Desa Sinar Baru Daro-Daro di Nias Selatan menyimpan potensi hasil laut yang luar biasa. Nelayan di desa ini rutin melaut hingga malam hari demi menangkap lobster dan udang, yang masing-masing mencapai 500 kg dan 2 ton per bulan. Tapi meski kaya sumber daya, desa ini belum punya sistem navigasi malam, fasilitas penyimpanan, atau tempat pengolahan hasil laut.
Harga jual pun sangat timpang, misalnya bawal putih hanya dihargai Rp25.000/kg, jauh di bawah harga pasar di luar daerah yang bisa tembus Rp200.000/kg. Dr. Mahditia (Peneliti & Ahli Investasi Daerah) dan tim KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) mendengarkan langsung keresahan warga: mulai dari cuaca ekstrem, keterbatasan armada, hingga ketergantungan pada tengkulak.
Namun, seperti banyak kampung nelayan lainnya, desa ini belum punya alat tangkap memadai, akses jalan masih terbatas, belum ada jaringan internet stabil, dan distribusi hasil laut masih tergantung pada agen luar. Harga jual rendah, sementara biaya hidup terus naik.
#CeritraCaritra #SinarBaruDaroDaro #KampungNelayan #InvestasiDaerah #KKP #NiasSelatan