Kota Salatiga terletak antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan, dan antara 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur. Kota Salatiga terletak di ketinggian 450-825 dari permukaan air laut. Wilayah Kota Salatiga secara morfologis berada di daerah cekungan kaki Gunung Merbabu dan dikelilingi oleh beberapa gunung, antara lain Gunung Telomoyo, Gunung Payung dan Gunung Rong. Keberadaan gunung tersebut menyebabkan tanah di Kota Salatiga subur dan potensi alam yang cukup besar.

Wilayah administrasi Kota Salatiga dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Semarang dengan batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan:

  • Kecamatan Pabelan: Desa Pabelan, Desa Pejanten
  • Kecamatan Tuntang: Desa Kesongo, Desa Watu Agung

Sebelah Timur berbatasan dengan:

  • Kecamatan Pabelan: Desa Ujung-ujung, Desa Sukoharjo, Desa Glawan
  • Kecamatan Tengaran: Desa Bener, Desa Tegal Waton, Desa Nyamat

Sebelah Selatan berbatasan dengan:

  • Kecamatan Getasan: Desa Sumogawe, Desa Samirono, Desa Jetak
  • Kecamatan Tengaran: Desa Patemon, Desa Karang Duren

Sebelah Barat berbatasan dengan:

  • Kecamatan Tuntang: Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten, Desa Gedongan
  • Kecamatan Getasan: Desa Polobogo Kecamatan Getasan.

 

 

 

Kondisi Topografi

Berdasarkan kondisi topografi, wilayah Kota Salatiga dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu:

  1. Daerah Bergelombang ± 65%, terdiri dari Kelurahan Dukuh, Ledok, Kutowinangun Lor, Kutowinangun Kidul, Salatiga, Sidorejo Lor, Bugel, Kumpulrejo dan Kauman Kidul.
  2. Daerah Miring ± 25%, terdiri dari Kelurahan Tegalrejo, Mangunsari, Sidorejo Lor, Sidorejo Kidul, Tingkir Lor, Pulutan, Kecandran, Randuacir, Tingkir Tengah dan Cebongan.
  3. Daerah Datar ± 10%, terdiri dari Kelurahan Kalicacing, Noborejo, Kalibening dan Blotongan

 

Kondisi Geologi

Berdasarkan kondisi geologi, tekstur tanah Kota Salatiga dibedakan menjadi tanah latosol coklat dan tanah latosol coklat tua, dengan rincian sebagai berikut:

  • Tanah Latosol Coklat

Tanah latosol coklat bahan induknya terdiri dari tufa vulkanis intermedier, tekstur remah dan gembur, produktivitas tanah sedang sampai tinggi. Jenis tanah ini terdapat di sebagian wilayah Kota Salatiga dan cocok ditanami padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, cengkih dan lain-lain.

  • Tanah Latosol Coklat Tua

Bahan dasarnya terdiri dari tufa vulkanis intermedier, tekstur tanahnya remah dan gembur sekali. Tanah ini terdapat di bagian ujung kota, sekitar Gunung Rong. Tanah ini cocok ditanami kopi, teh, coklat, padi, pisang, cengkih dan tanaman campuran.

 

Kondisi Klimatologi

Berdasarkan kondisi klimatologi, Kota Salatiga beriklim tropis dengan suhu udara rata-rata 23ºC-28ºC. Curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan topografi dan perputaran/ pertemuan arus udara.

Berdasarkan letak geografisnya, Kota Salatiga beriklim tropis dengan dua pergantian musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan terjadi pada bulan Nopember–April dipengaruhi oleh angin muson barat, sedang musim kemarau terjadi antara bulan Mei–Oktober yang dipengaruhi oleh angin muson timur. Sedangkan jumlah curah hujan terendah 3 mm/tahun dan tertinggi 62 mm/tahun.

 

Kondisi Non Fisik Lainnya (Potensi Pengembangan Wilayah)

Kota Salatiga berjarak ± 53 kilometer dari Kota Surakarta dan ± 50 kilometer dari Kota Semarang, serta dilintasi jalur arteri primer (jalan nasional) Jakarta-Semarang-Surakarta. Karena menjadi perlintasan dua kota besar di Jawa Tengah (Semarang–Surakarta) dan perlintasan dari Jawa Timur (jalur tengah) ke Jawa Barat, maka transportasi darat yang melalui Kota Salatiga cukup ramai. Oleh karena itu, Kota Salatiga berpotensi menjadi kota transit.

Kota Salatiga merupakan bagian dari Wilayah Pengembangan Kawasan Strategis Nasional Kedungsepur. Kawasan ini selain didukung oleh potensi sumber daya alam dan prasarana juga memiliki letak yang strategis yang dapat mendorong pertumbuhan sektor industri, pariwisata, tanaman pangan dan perikanan. Untuk mendukung hal tersebut maka melalui Peraturan Presiden Nomor 79 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purworejo- Wonosobo-Magelang-Temanggung, dan Kawasan Brebes-Tegal- Pemalang, strategi pengembangan untuk kawasan ini adalah secara intraregional sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pusat distribusi bagi produk dari daerah pedalaman karena berada sekitar jalur Pantura dan secara interegional dan nasional merupakan tempat transit perdagangan dan jasa dari wilayah barat dan timur Jawa serta pulau-pulau lainnya terutama Kalimantan.

Penetapan alokasi pembangunan di Kota Salatiga yang termasuk dalam pengembangan kawasan strategis Peraturan Presiden Nomor 79 tahun 2019 yaitu Penataan Kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Peningkatan Terminal Tipe A Tingkir dan Pembangunan Rusun Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Noborejo.

Menurut Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga, pembagian struktur ruang wilayah di Kota Salatiga, masing – masing memiliki fungsi sebagai :

  1. Pusat Pelayanan Kota adalah sebagai pusat perdagangan jasa dan perkantoran, meliputi:
  2. Kelurahan Salatiga;
  3. Kelurahan Kutowinangun;
  4. Kelurahan Gendongan;
  5. Kelurahan Kalicacing.
  6. Subpusat Pelayanan Kota Sidorejo adalah sebagai pusat pengembangan pendidikan tinggi dan pariwisata. Terletak di Kelurahan Sidorejo Lor.
  7. Subpusat Pelayanan Kota Sidomukti adalah sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan dan pemukiman. Terletak di Kelurahan Mangunsari.
  8. Subpusat Pelayanan Kota Argomulyo adalah sebagai pengembangan kegiatan yang berbasis pertanian (Agrowisata dan Agroindustri) dan industri. Terletak di Kelurahan Randuacir.
  9. Subpusat Pelayanan Kota Tingkir adalah sebagai pengembangan kegiatan yang berbasis industri dan pertanian lahan basah. Terletak di Kelurahan Sidorejo Kidul.
  10. Pusat Lingkungan, sebagai pusat pelayanan lokal meliputi pelayanan ekonomi, sosial, dan/atau administrasi, meliputi :

 

  1. Kelurahan Blotongan;
  2. Kelurahan Bugel;
  3. Kelurahan Kauman Kidul;
  4. Kelurahan Pulutan;
  5. Kelurahan Kalibening;
  6. Kelurahan Tingkir Lor;
  7. Kelurahan Tingkir Tengah;
  8. Kelurahan Noborejo;
  1. Kelurahan Ledok;
  2. Kelurahan Tegalrejo;
  3. Kelurahan Kumpulrejo;
  4. Kelurahan Cebongan;
  5. Kelurahan Kecandran;
  6. Kelurahan Dukuh

 

Gambar Bagian Wilayah Perencanaan Kota Salatiga
Sumber : RTRW Kota Salatiga, 2010

 

Demografi wilayah

2.1 Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin, Wilayah dan Kelompok Usia

Data jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun 2020 sebanyak 196.082 jiwa, jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak 195.563 jiwa, maka mengalami pertumbuhan jumlah penduduk sebanyak 519 jiwa atau 0,26%.

Pada tahun 2020, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 97.326 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 98.756 jiwa artinya penduduk perempuan lebih banyak dibanding penduduk laki-laki. Rasio jenis kelamin sebesar 98,55%, meningkat sebesar 0,09% dibandingkan tahun 2019 sebesar 98,46%. Data jumlah penduduk dan rasio jenis kelamin di Kota Salatiga tahun 2016-2020 disajikan pada Tabel berikut ini.

Tabel Data Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Kota Salatiga Tahun 2016-2020

 

No

 

Tahun

Jumlah Penduduk (jiwa) Rasio Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan Total
1 2016 92.401 93.915 186.316 98,39
2 2017 95.381 96.697 192.078 98,64
3 2018 96.490 98.121 194.611 98,34
4 2019 97.026 98.537 195.563 98,46
5 2020 97.326 98.756 196.082 98,55

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun, 2020

 

Grafik Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan di Kota Salatiga
Tahun 2016-2020
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun, 2020

 

Persebaran penduduk Kota Salatiga tahun 2020 tertinggi di Kecamatan Sidorejo dengan jumlah penduduk sebanyak 54.722  jiwa dan terendah di Kecamatan Sidomukti sebanyak 44.162 jiwa. Data persebaran penduduk per Kecamatan di Kota Salatiga tahun 2016-2020 disajikan pada tabel berikut.

 

Tabel Data Persebaran Penduduk Per Kecamatan di Kota Salatiga Tahun 2016-2020

No Kecamatan 2016 2017 2018 2019 2020
1 Argomulyo 44.069 48.794 49.772 49.679 50.261
2 Tingkir 43.468 46.117 46.605 46.562 46.937
3 Sidomukti 42.474 43.617 44.023 44.710 44.162
4 Sidorejo 56.409 53.550 54.211 54.612 54.722
Kota Salatiga 186.420 192.078 194.611 195.563 196.082

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun, 2020

 

Pada tahun 2020, jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia tertinggi yaitu kelompok usia 35-39 tahun sebanyak 16.554 jiwa atau sebesar 8,44% dari jumlah penduduk. Sedangkan kelompok usia terendah yaitu kelompok usia 70-74 tahun sebanyak 3.624 jiwa atau sebesar 1,85% dari jumlah penduduk. Data jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia tahun 2020 disajikan pada tabel dibawah ini.

 

Tabel Data Penduduk Kota Salatiga Berdasarkan Kelompok Usia Tahun 2020

 

No

Usia (tahun) Jenis Kelamin Jumlah (jiwa)  

%

Laki-laki (jiwa) Perempuan (jiwa)
1. 0-4 6.546 6.068 12.614 6,43
2. 5 – 9 7.643 7.186 14.829 7,56
3. 10 – 14 8.075 7.583 15.658 7,99
4. 15 – 19 7.377 7.028 14.405 7,35
5. 20 – 24 7.034 6.854 13.888 7,08
6. 25 – 29 7.451 7.191 14.642 7,47
7. 30 – 34 7.023 7.237 14.260 7.27
8. 35 – 39 8.178 8.376 16.554 8,44
9. 40 – 44 8.161 8.093 16.254 8,29
10. 45 – 49 6.801 6.948 13.749 7,01
11. 50 – 54 6.190 6.715 12.905 6,58
12. 55 – 59 5.143 5.849 10.992 5,61
13. 60 – 64 4.517 4.971 9.488 4,84
14. 65 – 69 3.329 3.981 6.710 3,42
15. 70 – 74 1.668 1.956 3.624 1,85
16. >75 2.190 3.320 5.510 2,81
Jumlah 2020 96.989 98.629 196.082 100
2019 97.026 98.537 195.563  
2018 96.490 98.121 194.611  
2017 95.381 96.697 192.078  
2016 91.198 95.222 186.420  

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Salatiga Tahun, 2020

2.2. Kepadatan Penduduk

          Jumlah penduduk Kota Salatiga hasil SP 2020 adalah sebanyak 192.322 jiwa yang terdiri dari 95.025 penduduk laki-laki dan 97.297 penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin dari Kota Salatiga memiliki nilai 97,66 persen.

Kepadatan penduduk Kota Salatiga terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 kepadatannya mencapai 3.387 Jiwa/km2. Angka kepadatan tersebut bermakna bahwa setiap 1 km2 wilayah di Kota Salatiga dihuni rata-rata oleh 3.387 penduduk.

Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk usia produktif (15-64 th) tahun 2020 sebesar 135.628 jiwa jauh lebih besar dibandingkan penduduk usia non produktif sebanyak 56.694 jiwa. Nilai Dependency Ratio sebesar 41,80 persen, maka setiap 100 penduduk produktif menanggung sekitar 42 penduduk usia tidak produktif. Besarnya persentase penduduk usia produktif ini bisa menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran jika mereka mendapatkan lapangan pekerjaan.

Tabel Karakteristik Demografi Salatiga 2019-2020

Indikator Tahun 2020
Penduduk (jiwa) 192.322
Laki Laki 95.025
Perempuan 97.297
Rasio Jenis Kelamin (%) 97,66
Kepadatan (jiwa/km2) 3.387
Penduduk (jiwa)
Usia 0-14 tahun 41.822 (21,75%)
Usia 15-64 tahun 135.628 (70,52%)
Usia > 65 tahun 14.872
Angka Beban Ketergantungan 41.80

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Salatiga Tahun, 2020

 

Perumahan Dan Lingkungan

3.1 Kondisi Rumah Tangga Berdasarkan Kualitas Rumah Sehat Dan Layak

Salah satu persyaratan rumah sehat yaitu terdapat beberapa pedoman, salah satunya yaitu memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja serta limbah rumah tangga. Data yang dihasilkan oleh Susenas, 2020 menunjukkan bahwa rumah yang memiliki lantai tanah di Kota Salatiga masih ada sekitar 1,89 persen. Sementara itu, rumah tangga yang tidak memiliki fasilitas buang air besar sudah tidak ada lagi yaitu (0,0%).

 

Tabel Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai dan Dinding Terluas serta

Fasilitas BAB Kota Salatiga, 2020 (%)

Rincian Persentase
(1) (2)
Jenis Lantai Terluas
Marmer 0,74
Keramik 69,86
Parket*) 5,71
Semen 21,64
Tanah 1,89
Lainnya 0,16
Jenis Dinding Terluas
Tembok 95,34
Plesteran Anyaman Bambu 0,00
Kayu 4,41
Lainnya 0,25
Fasilitas Buang Air Besar
Sendiri 83,73
Bersama 15,91
MCK Umum 0,36
Ada tidak digunakan 0,00
Tidak ada 0,00

Keterangan :

*)Parket/Vinil/Permadani/Ubin/Tegel/Teraso

Sumber : Profil Tempat Tinggal Prov. Jawa Tengah 2020

 

3.2 Kondisi Rumah Tangga Berdasarkan Fasilitas Rumah Sehat Dan Layak

  • Sumber Penerangan

Penggunaan tenaga listrik pada tahun 2020 oleh pelanggan sebesar 250 053 954 KWh. Konsumsi ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan konsumsi listrik dari sektor industri dan bisnis komersial sangat berperan dengan penurunan produksi serta kebijakan untuk tetap berada di rumah saja. Jumlah pelanggan PLN pada tahun 2020 memiliki peningkatan sebesar 3,61 persen dengan semakin bertambahnya bangunan rumah yang membutuhkan jaringan listrik.

Grafik Jumlah Pelanggan PLN di Kota Salatiga Tahun 2019-2020
Sumber : Salatiga Dalam Angka 2021

  

  • Volume dan Nilai Air Minum

Tahun 2020 volume total air yang disalurkan sebesar 7.494.897 m 3 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebesar 5,69 persen. Nilai rupiah yang dihasilkan pada tahun 2020 sebesar 33,03 milyar rupiah atau turun sebesar 2,59 persen. Kebijakan pemerintah dalam membantu masyarakat terkait pandemi Covid-19 dengan menggratiskan pembayaran pada bulan April-Juli 2020 pada kategori rumah tangga A dan sosial menjadi salah satu penyebab penurunan pendapatan.

Tabel Banyaknya Pelanggan, Volume & Nilai Air Minum yang Disalurkan di Kota Salatiga, 2019-2020

Rincian 2019 2020
(1) (2) (3)
Pelanggan 30.222 31.908
Volume Air (M3) 7.091.623 7.494.897
Volume Ar Susut (M3)
Nilai (Juta Rupiah) 33.913 33.034

Sumber : Salatiga Dalam Angka, 2021

 

  • Sumber Air Minum

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) beberapa indikator rumah sehat antara lain adalah rumah tinggal yang memiliki luas lantai perkapita minimal 10 m2, serta jarak sumber air minum ke tempat penampungan kotoran minimal 10 m. (Grafik)

 

Grafik Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum yang Digunakan Tahun 2020 (%)
Sumber : Salatiga Dalam Angka, 2021

 

  • Pembuangan Akhir Tinja

Pada tahun 2020, jumlah rumah tangga di Kota Salatiga memiliki jarak sumber air minumnya ke tempat penampungan kotoran lebih dari 10 m sebanyak 73,52 persen. Rumah tangga yang memiliki rumah tinggal dengan luas lantai perkapita minimal 10 m2 ada sebanyak 86,03 persen. Kesadaran masyarakat terhadap pembuangan akhir tinja tangki septik tergolong sudah sangat baik yaitu mencapai 94,14 persen di tahun 2020 (Tabel).

 

Tabel Rumah Tangga Menurut Pembuangan Akhir Tinja Kota-Kota di Jawa Tengah Tahun 2020 (%)

Pembuangan Akhiri Tangki Septik IPAL Sungai/Sawah Lubang Tanah/ Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5)
Magelang 81,82 6,52 11,66 0,00
Surakarta 82,51 15,03 2,46 0,00
Salatiga 94,14 0,60 4,32 0,94
Semarang 96,67 1,14 0,68 1,51
Pekalongan 90,72 2,49 5,74 1,05
Tegal 93,09 0,00 6,80 0,11

Sumber : Profil Tempat Tinggal Prov. Jawa Tengah 2020

 

3.3 Luas Wilayah Perumahan Kota Salatiga

     

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030 menunjukkan rencana kawasan peruntukan perumahan

  • Kawasan peruntukan perumahan meliputi :
  1. perumahan dengan kepadatan tinggi yaitu > 5336 jiwa per kilometer persegi;
  2. perumahan dengan kepadatan sedang yaitu antara 2668 – 5336 jiwa per kilometer persegi; dan
  3. perumahan dengan kepadatan rendah yaitu < 2668 jiwa per kilometer
  • Kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan tinggi terdapat di :
  1. Kelurahan Kutowinangun;
  2. Kelurahan Gendongan;
  3. Kelurahan Ledok;
  4. Kelurahan Tegalrejo;
  5. Kelurahan Kalicacing; dan
  6. Kelurahan
  • Kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan sedang terdapat di :
  1. Kelurahan Tingkir Tengah;
  2. Kelurahan Cebongan;
  3. Kelurahan Mangunsari; dan
  4. Kelurahan Sidorejo
  • Kawasan peruntukan perumahan dengan kepadatan rendah terdapat di :
  1. Kelurahan Sidorejo Kidul;
  2. Kelurahan Kalibening;
  3. Kelurahan Tingkir lor;
  4. Kelurahan Kumpulrejo;
  5. Kelurahan Noborejo;
  6. Kelurahan Randuacir;
  7. Kelurahan Kecandran;
  8. Kelurahan Dukuh;
  9. Kelurahan Blotongan;
  10. Kelurahan Bugel;
  11. Kelurahan Kauman Kidul; dan
  12. Kelurahan Pulutan

 

3.4 Peta Rencana Kawasan Permukiman Dan Persebaran Kawasan Permukiman Eksisting

Berdasarkan Rencana Pola Ruang Kota Salatiga menunjukkan bahwa untuk kawasan budi daya dibagi menjadi beberapa kawasan antara lain kawasan peruntukan perumahan, perdagangan dan jasa, perkantoran, industri, pariwisata, RTNH, ruang evakuasi bencana, peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal dan kawasan peruntukan lainnya.

Gambar Peta Rencana Pola Ruang Kota Salatiga
Sumber : RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2020

 

3.5 Jenis dan Tipologi Rumah

Rumah tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia di samping sandang dan pangan. Perumahan juga dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk melihat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat. Untuk menilai kondisi bangunan tempat tinggal dapat dilihat dari luas lantai, jenis lantai, dinding dan atap pada bangunan tersebut. Data Statistik Daerah Kota Salatiga tahun 2021 menunjukkan bahwa pada tahun 2020 terdapat 70,57 persen rumah tangga yang memiliki bangunan tempat tinggal sendiri, 17, 13 persen mengontrak atau sewa, sebanyak 12,18 persen bebas sewa dan 0,12 persen menempati rumah dinas. Grafik dibawah ini menunjukkan presentase rumah tangga menurut status kepemilikan bangunan yang ditempati di Kota Salatiga tahun 2020.

 

Grafik Rumah Tangga Menurut Status Kepemilikan Bangunan yang ditempati di Kota Salatiga, 2020 (%)
Sumber : Profil Tempat Tinggal Provinsi Jawa Tengah, 2020

 

RTLH dan permukiman kumuh

4.1 Persebaran dan Luas Kawasan Kumuh Di Kota Salatiga

      Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang PKP menjelaskan bahwa permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni, ditandai dengan ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Berdasarkan basis data tahun 2016-2017 menunjukkan persebaran kawasan kumuh di Kota Salatiga masih perlu intervensi dan perhatian lebih dalam penanganan kawasan kumuh.

 

Tabel Basis Data Kawasan Kumuh Tahun 2016-2017 Berdasarkan SK Kabupaten/Kota

BASIS DATA KAWASAN KUMUH TAHUN 2016 BERDASARKAN SK KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/

KOTA

KAWASAN DESA KECAMATAN TINGKAT KEKUMUHAN LUAS SK
Kota Salatiga Cebongan 1 Cebongan Argomulyo kumuh sedang 4,94 Draf
Kota Salatiga Cebongan 2 Cebongan Argomulyo kumuh ringan 6,36 Draf
Kota Salatiga Kumpulrejo 1 Kumpulrejo Argomulyo kumuh ringan 8,15 Draf
Kota Salatiga Ledok 1 Ledok Argomulyo kumuh ringan 3,13 Draf
Kota Salatiga Ledok 2 Ledok Argomulyo kumuh ringan 2,59 Draf
Kota Salatiga Ledok 3 Ledok Argomulyo kumuh ringan 1,53 Draf
Kota Salatiga Ledok 4 Ledok Argomulyo kumuh ringan 3,05 Draf
Kota Salatiga Ledok 5 Ledok Argomulyo kumuh ringan 4,21 Draf
Kota Salatiga Ledok 6 Ledok Argomulyo kumuh ringan 4,68 Draf
Kota Salatiga Ledok 7 Ledok Argomulyo kumuh ringan 2 Draf
Kota Salatiga Noborejo 1 Noborejo Argomulyo kumuh ringan 12,94 Draf
Kota Salatiga Noborejo 2 Noborejo Argomulyo kumuh ringan 6,36 Draf
Kota Salatiga Randuacir 1 Randuacir Argomulyo kumuh ringan 7,95 Draf
Kota Salatiga Randuacir 2 Randuacir Argomulyo kumuh ringan 2,96 Draf
Kota Salatiga Randuacir 3 Randuacir Argomulyo kumuh sedang 4,62 Draf
Kota Salatiga Tegalrejo 1 Tegalrejo Argomulyo kumuh ringan 12,3 Draf
Kota Salatiga Tegalrejo 2 Tegalrejo Argomulyo kumuh ringan 3,1 Draf
Kota Salatiga Tegalrejo 3 Tegalrejo Argomulyo kumuh ringan 1,82 Draf
Kota Salatiga Tegalrejo 4 Tegalrejo Argomulyo kumuh ringan 1,1 Draf
Kota Salatiga Tegalrejo 5 Tegalrejo Argomulyo kumuh ringan 0,61 Draf
Kota Salatiga Dukuh Dukuh Sidomukti kumuh sedang 4,6 Draf
Kota Salatiga Kecandran 1 Kecandran Sidomukti kumuh sedang 4,12 Draf
Kota Salatiga Kecandran 2 Kecandran Sidomukti kumuh ringan 6,77 Draf
Kota Salatiga Kecandran 3 Kecandran Sidomukti kumuh sedang 3,61 Draf
Kota Salatiga Mangunsari 1 Mangunsari Sidomukti kumuh ringan 1,58 Draf
Kota Salatiga Mangunsari 2 Mangunsari Sidomukti kumuh ringan 0,74 Draf
Kota Salatiga Blotongan 1 Blotongan Sidorejo kumuh ringan 2,18 Draf
Kota Salatiga Blotongan 2 Blotongan Sidorejo kumuh sedang 4 Draf
Kota Salatiga Bugel 1 Bugel Sidorejo kumuh sedang 1,67 Draf
Kota Salatiga Bugel 2 Bugel Sidorejo kumuh ringan 4,28 Draf
Kota Salatiga Kauman Kidul 1 Kauman Kidul Sidorejo kumuh ringan 1,79 Draf
Kota Salatiga Kauman Kidul 2 Kauman Kidul Sidorejo kumuh ringan 20,65 Draf
Kota Salatiga Kauman Kidul 3 Kauman Kidul Sidorejo kumuh sedang 3,19 Draf
Kota Salatiga Kauman Kidul 4 Kauman Kidul Sidorejo kumuh ringan 5,68 Draf
Kota Salatiga Kauman Kidul 5 Kauman Kidul Sidorejo kumuh ringan 3,13 Draf
Kota Salatiga Pulutan 1 Pulutan Sidorejo kumuh ringan 0,76 Draf
Kota Salatiga Pulutan 2 Pulutan Sidorejo kumuh ringan 7,21 Draf
Kota Salatiga Pulutan 3 Pulutan Sidorejo kumuh ringan 0,74 Draf
Kota Salatiga Pulutan 4 Pulutan Sidorejo kumuh ringan 6,31 Draf
Kota Salatiga Pulutan 5 Pulutan Sidorejo kumuh ringan 4,85 Draf
Kota Salatiga Pulutan 6 Pulutan Sidorejo kumuh ringan 2,51 Draf
Kota Salatiga Pulutan 7 Pulutan Sidorejo kumuh sedang 2,88 Draf
Kota Salatiga Pulutan 8 Pulutan Sidorejo kumuh ringan 2,61 Draf
Kota Salatiga Pulutan 9 Pulutan Sidorejo kumuh ringan 1,17 Draf
Kota Salatiga Pulutan 10 Pulutan Sidorejo kumuh ringan 0,96 Draf
Kota Salatiga Sidorejo Lor 1 Sidorejo Lor Sidorejo kumuh ringan 4,86 Draf
Kota Salatiga Gendongan 1 Gendongan Tingkir kumuh ringan 5,99 Draf
Kota Salatiga Gendongan 2 Gendongan Tingkir kumuh ringan 2,02 Draf
Kota Salatiga Kalibening 1 Kalibening Tingkir kumuh ringan 1,91 Draf
Kota Salatiga Kalibening 2 Kalibening Tingkir kumuh ringan 3,4 Draf
Kota Salatiga Sidorejo Kidul 1 Sidorejo Kidul 1 Tingkir kumuh ringan 2,2 Draf
Kota Salatiga Tingkir Lor 1 Tingkir Lor 1 Tingkir kumuh ringan 8,28 Draf
Kota Salatiga Tingkir Tengah 1 Tingkir Tengah 1 Tingkir kumuh sedang 2,01 Draf
Kota Salatiga Tingkir Tengah 2 Tingkir Tengah 2 Tingkir kumuh ringan 8,73 Draf

 

 

BASIS DATA KAWASAN KUMUH TAHUN 2017 BERDASARKAN SK KABUPATEN/KOTA
KABUPATEN/

KOTA

KAWASAN DESA KECAMATAN TINGKAT KEKUMUHAN LUAS SK
Kota Salatiga Salatiga 1 RT 4 RW IV, RT 5 RW V Salatiga Sidorejo Kumuh Ringan 1,36 Nomor 658/440/2016
Kota Salatiga Salatiga 2 RT 1 RW V Salatiga Sidorejo Kumuh Ringan 2,78 Nomor 658/440/2016
Kota Salatiga Salatiga 3 RT 8 RW V Salatiga Sidorejo Kumuh Ringan 0,73 Nomor 658/440/2016
Kota Salatiga Salatiga 4 RT 3,5,7,8 RW VII Salatiga Sidorejo Kumuh Ringan 2,69 Nomor 658/440/2016
Kota Salatiga Kalicacing 1 RT 6 RW I dan RT 5,6 RW III Kalicacing Sidomukti Kumuh Ringan 2,91 Nomor 658/440/2016
Kota Salatiga Kalicacing 2 RT 4,5,6 RW IV & RT 1,2,3,4 RW V Kalicacing Sidomukti Kumuh Ringan 8,2 Nomor 658/440/2016
Kota Salatiga Kutowinangun Lor 1 Kutowinangun Lor Tingkir Kumuh Ringan 1,47 Nomor 658/440/2016
Kota Salatiga Kutowinangun Lor 2 Kutowinangun Lor Tingkir Kumuh Ringan 0,56 Nomor 658/440/2016
Kota Salatiga Kutowinangun Kidul 1 Kutowinangun Kidul Tingkir Kumuh Ringan 1,14 Nomor 658/440/2016

Sumber : Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah, 2018

4.2 Penanganan Kumuh yang Telah Dilakukan

      Berdasarkan Peraturan Walikota (PERWALI) tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh Dan Kawasan Pemukiman Kumuh Kota Salatiga Tahun 2020 menunjukkan bahwa perencanaan dan penanganan berdasarkan penetapan lokasi dengan melibatkan masyarakat. Perencanaan penanganan perumahan kumuh yaitu :

  1. Persiapan
  2. Survei
  3. Penyusunan data dan fakta
  4. Penyusunan konsep penanganan, dan
  5. Penyusunan rencana penanganan

Pemerintah Daerah Kota Salatiga menetapkan kebijakan, strategi, serta pola penanganan yaitu didasarkan pada penilaian aspek kondisi kekumuhan (secara menyeluruh terhadap rumah, prasarana, sarana, dan/atau utilitas umum, memperhatikan hak keperdataan masyarakat terdampak, kondisi ekologis lokasi dan kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat terdampak) antara lain :

  1. Pemugaran yaitu dilakukan untuk Perbaikan dan/atau pembangunan kembali perumahan kumuh dan permukiman kumuh menjadi perumahan dan permukiman yang layak huni. Tahap yang dilaksanakan antara lain pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi
  2. Peremajaan yaitu dilakukan melalui pembongkaran dan penataan secara menyeluruh terhadap rumah, prasarana, sarana, dan/atau utilitas umum.
  3. Pemukiman kembali yang dilakukan dengan dilakukan melalui pembongkaran dan penataan

Pasca peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan permukiman kumuh dilakukan pengelolaan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas perumahan dan permukiman secara berkelanjutan. Selain itu, pemerintah daerah mengupayakan penyediaan tanah untuk peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh digunakan untuk pembangunan bagi kepentingan umum.

 

4.3 Jumlah RTLH

Grafik Basis Data RTLH
Sumber : http://datartlh.perumahan.pu.go.id/mdashboard/

4.4 Jumlah Penanganan RTLH yang telah dilakukan

Capaian penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Kota Salatiga pada tahun 2020 sebesar 340, dengan pendanaan terbesar bersumber dari dana APBN (BSPS). Berdasarkan identifikasi pembangunan rumah susun di Kota Salatiga, terdapat 1 (satu) lokasi rumah susun dengan peruntukan rumah susun reguler masyarakat yang membutuhkan.

Tabel Capaian RTLH 2020 di Kota Salatiga

Jenis Bantuan Unit
APBN BSPS @17,5 jt Thp 1 = 4 108
DAK REG @17,5 jt PB
DAK REG @17,5 jt PK 70
KSPN
SATKER STRATEGIS 50
APBD PROV PK RTLH BANKEUPEMDES @10 jt
PB Bencana 12  JUTA
PK Bencana 112
APBD KK
ABPDes
Dana Kelurahan
Swadaya Masyarakat
CSR
JUMLAH 340

Sumber : Peraturan Walikota Salatiga No. 22 Tahun 2020 Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung PSU ditargetkan 65% terealisasi 96,16%. Angka ini diperoleh dari luas PSU perumahan dalam kondisi baik sejumlah 100.733,18 m2 dibagi luasan PSU perumahan yang telah diserahkan pada Pemerintah Kota Salatiga sejumlah 104.750,71 m2 dikalikan 100%. (RKPD Kota Salatiga, 2021)

Cakupan ketersediaan rumah layak huni yang ditargetkan 90,96% terealisasi 98,45%. Rumah layak huni pada tahun 2019 sebanyak 37.503 rumah dan realisasi peningkatan kualitas RTLH tahun 2019 adalah 417 rumah (APBD sejumlah 319 rumah dan DAK sejumlah 98 rumah), sehingga realisasi Rumah Layak Huni sampai dengan tahun 2019 adalah 41.240 rumah. Cakupan ketersediaan rumah layak huni diperoleh dari jumlah rumah layak huni tahun 2019 sebanyak 41.240 rumah dibagi jumlah seluruh rumah di Kota Salatiga sebanyak 41.889 rumah dikalikan 100%. (RKPD Kota Salatiga, 2021).

 

Tabel Indikator Kinerja Daerah Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Tahun 2019

No. Indikator Kinerja Daerah Satuan Target Akhir RPJMD (2022) Target Tahun 2019 Realisasi Tahun 2019 Capaian Tahun 2019 (%) Kategori Status
1 Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung % 47,63 65 96,16 147,94 ST
2 Cakupan ketersediaan rumah layak huni % 93,62 90,96 108,63 108,23 ST

Sumber : RKPD Kota Salatiga, 2021

Rekapitulasi Penanganan RTLH Program BSPS
Sumber : http://datartlh.perumahan.pu.go.id/mdashboard/

 

Statistik pengembangan dan backlog

5.1 Angka agregat kebutuhan atau permintaan rumah

Kawasan peruntukan perumahan dan permukiman Kota Salatiga dilakukan berdasarkan UU Nomor Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman, dimana perbandingan rumah besar, sedang dan kecil adalah 1 : 3 : 6. Luas lahan untuk klasifikasi rumah besar adalah 600 m2 , rumah sedang 400 m2 dan rumah kecil 200 m2 maka kebutuhan lahan dan rumah di Kota Salatiga dapat dilihat pada Tabel dibawah ini .

 

Tabel Rencana Kebutuhan Sarana Rumah Sampai Tahun 2030 Kota Salatiga

 

 

 

No

 

 

Kecamatan Kecamatan

 

Proyeksi Jumlah penduduk

Proyeksi Jumlah KK jumlah KK = jumlah Rumah

(unit)

 

Kebutuhan 2020

 

Kebutuhan 2030

2015 2020 2025 2030 2015 2020 2025 2030 10% 600 m2 30% 400 m2 60% 200 m2 10% 600 m2 30% 400 m2 60% 200 m2
A SIDOREJO
1 Blotongan 12,821 14,865 16,910 18,955 3,205 3,716 4,227 4,739 371 222,600 1114 445,600 2229 445,800 473 283,800 1421 568,400 2843 568,600
2 Sidorejo Lor 11,824 11,158 10,493 9,828 2,956 2,790 2,623 2,457 278 166,800 836 334,400 1673 334,600 245 147,000 737 294,800 1474 294,800
3 Salatiga 15,825 15,359 14,892 14,425 3,956 3,840 3,723 3,606 383 229,800 1151 460,400 2303 460,600 360 216,000 1081 432,400 2163 432,600
4 Bugel 3,273 3,648 4,023 4,398 818 912 1,006 1,099 91 54,600 273 109,200 547 109,400 109 65,400 329 131,600 659 131,800
5 Kauman Kidul 4,798 5,649 6,499 7,350 1,199 1,412 1,625 1,838 141 84,600 423 169,200 847 169,400 183 109,800 551 220,400 1102 220,400
6 Pulutan 4,131 4,482 4,834 5,185 1,033 1,121 1,208 1,296 112 67,200 336 134,400 672 134,400 129 77,400 388 155,200 777 155,400
B TINGKIR
1 Kutowinangun 21,401 22,137 22,872 23,608 5,350 5,534 5,718 5,902 553 331,800 1660 664,000 3320 664,000 590 354,000 1770 708,000 3541 708,200
2 Gendongan 4,945 4,589 4,232 3,876 1,236 1,147 1,058 969 114 68,400 344 137,600 688 137,600 96 57,600 290 116,000 581 116,200
3 Sidorejo Kidul 6,702 7,921 9,141 10,360 1,676 1,980 2,285 2,590 198 118,800 594 237,600 1188 237,600 259 155,400 777 310,800 1554 310,800
4 Kalibening 1,847 2,017 2,187 2,358 462 504 547 589 50 30,000 151 60,400 302 60,400 58 34,800 176 70,400 353 70,600
5 Tingkir Lor 6,141 7,293 8,445 9,597 1,535 1,823 2,111 2,399 182 109,200 546 218,400 1093 218,600 239 143,400 719 287,600 1439 287,800
6 Tingkir tengah 5,721 6,803 7,885 8,968 1,430 1,701 1,971 2,242 170 102,000 510 204,000 1020 204,000 224 134,400 672 268,800 1345 269,000
C ARGOMULYO
1 Noborejo 6,232 7,202 8,172 9,142 1,558 1,800 2,043 2,285 180 108,000 540 216,000 1080 216,000 228 136,800 685 274,000 1371 274,200
2 Ledok 12,628 14,335 16,043 17,751 3,157 3,584 4,011 4,438 358 214,800 1075 430,000 2150 430,000 443 265,800 1331 532,400 2662 532,400
3 Tegalrejo 13,320 15,794 18,268 20,742 3,330 3,949 4,567 5,186 394 236,400 1184 473,600 2369 473,800 518 310,800 1555 622,000 3111 622,200
4 Kumpulrejo 8,670 9,863 11,056 12,249 2,167 2,466 2,764 3,062 246 147,600 739 295,600 1479 295,800 306 183,600 918 367,200 1837 367,400
5 Randuacir 5,210 5,735 6,260 6,785 1,303 1,434 1,565 1,696 143 85,800 430 172,000 860 172,000 169 101,400 508 203,200 1017 203,400
6 Cebongan 4,674 5,234 5,795 6,355 1,168 1,309 1,449 1,589 130 78,000 392 156,800 785 157,000 158 94,800 476 190,400 953 190,600
D SIDOMUKTI
1 Kecandran 5,923 6,727 7,530 8,333 1,481 1,682 1,882 2,083 168 100,800 504 201,600 1008 201,600 208 124,800 624 249,600 1249 249,800
2 Dukuh 11,777 13,436 15,095 16,755 2,944 3,359 3,774 4,189 335 201,000 1007 402,800 2015 403,000 418 250,800 1256 502,400 2513 502,600
3 Mangunsari 16,096 17,036 17,975 18,915 4,024 4,259 4,494 4,729 425 255,000 1277 510,800 2555 511,000 472 283,200 1418 567,200 2837 567,400
4 Kalicacing 5,536 4,433 3,329 2,226 1,384 1,108 832 557 110 66,000 332 132,800 664 132,800 55 33,000 166 66,400 333 66,600

Sumber : RTRW Kota Salatiga Tahun 2010-2030

 

5.2 Backlog rumah berdasarkan kepemilikan dan penghuni

Rumah susun terbangun telah dihuni sesuai dengan peruntukannya; Kota Salatiga dengan Jumlah Keluarga 50,591 memiliki backlog Kepemilikan sebesar 11,259 serta backlog kepenghunian sebesar 9,441. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah.

Tabel Kepemilikan Backlog di Kota Salatiga Tahun 2020

Kecamatan Jumlah Keluarga Kepemilikan Rumah/Bangunan Tempat Tinggal Backlog
Milik Sendiri Sewa/

Kotrak

Menumpang Kepemilikan Kepenghunian
Sidorejo 13.821 10.679 455 2.454 3.142 2.687
Tingkir 11.962 8.814 618 2.191 3.148 2.530
Argomulyo 13.900 10.624 459 2.338 3.276 2.817
Sidomukti 10.908 9.215 286 1.297 1.693 1.407
Kabupaten 50.591 39.332 1.818 8.280 11.259 9.441

      Sumber : Data BKKBN, Tahun 2020

 

5.4 Kondisi Penyebab Backlog dalam suatu wilayah

Di Kota Salatiga direncanakan akan dibangun rusunawa untuk mengurangi tingkat  kepadatan permukiman yang cenderung berkembang secara horisontal. Rusunawa di Kota Salatiga memang sudah mendesak dan sangat dibutuhkan, hal ini bukan hanya untuk menjawab backlog yang terjadi di Kota Salatiga. Jadi pembangunan Rusunawa di Kota Salatiga lebih diprioritaskan pada kenyataan masih banyak  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak dan sehat. Rusunawa Kota Salatiga berlokasi di Cabean, Kelurahan  Mangunsari, Kecamatan Sidomukti.

Berdasarkan data BPS pada Grafik capaian penurunan angka kemiskinan Kota Salatiga berada di bawah rata-rata capaian Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 11,41% dan capaian rata – rata nasional sebesar 9,78%. Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan, persentase penduduk miskin Kota Salatiga pada tahun 2020 sebesar 4,94% meningkat dibandingkan capaian tahun 2019 yaitu 4,76%.  Meningkatnya angka kemiskinan Kota Salatiga akibat dari pandemi Covid-19.

 

Grafik  Perkembangan Tingkat Kemiskinan (%) Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2016-2020
Sumber : Bappeda Kota Salatiga, Tahun 2020

 

Salah satu dampak nyata pandemi Covid-19 yaitu meningkatnya angka kemiskinan. Tahun 2020 garis kemiskinan Kota Salatiga sebesar Rp.454.154,- dengan demikian lebih tinggi dari rata-rata garis kemiskinan Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar Rp.395.407,-  dan relatif sama dengan garis kemiskinan nasional yaitu Rp.454.652,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Grafik garis kemiskinan.

Berdasarkan Grafik garis kemiskinan menjadi ukuran yang paling berpengaruh terhadap perubahan jumlah penduduk miskin. Adanya kenaikan garis kemiskinan apabila tidak diikuti dengan peningkatan pendapatan masyarakat maka akan berdampak pada kenaikan jumlah penduduk miskin. Untuk itu perlu ada penekanan dalam menghadapi tren atau kenaikan garis kemiskinan dengan mendorong program dan kegiatan sektor riil yang menyentuh langsung kepada masyarakat dengan kategori berpenghasilan rendah.

 

 

Grafik Garis Kemiskinan (Rp) Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2020
Sumber: Bappeda Kota Salatiga, 2021