan | Kekumuhan | |
1 | Sidargdi gam | 19.16 | Jailolo Selatan | 40% | Berat |
2 | Sidangob | 28.26 | Jailolo Selatan | 40% | Berat |
3 | Gufasa | 16.77 | Jailolo | 30% | Berat |
4 | Akelamo | 17.27 | Sahu Timur | 30% | Berat |
5 | Susupu | 11.02 | Sahu | 20% | Berat |
6 | Sidangoli dehe | 19.9 | Jailolo Selatan | 22% | sedang |
7 | Sidangoli gam | 16.15 | Jailolo Selatan | 25% | sedang |
8 | Saria | 15.02 | Jailolo | 20% | Sedang |
9 | Bobo | 11.04 | Jailolo | 40% | Sedang |
10 | Tuada | 13.73 | Jailolo | 40% | Berat |
11 | Payo | 21.22 | Jailolo | 35% | Sedang |
12 | Bobanehena | 17.09 | Jailolo | 23% | Berat |
13 | Todowangi | 18.04 | Jailolo | 32% | Berat |
14 | Guamaadu | 14.21 | Jailolo | 22% | Berat |
15 | Jalan baru | 23.11 | Jailolo | 22% | Sedang |
16 | Gamlamo | 19.22 | Jailolo | 35% | Berat |
17 | Porniti | 12.15 | Jailolo | 25% | Sedang |
18 | Galala | 13.29 | Jailolo | 40% | Sedang |
19 | Hoku-hoku kie | 13.23 | Jailolo | 23% | Sedang |
20 | Acango | 28.34 | Jailolo | 40% | Sedang |
21 | Tedeng | 10.11 | Jailolo | 22% | Sedang |
22 | Toboso | 24.56 | Jailolo | 40% | Sedang |
23 | Lolori | 20.16 | Jailolo | 40% | Sedang |
24 | Marimbati | 28.26 | Jailolo | 40% | Sedang |
25 | Gambala | 16.77 | Jailolo | 30% | Sedang |
26 | Akediri | 17.27 | Jailolo | 30% | Sedang |
27 | Loce | 17.04 | Sahu Timur | 20% | Sedang |
28 | Awer | 11.42 | Sahu Timur | 40% | Sedang |
29 | Gamomeng | 10.04 | Sahu Timur | 40% | Berat |
30 | Idam gamlamo | 11.22 | sahu Timur | 35% | Sedang |
31 | Golo | 19.16 | Sahu | 40% | sedang |
32 | Lako akediri | 28.26 | Sahu | 40% | sedand |
33 | Jara kore | 16.77 | Sahu | 32% | sedang |
34 | Ropu tengah balu | 17.27 | Sahu | 40% | Berat |
Sumber : Keputusan Bupati Halmahera Barat No. 621.27/571/HB/2020 Tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh Dan Pemukiman Kabupaten Halmahera Barat
Kampung Adat
Kampung adat merupakan salah satu sektor pengembangan peruntukan pariwisata. Kampung adat yang terus dilestarikan, menarik dan dapat mengambarkan bagaimana kondisi di masa lalu, menjadikan kampung adat di Kabupaten Halmahera Barat sebagai sektor pariwisata yang menarik dikunjungi. Kampung adat yang ada di Kabupaten Halmahera Barat terdiri dari rumah adat, upacara adat, serta busana adat.
Tabel 21 Persebaran Kampung Adat dengan Potensi Wisata di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2019-2022
Nama Obyek | Daya Tarik Wisata |
Orom Sasadu | Upacara adat atau tradisi |
Rumah Adat Sasadu Gamtala | Rumah Adat |
Batik Bidadari | Busana Adat |
Sumber: (Kompas. com 2022 ; mediabudayaindonesia.com, 2022; Peraturan Bupati Halmahera Barat No 11 tahun 2019)
Prasarana dan Sarana Umum
- Prasarana Jalan
Berdasarkan hasil olah data tahun 2020, Kabupaten Halmahera Barat memiliki panjang luas ruas jalan di Kabupaten Tulang Bawang sepanjang 512,94 km (Kabupaten Halmahera Barat Dalam Angka, 2021). Adapun jika dilihat berdasarkan jenis permukaannya, pada tahun 2020 sebagian besar jalan di Kabupaten Halmahera Barat yaitu, jalan aspal dengan panjang 269,1 km. Secara lebih jelas, jenis permukaan jalan di Kabupaten Halmahera Barat tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 22 Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Halmahera Barat
Jenis Permukaan Jalan | 2018 | 2019 | 2020 |
Aspal | 195,55 | 262,67 | 269,1 |
Kerikil | 228,19 | 199,87 | 82,02 |
Tanah | 52,70 | 50,40 | 161,82 |
Lainnya | – | – | – |
Jumlah/ Total | 476,44 | 512,94 | 512,94 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2021
- Prasaran Drainase
Sistem dan cakupan layanan drainase lingkungan di Kabupaten Halmahera Barat telah mencakupi saluran drainase primer, sekunder dan tersier. Secara ringkas, drainase primer adalah saluran yang menampung buangan air dari saluran sekunder. Sementara drainase sekunder adalah saluran yang menampung buangan air dari saluran tersier, dan saluran tersier adalah saluran yang menampung limpahan air hujan.
Cakupan Layanan drainase tersier baru 5 % di Kecamatan Jailolo yang merupakan pusat perkotaan. Sementara untuk drainase sekunder cakupannya meliputi Kecamatan Jailolo, Kecamatan Sahu Timur, Kecamatan Jailolo Selatan, Kecamatan Sahu, dan Kecamatan Loloda. Layanan drainase primer umumnya telah mencakup beberapa Kecamatan namun sebagian besar masih berupa kanal.
- Prasarana Persampahan
Pengelolaan sampah di wilayah Kota Jailolo hampir 70% sudah menggunakan media Tempat Pembuangan Sementara (TPS) untuk membuang sampah, khususnya wilayah perkotaan Jailolo yang mencakup 12 Desa di lingkup Kecamatan Jailolo. Sedangkan untuk 30% sisanya masih membakar dan menanam sampah pada lahan kosong milik masyarakat sendiri atau masih diolah menggunakan system open dumping. Persentase keseluruhan masyarakat sudah memiliki kesadaran untuk membuang sampah pada fasilitas persampahan yang disediakan, seperti TPS baik yang berupa bak sampah ataupun tong sampah. Fasilitas yang tersedia ini dilayani oleh armada sampah secara bergiliran setiap hari. Dalam sehari masing-masing armada melakukan pengangkutan dari TPS ke TPA Dous Marirete sebanyak 2 (dua) kali ritasi.
Keseluruhan jumlah TPS yang terlayani yaitu 36 buah yang tersebar di Desa-desa dalam wilayah pelayanan, dan di tambah dengan TPS yang terdapat di Kompi Markas, Kompi Bantuan Akediri, Kompi bantuan Akelamo dan Mapolres Halmahera Barat. Dominan timbulan sampah yang dihasilkan berupa sampah rumah tangga, akan tetapi dari sumber sampah sampai pada TPS belum diolah dan dipilah oleh masyarakat. Begitupun dari TPS menuju ke TPA juga tidak diolah dan dipilah, sehingga sampah yang dihasilkan belum dapat dimanfaatkan atau didaur ulang. Timbulan sampah yang dihasilkan berbanding lurus dengan tingkat kesadaran masyarakat, tingkat kesadaran masyarakat akan membuang sampah pada tempatnya menyebabkan tren timbunan sampah yang dihasilkan pun semakin meningkat. Hal tersebut tidak sejalan dengan dukungan armada dan system pengelolaan persampahan yang sesuai, selain itu juga pengelolaan TPA masih dengan system control landfill merupakan kendala tersendiri
Tabel 23 Potensi Timbulan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dalam Jakstranas (Ton/Tahun)
2020 | 8.779,65 |
2021 | 8.928,91 |
2022 | 9.080,70 |
Sumber: Peraturan Bupati Halmahera Barat Nomor 4A tahun 2019 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Barat dalam Mendukung Program Air Bersih pada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
- Prasarana Telekomunikasi
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat terus memfasilitasi penyebaran informasi untuk masyarakat terutama pada sarana telekomunikasi. Keberhasilan ini dicapai melalui peningkatan SDM untuk dapat menyajikan informasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi. Salah satunya dengan penerimaan sinyal internet telepon seluler.
Tabel 24 Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten Halmahera Barat dan Penerimaan Sinyal Internet Telepon Seluler, 2020-2021
No | 2020 | |
1 | 4G/LTE | 65 |
2 | 3G/H/H+/EVDO | 27 |
3 | 2,5G/E/GPRS | 32 |
4 | TIDAK ADA | 42 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara, 2022
- Jaringan Listrik dan Penerangan
Jaringan listrik dan penerangan di Kabupaten Halmahera Barat memiliki produksi listrik yang membaik seiring peningkatan yang ada. Berdasarkan data tahun 2021, daya yang terpasang paling tinggi berada di bulan Agustus.
Tabel 25. Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero) pada Cabang/Ranting PLN Menurut Bulan di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2021
Kecamatan Subdistrict | Daya Terpasang Installed Electricity Power (KW) | Produksi Listrik Electricity Production (KWh) | Listrik Terjual Electricity Sold (KWh) | Dipakai Sendiri Own Used (KWh) | Susut/ Hilang Shrinkage/ Lost (KWh) |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
Januari | 5647 | 2579976 | 3934800 | 13698 | -1232347 |
Februari | 5647 | 2392471 | 2625632 | 12716 | -141649 |
Maret | 5647 | 2660966 | 1328628 | 14097 | 1446764 |
April | 5647 | 2622096 | 2263163 | 13976 | 480017 |
Mei | 5647 | 2620606 | 3515224 | 13268 | -726287 |
Juni | 5847 | 2600658 | 2874760 | 12601 | -120913 |
Juli | 5847 | 2625196 | 2426760 | 12933 | 294204 |
Agustus | 5987 | 2708443 | 2528543 | 13846 | 268682 |
September | 5287 | 2657871 | 2449102 | 12689 | 268612 |
Oktober | 4587 | 2925185 | 2642453 | 12466 | 308739 |
November | 4587 | 2738851 | 3310346 | 13549 | -498806 |
Desember | 4587 | 2744785 | 2626028 | 14101 | 104619 |
Halmahera Barat | 64964 | 31877104 | 32525439 | 159940 | 451635 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022
- Jaringan Air Bersih dan Air Minum
Sebagian besar sumber air minum yang digunakan oleh rumah tangga di Kabupaten Halmahera Barat adalah sumur terlindungi yaitu dengan persentase 56,05%. Secara lebih rinci, jenis dan persentase sumber air minum yang digunakan oleh rumah tangga tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 26 Persentase Sumber Air Minum Rumah Tangga di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2021
Karakteristik | Air kemasan/ isi ulang | leding | Sumur bor/pompa | Sumur/ mata air terlindung | Sumur/ mata air tidak berlindung | lainnya | jumlah |
Jenis Kelamin KRT | |||||||
Laki-laki | 0,00 | 20,42 | 8,41 | 55,98 | 5,89 | 9,30 | 100,00 |
Perempuan | 0,00 | 22,77 | 7,07 | 56,73 | 3,75 | 9,69 | 100,00 |
Kelompok Pengeluaran Kepala Rumah Tangga (KRT) | |||||||
40 Persen Terbawah | 0,00 | 14,81 | 8,04 | 63,52 | 8,29 | 5,34 | 100,00 |
40 Persen Tengah | 0,00 | 21,86 | 8,01 | 49,49 | 5,43 | 15,21 | 100,00 |
20 Persen Teratas | 0,00 | 25,61 | 8,97 | 57,15 | 3,05 | 5,23 | 100,00 |
Pendidikan Tertinggi KRT | |||||||
SD Ke Bawah | 0,00 | 12,65 | 8,21 | 61,55 | 7,64 | 9,95 | 100,00 |
SMP Keatas | 0,00 | 29,97 | 8,36 | 49,64 | 3,40 | 8,62 | 100,00 |
Halmahera Barat | 0,00 | 20,65 | 8,28 | 56,05 | 5,68 | 9,34 | 100,00 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2020
- Sarana Sanitasi
Sarana sanitasi menjadi salah satu hal yang penting dalam pembahasan permukiman terutama rumah layak huni. Salah satu yang menjadi penilaian rumah layak huni adalah rumah berakses sanitasi yang sekurang-kurangnya mempunyai akses untuk memperoleh layanan sanitasi sebagai berikut:
- Fasilitas air bersih
- Pembuangan air besar/tinja
- Pembuangan air limbah air bekas
- Pembuangan sampah
Berikut merupakan tabel persentase rumah tangga di Kabupaten Halmahera berdasarkan karakteristik dan tempat pembuangan akhir tinja tahun 2021
Tabel 27 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Akses Terhadap Layanan Sanitasi Layak , 2017-2021
Kabupaten | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | 2021 |
Halmahera Barat | 57,45 | 58,01 | 73,20 | 80,34 | 73,32 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara, 2022
- Sarana Peribadatan
Jumlah sarana peribadatan di Kabupaten Halmahera Barat terdiri dari masjid, mushola, dan gereja. Dari jenis sarana sarana peribadatan tersebut, jumlah gereja memiliki jumlah yang tinggi di Kabupaten Halmahera Barat.
Tabel 28 Jumlah Eksisting Sarana Peribadatan di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2021
No
|
Kecamatan | Jumlah Masjid | Jumlah Mushola | Jumlah Gereja | Jumlah Pura | Jumlah Vihara |
1 | Jailolo | 25 | 30 | 19 | 0 | 0 |
2 | Jailolo Selatan | 22 | 14 | 13 | 0 | 0 |
3 | Sahu | 8 | 6 | 9 | 0 | 0 |
4 | Sahu Timur | 5 | 3 | 10 | 0 | 0 |
5 | Ibu | 6 | 2 | 10 | 0 | 0 |
6 | Ibu Selatan | 3 | 3 | 12 | 0 | 0 |
7 | Tabaru | 0 | 0 | 13 | 0 | 0 |
8 | Loloda | 6 | 0 | 26 | 0 | 0 |
Jumlah | 75 | 58 | 112 | 0 | 0 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022
- Sarana Pendidikan
Kabupaten Halmahera Barat memiliki ketersediaan fasilitas pendidikan mulai dari TK hingga SMA/MA sederajat. Adapun secara lebih rinci, jumlah fasilitas dan persentasenya di Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 29 Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2020/2021
No
|
Kecamatan | Jumlah TK | Jumlah SD | Jumlah SMP | Jumlah SMA | Jumlah balai SMK |
1 | Loloda | 11 | 30 | 10 | 2 | 0 |
2 | Tabaru | 5 | 0 | 0 | 0 | 0 |
3 | Ibu Selatan | 12 | 17 | 6 | 2 | 1 |
4 | Ibu | 13 | 15 | 5 | 3 | 1 |
5 | Sahu Timur | 15 | 14 | 5 | 1 | 2 |
6 | Sahu | 11 | 15 | 6 | 4 | 1 |
7 | Jailolo Selatan | 11 | 27 | 11 | 2 | 2 |
8 | Jailolo | 27 | 36 | 13 | 4 | 5 |
Jumlah | 105 | 154 | 56 | 18 | 12 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022
- Sarana Kesehatan
Terdapat berbagai macam jenis fasilitas kesehatan di Kabupaten Halmahera Barat yaitu seperti rumah sakit, poliklinik, puskesmas, apotek, posyandu. Berikut merupakan jumlah dan persentase masing-masing fasilitas kesehatan tersebut.
Tabel 30 Jumlah Eksisting Sarana Kesehatan di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2021
No
|
Kecamatan | Jumlah Rumah Sakit | Jumlah Poliklinik | Jumlah Puskesmas | Jumlah Apotek | Jumlah Posyandu |
1 | Jailolo | 1 | 0 | 2 | 8 | 41 |
2 | Jailolo Selatan | 0 | 0 | 1 | 1 | 30 |
3 | Sahu | 0 | 0 | 3 | 0 | 20 |
4 | Sahu Timur | 0 | 0 | 2 | 0 | 19 |
5 | Ibu | 0 | 0 | 1 | 1 | 17 |
6 | Ibu Selatan | 0 | 0 | 2 | 0 | 18 |
7 | Tabaru | 0 | 0 | 1 | 1 | 16 |
8 | Loloda | 0 | 0 | 2 | 0 | 31 |
Jumlah | 1 | 0 | 14 | 11 | 192 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022
- Sarana Perdagangan
Pasar menjadi salah satu sarana perdagangan yang menopang ekonomi di Kabupaten Halmahera Barat. Pada tahun 2021, terdapat sebanyak 22 pasar dengan bangunan di Kabupaten Halmahera Barat. Selain pasar, terdapat beberapa sarana perdagangan di Kabupaten Halmahera Barat yaitu kelompok pertokoan, dan mini market. Secara lebih detail, perkembangan jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Halmahera Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 31 Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2018-2021
Jenis Sarana Perdagangan | 2018 | 2019 | 2020 | 2021 |
Warung | 41 | 42 | 42 | 50 |
Kios | 270 | 392 | 392 | 400 |
Toko | 121 | 160 | 160 | 171 |
Pasar | 17 | 21 | 22 | 22 |
Jumlah | 449 | 615 | 616 | 643 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Barat, 2022