Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang terletak di bagian paling timur Pulau Jawa.  Secara astronomis, kabupaten ini terletak di antara 111o 53’ – 114o38’ Bujur Timur dan 70o 43 – 8o 46 Lintang Selatan. Kabupaten Banyuwangi memiliki batas-batas administratif sebagai berikut :

  • Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Situbondo
  • Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudera Indonesia
  • Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Jember
  • Sebalah Timur : berbatasan dengan Selat Bali

Luas wilayah Kabupaten Banyuwangi sekitar 5.782,50 km2 yang merupakan kabupaten terluas di Provinsi Jawa Timur dengan pembagian wilayah sebanyak 24 kecamatan, 28 kelurahan, dan 189 desa. Sebagian besar wilayah Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah kawasan hutan. Area hutan ini mencapai sekitar 32%, persawahan mencapai 12%, perkebunan sebesar 14%, 22% dimanfaatkan sebagai daerah pemukiman, ladang sebesar 3% dan 17% untuk Tambak. Berikut luas wilayah Kabupaten Banyuwangi menurut kecamatan, yakni :

 

Tabel 1. Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi

No Kecamatan Luas Wilayah Persentase
(Ha) %
1 Pesanggaran 802,5 13,80%
2 Siliragung 95,15 1,64%
3 Bangorejo 137,43 2,37%
4 Purwoharjo 200,3 3,46%
5 Tegaldlimo 1341,12 23,10%
6 Muncar 146,07 2,52%
7 Cluring 97,44 1,68%
8 Gambiran 66,77 1,15%
9 Tegalsari 65,23 1,12%
10 Glenmore 421,98 7,29%
11 Kalibaru 406,76 7,03%
12 Genteng 82,34 1,42%
13 Srono 100,77 1,74%
14 Rogojampi 48,51 0,83%
15 Blimbingsari 67,13 1,16%
16 Kabat 94,17 1,62%
17 Singojuruh 59,89 1,03%
18 Sempu 174,83 3,02%
19 Songgon 301,84 0,52%
20 Glagah 76,75 1,32%
21 Licin 169,25 2,92%
22 Banyuwangi 30,13 0,52%
23 Giri 21,31 0,36%
24 Kalipuro 310,03 5,36%
25 Wongsorejo 464,8 8,03%
  Total 5782,5 100,00%

Sumber : BPS Kabupaten Banyuwangi dalam Angka 2020

Wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa pegunungan yang merupakan daerah penghasil produk perkebunan, sedangkan dataran rendahnya berpotensi untuk berbagai produk hasil pertanian. Daerah di sekitar garis pantai yang membujur dari arah utara ke selatan merupakan daerah penghasil berbagai biota laut.

 

 

KONDISI FISIK WILAYAH

Topografi wilayah daratan Kabupaten Banyuwangi bagian barat dan utara pada umumnya merupakan pegunungan, dan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian barat dan utara 400, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 150, dengan rata-rata curah hujan cukup sehingga dapat menambah tingkat kesuburan tanah. Jenis  tanah  yang  ada  di  Kabupaten  Banyuwangi  merupakan tanah jenis regosol, lathasol, pasolik dan gambut.

Dataran rendah terbentang luas dari selatan hingga utara dimana di dalamnya terdapat banyak sungai yang selalu mengalir di sepanjang tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, keberadaan sungai – sungai tersebut dimanfaatkan untuk mengairi hamparan sawah yang sangat luas dan juga dapat berpengaruh positif terhadap tingkat kesuburan tanah.

Berdasarkan data statistik, potensi lahan pertanian di Kabupaten Banyuwangi berada dalam peringkat ketiga setelah Kabupaten Malang dan Jember. Tidaklah mengherankan kalau Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur.

Disamping potensi di bidang pertanian, Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah produksi tanaman perkebunan dan kehutanan, serta memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daerah penghasil ternak yang merupakan sumber pertumbuhan baru perekonomian rakyat. Dengan bentangan pantai yang cukup panjang, dalam perspektif ke depan, pengembangan sumberdaya kelautan dapat dilakukan dengan berbagai upaya intensifikasi dan diversifikasi pengelolaan kawasan pantai dan wilayah perairan laut.

 

KEPENDUDUKAN

Kabupaten Banyuwangi tergolong daerah yang belum padat penduduknya. Kepadatan penduduk di Kabupaten Banyuwangi dengan luas 5,782.50 km², pada semester I tahun 2019 Kabupaten Banyuwangi dihuni oleh 1,745,675 jiwa atau dengan kepadatan sebesar 301.9 jiwa/km². Dengan kata lain rata-rata setiap km2 di Kabupaten Banyuwangi dihuni sebanyak 302 jiwa pada tahun 2019.

Tabel 2. Jumlah Penduduk , Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk

Kabupaten Banyuwangi Hasil Sensus Penduduk 2019

No Kecamatan Jumlah Penduduk Luas Wilayah Kepadatan

Penduduk

 (jiwa) Km²
1 Pesanggaran 53.693 802,5 67
2 Bangorejo 66.862 137,43 487
3 Purwoharjo 71.213 200,3 356
4 Tegaldlimo 68.996 1.341,12 51
5 Muncar 138.764 146,07 950
6 Cluring 80.683 97,44 828
7 Gambiran 68.346 66,77 1.024
8 Srono 99.317 100,77 986
9 Genteng 94.759 82,34 1.151
10 Glenmore 77.434 421,98 184
11 Kalibaru 65.745 406,76 162
12 Singojuruh 54.055 59,89 903
13 Rogojampi 57.757 48,51 1.191
14 Kabat 65.415 94,71 691
15 Glagah 37.138 76,75 484

Sumber : BPS Kabupaten Banyuwangi dalam Angka 2020

 

PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN

  1. Permukiman

Permukiman yang terdapat di Kabupaten Banyuwangi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu:

  1. Kelompok pertama, kawasan permukiman intensitas penggunaan lahan rendah dengan perpetakan lahan yang cukup baik. Kawasan permukiman ini berada di sekitar pusat-pusat lingkungan.
  2. Kelompok kedua, kawasan permukiman intensitas penggunaan lahan sedang dengan perpetakan lahan yang cukup baik. Kawasan permukiman ini berada di sekitar pusat kota.
  3. Kelompok ketiga, kawasan permukiman intensitas penggunaan lahan tinggi dengan perpetakan lahan yang cukup baik. Kawasan permukiman ini berada di pusat kota.

Tabel 3.  Rencana Kebutuhan Luas Lahan Permukiman Tahun 2015-2029

No. Kecamatan Kebutuhan Perumahan (Ha)
2015 2020 2025 2029
1 Kecamatan Pesanggaran 4.180 4.283 4.389 4.476
2 Kecamatan Bangorejo 5.113 5.240 5.369 5.475
3 Kecamatan Purwoharjo 5.616 5.754 5.897 6.013
4 Kecamatan Tegaldlimo 5.252 5.382 5.515 5.624
5 Kecamatan Muncar 10.795 11.062 11.336 11.560
6 Kecamatan Cluring 5.994 6.142 6.294 6.418
7 Kecamatan Gambiran 5.186 5.314 5.446 5.553
8 Kecamatan Glenmore 5.927 6.074 6.224 6.347
9 Kecamatan Kalibaru 5.107 5.233 5.363 5.469
10 Kecamatan Genteng 7.056 7.230 7.409 7.555
11 Kecamatan Srono 7.437 7.621 7.810 7.964
12 Kecamatan Rogojampi 7.841 8.035 8.234 8.397
13 Kecamatan Kabat 5.608 5.747 5.889 6.005
14 Kecamatan Singojuruh 4.053 4.153 4.256 4.340
15 Kecamatan Sempu 6.141 6.293 6.449 6.576
16 Kecamatan Songgon 4.403 4.512 4.623 4.715
17 Kecamatan Glagah 2.811 2.881 2.952 3.010
18 Kecamatan Banyuwangi 8.991 9.214 9.442 9.628
19 Kecamatan Giri 2.362 2.420 2.480 2.529
20 Kecamatan Kalipuro 5.692 5.833 5.977 6.095
21 Kecamatan Wongsorejo 6.067 6.217 6.371 6.497
22 Kecamatan Tegalsari 3.676 3.767 3.860 3.936
23 Kecamatan Licin 2.374 2.432 2.492 2.542
24 Kecamatan Siliragung 3.796 3.890 3.986 4.065
Jumlah 131.477 134.730 138.064 140.790

Sumber : Dok. RP4D Kab. Banyuwangi, 2012

  1. Status Kepemilikan Bangunan

Status kepemilikan bangunan sampai dengan akhir tahun 2018 yang lalu, terdiri dari bangunan milik sendiri dengan jumlah sekitar 87,01 % dan sisanya yang sebanyak 12,99 % merupakan bangunan yang dihuni oleh warga dengan status bukan milik sendiri. Rata-rata hampir dari setiap delapan bangunan yang dihuni oleh rumah tangga di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2018 yang lalu, telah ditemukan satu di antaranya bangunan bukan milik sendiri.

 

  1. Sumber Utama Penerangan

Data BPS mencatat, masih ada sekitar 0,86% rumah tangga di Kabupaten Banyuwangi yang belum teraliri listrik. Rumah tangga tersebut diduga berasal dari rumah tangga yang berasal dari kelompok pengeluaran terbawah (kurang mampu), sehari – hari rumah tangga tersebut memanfaatkan sumber penerangan dari lampu oblik, sentir, dan lain – lain. Untuk rumah tangga yang tergolong mampu namun berada di daerah yang sulit, mereka memanfaatkan listrik non PLN.

 

  1. Sumber Air Minum

Sampai dengan akhir tahun 2018 yang lalu, masih ditemukan air minum yang dimanfaatkan oleh penduduk Kabupaten Banyuwangi, teridentifikasi kurang bersih dan tidak layak untuk dikonsumsi. Data menunjukkan bahwa rumah tangga yang mengkonsumsi sumber air minum bersih sebanyak 73,24 persen dan rumah tangga yang mengkonsumsi sumber air minum layak sebanyak 50,87 persen. Persentase rumah tangga dengan sumber air minum di Kabupaten Banyuwangi disajikan secara rinci pada tabel berikut ini :

Tabel 4. Akses Air Minum Rumah Tangga

No. Sumber Air Minum Prosentase
1 Air Botol Kemasan 1,6%
2. Air isi ulang 4,7%
3. Air PDAM 21,2%
4. Hidrant Umum PDAM 2,9%
5. Kran Umum PDAM/Proyek 7,0%
6. Sumur Pompa Tangan 8,2%
7. Sumur Gali Terlindungi 44,1%
8. Sumur Gali Tak Terlindungi 2,5%
9. Mata air terlindungi 5,5%
10. Mata air tak terlindungi 0,5%
11. Air hujan 0,1%
12. Air sungai 1,1%
13. Waduk/danau 0,1%
14. Lainnya 0,5%
Sumber Data: Studi EHRA Kabupaten Banyuwangi Tahun 2016

 

RTLH DAN PERMUKIMAN KUMUH

Kondisi Kawasan Kumuh

Berdasarkan studi tentang pengembangan kawasan perumahan, yang kemudian dituangkan dalam SK Bupati tahun 2014, teridentifikasi permukiman kumuh di Kabupaten Banyuwangi sebanyak 3 kawasan dengan luas sekitar 20,64 ha. Lokasi kawasan kumuh di Kabupaten Banyuwangi tersebar di Kelurahan Mandar, Kelurahan Lateng dan Kelurahan Kepatihan yang semuanya berada di Kecamatan Banyuwangi.

Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 5. Data Kawasan Kumuh di Kabupaten Banyuwangi 

(SK Bupati No. 188/482/Kep/429.011/2014)

No. Lokasi Kawasan Kumuh Luas Kawasan Jumlah Rumah Jumlah Penduduk
1 Lingkungan Krajan dan

Krobokan, Kel. Mandar, Kec. Banyuwangi

8,61 Ha 485 1.940 Jiwa
2 Lingkungan Kebun Jeruk, Kel. Lateng, Kec. Banyuwangi 3,54 Ha 475 2.375 Jiwa
3 Lingkungan Ujung, Kel.

Kepatihan, Kec. Banyuwangi

8,48 Ha 577 2.885 Jiwa

 

Kondisi permukiman kumuh di Kabupaten Banyuwangi secara umum barada di kawasan pesisir, salah satu kondisi yang mempengaruhi adalah adanya genangan air akibat air pasang laut (rob) yang durasi genangannya mencapai lebih dari 2 jam. Pada umumnya, tingkat kepadatan bangunan dapat diklasifikasikan ke dalam kepadatan sedang. Kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Banyuwangi seluruhnya berada pada Kawasan Perkotaan Banyuwangi.

Gambaran umum Kabupaten Banyuwangi secara garis besar adalah sebagai  berikut:

 

Informasi Fisik Kabupaten Banyuwangi
Jumlah Kelurahan Non SK Kumuh (Kelurahan/Desa) 42 Kelurahan/Desa
Jumlah Kelurahan SK Kumuh (Kelurahan/Desa) 3 Kelurahan
Luas Kawasan  (Ha) 6.729 Ha
Luas  Kumuh (Ha) 22,9 Ha

 

 

Tabel 6. Profil Permasalahan Kawasan  di Kabupaten Banyuwangi

No Kriteria Kondisi Eksisting Kawasan 
KATEGORI FISIK
1. Keteraturan bangunan 57.5% Bangunan hunian tidak memiliki keteraturan
2. Kepadatan bangunan Kawasan  memiliki Kepadatan Rendah (54 unit/Ha)
3. Kelayakan fisik bangunan 11.6% Bangunan hunian memiliki luas lantai < 7,2 m2 per orang
8.2% Bangunan hunian memiliki kondisi atap, dinding, lantai tidak sesuai persyaratan teknis
4. Aksesibilitas Lingkungan 53.9% Kawasan  tidak terlayani jaringan jalan lingkungan yang memadai
53.4% Kondisi jaringan jalan pada kawasan memiliki kualitas buruk
5. Drainase Lingkungan 16.3% Kawasan  terjadi genangan/banjir
22.7% Kondisi jaringan drainse pada lokasi  memiliki kualitas buruk
No Kriteria Kondisi Eksisting Kawasan 
KATEGORI FISIK
6. Pelayanan Air

Minum/Baku

34.3% Bangunan hunian pada lokasi tidak terlayani jaringan air bersih/baku perpipaan atau non perpipaan terlindungi yang layak
3.6% Masyarakat tidak terpenuhi kebutuhan minimal 60liter/org/hari (Mandi, Minum, Cuci)
7. Pengelolaan Air Limbah 9.4% Bangunan hunian pada lokasi tidak memiliki akses jamban/MCK komunal
35.3% Bangunan hunian pada lokasi  tidak memiliki kloset (leher angsa) yang terhubung dengan tangka septik
73.7% Saluran pembuangan air limbah rumah tangga tercampur dengan drainase ingkungan
8. Pengelolaan Persampahan 23.2% Sampah domestik rumah tangga pada kawasan  terangkut ke TPS/TPA kurang dari 2 kali seminggu
9. Pengamanan Bahaya Kebakaran 97.2% Kawasan tidak memiliki ketersediaan prasarana/ sarana proteksi kebakaran

Sumber : Data Baseline Program KOTAKU Kab. Banyuwangi, 2015

 

Luasan kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Banyuwangi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 7.

Luasan Kawasan Permukiman Kumuh Wilayah

(Kecamatan Banyuwangi, Giri, Muncar, Genteng, Kalibaru)

Kecamatan Desa/Kelurahan Luas

Wilayah

(Ha)

Luas

Permukiman

Kumuh

(Ha)

Luas

Permukiman

Non Kumuh

(Ha)

Persentase

Kawasan

Kumuh

(%)

 

 

 

 

Banyuwangi

Kampung Mandar 25,09 6,7 18,39 26,7
Lateng 91,48 24,49 66,99 27,8
Singotrunan 90,7 6,47 84,23 7,1
Panderejo 21,83 6,4 15,43 29,43
Pengantigan 71,87 2,39 69,48 3,3
Temenggungan 10,2 1,63 8,57 16
Kepatihan 35,66 10,6 25,06 29,7
Kampung Melayu 11,5 7,14 4,36 62,1
Karangrejo 119 99 19 83,2
Penganjuran 56,77 15,6 41,17 27,5
Singonegaran 53,34 29,9 23,4 56,1
Sobo 85,7 5,25 80,45 6,1
Tukang Kayu 102 61,9 40,1 60,7
Taman Baru 122,4 4,1 118,3 3,3
Sumberejo 182,7 36,7 145,95 20,1
Kertosari 148,1 24,14 123,96 16,3
Pakis 95,6 16,60 79,00 17,4
 

 

 

Giri

Kebalenan 154 4,82 112,54 3,1
Mojopanggung 112 2,36 68,6 2,1
Penataban 89 1,79 82,3 2,0
Boyolangu 107 3,63 41,49 3,4
Giri 131 4,43 34,75 3,4
Grogol 558 9,43 248,9 1,7
Jambesari 272 4,58 164,24 1,7
 

 

 

 

Muncar

Blambangan 674 47,19 626,81 7,0
Kedungrejo 245 121,68 123,32 49,7
Kedungringi 495 41,75 453,25 8,4
Sumberberas 2216 92,28 2123,72 4,2
Tembokrejo 320 67,94 252,06 21,2
Kumendung 644 33,31 610,69 5,2
Wringin Putih 853 72,85 780,15 8,5
Tambakrejo 917 79,34 837,66 8,7
Tapanrejo 1008 51,59 956,41 5,1
Sumbersewu 539 49,92 489,08 9,3
Genteng Genteng Kulon 240 9,76 230 4
Genteng Wetan 320 12,87 307 4
Kembiritan 1101 20,98 1080 2
Setail 279 14,90 264 5
Kaligondo 271 17,76 253 7
Kalibaru Kajarharjo 447 76,16 370,84 17,0
Kalibaru Manis 385 24,09 360,91 6,3
Kalibaru Wetan 172 110,8 61,2 64,4
Kalibaru Kulon 431 115 316.00 26,7
Banyuanyar 288 37,13 250,87 12,9
Kebonrejo 484 58,20 425,8 12,0
Total 15,075 1545 12889 10,25

Sumber : Data Baseline Program KOTAKU Kab. Banyuwangi, 2016

 

Tabel di atas menunjukkan bahwa di Kabupaten Banyuwangi masih terdapat banyak wilayah permukiman kumuh, yaitu 10,25% dari total luas wilayahnya merupakan kawasan kumuh (1.545 Ha).

 

Tabel 8. Sebaran Bangunan Hunian Tidak Teratur dan Tidak Layak

Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah

Bangunan

Hunian

(Unit)

Luas  (Ha) Jumlah

Bangunan

Hunian Tidak

Teratur (Unit)

Jumlah Bangunan

Hunian Yang

Tidak Layak

(Unit)

 

 

 

 

Banyuwangi

Lateng 1975           49,7 840 175
Kepatihan 1189           21,7 760 179
Kampung Mandar 923           15,8 696 113
Kampung Melayu 684             9,4 163 79
Panderejo 1011           19,1 760 68
Pengantigan 1504           34,9 1039 45
Singotrunan 2018           21,7 354 126
Temenggungan 542           10,2 308 77
Karangrejo 1795           60,3 760 310
Kertosari 1116           34,3 369 180
Pakis 1464           23,3 1056 485
Penganjuran 1221           36,9 308 90
Singonegaran 1084           21,7 130 99
Sobo 1616           44,4 693 296
Sumberrejo 1413           31,1 406 102
Tamanbaru 1645           82,9 289 123
Tukangkayu 1922           60,0 724 206
Kebalenan 1821           41,4 466 85
 

 

 

Giri

Boyolangu 1468           67,1 929 273
Giri 1504           67,6 733 189
Grogol 1728           19,0 784 173
Jambesari 1187           78,0 560 182
Mojopanggung 1250           61,8 589 193
Penataban 1162           69,8 471 85
 

 

 

 

Muncar

Blambangan 1976         134,4 589 280
Sumbersewu 2051         153,4 545 94
Tambakrejo 1819         176,0 11 274
Tapanrejo 2320         467,4 637 807
Tembokrejo 7709         154,7 3811 2357
Wringin Putih 3642         513,5 880 466
Kedungrejo 7217         157,5 2312 519
Kedungringin 3087         177,2 1346 1127
Kumendung 1920         200,7 44 40
Sumberberas 4554     1.602,2 1210 407
Genteng Genteng Kulon 5017         143,4 1042 663
Genteng Wetan 4721         211,5 1641 902
Kaligondo 2907         193,9 1991 394
Kembiritan 6308         453,7 4149 949
Setail 3398         208,2 1159 451
Kalibaru Banyuanyar 1867         125,1 1213 290
Kajarharjo 3271         162,0 1676 240
Kalibaru Kulon 1961           22,9 912 209
Kalibaru Manis 2557         166,4 1365 356
Kalibaru Wetan 3410         119,0 1914 462
Kebonrejo 2415         203,9 1046 315
Total    107.369     6.729,1 43.680 15.535

Sumber : Data Baseline Program KOTAKU Kab. Banyuwangi, 2016

 

STATISTIK PENGEMBANGAN DAN BACKLOG

 Sasaran utama program pengembangan permukiman di Kabupaten Banyuwangi adalah untuk mendukung pencapaian target RPJMN 100-0-100. Selain itu, juga untuk mengacu pada rencana kebutuhan luas lahan permukiman RTRW Kabupaten Banyuwangi tahun 2011-2031 yang tertuang dalam Rencana Pola Ruang.

 

Tabel 9.  Rencana Kebutuhan Luas Lahan Permukiman Tahun 2015-2029

No. Kecamatan Kebutuhan Perumahan (Ha)
2015 2020 2025 2029
1 Kecamatan Pesanggaran 4180 4283 4389 4476
2 Kecamatan Bangorejo 5113 5240 5369 5475
3 Kecamatan Purwoharjo 5616 5754 5897 6013
4 Kecamatan Tegaldlimo 5252 5382 5515 5624
5 Kecamatan Muncar 10795 11062 11336 11560
6 Kecamatan Cluring 5994 6142 6294 6418
7 Kecamatan Gambiran 5186 5314 5446 5553
8 Kecamatan Glenmore 5927 6074 6224 6347
9 Kecamatan Kalibaru 5107 5233 5363 5469
10 Kecamatan Genteng 7056 7230 7409 7555
11 Kecamatan Srono 7437 7621 7810 7964
12 Kecamatan Rogojampi 7841 8035 8234 8397
13 Kecamatan Kabat 5608 5747 5889 6005
14 Kecamatan Singojuruh 4053 4153 4256 4340
15 Kecamatan Sempu 6141 6293 6449 6576
16 Kecamatan Songgon 4403 4512 4623 4715
17 Kecamatan Glagah 2811 2881 2952 3010
18 Kecamatan Banyuwangi 8991 9214 9442 9628
19 Kecamatan Giri 2362 2420 2480 2529
20 Kecamatan Kalipuro 5692 5833 5977 6095
21 Kecamatan Wongsorejo 6067 6217 6371 6497
22 Kecamatan Tegalsari 3676 3767 3860 3936
23 Kecamatan Licin 2374 2432 2492 2542
24 Kecamatan Siliragung 3796 3890 3986 4065
Jumlah 131477 134730 138064 140790

Sumber : dok. RP4D Kab. Banyuwangi, 2012