Data BNPB menunjukkan, bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir yaitu sebanyak 4.309 kejadian. Meskipun sering terjadi banjir, Indonesia juga sering dilanda kekeringan akibat cuaca yang tidak menentu. Dapat dilihat bahwa bencana kekeringan menempati urutan ke-6, yaitu sebanyak 220 kasus. Meskipun jumlah kasusnya tidak sebanyak bencana banjir, tetapi dampaknya sangat krusial bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan Indonesia dikenal sebagai negara dengan kerentanan tinggi terhadap bencana. Keberadaan Indonesia yang terletak diantara tiga lempeng tektonik, menyebabkan Indonesia disebut sebagai ring of fire yang berpotensi besar terhadap bencana alam.
Misalnya, di Kabupaten Bogor, saat ini sering mengalami kekeringan. Berdasarkan data dari Diskominfo Kabupaten Bogor terdapat 19 kecamatan yang terdampak kekeringan. Meliputi Kecamatan Jasinga, Cibungbulang, Jonggol, Cisarua, Rancabungur, Nanggung, Tenjo, Sukajaya, Leuwisadeng, Ciampea, Ciseeng, Babakan Mandang, Sukaraja, Cijeruk, Cigombong, Tanjung sari, Sukamakmur, dan Cariu (Diskominfo Kabupaten Bogor, 2023). Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Bogor disebabkan adanya intensitas hujan didaerah tersebut rendah (Mahendra, 2023). Dengan adanya intensitas hujan yang turun akan membuat sumber mata air milik warga berkurang, dan tentunya membuat masyarakat bergantung pada pasokan air bersih dari luar wilayah.
Dalam menangani kekeringan di Kabupaten Bogor, pemerintah setempat mengirim pasokan air bersih. Mekanisme distribusi air diatur sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, misalnya pada hari Sabtu, 29 Juli 2023 pendistribusian air bersih diberikan kepada masyarakat Desa Cikopomayak Kecamatan Jasinga yang diperuntukan bagi 448 KK / 1.384 jiwa sebanyak 2 rit / 10.000 liter (Diskominfo Kabupaten Bogor, 2023). Kemudian pada Senin, 31 Juli 2023 pendistribusian air bersih diberikan kepada masyarakat Desa Neglasari Kecamatan Jasinga yang diperuntukan bagi 498 KK / 1.625 jiwa sebanyak 2 rit / 10.000 liter.
Perilaku masyarakat juga dapat menyebabkan kekurangan air bersih pada saat musim kemarau. Pertama, adanya perilaku masyarakat boros dalam penggunaan air bersih. Misalnya , menghidupkan kran air secara berlebihan, mencuci piring menggunakan volume air yang berlebihan, dan sebagainya. Kedua, masih ditemui masyarakat yang tidak membuat penampungan air. Hal ini dikarenakan, masyarakat masih belum mengetahui pentingnya membuat penampungan air ketika terjadi hujan, agar memiliki tabungan air pada saat musim kemarau panjang. Sehingga, apabila pada saat musim kemarau tidak perlui khawatir dengan stok air bersih didaerahnya. Ketiga, minimnya pohon dan tanaman, yang berfungsi sebagai resapan air dan mengurangi evaporasi air tanah.
Solusi dalam menangani masalah kekeringan yang melanda Indonesia. Pertama, melakukan rain water harvesting, yang berfungsi sebagai menampung air hujan. Kedua, membuat waduh buatan dibeberapa daerah, yang berfungsi sebagai tempat menampung air. Ketiga, melakukan reboisasi hutan dan penghijauan diarea pemukiman warga maupunn dijalan besar. Hal ini dikarenakan, pohon bisa berfungsi dalam menyerap dan menyimpan air sehingga apabila terjadi kekeringan pada saat musim kemarau masyarakat tidak perlu khawatir. Keempat, pembangunan infrastruktur dan lingkungan dengan mengoptimalkan sumber daya alam setempat. Hal ini terkait dengan penyediaan infrastruktur dasar seperti pengembangan energi alternatif, serta pengembangan teknologi lokal untuk kegiatan pertanian seperti irigasi.
Bencana kekeringan tidak hanya berdampak pada keterbatasan penyediaan air, tetapi lebih dari itu mulai dari gagal panen, kelaparan, konflik masyarakat yang akan berdampak pada sistem ketahanan nasional. Stop kekeringan !!! Sayangi lingkungan, dengan menjaga air tanah dan hutan kita! (SN)
Daftar Pustaka
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (n.d). Total Kejadian Bencana Alam di Indonesia Tahun 2019-2023. https://dibi.bnpb.go.id/.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. (2020). 3 Dampak Kekeringan di Indonesia Dan Solusinya. https://dlh.semarangkota.go.id/3-dampak-kekeringan-di-indonesia-dan-solusinya/
Diskominfo Kabupaten Bogor. (2023). Atasi Krisis Air Bersih, Pemkab Bogor Gerak Cepat salurkan 10 Ribu Liter Air Bersih Bagi Masyarakat – Kabupaten bogor. Atasi Krisis Air Bersih, Pemkab Bogor Gerak Cepat Salurkan 10 Ribu Liter Air Bersih Bagi Masyarakat – Kabupaten Bogor. https://bogorkab.go.id/post/detail/atasi-krisis-air-bersih-pemkab-bogor-gerak-cepat-salurkan-10-ribu-liter-air-bersih-bagi-masyarakat
Mahendra, R. A. (2023). 100 Ribu Warga Terdampak Kekeringan di Kabupaten bogor. detiknews. https://news.detik.com/berita/d-6890962/100-ribu-warga-terdampak-kekeringan-di-kabupaten-bogor
Paramita, M. (2022). Inovasi Kebijakan & Tata Kelola PERKIM Menuju Indonesia Emas 2045.
Perkim.id. (2023). Permukiman Tangguh Bencana di Daerah Rawan Kekeringan. https://perkim.id/permukiman-tangguh-bencana/