Kampung Gamelan merupakan salah satu kampung di Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton. Nama Gamelan diberikan karena dulunya kampung ini dihuni oleh abdi dalem yang bertugas untuk memelihara kuda atau yang biasa disebut sebagai “Gamel”. Identitas Kampung Gamelan sebagai kampung para “gamel” terlihat dengan adanya patung kuda pada Monumen Perjuangan Gamel.

 

Selain memiliki nilai historis sebagai kampungnya abdi dalem, Kampung Gamelan juga memiliki nilai historis lainnya karena adanya Monumen Sate Puas. Monumen ini dibangun untuk memperingati perjuangan Serangan umum 1 Maret 1949. Pada masa perjuangan itu, salah satu rumah di Kampung Gamelan digunakan sebagai tempat untuk bergerilya. Rumah tersebut merupakan rumah pribadi milik KRT Danudipuro. Untuk menghindari kecurigaan Belanda, di halaman rumah ini kemudian dibuka rumah makan yang dinamakan “Sate Puas”. Mengingat pentingnya peran rumah makan ini, dibangunlah Monumen Perjuangan Rumah Makan Sate Puas yang diletakkan bersebrangan dengan Monumen Perjuangan Gamel. Rumah tempat bergerilya ini sekarang difungsikan sebagai Grha Keris, tempat ini difungsikan sebagai pusat pemeliharaan dan pengembangan keris yang ada di Yogyakarta.

 

Untuk menuju Kampung Gamelan, akses yang ditempuh cukup mudah karena di kampung ini sudah terdapat papan nama jalan. Kendala untuk ke kampung ini terletak di saat kita melakukan pencarian di internet karena belum terdapat titik yang menunjukkan langsung ke Kampung Gamelan. Jika mengikuti di internet, alamat yang dituju adalah Kelurahan Panembahan. Setelah masuk ke kelurahan ini, pengunjung harus bertanya kepada warga untuk kemudian ditunjukkan letak kampung ini. Selain itu, lokasi untuk Grha Keris juga belum tersedia di internet.

 

Posisi Kampung Gamelan yang berada di lingkungan Keraton membuat tempat ini menjadi destinasi wisata strategis di Kota Yogyakarta. Pengunjung Keraton dapat sekaligus berwisata ke Kampung Gamelan dan mengunjungi Grha Keris. Selain itu, wisatawan juga dapat berkeliling di sekitar area kampung karena banyak ditemukan pedagang minuman dan makanan tradisional.

Kampung Gamelan sampai saat ini masih menerapkan nilai nilai kearifan lokal. Salah satu yang masih di terapkan yaitu peraturan terkait tata bangunan, bangunan di Kampung ini dilarang  bertingkat dan dimiliki oleh non pribumi. Adanya peraturan ini menghasilkan lingkungan dengan tipologi bangunannya yang cenderung bernuansa kuno.

 

Berkunjung ke Kampung Gamelan merupakan salah satu alternatif wisata yang dapat dinikmati di Kota Yogyakarta. Selain karena posisinya yang dekat dengan Kraton, akses ke Kampung Gamelan ini juga cukup mudah dan dapat dilalui dengan berbagai moda transportasi (FABP/SA).

Referensi

Krjogja.com. 8 Oktober 2018. Nilai Kearifan Lokal Masih Melekat di Kampung Gamelan, Nih Buktinya. Diakses pada 29 Agustus 2022/ 13.00 WIB. https://www.krjogja.com/berita-lokal/diy/yogyakarta/nilai-kearifan-lokal-masih-melekat-di-kampung-gamelan-nih-buktinya/

JPNN.com. 23 Agustus 2022. Resmikan Graha Keris, Sri Sultan: Harus Dimaknai Mendalam. Diakses pada 29 Agustus 2022/ 14.00 WIB. https://jogja.jpnn.com/jogja-terkini/4558/resmikan-graha-keris-sri-sultan-harus-dimaknai-mendalam

Cagar Budaya Kemdikbud. 2 September 2010. Monumen Perjuangan Rumah Makan Sate Puas. Diakses pada 29 Agustus 2022/ 14.00 WIB. http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015090400090/monumen-perjuangan-rumah-makan-sate-puas