Ketersediaan lahan yang terbatas dan penyediaan rumah yang sulit terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) masih menjadi permasalahan klasik dalam negeri. Oleh karenanya, pembangunan rumah vertikal menjadi sebuah solusi, khususnya bagi kota-kota besar di Indonesia.
Yogyakarta, kota dengan kepadatan penduduk mencapai 16.046 jiwa/km² (Kimpraswil DIY, 2008). Berbagai permasalahan dalam penyediaan rumah di kota besar tersebut mendorong pemerintah untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat akan hunian dengan penyusunan kebijakan pembangunan, salah satunya adalah program penyediaan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan kebutuhan perumahan MBR secara berkelanjutan.