Ketika berbicara tentang konsep “green campus”, Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah salah satu kampus yang berhasil menerapkannya dengan baik. UGM merupakan kampus ternama di Indonesia yang menaungi lebih dari 40.000 mahasiswa saat ini. Luasnya kampus ini menguatkan fakta bahwa UGM memiliki 18 fakultas dan 2 sekolah yang menaungi lebih dari 270 program studi. Dengan banyaknya mahasiswa yang tersebar di seluruh penjuru UGM, kampus ini menjamin aksesibilitas dan konektivitas mahasiswanya dengan tetap menjunjung konsep green campus, yakni penerapan transportasi intra kampus yang ramah lingkungan. UGM berhasil mengintegrasikan konsep keberlanjutan dalam transportasinya melalui penyediaan layanan pedestrian yang optimal, pengadaan bus listrik, serta penyediaan layanan peminjaman sepeda dan motor listrik. Jalur pedestrian yang asri dan bus listrik Trans Gadjah Mada yang beroperasi di sekitar kampus, berhasil memberikan pengalaman berkendara dan berjalan kaki yang optimal dan tentunya ramah lingkungan. Bagaimana penerapannya? Simak penjelasan berikut!
Jalan Kaki yang Asyik: Pedestrian Ramah Lingkungan
Hal pertama yang dapat terlihat saat menginjakkan kaki di kampus kerakyatan ini adalah kualitas jalur pedestrian. Jalur-jalur ini dirancang dengan baik, menghubungkan hampir semua titik utama di kampus, mulai dari fakultas, perpustakaan, hingga taman. Lebar jalur bervariasi antara 1 hingga 3,5 meter, cukup luas untuk menampung pejalan kaki. Jalur pedestrian didesain dengan kualitas permukaan yang terjaga dengan baik serta menggunakan paving block yang tidak licin dan bebas lubang.
Kerindangan pepohonan di sepanjang jalur juga membuat pengalaman berjalan kaki menjadi nyaman, bahkan saat terik matahari. Setiap sudut jalan tampak hijau dan asri, dengan taman-taman kecil yang menambah keindahan kampus. Di beberapa titik, terlihat adanya guiding block yang membantu pejalan kaki, terutama bagi penyandang disabilitas, dalam menavigasi jalur-jalur tersebut. Penerangan yang memadai juga menjamin keamanan saat berjalan kaki di malam hari.
Selain itu, aksesibilitasnya sangat baik, menghubungkan berbagai area penting di kampus, termasuk jalur penyeberangan yang dilengkapi speed table untuk memperlambat kendaraan sehingga keamanan pejalan kaki dapat terjamin. Di beberapa tempat, jalur pedestrian dilengkapi tempat duduk dan tempat sampah, membuatnya semakin nyaman. Tidak hanya itu, tanda penunjuk arah juga tersedia di berbagai titik, memudahkan siapa pun untuk menemukan rute terbaik di dalam kampus.
Bus Listrik Trans Gadjah Mada: Mengelilingi Kampus dengan Ramah Lingkungan
Salah satu hal yang paling menarik di UGM adalah beroperasinya bus listrik Trans Gadjah Mada. Layanan ini memiliki dua rute utama, yaitu Rute Timur dan Rute Barat, yang keduanya melayani berbagai halte strategis di sekitar kampus.
Pada Rute Timur, terdapat beberapa halte seperti:
- Halte GSP
- Halte Perpus Pusat (Jl. Nusantara)
- Halte Fakultas Kehutanan (Jl. Tridharma)
- Halte Fakultas Pertanian (Jl. Sosio Yustisia)
- Halte F. Peternakan (Jl. Fauna)
- Halte Wisdom Park (Jl. Olahraga)
- Halte FIB (Jl. Sosio Humaniora)
- Halte UC (Jl. Bhinneka Tunggal Ika)
Sedangkan di Rute Barat, halte-halte yang dilalui mencakup:
- Halte FMIPA (Jl. Sains)
- Halte FKG (Jl. Medika)
- Halte Fakultas Teknik (Jl. Grafika)
- Halte Fakultas Biologi (Jl. Taman Biologi)
Dengan kapasitas 14 kursi dan tambahan 6 handle grip untuk penumpang yang berdiri, bus ini sering kali ramai digunakan, terutama saat jam-jam sibuk kuliah. Rata-rata, satu kali putaran atau headway untuk Rute Timur memakan waktu sekitar 11 menit, meskipun bisa lebih lama saat ada pergantian shift sopir. Selain kenyamanan dalam hal kapasitas, bus ini juga didesain dengan mempertimbangkan sustainability dan kenyamanan penumpang. Beberapa fasilitas yang tersedia di dalam bus meliputi:
- AC, hand sanitizer, dan kotak sampah
- Area khusus untuk penyandang disabilitas
- Pendeteksi suhu badan untuk menjaga kesehatan penumpang
- Informasi digital yang menampilkan jam dan suhu udara
- CCTV, pewangi, dan kursi yang dilengkapi dengan seatbelt
- Tombol darurat dan alat pemadam kebakaran sebagai langkah keamanan
- Glass breaker di beberapa titik bus untuk situasi darurat
- Poster dan tanda yang memberikan berbagai informasi penting di dalam bus
Pengalaman menaiki bus akan terasa sangat menyenangkan dan efisien, terutama karena terdapat jadwal di setiap halte dan penumpang juga dapat mendapat informasi mengenai bus melalui aplikasi Trans Gadjah Mada. Ketersediaan bus listrik ini tentu membantu mengurangi jejak karbon kampus, sambil tetap menyediakan akses transportasi yang praktis.
Selain bus listrik, UGM juga menyediakan fasilitas peminjaman sepeda dan motor listrik yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh civitas akademika. Hal ini tentunya memberi lebih banyak pilihan transportasi ramah lingkungan bagi mahasiswa dan staf, sesuai dengan semangat green campus yang dicanangkan UGM.
Konektivitas yang Mendukung Lingkungan
Secara keseluruhan, UGM telah berhasil membangun konektivitas transportasi yang ramah lingkungan. Kombinasi antara jalur pedestrian yang nyaman dan aman dengan layanan bus listrik yang efisien menunjukkan komitmen kampus ini terhadap keberlanjutan. Pengalaman ini membangun optimisme bahwa kampus-kampus lain di Indonesia juga dapat mengikuti jejak UGM dalam menerapkan green transportation demi lingkungan yang lebih baik. (KQZ)