Jawa merupakan salah satu pulau tujuan mudik terbanyak. Berdasarkan data prediksi mudik lebaran tahun 2024 tujuan mudik terbanyak adalah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 61,6 juta orang, Provinsi Jawa Timur sebanyak 37,6 juta orang, dan Provinsi Jawa Barat sebanyak 32,1 juta orang (Kementerian Perhubungan RI, 2024). Dalam pelaksanaan mudik tersebut, tentunya pengendara akan memilih jalur yang aman, cepat, dan nyaman untuk sampai ke tujuan atau kampung halaman. Pantura dan Pansela merupakan dua tempat yang pasti sudah tidak asing lagi terutama bagi orang yang sering melakukan perjalanan mudik lebaran ke Pulau Jawa menggunakan jalur non tol trans Jawa. Namun, bagi sebagian orang dapat terdengar asing akan perbedaan keduanya.
Apa perbedaan Pantura dan Pansela?
Berikut merupakan beberapa perbedaan jalur Pantura dan Pansela:
Lokasi Jalur
Jalur Pantura merupakan ruas jalan yang berada sejajar dengan garis pantai utara Pulau Jawa. Jalur ini melewati lima provinsi, yakni Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Jawa Timur yang dimulai dari Kota Merak-Cikampek-Cirebon-Semarang-Tuban-Banyuwangi. Sementara itu, Jalur Pansela merupakan ruas jalan yang sejajar dengan garis pantai Selatan Jawa. Jalur ini melewati lima provinsi, yakni Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Provinsi Jawa Timur.
Panjang Jalur
Jalur Pantura memiliki panjang 1.405 km, sedangkan jalur Pansela memiliki panjang 1.716 km (Kementerian PUPR, 2024).
Kondisi Jalur
Jalur Pantura cenderung tidak berkelok-kelok berbeda dengan Jalur Pansela yang berkelok-kelok dan berpotensi bahaya jika pengemudi tidak terampil mengendalikan kendaraan.
Pemandangan Sepanjang Jalur
Jalur Pantura menyuguhkan pemandangan bukit, pegunungan, dan pantai namun sebagian besar panorama yang ada cukup monoton dan membuat perjalananan membosankan. Sementara itu, Jalur Pansela menawarkan pemandangan pesisir yang langsung menghadap Samudra Hindia. Daya tarik utama dari jalur Pansela ini adalah pemandangan pantai dan bukit-bukit yang indah. Selama perjalanan di jalur Pansela, para pengendara dapat menemukan banyak tempat wisata dan kuliner yang menarik untuk dikunjungi.
Berdasarkan data perjalanan mudik tahun 2023, tercatat sebanyak 9,2 juta orang melalui jalan Tol Trans Jawa, sebanyak 1,5 juta orang (5,63%) melewati Pantura, dan 1,4 juta orang (5,04 persen) ingin melewati Pansela. Hal tersebut membuktikan bahwa Jalur Pantura lebih menjadi favorit para pemudik.
Lalu, mengapa Jalur Pansela kurang diminati ?
Umumnya pemudik menggunakan jalur Pansela sebagai alternatif apabila Jalur Pantura mengalami kemacetan parah atau mereka tidak ingin mengeluarkan biaya ekstra untuk membayar tarif tol Trans Jawa. Selain itu, pemudik tidak disarankan melewati Pansela pada malam hari karena jalan yang sempit dan berkelok-kelok serta pemandangan akan lebih indah jika dilewati pada pagi-siang hari. Hal lainnya yang menjadikan Pansela kurang diminati adalah jalur Pantura merupakan rute terdekat dan tercepat bagi para pemudik dengan tujuan Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, dan Provinsi Jawa Barat serta melintasi kota-kota besar sehingga mudah untuk mencapainya. Namun, ketika melewati Jalur Pantura juga bukan tanpa kendala, karena pengemudi akan sering berhadapan dengan sepeda motor.
Dari segi fasilitas dan sarana prasarana Jalur Pansela pun tidak kalah dengan Jalur Pantura. Hal tersebut karena Jalur Pansela terus mengalami perkembangan yang signifikan dari tahun ke tahun. Misalnya sudah banyak terdapat area SPBU dan rest area yang lengkap seperti Rest Area Swanayasa di Kabupaten Gunungkidul.
Itulah beberapa perbedaan Jalur Pantura dan Pansela yang dapat menjadi salah satu alternatif Anda dalam melakukan perjalanan ke wilayah Jawa melalui jalur non tol trans Jawa. Apakah Anda tertarik untuk mencoba salah satunya? (WMa)
Sumber Referensi:
Azzahra, D. (2024, April 11). 3 Perbedaan Jalur Pantura dan Pansela, Suka Lewat Mana?. IDN Times. Diakses dari https://www.idntimes.com/travel/destination/dhiya-azzahra/perbedaan-jalur-pantura-dan-pansela? Pada 27 Mei 2024.
Dwiputra, A. (2023, Maret 24). Alasan Jalan Pantura Lebih Favorit dari Pansela untuk Jalur Mudik. Bakabar.com. Diakses dari https://bakabar.com/post/alasan-jalan-pantura-lebih-favorit-dari-pansela-untuk-jalur-mudik-255tjt9b pada 27 Mei 2024.
Finaka, A. (2024, Maret 20). Mudik 2024 Termeriah Sepanjang Sejarah. Indonesiabaik.id. Diakses dari https://indonesiabaik.id/infografis/mudik-2024-termeriah-sepanjang-sejarah pada 27 Mei 2024.
Lestari, R. (2023, April 4). Mengapa Jalur Selatan Jawa Tidak Diminati Pemudik? Ini Alasannya. Seva.id. Diakses dari https://www.seva.id/blog/mengapa-jalur-selatan-jawa-tidak-terlalu-diminati-pemudik-ini-alasannya-042023-tr/ pada 27 Mei 2024.