Tahukah kalian ada banyak bangunan bersejarah di Yogyakarta yang dapat kalian kunjungi? Salah satunya Situs Warungboto. Objek wisata ini memiliki nama asli Pesanggrahan Rejowinangun. Lokasinya terletak di Desa Warungboto, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pesanggrahan memiliki arti yaitu tempat pesiar yang merupakan tempat peristirahatan bagi raja beserta kerabatnya. Fungsi utama dari pesanggrahan yaitu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi raja sebagai tempat peristirahatan. Maka dari itu, pesanggrahan umumnya dilengkapi dengan taman, segaran, kolam, kebun, dan fasilitas untuk kepentingan religius.

Keberadaan pesanggrahan-pesanggrahan yang ada di Yogyakarta tidak dapat dipisahkan dari sejarah berdirinya Keraton Yogyakarta. Sultan Hamengkubuwono I membangun keraton dengan berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung keberlangsungan eksistensi kerajaan, diantaranya dengan membangun pesanggrahan (tempat pesiar), benteng keliling di dalam (cepuri) maupun diluar kedaton (baluwarti), jagang (parit dalam di sekeliling benteng), dan beberapa pemukiman abdi dalem.

Dahulunya, pesanggrahan yang dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I ini terdiri dari Pesanggrahan Ambarketawang, Pesanggrahan Tamansari, dan Pesanggrahan Krapyak (tempat berburu). Kemudian Sultan Hamengkubuwono II dikenal sangat suka membangun pesanggrahan sejak menjadi putra mahkota hingga masa pemerintahannya berakhir. Oleh karena itu, Sultan Hamengkubuwono II dikenal sebagai “Raja Pembangunan Pesanggrahan”. Selama menjadi putra mahkota (1765 M- 1792 M), beliau sudah mulai membangun beberapa pesanggrahan yaitu Pesanggrahan Rejowinangun, Purwareja, Pelemsewu, dan Rejokusuma. Di dalam Pesanggrahan Rejowinangun terdapat sumber air yang kemudian dibuat menjadi tempat peristirahatan sekaligus tempat pemandian bagi raja dan keluarganya.

Situs Warungboto menjadi tempat para wisatawan dan pengunjung untuk melihat bangunan sejarah yang dilestarikan. Situs ini menjadi tempat yang populer untuk berfoto karena berbentuk bangunan tua dengan arsitektur khas peninggalan kerajaan. Saat sore hari, pengunjung dapat menyaksikan sunset. Untuk menjangkau situs ini, pengunjung dapat menggunakan jalan lokal karena bangunan berada di tengah permukiman masyarakat. Tidak terdapat tanda khusus pada pintu masuk tetapi terdapat parkir motor yang terletak di depan situs. Pengunjung tidak dikenakan harga tiket masuk tetapi cukup mengeluarkan biaya parkir.

 

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Sultan Hamengkubuwono I dan II telah banyak membangun berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung keberlangsungan eksistensi kerajaan yang tersebar di berbagai titik di Yogyakarta. Karena itulah, Warungboto menjadi salah satu situs yang dilestarikan. Walaupun bukan objek wisata yang memiliki banyak atraksi, situs ini menjadi media pembelajaran untuk mengetahui peninggalan kerajaan. Situs ini tidak memiliki gapura sehingga tidak ada penanda yang khas. Sebelum menuruni tangga untuk memasuki Situs Warungboto, terdapat sebuah makam bernama Makam Keluarga Trah Prawiropermaden di sebelah kiri atau utara gerbang ini.

 

 

 

 

 

Bagian dalam Situs Warungboto terdapat kolam serta taman atau kebun yang terletak di bagian belakang. Bagian belakang situs ini terdapat papan yang berisikan sejarah singkat dari Pesanggrahan Rejowinangun serta papan informasi penggunaan Situs Warungboto. Situs Warungboto ini cukup luas sebagai tempat untuk berwisata.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 7. Penampakan Situs Warungboto dari Atas
Sumber gambar : Dokumentasi caritra.org

 

 

 

Situs Warungboto bebas dikunjungi oleh wisatawan untuk mengambil foto maupun menikmati suasana kerajaan zaman dahulu. Akan lebih baik jika dipasang papan informasi mengenai sejarah terbangunnya situs ini. Dengan begitu, pengunjung bisa menambah pengetahuan tentang sejarah kerajaan di Keraton. Hal lainnya yang dapat diterapkan yaitu memasang tanda hati-hati pada beberapa titik karena terdapat tangga yang curam tanpa adanya pegangan. Fasilitas-fasilitas dasar seperti toilet, tempat parkir, dan sarana ibadah juga menjadi penting untuk dipertimbangkan (MYP/SA).