Perkembangan suatu kota membawa berbagai dampak bagi pola kehidupan masyarakat kota itu sendiri, salah satunya dampak akan tingginya arus urbanisasi. Dampak dari tingginya arus urbanisasi selalu berkaitan dengan tingginya kebutuhan permukiman kota. Tingginya jumlah penduduk yang ada di pusat kota, mengharuskan terpenuhinya kebutuhan akan permukiman yang layak huni, khususnya bagi kaum urbanis yang pekerjaannya terkonsentrasi di pusat kota. Ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap serta kemudahan jangkauan tempat kerja di pusat kota inilah yang menimbulkan daya tarik bagi masyarakat untuk bermukim di kawasan tersebut. Salah satunya adalah rumah susun yang bisa menjadi pilihan hunian.
Perkembangan penyediaan kebutuhan hunian di pusat kota masih kurang diimbangi dengan ketersediaan lahan. Sehingga dengan terus meningginya arus urbanisasi, mengakibatkan penambahan jumlah hunian yang cenderung mengabaikan aturan- aturan dasar tentang pengadaan bangunan rumah. Akibatnya adalah permukiman di pusat kota tersebut menjadi kumuh dan padat yang berakibat pada berubahnya kualitas lingkungan fisik kawasan. Salah satu penyelesaian masalah kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan padat adalah dengan membangun rumah susun baik rumah susun milik sendiri (rusunami) maupun rumah susun sewa (rusunawa). Apa saja keunggulan rumah susun?
Rumah susun memiliki banyak keunggulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Selain dapat memiliki rumah tinggal yang layak huni, legalitas hukum lengkap, lokasi strategis, harga murah menjadi daya tarik masyarakat untuk bisa tinggal didalamnya. Walaupun fasilitas rumah susun tidak selengkap dan sebaik apartemen, tetapi cukup layak untuk menjadi hunian yang nyaman.
Keunggulan lain rumah susun tentu saja terkait dengan efektivitas dan optimalisasi pemanfaatan lahan. Pengembangan lahan secara vertikal memiliki keuntungan terkait dengan pemanfaatan lahan dengan menekan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) namun dapat menampung lebih banyak jumlah penduduk. Sehingga pemanfaatan lahan dapat dilakukan lebih intensif untuk pengembangan fasilitas pelayanan maupun ruang terbuka hijau.
Rumah susun dibangun untuk menjadi solusi permasalahan keterbatasan permukiman di daerah perkotaan. Karena itu, rumah susun biasanya dibangun di lokasi yang strategis dan dekat dengan tempat-tempat layanan publik, seperti area perkantoran, rumah sakit, sekolah, dan pusat perbelanjaan. Dengan tinggal di rusun, kita akan mudah mengakses berbagai tempat penting tersebut dengan biaya transportasi yang lebih hemat.
Keamanan 24 jam juga menjadi keunggulan rumah susun. Meski diperuntukkan bagi MBR, tidak membuat keamanan rusun dinomor duakan. Kini rumah susun sudah mengadopsi sistem keamanan 24 jam seperti apartemen. Gerbang masuk pun dijaga oleh petugas, agar orang asing tidak mudah menyusup ke dalam rusun. Tak hanya itu, rumah susun juga menyediakan fasilitas bersama yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh penghuni rumah susun.
Sekarang sudah banyak rumah susun yang dibuatkan fasilitas bersama terutama lahan bermain untuk anak-anak. Selain itu, ada beberapa fasilitas umum seperti tempat parkir, saluran limbah, aliran listrik dan gas, alat komunikasi, fasilitas perbelanjaan, kesehatan, pendidikan peribadatan, lapangan, sampai lahan untuk bercocok tanam. Jangan ragu untuk tinggal di rumah susun, keunggulan yang ada di rumah susun akan membuat penghuni menjadi semakin nyaman dan aman. (MDL)
Daftar Pustaka
https://www.99.co/blog/indonesia/tinggal-di-rumah-susun/
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul/article/download/10769/8543