PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menyediakan 25 persen dana pendampingan untuk penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di ibu kota negara (IKN) baru, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam penyediaan dana KPR FLPP ini, SMF bersinergi dengan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalimantan Timur dan Utara atau Kaltimtara.

Melalui kerja sama itu, Pemerintah hanya menyediakan 75 persen dari total pendanaan FLPP yang semula sebesar 90 persen. Tersedianya dana pendampingan dari SMF diharapkan menjadi solusi dalam mengatasi mismatch funding pada penyaluran KPR FLPP di Indonesia. Selain itu, SMF menjadi bagian dalam usaha percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), khususnya sektor perumahan. Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo berharap, BPD Kaltimtara dapat menjadi mitra strategis yang dapat saling memberikan dukungan terhadap peningkatan penyaluran KPR di daerahnya.

“Terlebih ke depannya, Kaltim akan menjadi ibu kota negara Indonesia,” terang Ananta dalam siaran pers, Kamis (01/07/2021). Menurutnya, hal tersebut merupakan potensi sinergi jangka panjang bagi SMF dengan BPD Kaltimtara ke depan. Direktur Utama Bank Kaltimtara Muhammad Yamin mengungkapkan rasa terima kasih kepada PPDPP dan SMF atas jalinan kerja sama tersebut.

Yamin berpendapat, kerja sama ini dapat mendorong BPD Kaltimtara untuk memaksimalkan penyaluran KPR layak huni bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan dapat melanjutkan kerja sama untuk mendukung pendanaan jangka menengah/panjang. “Kami berharap, kerja sama ini dapat menjadikan Kaltim sebagai ibu kota NKRI baru yang modern melalui konsep smart city dan forest-city,” kata Yamin. Sedianya SMF telah berkolaborasi dengan PPDPP dalam mendanai porsi 25 persen dari KPR FLPP sejak Agustus tahun 2018.

Terkait hal tersebut, Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan, pihaknya dan SMF tengah membahas penurunan porsi FLPP menjadi 60 persen dan 40 persen. “Harapan ke depannya adalah dapat menambah kuantitas KPR FLPP untuk disalurkan kepada MBR,” jelas Arief.

 

Sumber : Kompas.com