Rabu, 14 Desember 2022 di Hotel New Saphir Yogyakarta telah di selenggarakan kegiatan Forum Komunikasi Jasa Konstruksi oleh Bidang Pengendalian Bangunan dan Pembinaan Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Kota Yogyakarta (PUPR). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Asosiasi Badan Usaha, Asosiasi Profesi dan beberapa Perusahaan Konstruksi di wilayah Kota Yogyakarta. Tujuan diselenggarakan acara ini adalah menyebarluaskan dan memberikan informasi seputar pembangunan sektor konstruksi di Wilayah Kota Yogyakarta dan menjaring aspirasi dari masyarakat jasa konstruksi terkait pembinaan jasa konstruksi di tahun 2023.
Materi pada sesi pertama disampaikan oleh Artanti Setyaningsih, S.T dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta yang menyampaikan program dan kegiatan di Dinas PUPKP Kota Yogyakarta untuk tahun 2023. Adapun yang dijelaskan dalam materi tersebut adalah seputar program yang berhubungan dengan kegiatan konstruksi. Ada empat program yang disebutkan dalam pemaparan materi tersebut. Program penataan bangunan yang terdiri dari bagian perencanaan dan bagian proses pembangunannya. Program perumahan dan permukiman yang terdiri dari penataan bangunan dan perbaikan rumah tidak layak huni. Disisi lain, terdapat program sumber daya air yang membutuhkan perhatian khusus karena semakin berkurangnya daerah resapan air. Sementara itu, program terakhir yang disebutkan adalah jalan dan jembatan yang memiliki dana kesitimewaan dibandingkan dengan program lain.
Selanjutkan pada sesi kedua disampaikan oleh Endah Dwi Fardhani, S.T dari Yayasan Caritra yang menyampaikan mengenai pengelolaan database yang digunakan pada jasa konstruksi. Materi ini berlandaskan latar belakang aturan Kemendagri PP No 22 Tahun 2020 tentang jasa konstruksi yang diturunkan melalui pemerintah daerah dalam pengelolaan database jasa konstruksi khususnya di Kota Yogyakarta. Bagaimana bentuk pengelolaan database baik dari data badan usaha atau asosisasi profesi jasa konstruksi yang ada di Kota Yogyakarta. Selain itu, beliau juga menjelaskan pentingnya pengelolaan database yang baik dan rapi agar dapat dengan mudah diketahui jumlah tenaga kerja konstruksi dengan berbagai keahliannya. Selain itu, database yang baik juga dapat menjawab kebutuhan jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan Kota Yogyakarta beserta dengan sertifikat keahliannya.
Pada materi terakhir disampaikan oleh praktisi pengusaha jasa konstruksi, yaitu Bapak Haryanto yang juga menjabat sebagai Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi (Gapensi) Kota Yogyakarta dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kota Yogyakarta. Beliau menyampaikan mengenai cara bertahan bagi penyedia jasa konstruksi terutama saat masa pandemi. Selain itu, beliau juga menyampaikan bagaimana kiat-kiat untuk bisa bertahan di bidang jasa konstruksi. Beliau juga bercerita tentang pengalaman di dunia jasa konstruksi diantaranya pembatalan kontrak akibat bencana gempa bumi 2006 dan bagaimana pembayaran pajak bisa sesuai dengan pendapatan yang masuk. Salah satu tips beliau yaitu lebih baik menjual asset yang dimiliki perusahaan daripada menggunakan dana pinjaman dari bank.
Sesi terakhir dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab antara peserta dengan narasumber. Diskusi yang berlangsung sangat beragam karena datang dari beberapa segmen, mulai dari pengusaha penyedia jasa konstruksi yang ada di Kota Yogyakarta hingga beberapa kementerian terkait seperti Balai Pengembangan Jasa Konstruksi DIY. Kemudian kegiatan ditutup oleh Kepala Bidang Pengendalian Bangunan dan Pembinaan Jasa Konstruksi yang memiliki harapan besar dari adanya forum ini yaitu untuk kemajuan jasa konstruksi yang ada di Kota Yogyakarta. (VL/SA)