1. Gambaran Umum Wilayah Administrasi
i.) Deskripsi Umum
Kabupaten Flores Timur terdiri atas 19 kecamatan yang terbagi ke dalam 229 desa dan 21 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Tanjung Bunga yakni sebesar 14,21% dari total luas Kabupaten Flores Timur, sedangkan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan Solor Selatan yakni sebesar 1,74% Kabupaten Flores Timur memiliki luas daratan mencapai 1.745,30 km2, tersebar di 17 pulau (3 pulau yang dihuni dan 14 pulau yang tidak dihuni). Secara astronomis, Kabupaten Flores Timur terletak antara 08° 04’ – 08° 40’ Lintang Selatan (LS) dan 122° 38’ – 123° 57’ Bujur Timur (BT). Kabupaten Flores Timur memiliki batas-batas wilayah geografis sebagai berikut:
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Flores
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Laut Sawu
- Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Sikka
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Lembata.
ii.) Luas dan Tinggi Wilayah
Gambaran umum 19 kecamatan yang berada di Kabupaten Flores Timur dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Tabel 1. Ibukota Kecamatan, Luas, dan Ketinggian Kabupaten Flores Timur Per Kecamatan 2020
Kecamatan | Ibukota Kecamatan | Luas Wilayah | Persentase Luas Wilayah | Ketinggian |
[1] | [2] | [3] | [4] | [5] |
Wulanggitang | Boru | 225,85 | 12,46% | 274,00 |
Titehena | Lewolaga | 154,84 | 8,54% | 63,00 |
Ilebura | Lewotobi | 118,32 | 6,53% | 18,00 |
Tanjung Bunga | Waiklibang | 257,57 | 14,21% | 44,00 |
Lewo Lema | Kawaliwu | 92,84 | 5,12% | 212,00 |
Larantuka | Larantuka | 48,91 | 2,70% | 21,00 |
Ile Mandiri | Lewohala | 72,76 | 4,01% | 205,00 |
Demon Pagong | Lewokluok | 85,40 | 4,71% | 42,00 |
Solor Barat | Ritaebang | 128,20 | 7,07% | 15,00 |
Solor Selatan | Kalike | 31,58 | 1,74% | 28,00 |
Solor Timur | Menanga | 66,56 | 3,67% | 17,00 |
Adonara Barat | Waiwadan | 79,71 | 4,40% | 43,00 |
Wotan Ulu Mado | Baniona | 86,31 | 4,76% | 32,00 |
Adonara Tengah | Lewobele | 42,73 | 2,36% | 605,00 |
Adonara Timur | Waiwerang | 91,06 | 5,02% | 21,00 |
Ile Boleng | Senadan | 49,30 | 2,72% | 75,00 |
Witihama | Oringbele | 79,43 | 4,38% | 131,00 |
Kelubagolit | Pepak Kelu | 44,41 | 2,45% | 265,00 |
Adonara | Sagu | 56,80 | 3,13% | 15,00 |
Flores Timur | 1.812,58 | 100% |
Sumber : Badan Pusat Statistik dalam angka, 2021 (diolah)
Adapun jarak antar kecamatan terhadap Ibukota Kabupaten Flores Timur (Larantuka) dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
2. Kondisi Fisik
Kondisi fisik Kabupaten Flores Timur dapat diamati sebagai berikut.
i.) Topografi
Secara topografi bentangan alam Kabupaten Flores Timur merupakan wilayah yang berbukit dan bergunung. Kondisi alam tersebut ditandai dengan tingkat kemiringan dan ketinggian sebagaimana berikut.
Tabel 2. Kemiringan dan Ketinggian Kabupaten Flores Timur
No. | Aspek | Luas (Km2) |
1 | Kemiringan: | |
0-12% | 417,20 | |
12-40% | 799,86 | |
>40% | 615,79 | |
2 | Ketinggian: | |
0-12 m | 568,81 | |
100-500 m | 934,63 | |
>500 m | 291,41 |
Sumber : RTRW Kabupaten Flores Timur Tahun 2007-2027
ii.) Geologi dan Morfologi
Kabupaten Flores Timur berada dalam jalur Gunung Api yang masih aktif sebanyak 4 (empat) buah, yaitu:
- Gunung Lewotobi Laki – Laki dengan tinggi 1.584 meter dari permukaan laut di Pulau Flores.
- Gunung Lewotobi Perempuan dengan tinggi 1.703 meter dari permukaan laut di Pulau Flores.
- Gunung Leraboleng dengan tinggi 1.117 meter dari permukaan laut di Pulau Flores.
- Gunung Ileboleng dengan tinggi 1.659 meter dari permukaan laut di Pulau Adonara.
Secara morfologi, wilayah Kabupaten Flores Timur tersusun atas 28 (dua puluh delapan) bentuk lahan (landforms), bahkan sebagian besarnya merupakan wilayah perbukitan yaitu lereng gunung api tidak aktif seluas 48.892 ha atau 27,59% dari luas wilayah Kabupaten Flores Timur, dataran aluvial karst seluas 29.687 ha atau 16,75%, dan kaki gunung api aktif seluas 28.969 ha atau 16,24%.
iii.) Klimatologi
Rata-rata suhu udara di Kabupaten Flores Timur tahun 2020 berkisar antara 27,40˚C sampai dengan 30,4˚C dengan kelembaban udara rata-rata tahunan 76,1. Curah hujan tertinggi di Kabupaten Flores Timur pada bulan Januari sebanyak 11,8 mm dan yang terendah di bulan Juni, Agustus, dan September yaitu 0 mm dengan total hari hujan sebanyak 99 hari.
iv.) Kerawanan Bencana
Berdasarkan data BPS, bencana alam yang tercatat dalam kurun waktu 2018-2020 adalah longsor, pasang surut, dan kekeringan. Kabupaten Flores Timur termasuk dalam Wilayah Jalur Gempa Tektonik di Indonesia sehingga memiliki risiko terjadinya gempa tektonik secara periodik. Berdasarkan RTRW Kabupaten Flores Timur 2010-2030, perincian daerah rawan bencana adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Flores Timur
No | Kawasan | Lokasi |
1 | Kawasan Rawan Tsunami | Seluruh Kecamatan kecuali Kecamatan Adonara Tengah dan Kecamatan Kelubagolit |
2 | Kawasan Rawan Banjir | Kecamatan Larantuka |
3 | Kawasan Rawan Longsor | ● Kecamatan Larantuka: Kelurahan Postoh, Kelurahan Amagarapati, Kelurahan Lokea, Kelurahan Balela, Kelurahan Pohon Siri, dan Kelurahan Lohayong.
● Kecamatan Ilemandiri: Desa Lewoloba dan Desa Wailolong. |
4 | Kawasan Rawan Letusan Gunung Api | ● Kecamatan Wulanggitang: Desa Ojan Detun, Desa Hewa, Desa Pantai Oa, Desa Waiula, Desa Nawokote, Desa Boru Kedang, Desa Boru, Desa Hokeng Jaya, Desa Polulera, dan Desa Nileknoheng.
● Kecamatan Ilebura: Desa Nobo Konga, Desa Nuri, Desa Birawan, Desa Lewoawang, dan Desa Riangbura |
5 | Kawasan Rawan Kekeringan | Kecamatan Solor Barat dan Solor Timur |
Sumber : RTRW Kabupaten Flores Timur Tahun 2010-2030
3. Demografi
i.) Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Flores Timur pada tahun 2020 adalah sebanyak 276.896 Jiwa dengan RJK (Rasio jenis kelamin) sebesar 96,2. Jumlah penduduk tersebut mengalami peningkatan sebesar 8,2% dari tahun 2019. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2010-2020 adalah sebesar 1,76 %. Kabupaten Flores Timur memiliki kepadatan penduduk sedang yaitu 152,76 jiwa/Km2.
Tabel 4. Jumlah Penduduk Kabupaten Flores Timur Per Kecamatan 2020
Kecamatan | Jumlah Penduduk (jiwa) |
Wulanggitang | 14.780 |
Titehena | 12.974 |
Ilebura | 7.517 |
Tanjung Bunga | 14.184 |
Lewo Lema | 9.694 |
Larantuka | 40.827 |
Ile Mandiri | 11.506 |
Demon Pagong | 4.916 |
Solor Barat | 11.180 |
Solor Selatan | 6.874 |
Solor Timur | 15.975 |
Adonara Barat | 13.529 |
Wotan Ulu Mado | 9.968 |
Adonara Tengah | 13.312 |
Adonara Timur | 30.299 |
Ile Boleng | 17.416 |
Witihama | 17.460 |
Kelubagolit | 12.650 |
Adonara | 11.835 |
Total | 276.896 |
Sumber : Badan Pusat Statistik dalam angka, 2021
ii.) Jumlah Rumah Tangga
Rata-rata banyaknya anggota keluarga di Kabupaten Flores Timur tahun 2020 adalah 4,57 (BPS Provinsi NTT dalam Angka, 2021). Jumlah KK di Kabupaten Alor pada tahun 2020 sebanyak 60.590 KK.
iii.) Piramida Penduduk
Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Flores Timur tahun 2021 merupakan penduduk usia muda, dengan kelompok usia tertinggi adalah usia 15-19 tahun (29.432 jiwa). Hal ini dimungkinkan karena tingkat fertilitas yang masih tinggi dan juga angka harapan hidup yang masih tergolong rendah, sehingga penduduk usia muda lebih banyak dibandingkan usia tua.
iv.) Proyeksi Penduduk
Berdasarkan proyeksi penduduk yang telah dilakukan, pada tahun 2041 penduduk Kabupaten Flores Timur meningkat dari 276.896 jiwa (tahun 2020) menjadi 399.284 jiwa. Proyeksi tersebut dihitung dengan menggunakan rumus geometri seperti berikut :
Dengan : Pn = Proyeksi penduduk tahun tertentu
Po = Penduduk awal tahun
1 = konstanta
r = angka pertumbuhan penduduk
n = rentang tahun
Proyeksi tersebut menggunakan data jumlah penduduk dari tahun 2010 hingga 2020. Jumlah penduduk Kabupaten Flores Timur pada tahun 2010 adalah 232.605 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk 2010-2020 adalah 1,76%. Sehingga didapatkan hasil proyeksi seperti pada tabel berikut :
Tabel 5. Proyeksi Penduduk Kabupaten Flores Timur
Tahun | 2010 | 2015 | 2020 | 2021 | 2025 | 2030 | 2035 | 2041 |
Jumlah Penduduk (jiwa) | 232.605 | 246.994 | 276.896 | 281.765 | 302.110 | 329.621 | 359.636 | 399.284 |
Sumber : Badan Pusat Statistik dalam angka (diolah), 2021
v.) Kemiskinan
Kemiskinan di Kabupaten Flores Timur selama tahun 2013-2020 menunjukkan tren yang terus meningkat. Garis kemiskinan terus meningkat dari 214.010 di tahun 2013 menjadi 301.611 di tahun 2020. Disisi lain, indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan mengalami perkembangan yang fluktuatif namun cenderung meningkat dari 2013-2020.
4. Perumahan dan Kawasan Permukiman
i.) Tipologi Permukiman dan Jumlah Bangunan
Perumahan Kabupaten Flores Timur terdiri dari perumahan informal dan formal. Perumahan informal yang dibangun oleh masyarakat berjumlah 59.316 unit. Perumahan formal dibangun oleh DPKPP Flores Timur melalui program rumah swadaya sebanyak 1.065 unit, program rumah susun (46 unit), dan rumah khusus (300 unit).
Budaya bermukim di Kabupaten Flores Timur didominasi masyarakat dan permukiman modern karena pengaruh urbanisasi. Sementara itu, permukiman adat sudah mulai punah. Permukiman di Kabupaten Flores Timur sebagian besar berada di kaki gunung dan pesisir. Hal tersebut dikarenakan sebanyak 53,2% desa/kelurahan berada di kawasan lereng/puncak, 41,2% berada di dataran, dan sebagian kecil berada di kawasan lembah (5,6%). Disisi lain, desa/kelurahan di Kabupaten Flores Timur dominan berada di tepi laut (64%), sementara sisanya berada di kawasan bukan tepi laut. Tidak ada permukiman yang berada di dalam kawasan hutan, sebagian besar desa/kelurahan berada di luar hutan (83,6%).
Tabel 5. Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Topografi Wilayah Kabupaten Flores Timur
Flores Timur | Lereng/puncak | Lembah | Dataran | Jumlah |
133 | 14 | 103 | 250 | |
(53,2%) | (5,6%) | (41,2%) | (100%) | |
Tepi Laut | Bukan Tepi Laut | Jumlah | ||
160 | 90 | 250 | ||
(64%) | (36%) | (100%) | ||
Dalam Hutan | Tepi Hutan | Luar Hutan | Jumlah | |
0 | 41 | 209 | 250 | |
(0%) | (16,4%) | (83,6%) | (100%) |
Sumber: Statistik Potensi Desa Provinsi NTT 2018 (Diolah)
Tabel 6. Pembangunan Rumah Kabupaten Flores Timur Berdasarkan Sumber Anggaran
No. | Sumber Anggaran | Nomenklatur Program | PB (Unit) | PK (Unit) | Sumber Data | ||
MBR | Non-MBR | MBR | Non-MBR | ||||
1 | APBN | Rusunawa (PB) | – | – | 46 | – | DPKPP |
Rusus (PB) | – | – | 300 | – | |||
BSPS (PK) | – | – | 1.065 | – | |||
2 | APBD Provinsi | BSPS (PK) | – | – | 28 | – | DPKPP |
3 | APBD Kab./Kota | BSPS (PK) | – | – | 421 | – | DPKPP |
Total | – | – | 1.860 | – |
Sumber: DPKPP Kabupaten Flores Timur, 2021
Tabel 7. Program Bantuan Perumahan DPKPP di Kabupaten Flores Timur
Kelurahan/Desa | Jenis Program | Stakeholder | Jumlah Rumah (Unit) | Tipe Rumah |
Waibao | Rumah Swadaya | DPKPP | 1.065 | 36 |
Bahinga | ||||
Sarotari Tengah | ||||
Lewohala | ||||
Sarotari | ||||
Waihali | ||||
Pohon Bao | ||||
Ekasapta | ||||
Amagarapati | ||||
Postoh | ||||
Lokea | ||||
Kawalelo | ||||
Kobasoma | ||||
Tenahawang | ||||
Boru | ||||
Boru Kedang | ||||
Sandosi | ||||
Lamaleka | ||||
Pledo | ||||
Watoone | ||||
Kolinanang | ||||
Kelurahan Sarotari | Rumah Susun | DPKPP | 46 | 36 |
Oyangbarang | Rumah Khusus | DPKPP | 50 | 36 |
Saosina | 195 | |||
Nelelamadike | 55 | |||
Total | 1.411 |
Sumber: DPKPP Kabupaten Flores Timur, 2021
Kawasan transmigrasi di Kabupaten Flores Timur ditetapkan di kawasan Larantuka (49.630,56 ha), mencakup 26 desa di Kecamatan Larantuka, Tanjung Bunga, Demong Pagong, Ile Mandiri, Lewo Lema, Ilebura, Titehena, dan Wulanggitang (KemenPDTT No 71/2018).
ii.) Status Penguasaan Bangunan
Status penguasaan bangunan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk bagian perumahan. Semakin banyak penduduk yang mempunyai rumah sendiri maka semakin banyak juga masyarakat yang tergolong mapan dan sejahtera terutama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan data pada buku Statistik Kesejahteraan Nusa Tenggara Timur tahun 2020, persentase kepemilikan bangunan tertinggi di Kabupaten Flores Timur adalah milik sendiri yaitu sebesar 90,85%. Berikut merupakan tabel persentase status penguasaan bangunan tahun 2018-2020 di Kabupaten Flores Timur :
Tabel 8. Persentase Status Penguasaan Bangunan di Kab. Flores Timur
Status Penguasaan Bangunan | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
Milik Sendiri | 91,55 | 91,11 | 90,85 |
Kontrak/Sewa | 1,31 | 1,64 | 0,23 |
Bebas Sewa | 6,03 | 5,63 | 2,17 |
Dinas/lainnya | 1,11 | 1,62 | 6,36 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
iii.) Luas Lantai Bangunan Setiap Rumah
Luas lantai bangunan merupakan indikator lain yang menunjukkan kesejahteraan penduduk. Idealnya, sebuah keluarga harus menempati rumah dengan luas lantai minimal 8 kali jumlah anggota keluarganya. Di Kabupaten Flores Timur, luas lantai yang mendominasi adalah 20-49 m2 yaitu 50,28%. Akan tetapi masih terdapat 1,82% bangunan yang memiliki luas lantai dibawah 20 m2. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan luas lantai di Kabupaten Flores Timur tahun 2018-2020 :
Tabel 9. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Luas Lantai di Kab. Flores Timur
Luas lantai (m²) | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
<19 | 0,75 | 1,4 | 1,82 |
20-49 | 46,27 | 44,38 | 50,28 |
50-99 | 46,24 | 46,2 | 40,16 |
100-149 | 5,34 | 7,1 | 6,7 |
150+ | 1,41 | 0,92 | 1,04 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
iv.) Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita
Luas Perkapita merupakan salah satu kriteria rumah layak huni. Berdasarkan publikasi BPS, luas perkapita minimal agar sebuah rumah dikatakan layak huni adalah ≥ 7,2 m2. Di Kabupaten Flores Timur, luas perkapita yang mendominasi adalah ≥ 10 m2 yaitu 66,67%. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan luas perkapita di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2018-2020:
Tabel 10. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Luas Perkapita di Kab. Flores Timur
Luas Perkapita (m²) | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
7,2 m² | 6,28 | 13,1 | 13,4 |
7,3 – 9,9 m² | 30,05 | 17,26 | 19,93 |
≥ 10 m² | 63,68 | 69,64 | 66,67 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
v.) Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas
Bangunan berdasarkan atap terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan penutup bagian atas sebuah bangunan, sehingga anggota rumah tangga yang berada di rumah tersebut dapat terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Pada Kabupaten Flores Timur, sebanyak 95,57% menggunakan seng sebagai atap. Berikut merupakan persentase bangunan berdasarkan jenis atap terluas di Kabupaten Flores Timur tahun 2018-2020:
Tabel 11. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Jenis Atap Terluas di Kab. Flores Timur
Jenis Atap | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
Beton/Genteng/Asbes | 3,52 | 2,12 | 2,77 |
Seng | 94,34 | 95,6 | 95,57 |
Bambu/Kayu/Sirap | 0,58 | 0,76 | 0 |
Jerami/Ijuk/ Daun/Rumbia/Lainnya | 1,56 | 1,52 | 1,65 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
vi.) Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas
Bangunan berdasarkan dinding terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan sisi luar/batas/penyekat dari suatu bangunan dengan bangunan lain. Di Kabupaten Flores Timur, sebanyak 63,01% rumah menggunakan tembok/plesteran anyaman bambu/kawat sebagai dinding bangunan. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan dinding terluas di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2018-2020 :
Tabel 12. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Jenis Dinding Terluas di Kab. Flores Timur
Jenis Dinding | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
Tembok/ Plesteran Anyaman Bambu/Kawat | 62,36 | 65,55 | 63,01 |
Kayu/papan | 6,31 | 6,64 | 7,1 |
Anyaman bambu | 5,2 | 1,06 | 4,75 |
Batang Kayu/ Bambu/Lainnya | 26,13 | 26,75 | 25,15 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
vii.) Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas
Bangunan berdasarkan jenis lantai terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari marmer, keramik, granit, tegel/teraso, semen, kayu, tanah dan lainnya seperti bambu. Pada Kabupaten Flores Timur, kebanyakan bangunan menggunakan semen/bata merah sebagai lantai yaitu 64,28% dari total bangunan. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis lantai terluas di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2018-2020:
Tabel 13. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Jenis Lantai Terluas Kab. Flores Timur
Jenis Lantai | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
Marmer/Granit/Keramik/ Parket/Vinyl/ Karpet | 17,93 | 19,21 | 17,24 |
Ubin/tegel/teraso | 2,42 | 0,69 | 1,53 |
Kayu/papan | 0,17 | 0,21 | 0,15 |
Semen/bata merah | 60,1 | 61,77 | 64,28 |
Bambu/Tanah/ Lainnya | 19,38 | 18,12 | 16,8 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
viii.) Backlog Perumahan
Backlog kepenghunian dan kepemilikan rumah di Kabupaten Flores Timur sebanyak 4.250 unit (DPKPP Kab. Flores Timur, 2021).
Tabel 15. Backlog Perumahan di Kabupaten Flores Timur Tahun 2020
No | Kecamatan | Jml. Backlog |
1 | Wulanggitang | 234 |
2 | Titehena | 165 |
3 | Larantuka | 259 |
4 | Ile Mandiri | 153 |
5 | Tanjung Bunga | 606 |
6 | Solor Barat | 123 |
7 | Solor Timur | 272 |
8 | Adonara Barat | 242 |
9 | Wotan Ulumado | 153 |
10 | Adonara Timur | 402 |
11 | Klubagolit | 190 |
12 | Witihama | 288 |
13 | Ile Boleng | 317 |
14 | Demonpagong | 55 |
15 | Lewolema | 92 |
16 | Ile Bura | 87 |
17 | Adonara | 171 |
18 | Adonara Tengah | 232 |
19 | Solor Selatan | 179 |
Total | 4220 |
Sumber: DPKPP Kab. Flores Timur, 2021
Tabel 15. Data Jumlah Demand Perumahan 2022-2024 Kab. Flores Timur
No | Keterangan | Jumlah (Unit) | ||||||
2022 | 2023 | 2024 | ||||||
1 | Backlog Kepemilikan | 1.402 Unit | 1.402 Unit | 1.402 Unit | ||||
2 | Backlog Penghunian | |||||||
3 | Jumlah RTLH | 9.386 Unit | 9.386 Unit | 9.386 Unit | ||||
4 | Jumlah RTLH dalam Kawasan Kumuh | 117,6 Unit | 117,6 Unit | 117,6 Unit | ||||
5 | Jumlah Hunian Layak | Persentase | 0,33% | Persentase | 0,33% | Persentase | 0,33% | |
Unit | 9.386 | Unit | 9.386 | Unit | 9.386 | |||
– | Ketahanan bangunan | Persentase | Persentase | Persentase | ||||
Unit | Unit | Unit | ||||||
– | Luas Perkapita | Persentase | Persentase | Persentase | ||||
Unit | Unit | Unit | ||||||
– | Sanitasi Layak | Persentase | 336,31% | Persentase | 336,31% | Persentase | 336,31% | |
Unit | 6.839 | Unit | 6.839 | Unit | 6.839 | |||
– | Air Minum Layak | Persentase | 0,33% | Persentase | 0,33% | Persentase | 0,33% | |
Unit | 9.912 | Unit | 9.912 | Unit | 9.912 |
Sumber: Statistik Potensi Desa Provinsi NTT 2018 (Diolah)
ix.) Rumah Tidak Layak Huni
Berdasarkan DPKPP Kabupaten Flores Timur, terdapat sebanyak 11.115 unit RTLH pada tahun 2021. Kriteria penentuan rumah tidak layak huni di Kabupaten Flores Timur mengacu pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
Tabel 16. Kategori Data RTLH Kabupaten Flores Timur
No | Kecamatan | Jml. Penduduk | Jml. KK | Jml. Rumah |
1 | Wulanggitang | 15.733 | 3993 | 3759 |
2 | Titehena | 13.944 | 3.653 | 3.488 |
3 | Larantuka | 42.547 | 11.493 | 11.234 |
4 | Ile Mandiri | 12.275 | 3.168 | 3.015 |
5 | Tanjung Bunga | 15.295 | 3.647 | 3.041 |
6 | Solor Barat | 12.108 | 3.073 | 2.950 |
7 | Solor Timur | 17.415 | 4.405 | 4.133 |
8 | Adonara Barat | 14.604 | 3.554 | 3.312 |
9 | Wotan Ulumado | 10.628 | 2.648 | 2.495 |
10 | Adonara Timur | 32.348 | 8.768 | 8.366 |
11 | Klubagolit | 13.864 | 4.284 | 4.094 |
12 | Witihama | 19.014 | 5.872 | 5.584 |
13 | Ile Boleng | 19.172 | 5.614 | 5.297 |
14 | Demonpagong | 5.385 | 1.407 | 1.352 |
15 | Lewolema | 10.432 | 2.561 | 2.469 |
16 | Ile Bura | 8.086 | 2.068 | 1.981 |
17 | Adonara | 12.796 | 3.621 | 3.450 |
18 | Adonara Tengah | 14.463 | 3.632 | 3.400 |
19 | Solor Selatan | 7.490 | 1.751 | 1.572 |
Total | 297.599 | 79.212 | 74.992 |
Sumber: DPKPP Kabupaten Flores Timur 2021
x.) Kawasan Permukiman Kumuh
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni yang ditandai dengan ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat (UU No.1 Tahun 2011 tentang PKP). Berdasarkan SK Bupati Flores Timur nomor 110 Tahun 2015, luas kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Flores Timur adalah seluas 50,59 Ha. Persebarannya adalah sebagai berikut :
Tabel 17. Lokasi Permukiman Kumuh di Kabupaten Flores Timur
Lokasi | Luas (Ha) | Kelurahan | Kecamatan | Kategori Kumuh | ||
Kumuh Ringan (Ha) | Kumuh Sedang (Ha) | Kumuh Berat (Ha) | ||||
Kawasan Amagarapati | 11,71 | Amagarapati | Larantuka | |||
Kawasan Postoh | 6,85 | Postoh | ||||
Kawasan Ekasapta | 10,09 | Ekasapta | 10,09 | |||
Kawasan Sarotari | 21,95 | Sarotari | 21,95 |
Sumber : SK Bupati Flores Timur nomor 110 Tahun 2015 dan DPKPP (diolah)
Tabel 18. Data Bantuan Pembangunan dari Dinas PKP di Kabupaten Flores Timur
Jenis Kegiatan Urusan PKP | Tahun 2020 | Tahun 2021 | |
Vol/unit | Vol/unit | ||
1 | Fasilitas dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu | 50 | 46 |
2 | Peningkatan Pelayanan Air Bersih | 1.092 | 1.768 |
3 | Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan | 3 lokasi | |
4 | Pembangunan Talud pengaman lingkungan | ||
5 | Peningkatan Pelayanan limbah domestik | 552 | 581 |
Sumber : DPKPP Kabupaten Flores Timur, 2021
xi.) Kampung Adat
Rumah/kampung tradisional dengan potensi daya tarik wisata terdapat di kecamatan Ile Mandiri (2 desa), Lewolema (3 desa), Titehena (1 desa), Solor Barat (1 desa), Solor Selatan (2 desa), Ile Bura (2 desa), Solor Timur (1 desa), Adonara Timur (2 desa), serta Ile Boleng (2 desa). Selain itu terdapat juga Kampung Adat Lewokluok di Kec. Demon Pagong.
Tabel 19. Persebaran Kampung Tua dan Rumah Adat dengan Potensi Wisata di Kabupaten Flores Timur, 2019
No | KSP/Kecamatan | Nama Obyek | Jumlah |
|
|||
1 | Kec. Ile Mandiri | Rumah Adat Desa Lewoloba | 2 |
Rumah Adat Desa Mudakeputu | |||
|
|||
2. | Kec. Lewolema | Rumah Adat Desa Ile Padung (Desa Wisata) | 3 |
Rumah Adat Desa Bantala | |||
Rumah Adat Desa Belogili | |||
3. | Kec. Titehena | Rumah Adat Desa Lera Boleng | 1 |
|
|||
4. | Kec. Solor Barat | Rumah Adat Desa Karawutung | 1 |
5. | Kec. Solor Selatan | Rumah Adat Desa Bubu Atagamu | 2 |
Rumah Adat Desa Sulengwaseng | |||
6. | Kec. Ile Bura | Rumah Adat Desa Birawan | 2 |
Kampung Lama Desa Nurri | |||
|
|||
7. | Kec. Solor Timur | Rumah Adat Desa Wulublolong | 1 |
8. | Kec. Adonara Timur | Rumah Adat Desa Lamahala Jaya | 2 |
Rumah Adat Desa Terong | |||
9. | Kec. Ile Boleng | Kampung Lama berbentuk seperti Benteng Desa Lewokeleng | 2 |
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Flores Timur, 2019
5. Prasarana dan Sarana Umum
i.) Prasarana Jalan
Prasarana jalan di Kabupaten Flores Timur berdasarkan data BPS bahwa panjang ruas jalan Kabupaten Flores Timur adalah 718,19 km, Lebar jalan di daratan Flores, Adonara, dan Solor adalah 3,5 m. Sebagian besar jalan sudah menggunakan aspal namun masih terdapat jalan kerikil, tanah, dan lainnya sebesar 51,49%. Jika ditinjau dari kondisi jalannya, terdapat 52,82% jalan yang masuk kategori rusak-rusak berat. Rincian kondisi dan jenis jalan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 20. Kondisi dan Jenis Jalan di Kabupaten Flores Timur
No. | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Baik | 311,29 | 43,34% |
2 | Sedang | 27,55 | 3,84% |
3 | Rusak | 114,20 | 15,90% |
4 | Rusak Berat | 265,15 | 36,92% |
Jumlah | 718,19 | 100,00% | |
No. | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Aspal | 348,41 | 48,51% |
2 | Kerikil | 176,12 | 24,52% |
3 | Tanah | 92,05 | 12,82% |
4 | Lainnya | 101,61 | 14,15% |
Jumlah | 718,19 | 100,00% |
Sumber : BPS Kabupaten Dalam Angka, 2021. (Diolah)
ii.) Prasarana Drainase
Kondisi drainase pada beberapa titik di perkotaan Larantuka tergolong cukup baik. Saluran drainase primer bermuara langsung pada laut sehingga tidak menyebabkan penyumbatan saluran yang serius. Saluran drainase sekunder masih perlu diperhatikan dengan lebih baik sebab pada beberapa titik terutama di kawasan permukiman seringkali tersumbat akibat penumpukan sampah. Pengembangan drainase sebaiknya diarahkan pada seluruh kawasan untuk menghindari genangan-genangan yang mengganggu aktifitas pergerakan.
Tantangan yang dihadapi secara umum di Kabupaten Flores Timur adalah mencegah penurunan kualitas lingkungan permukiman di perkotaan, optimalisasi fungsi pelayanan dan efisiensi prasarana dan sarana drainase yang sudah terbangun, peningkatan dan pengembangan sistem yang ada, pembangunan baru secara efektif dan efisien yang menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah dan menunjang terwujudnya lingkungan perumahan dan permukiman yang bersih dan sehat serta meningkatkan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah.
iii.) Prasarana Persampahan
Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian timbulan sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi, pengolahan dan pemrosesan akhir sampah dengan mempertimbangkan faktor kesehatan lingkungan, ekonomi, teknologi, konservasi, estetika, dan faktor lingkungan lainnya. Dilihat dari sumbernya, sampah di Kota Larantuka dibedakan atas 3 yakni:
- Sampah yang berasal dari daerah perumahan
- Sampah yang berasal dari bangunan komersial (pasar dan pertokoan)
- Sampah yang berasal dari fasilitas sos
Penanganan sampah di Kota Larantuka khususnya yang berasal dari rumah tangga umumnya masih ditangani secara individual (rumah tangga) dengan cara membakar atau menimbun. Sedangkan sampah yang berasal dari fasilitas umum, pasar atau kawasan pertokoan ditangani oleh Dinas Pertamanan dan Kebersihan dengan cara menyediakan tempat pengumpulan sementara (TPS). Setelah terkumpul kemudian diangkut dengan mobil sampah kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Walaupun demikian untuk penanganan sampahnya masih belum optimal dikarenakan kondisi infrastruktur pengolahan sampah masih sangat terbatas, kondisi sarana dan prasarana pengangkut sampah sudah banyak yang mengalami kerusakan, belum adanya TPA Sampah yang bersifat sanitary landfill dan belum dilaksanakannya pengelolaan sampah dengan metode 3R membuat penanganan sampah masih jauh dari yang diharapkan. Tabel berikut menunjukan kinerja pengelolaan sampah di Kabupaten Flores Timur.
Tabel 21. Kondisi Prasarana Persampahan di Kabupaten Flores Timur
No | Uraian | Satuan | Besaran | ||
Data Pengumpulan Sampah | 2013 | 2014 | 2015 | ||
1 | Jumlah Penduduk | Jiwa | 318.942 | 332.343 | 325.744 |
2 | Asumsi Produksi Sampah | Lt/Orang/hr | |||
3 | Asumsi Produksi Sampah | M3/hari | 80.89 | 86,80 | |
4 | Cakupan Layanan Geografis | Km2 | 59,04 | 59,04 | 70,47 |
5 | Cakupan Layanan penduduk | Jiwa | 35.305 | 36.180 | 37.155 |
Data Transportasi Sampah | |||||
1 | Jumlah Pelayanan Terangkut | m3/hr | 19.215 | 20.392 | 21.1 |
2 | Jumlah Truk | Unit | 2 | 2 | 2 |
3 | Gerobak | Unit | 8 | 11 | 11 |
4 | Container | Unit | |||
5 | Jumlah TPS | Unit | 62 | 60 | 51 |
Sumber : RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Flores Timur Tahun 2017-2021. (Diolah)
Berdasarkan RPIJM 2010 – 2015, Kabupaten Flores Timur pun juga memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diantaranya TPA Sinamalaka (3,5 ha), TPA Sementara Waiwerang, dan TPA Delang (2,5 ha). TPA Delang merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur dan berjarak 0,5 km dari permukiman terdekat.
Tabel 22. Jenis Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kabupaten Flores Timur, 2020
No | Nama TPA | Jenis TPA | Luas TPA (Ha) | Kapasitas (m3) | Volume Eksisting (m3) |
1 | TPA Sinamalaka | Control Landfill | 3,5 | 36000 | 28.489,79 |
2 | TPA Sementara (Waiwerang) | Open Dumping | 2500 | ||
3 | TPA Delang | Open Dumping | 2,5 |
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores Timur, 2021; RPIJM 2010 – 2015
Tabel 23. Perkiraan Jumlah Timbulan Sampah Per Hari di Kabupaten Flores Timur, Tahun 2020
No | Kabupaten | Jumlah Penduduk | Timbulan Sampah
(Kg/Hari) |
1. | Flores Timur (Larantuka) | 40.827 | 12.248 |
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores Timur, 2021
Tabel 24. Data Sampah Tertimbun & Terangkut di Kabupaten Flores Timur Tahun 2020
No | Kabupaten | Sampah tertimbun | Sampah Terangkut |
1. | Flores Timur | 37.587 m3 | 29.528,46 m3 |
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores Timur, 2021
Tabel 25. Sarana Pengangkutan/ Armada dan TPS di Kabupaten Flores Timur Tahun 2020
No | Sarana Pengangkutan / Armada | Jumlah | Operasi Pengangkutan |
1. | Dump Truck | 5 | TPS ke TPA |
2. | Kendaraan Roda | 13 | Ke TPS |
3. | TPS | 49 |
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores Timur, 2021
v.) Jaringan Listrik dan Penerangan
Profil prasarana listrik di Kabupaten Flores Timur adalah sebagai berikut. Konsumsi listrik setiap tahunnya mengalami peningkatan begitu pula dengan produksi listrik. Rincian konsumsi dan produksi listrik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 26. Profil Kelistrikan di Kabupaten Flores Timur
Tahun | Daya Terpasang (KW) | Produksi Listrik (KWh) | Listrik Terjual (KWh) | Dipakai Sendiri (KWh) | Susut/Hilang (KWh) |
2016 | 8.380 | 26.509.991 | 24.346.590 | 310.449 | 1.777.583 |
2017 | 9.400 | 26.966.047 | 25.084.112 | 389.095 | 1.524.186 |
2018 | 11.120 | 29.189.812 | 26.896.561 | 454.274 | 1.901.236 |
2019 | 14.022 | 31.595.942 | 29.096.366 | 545.198 | 2.051.090 |
2020 | 36.635 | 35.256.877 | 37.116.658 | 580.949 | 691.062 |
Sumber : BPS Kabupaten Dalam Angka, 2021. (Diolah)
Sedangkan bila kita meninjau jaringan penerangan, sumber penerangan masyarakat Kabupaten Flores Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 27. Data Sumber Penerangan di Kabupaten Flores Timur
No. | Jenis | Perkotaan | Pedesaan | Total |
1 | Listrik PLN dengan Meteran | 98,17% | 87,25% | 89,58% |
2 | Listrik PLN Tanpa Meteran | 1,83% | 7,88% | 6,59% |
3 | Listrik Non PLN | 0,00% | 3,53% | 2,78% |
4 | Bukan Listrik | 0,00% | 1,34% | 1,05% |
Jumlah | 100,00% | 100,00% | 100,00% |
Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020
Tabel 28. Data Jumlah Sambungan Listrik Rumah (PLN)
No. | Kabupaten/Kota | Jumlah Rumah (Unit) | |
2020 | 2021 | ||
1 | Flores Timur | 31.400 | 31.478 |
Sumber : BPS, 2020-2021
vi.) Jaringan Air Bersih dan Air Minum
Sumber air minum Kabupaten Flores Timur sebagian besar berasal dari mata air terlindung (54,38%). Perincian sumber air minum dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 29. Sumber Air Minum di Kabupaten Flores Timur
No | Jenis | Perkotaan | Perdesaan | Total |
1 | Air Kemasan | 0,00% | 0,00% | 0,00% |
2 | Air Isi Ulang | 20,68% | 0,47% | 4,79% |
3 | Ledeng Meteran | 57,33% | 2,63% | 14,31% |
4 | Sumur Bor | 14,87% | 8,33% | 9,72% |
5 | Sumur Terlindung | 7,12% | 7,58% | 7,48% |
6 | Sumur Tak Terlindung | 0,00% | 0,10% | 0,08% |
7 | Mata Air Terlindung | 0,00% | 69,15% | 54,38% |
8 | Mata Air Tak Terlindung | 0,00% | 1,04% | 0,82% |
9 | Air Permukaan, Hujan dan Sumber Tidak Terlindung | 0,00% | 0,00% | 0,00% |
10 | Air Hujan | 0,00% | 10,70% | 8,42% |
Jumlah | 100,00% | 100,00% | 100,00% |
Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020
Instalasi Sumber Air Bersih di Kabupaten Flores Timur terdapat 7 unit, tersebar di 2 wilayah yaitu Kota Larantuka dan IKK Waiwerang. Total volume air yang diproduksi adalah 201.648 m3 dengan jumlah penduduk terlayani sebanyak 35.674 jiwa.
Tabel 30. Data Instalasi Sumber Air Bersih
Unit Instalasi Sumber | Kapasitas | Penduduk Daerah Pelayanan | Sistem Aliran Air | |||||||
Terpasang (ltr/dtk) | Jml. Vol. Produksi | Kebocoran | Jml Jiwa | Terlayani | ||||||
ltr/dtk | M3 | Ltr/dtk | M3 | % | Jiwa | % | ||||
Kota Larantuka | ||||||||||
RS PU 150 MM | 26,72 | 69,262 | Pompa | |||||||
Bak Pengumpul 150 MM | 28,07 | 72,768 | Gravitasi | |||||||
Injeksi 100 MM | 0,00 | 0 | Pompa | |||||||
TRNS 125 MM | 12,27 | 31,815 | Gravitasi | |||||||
Trans 100 MM | 6,37 | 16,502 | Gravitasi | |||||||
Jumlah | 134,71 | 73,44 | 190,347 | 29,30 | 75,956 | 39,90 | 6.448 | 33.225 | 515,28 | |
IKK Waiwerang | ||||||||||
Galeri Wai Knawe | 6,47 | 3,11 | 8,061 | Gravitasi | ||||||
MA. Wai Burak | 1,40 | 1,25 | 3,240 | Gravitasi | ||||||
Jumlah | 7,87 | 4,36 | 11,301 | 2,26 | 5,861 | 51,86 | 29.226 | 3.450 | 11,80 | |
Total | 142,58 | 77,80 | 201.648 | 31,57 | 81817 | 40,57 | 35.674 | 36.675 | 102,81 |
Sumber : Laporan Teknik Debit Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda), 2021
Untuk kualitas air minum, sebanyak 78,60% penduduk mengakses air minum bersih sehingga prasarana air minum menjadi salah satu prasarana yang perlu ditingkatkan di Kabupaten Flores Timur.
vii.) Sarana Sanitasi
Pekerjaan instalasi sanitasi dasar di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2019 – 2021 meliputi pembangunan tangki septik komunal dan pembangunan tangki septik individu. Pekerjaan sanitasi pada tahun 2021 juga merupakan pembangunan tangki septik dalam rangka tematik kematian ibu dan stunting dengan total 528 unit. Pekerjaan sanitasi di Kabupaten Flores Timur dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 31. Pekerjaan Sanitasi Pembangunan Tangki Septik di Kabupaten Flores Timur, 2020 – 2021
No | Pekerjaan | Lokasi | Jumlah Unit |
2020 | |||
1 | Pembangunan Tangki Septik Individu | Desa Aransina Kecamatan Tanjung Bunga | 57 |
2 | Kelurahan Sarotari Timur Kecamatan Larantuka | 54 | |
3 | Kelurahan Lewolere Kecamatan Larantuka | 54 | |
4 | Desa Tiwatobi Kecamatan Ile Mandiri | 54 | |
5 | Desa Lemanu Kecamatan Solor Selatan | 54 | |
6 | Desa Bedalewun Kecamatan Ile Boleng | 54 | |
7 | Desa Harubala Kecamatan Ile Boleng | 55 | |
8 | Desa Lamawai Kecamatan Solor Timur | 57 | |
9 | Desa Sagu Kecamatan Adonara | 56 | |
10 | Desa Adonara Kecamatan Adonara | 57 | |
Total Tahun 2020 | 552 | ||
2021 | |||
1 | Pembangunan Tangki Septik Individu
(Tematik Kematian Ibu dan Stunting) |
Desa Hewa Kecamatan Wulanggitang | 53 |
2 | Desa Lewoloba Kecamatan Ile Mandiri | 50 | |
3 | Desa Bandona Kecamatan Tanjung Bunga | 53 | |
4 | Desa Bahinga Kecamatan Tanjung Bunga | 54 | |
5 | Desa Lamahala Jaya Kecamatan Adonara Timur | 54 | |
6 | Desa Lohayong I Kecamatan Solor Timur | 53 | |
7 | Desa Wulublolong Kecamatan Solor Timur | 53 | |
8 | Desa Redontena Kecamatan Kelubagolit | 52 | |
9 | Desa Nelelamawangi II Kecamatan Ile Boleng | 53 | |
10 | Desa Lewotanaole Kecamatan Solor Barat | 53 | |
11 | Desa Ongalereng Kecamatan Solor Barat | 53 | |
Total Tahun 2021 | 528 |
Sumber: Data Pembangunan IPAL di Dinas Cipta Karya/PUPR, 2021
Sarana sanitasi Kabupaten Flores Timur dapat ditinjau dari jenis tempat pembuangan akhir tinja serta kepemilikan fasilitas pembuangan akhir tinja. Di Kabupaten Flores Timur, dominasi jenis tempat pembuangan akhir tinja adalah IPAL/ Septic Tank sebesar 93,88%. Perinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 32. Jenis Tempat Pembuangan Akhir Tinja di Kabupaten Flores Timur
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | IPAL/ Septic Tank | – | 93,88% |
2 | Lubang Tanah | – | 5,63% |
3 | Lainnya | – | 0,49% |
Jumlah | 100,00% |
Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020
Adapun berdasarkan kepemilikannya, sebanyak 83,66% telah memiliki fasilitas BAB sendiri. Sedangkan terdapat 10,03% masyarakat yang tidak memiliki fasilitas BAB.
Tabel 33. Kepemilikan Fasilitas BAB di Kabupaten Flores Timur
No. | Jenis | Perkotaan | Pedesaan | Total |
1 | Sendiri | 88,02% | 82,47% | 83,66% |
2 | Sendiri namun Bersama | 9,89% | 5,35% | 6,31% |
3 | Komunal | 0,00% | 0,00% | 0,00% |
4 | Tidak Ada Fasilitas | 2,09% | 12,18% | 10,03% |
Jumlah | 100,00% | 100,00% | 100,00% |
Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020
viii.) Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan di Kabupaten Flores Timur adalah masjid, musholla, gereja protestan, gereja katolik, pura, dan vihara. Jumlah sarana peribadatan di Kabupaten Flores Timur terangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 34. Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Flores Timur
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Masjid | 89 | 20,41% |
2 | Musholla | 32 | 7,34% |
3 | Gereja Protestan | 12 | 2,75% |
4 | Gereja Katolik | 302 | 69,27% |
5 | Pura | 1 | 0,23% |
6 | Vihara | – | 0,00% |
Jumlah | 436 | 100,00% |
Sumber : BPS Provinsi NTT Dalam Angka, 2021
ix.) Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di Kabupaten Flores Timur terdiri dari SD, SMP, SMA, SMK, dan Universitas. Jumlah Sarana pendidikan di Kabupaten Flores Timur terangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 35. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Flores Timur
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | SD | 231 | 66,19% |
2 | SMP | 72 | 20,63% |
3 | SMA | 31 | 8,88% |
4 | SMK | 14 | 4,01% |
5 | Universitas | 1 | 0,29% |
Jumlah | 349 | 100,00% |
Sumber : BPS Provinsi NTT Dalam Angka, 2021
x.) Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan terdiri dari rumah sakit, rumah sakit bersalin, poliklinik, puskesmas, puskesmas pembantu, dan apotek. Jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Flores Timur terangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 36. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Flores Timur
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Rumah Sakit | 1 | 1,20% |
2 | Rumah Sakit Bersalin | – | 0,00% |
3 | Poliklinik | 7 | 8,43% |
4 | Puskesmas | 22 | 26,51% |
5 | Puskesmas Pembantu | 39 | 46,99% |
6 | Apotek | 14 | 16,87% |
Jumlah | 83 | 100,00% |
Sumber : Kabupaten Dalam Angka, 2020
xi.) Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan yang terdata dalam BPS Kabupaten Flores Timur adalah pasar dan kios dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 37. Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Flores Timur 2020
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Pasar | 35 | 3,40% |
2 | Toko | 995 | 96,60% |
3 | Kios | – | 0,00% |
4 | Warung | – | 0,00% |
Jumlah | 1.030 | 100,00% |
Sumber : Kabupaten Dalam Angka, 2021