1.        Gambaran Umum Wilayah Kab. Serang

1.1        Letak Geografis dan Administrasi Kab. Serang

Secara geografis, wilayah Kabupaten Serang berada di ujung barat Pulau Jawa, di Provinsi Banten dengan koordinat antara 5°50’–6°20′ Lintang Selatan dan 105°00’–106°22′ Bujur Timur, dan memiliki luas wilayah 1.469,92 km². Kabupaten Serang berperan sebagai pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera melalui jalur darat dan laut, serta berjarak sekitar 70 km dari DKI Jakarta. Kabupaten Serang berada di koridor pembangunan utama Pulau Jawa bagian barat yang menghubungkan Jakarta – Merak. Beberapa faktor yang menyebabkan Kabupaten Serang menjadi wilayah strategis antara lain :

  • Dilewati Tol Jakarta – Merak (bagian dari Tol Trans – Jawa)
  • Dekat dengan Pelabuhan Merak sebagai gerbang utama ke Pulau Sumatera
  • Memiliki jalur kereta api Jakarta – Merak
  • Terhubung dengan kawasan industri utama (Cikampek – Cilegon)

Hal tersebut menjadikan Kabupaten Serang menjadi area strategis dan menjadi salah satu daerah penyangga DKI Jakarta.

Gambar 1. Peta Kab.Serang
Sumber: Peta-hd.com



Secara administratif, Ibukota Kabupaten Serang berada di Kecamatan Ciruas, namun pusat pemerintahan masih berada di Kota Serang yang telah menjadi kota otonom sejak pemekaran wilayah pada tahun 2007. Adapun batas wilayah administrasi Kabupaten Serang meliputi:

  • Sebelah Utara : Kota Serang, Kota Cilegon, dan Laut Jawa
  • Sebelah Barat : Kota Cilegon dan Selat Sunda
  • Sebelah Selatan : Kab.Pandeglang dan Kab.Lebak
  • Sebelah Timur : Kab.Tangerang

Kabupaten Serang terbagi ke dalam 29 kecamatan dan 326 desa dengan kecamatan terluas yaitu Kecamatan Cinangka dengan luas wilayah 123,092 km² dan kecamatan terkecil yaitu Kecamatan Bandung dengan luas wilayah 25,786 km². Adapun daftar kecamatan di Kabupaten Serang sebagai berikut :

 

Tabel 1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Serang

No Kecamatan Jumlah Desa Luas Wilayah (km²) Persentase terhadap Luas Kota (%)
1 Anyar 12 67,903 4,620
2 Bandung 8 25,786 1,754
3 Baros 14 36,069 2,454
4 Binuang 7 28,724 1,954
5 Bojonegara 11 36,974 2,515
6 Carenang 8 29,071 1,978
7 Cikande 13 49,052 3,337
8 Cikeusal 17 56,286 3,829
9 Cinangka 14 123,092 8,374
10 Ciomas 15 56,614 3,852
11 Ciruas 15 33,621 2,287
12 Gunung Sari 7 53,435 3,635
13 Jawilan 9 44,947 3,058
14 Kibin 9 30,577 2,080
15 Kopo 10 36,514 2,484
16 Kragilan 12 38,049 2,589
17 Kramatwatu 15 56,556 3,848
18 Lebak Wangi 10 34,743 2,364
19 Mancak 14 97,939 6,663
20 Pabuaran 8 40,075 2,726
21 Padarincang 14 97,636 6,642
22 Pamarayan 10 45,021 3,063
23 Petir 15 49,223 3,349
24 Pontang 11 60,394 4,109
25 Pulo Ampel 9 45,985 3,128
26 Tanara 9 47,213 3,212
27 Tirtayasa 14 59,697 4,061
28 Tunjung Teja 9 42,399 2,884
29 Waringinkurung 11 46,325 3,152
Kab.Serang 326 desa 1.469,920 100,00

Sumber: Kabupaten Serang Dalam Angka 2025

 

1.2        Kondisi Fisik Kab. Serang

1.2.1 Topografi

Secara topografi, Kabupaten Serang merupakan wilayah dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai 1.778 mdpl. Sebagian besar dataran rendah memiliki ketinggian kurang dari 500 meter, sementara dataran tinggi berupa rangkaian pegunungan yang terdapat di perbatasan Kabupaten Pandeglang.

Tabel 2. Tinggi Wilayah dan Jarak ke Ibukota Menurut Kecamatan di Kab. Serang

No Kecamatan Tinggi Wilayah (mdpl) Jarak ke ibukota (km)
1 Anyar 37 35
2 Bandung 22 39
3 Baros 152 13
4 Binuang 16 27
5 Bojonegara 31 23
6 Carenang 5 24
7 Cikande 25 28
8 Cikeusal 43 20
9 Cinangka 88 58
10 Ciomas 104 22
11 Ciruas 5 0
12 Gunung Sari 240 15
13 Jawilan 33 42
14 Kibin 9 24
15 Kopo 25 45
16 Kragilan 5 15
17 Kramatwatu 5 9
18 Lebak Wangi 11 13
19 Mancak 188 33
20 Pabuaran 121 18
21 Padarincang 74 33
22 Pamarayan 25 34
23 Petir 85 17
24 Pontang 6 22
25 Pulo Ampel 111 25
26 Tanara 6 33
27 Tirtayasa 5 30
28 Tunjung Teja 33 22
29 Waringinkurung 68 19

Sumber: Kabupaten Serang Dalam Angka 2025

Dari arah utara ke selatan, terdiri dari wilayah rawa pasang surut, rawa musiman, dataran, perbukitan dan pegunungan. Bagian utara merupakan wilayah datar dan tersebar luas hingga pantai, kecuali sekitar Gunung Sawi, Gunung Terbang, dan Gunung Batusipat. Di bagian selatan hingga barat, kondisi topografi Kab.Serang berbukit dan terdapat beberapa gunung antara lain sekitar Gunung Kencana, Gunung Karang, dan Gunung Gede. Daerah yang bergelombang tersebar di antara kedua bentuk wilayah tersebut.
Hampir seluruh daratan Kabupaten Serang merupakan daerah subur karena sebagian besar tanahnya tertutup oleh endapan Alluvial dan batu vulkanis kuarter. Hal tersebut menjadi semakin potensial karena terdapat pula sungai – sungai besar, antara lain : Sungai Ciujung, Cidurian, Cibanten, Cipasauran, Cipasang, dan Anyar. Keberadaan sungai – sungai tersebut mendukung kesuburan daerah – daerah pertanian yang berada di Kabupaten Serang.

 

1.2.2 Klimatologi

Temperatur udara minimum berkisar pada suhu 20,4°C hingga maksimum 35,6°C. Suhu terendah terjadi di bulan Juli dan tertinggi di bulan Februari. Kelembaban udara rata-rata di tahun 2022 adalah sebesar 80 %. Jumlah curah hujan tertinggi terjadi di bulan Maret dan terendah di bulan Juli, masing-masing sebesar 289,0 mm dan 43,1 mm.

 

1.2.3 Penggunaan Lahan

Menurut Perda Kab.Serang No 5 Tahun 2020 (tentang Perubahan atas Perda Kab.Serang No 10 tahun 2011 tentang RTRW Kab.Serang tahun 2011-2031, rencana pola ruang di Kab.Serang meliputi beberapa peruntukan antara lain kawasan peruntukan lindung dan kawasan peruntukan budi daya.

Kawasan peruntukan lindung seluas kurang lebih 11.955 ha terdiri atas :

  • Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya seluas 1.374 ha meliputi :
  • Kawasan hutan lindung seluas kurang lebih 717 ha
  • Kawasan resapan air seluas kurang lebih 657 ha
  • Kawasan perlindungan setempat meliputi :
  • Sempadan pantai seluas kurang lebih 1.425 ha terbentang sepanjang pantai minimal 100 m dari titik pasang tertinggi
  • Sempadan sungai seluas kurang lebih 3.066 ha di seluruh kecamatan yang dilewati oleh sungai
  • Ruang Terbuka Hijau seluas kurang lebih 6.923 ha, atas 20,64% dari luas wilayah permukiman perkotaan Kabupaten Serang
  • Kawasan konservasi seluas kurang lebih 6.238 ha terdiri atas :
  • Kawasan suaka alam seluas kurang lebih 5.063 ha
  • Kawasan pelestarian alam seluas kurang lebih 1.175 ha
  • Kawasan konservasi pesisir
  • Kawasan lindung geologi (kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah untuk mempertahankan fungsi mata air)
  • Kawasan rawan bencana terdiri dari :
  • kawasan rawan bencana banjir
  • tanah longsor
  • letusan gunung api
  • gempa bumi
  • tsunami
  • Kawasan cagar budaya di Kecamatan Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Kecamatan Kramatwatu, Kecamatan Baros, Kecamatan Pamarayan, Kecamatan Kibin, Kecamatan Bojonegara
  • Kawasan ekosistem mangrove seluas kurang lebih 378 ha

 

Kawasan peruntukan budi daya seluas kurang lebih 134.323 ha terdiri atas :

  • Kawasan hutan produksi dengan luas kurang lebih 5.684 ha meliputi :
  • kawasan hutan produksi terbatas seluas kurang lebih 4.396 ha
  • kawasan hutan produksi tetap seluas kurang lebih 1.288 ha
  • Kawasan hutan rakyat seluas kurang lebih 5.540 ha
  • Kawasan pertanian seluas kurang lebih 57.202 ha terdiri :
  • kawasan tanaman pangan seluas 32.229,36 ha
  • kawasan perkebunan seluas kurang lebih 24.973 ha
  • kawasan peternakan tersebar di seluruh wilayah kecamatan
  • kawasan perikanan seluas kurang lebih 224 ha terdiri dari kawasan perikanan tangkap, budi daya, dan sarana prasarana perikanan tangkap
  • Kawasan pertambangan dan energi meliputi :
  • kawasan pertambangan mineral
  • kawasan pertambangan minyak & gas bumi
  • pertambangan panas bumi
  • Kawasan peruntukan industri seluas kurang lebih 26.309 ha
  • Kawasan pariwisata seluas kurang lebih 3.279 ha terdiri dari kawasan pariwisata alam dan kawasan pariwisata budaya
  • Kawasan permukiman seluas 36.084 ha
  • Kawasan pertahanan dan keamanan

 

1.2.4 Wilayah Rawan Bencana

Menurut Perda Kabupaten Serang No 5 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Serang No 10 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Serang tahun 2011-2031, terdapat beberapa kawasan di Kabupaten Serang yang termasuk ke dalam kawasan rawan bencana sebagai berikut :

Tabel 3. Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Serang

Bencana Kecamatan
Kawasan rawan bencana banjir Kragilan, Kibin, Bandung, Cikeusal, Pamarayan, Tunjungteja, Pontang, Tirtayasa, Tanara
Kawasan rawan bencana tanah longsor Anyar, Mancak, Cinangka, Padarincang, Ciomas, Bojonegara, Kopo, Kramatwatu, Tirtayasa, Lebakwangi, Pabuaran, Pamarayan, Petir, Pontang, Pulo Ampel
Kawasan rawan bencana gempa bumi Tersebar di seluruh wilayah kabupaten Serang
Kawasan rawan bencana tsunami Pulo Ampel, Bojonegara, Pontang, Tirtayasa, Tanara, Anyar, Cinangka

Sumber: Perda Kab.Serang No 5 Tahun 2020

 

1.3        Kondisi Non Fisik Kabupaten Serang

1.3.1   Kegiatan Ekonomi

PDRB Kabupaten Serang pada tahun 2024 sebesar 102.120 triliun rupiah. Sebesar 46,69% disumbang oleh sektor industri pengolahan, disusul oleh sektor konstruksi sebesar 11,75%; sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 9,37%; dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,94%. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serang tahun 2024 mencapai 4,78%, turun sebesar 0,02% dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 4,8%. Hampir seluruh sektor mengalami pertumbuhan positif di tahun 2024. Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi mengalami pertumbuhan negatif 0,94%.

 

Tabel 4. PDRB (ADHB) Kabupaten Serang Tahun 2018-2022

Lapangan Usaha PDRB Kota Palangka Raya Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Menurut Lapangan Usaha
2020-2024 (miliar rupiah)
2020 2021 2022 2023 2024
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 7.651,42 7.861,41 8.550,82 9.003,35 8.550,82
B Pertambangan dan Penggalian 87,35 86,84 89,43 94,04 89,43
C Industri Pengolahan 34.515,58 36.713,31 40.255,68 43.903,17 40.255,68
D Pengadaan Listrik dan Gas 244,15 262,20 287,82 286,97 287,82
E Pengadaan Air; Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 24,15 25,36 25,65 27,24 25,65
F Konstruksi 8.669,44 9.635,93 10.804,25 11.379,62 10.804,25
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7.010,17 7.239,65 7.987,77 8.671,02 7.987,77
H Transportasi dan Pergudangan 2.979,81 3.208,57 3.673,26 4.145,44 3.673,26
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1.732,55 1.808,41 1.985,08 2.178,94 1.985,08
J Informasi dan Komunikasi 654,39 684,64 728,00 790,19 728,00
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2.105,14 2.309,32 2.679,66 2.710,82 2.679,66
L Real Estate 3.837,73 3.980,02 4.317,26 4.680,40 4.317,26
M,N Jasa Perusahaan 184,05 185,69 196,69 219,43 196,69
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 1.837,71 1.880,02 1.951,74 2.069,41 1.951,74
P Jasa Pendidikan 3.034,23 2.970,63 2.984,32 3.246,89 2.984,32
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 467,73 512,11 543,96 607,04 543,96
R,S,T,U Jasa Lainnya 845,13 867,16 920,82 1.065,23 920,82
Produk Domestik Regional Bruto 75.880,72 80.231,26 87.982,20 95.080,44 102.120,37

Sumber: Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2025

 

1.3.2   Konstelasi Wilayah

A.  Konstelasi Kabupaten Serang dengan Provinsi Banten

Kabupaten Serang berada di jalur strategis nasional yang menghubungkan Jakarta dan Pulau Sumatera (via Merak), menjadikannya simpul penting konektivitas regional. Hal ini memberi pengaruh besar terhadap mobilitas orang, barang, dan jasa di Provinsi Banten. Ibukota Provinsi Banten berada di Kota Serang, dimana Kota Serang berada di tengah wilayah Kabupaten Serang, menjadikan kabupaten ini sebagai penyangga administratif dan layanan pemerintah Provinsi Banten. Kabupaten Serang merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di Provinsi Banten, hal tersebut menjadikan Kabupaten Serang sebagai penarik investasi, penyerap tenaga kerja, dan kontributor utama terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten. Kabupaten Serang juga berperan sebagai lumbung pangan atau wilayah agraris utama di Provinsi Banten : produksi padi terbesar di Provinsi Banten, sentra hortikultura dan tanaman pangan, dan perikanan tangkap dan tambak di pesisir utara. Kabupaten Serang berperan dalam menjaga kestabilan pasokan pangan lokal dan regional.

 

B.  Konstelasi Kabupaten Serang dengan Kota/Kabupaten Sekitarnya

Kabupaten Serang mengapit kawasan industri besar di Kota Cilegon (industri berat) dan Kabupaten Tangerang (industri manufaktur). Banyak kawasan perumahan baru berkembang di wilayah timur Kabupaten Serang sebagai sub urbanisasi dari Kota Jakarta dan Kota Tangerang. Kabupaten Serang mempunyai peran untuk menampung pertumbuhan penduduk dari Jabodetabek, menjadi wilayah pengembangan perumahan dan permukiman baru, serta menjadi kawasan penyangga untuk Kota Serang (Ibukota Provinsi).

 

C.  Konstelasi Kab. Serang dengan Kecamatan di Dalamnya

Wilayah Kabupaten Serang berperan sebagai penghubung antar kecamatan melalui pembangunan infrastruktur jalan kabupaten untuk mendorong integrasi kawasan dan pemerataan pembangunan antar kecamatan. Kabupaten Serang melalui kebijakan dan programnya : menetapkan zona industri, pertanian, dan pariwisata berdasarkan potensi kecamatan; mendorong pengembangan UMKM dan koperasi di tingkat kecamatan; mengembangkan kawasan perdesaan (contoh: Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional – KPPN). Kabupaten Serang juga membagi peran kecamatan berdasarkan tipologi wilayahnya. Hal tersebut menunjukkan peran kabupaten dalam membentuk struktur ruang dan fungsi wilayah kecamatan, sehingga Kabupaten Serang mengatur distribusi pertumbuhan ekonomi agar tidak terpusat di satu titik saja.

  • Kecamatan Cikande, Kibin → dikembangkan sebagai pusat industri
  • Kecamatan Tirtayasa, Tanara → difokuskan sebagai sentra pertanian dan perikanan
  • Kecamatan Baros, Ciomas → kawasan konservasi dan wisata alam
  • Kecamatan Ciruas → pusat pemerintahan dan pelayanan

 

2.        Demografi Kabupaten Serang

2.1     Jumlah Penduduk

Pada tahun 2024 penduduk Kabupaten Serang berdasarkan hasil Proyeksi Penduduk Matematis 2020-2035 (pertengahan tahun/Juni) mencapai 1.701.803 jiwa. Sebesar 51,03% adalah penduduk laki-laki, dan 48,97% perempuan. Angka ini juga direpresentasikan oleh rasio jenis kelamin Kabupaten Serang tahun 2024 yang mencapai 104; artinya, dari setiap 100 orang penduduk perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki.

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Serang tahun 2020-2024 adalah sebesar 1,42%. Kecamatan yang memiliki persentase penduduk terbesar terhadap jumlah penduduk Kabupaten Serang tahun 2024 adalah Kecamatan Cikande, sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Gunungsari. Kecamatan Gunungsari juga menjadi kecamatan dengan penduduk paling jarang yaitu sebanyak 469 jiwa/km2, sedangkan penduduk terpadat berada di Kecamatan Ciruas yaitu 2573 jiwa/km2.

 

Tabel 5. Kepadatan dan Laju Pertumbuhan Penduduk per Kecamatan

No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk per tahun 2021-2022 (%) Prosentase Penduduk (%) Kepadatan Penduduk (per km²)
1 Anyar 61.247 1,35 3,60 902
2 Bandung 41.502 2,25 2,44 1,.609
3 Baros 62.003 1,41 3,64 1.719
4 Binuang 33.228 1,45 1,95 1.157
5 Bojonegara 53.527 1,87 3,15 1.448
6 Carenang 41.587 1,68 2,44 1.431
7 Cikande 117.436 1,81 6,90 2.394
8 Cikeusal 81.301 1,67 4,78 1.444
9 Cinangka 63.250 1,28 3,72 514
10 Ciomas 44.669 1,39 2,62 789
11 Ciruas 86.509 1,45 5,08 2.573
12 Gunung Sari 25.064 1,90 1,47 469
13 Jawilan 62.100 1,27 3,65 1.382
14 Kibin 61.432 0,46 3,61 2.009
15 Kopo 55.143 1,03 3,24 1.510
16 Kragilan 82.291 0,91 4,84 2.163
17 Kramatwatu 104.340 1,33 6,13 1.845
18 Lebak Wangi 41.147 1,71 2,42 1.184
19 Mancak 49.740 1,06 2,92 508
20 Pabuaran 44.807 1,24 2,63 1.118
21 Padarincang 72.303 1,23 4,25 741
22 Pamarayan 63.945 1,98 3,76 1.420
23 Petir 66.381 2,06 3,90 1.349
24 Pontang 50.508 1,98 2,97 836
25 Pulo Ampel 41.036 1,38 2,41 892
26 Tanara 44.074 1,33 2,59 934
27 Tirtayasa 49.568 1,99 2,91 830
28 Tunjung Teja 50.119 1,86 2,95 1.182
29 Waringinkurung 51.546 1,64 3,03 1.113
Kabupaten Serang 1.701.803 1,42 100,00 1.158

Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2025

 

Pada tahun 2024 jumlah angkatan kerja di Kabupaten Serang sebanyak 865.899 orang, yang terdiri dari 541.266 laki-laki dan 324.633 perempuan. Dari seluruh angkatan kerja tersebut 786.378 orang (90,82%) bekerja dan sisanya 79.521 (9,18%) merupakan pengangguran. Sebagian besar dari penduduk yang bekerja merupakan lulusan Sekolah Dasar sebanyak 320.693 orang(40,78%) dan lulusan Sekolah Menengah Atas sebanyak 253.423 orang (32,22%). Sementara itu, menurut lapangan pekerjaan utamanya, sebanyak 200.251(40,38%) bekerja pada sektor Industri; sebanyak 199.126 (40,15%) bekerja pada sektor Jasa; dan sisanya sebanyak 96.566 (19,47%) bekerja pada sektor pertanian.

 

Gambar 2. Piramida Jumlah Penduduk Kab.Serang Tahun 2024
Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2025

 

 

Tabel 6. Tabel Penduduk Kab.Serang berdasarkan Status Kerja (jiwa)

Angkatan Kerja 865.899 Laki – Laki 541.266
Perempuan 324.633
Bekerja 786.378 Pertanian 156.535
Industri 273.975
Jasa 355.868
Tidak Bekerja 79.521 Laki – Laki 45.323
Perempuan 34.198
Bukan Angkatan Kerja 411.835 Sekolah 73.478
Mengurus Rumah Tangga 258.533
Lainnya 79.824

Sumber: Kabupaten Serang Dalam Angka 2025

 

 

  • 2 Kemiskinan

Pada Maret 2024, terdapat 68,86 ribu penduduk miskin di Kabupaten Serang. Persentase penduduk miskin tersebut sebesar 4,51%, hal ini lebih rendah dari pada bulan Maret 2023 (4,58%). Indeks Kedalaman Kemiskinan 2024 naik 1,12 poin dibanding tahun 2023. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan tahun 2024 lebih tinggi 0,05 poin dari tahun sebelumnya.

 

Gambar 3. Garis Kemiskinan di Kab.Serang periode 2016 – 2024
Sumber: Kabupaten Serang Dalam Angka 2025

 

 

Tabel 7. Garis Kemiskinan, Jumlah & Persentase Penduduk Miskin
di Kabupaten Serang 2016 – 2024

Tahun Garis Kemiskinan (rupiah/kapita/bulan) Jumlah Penduduk Miskin (jiwa) Persentase Penduduk Miskin (%)
2016 256.660 67,92 4,58
2017 269.652 69,11 4,63
2018 294.829 64,66 4,30
2019 309.036 61,54 4,08
2020 341.074 74,84 0,94
2021 362.102 93,09 5,49
2022 385.864 75,45 4,96
2023 425.751 73,83 4,85
2024 449.291 68,86 4,51

Sumber : Kabupaten Serang Dalam Angka Tahun 2025

 

3.        Perumahan dan Lingkungan Kabupaten Serang

3.1        Luas Permukiman

Menurut Perda Kabupaten Serang Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Perda Kabupaten Serang Nomor 10 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Serang tahun 2011-2031, kawasan permukiman di Kabupaten Serang seluas 36.084 ha terdiri atas :

  • Kawasan permukiman perkotaan seluas 32.127 ha meliputi Kecamatan Anyar, Kecamatan Bandung, Kecamatan Baros, Kecamatan Binuang, Kecamatan Bojonegara, Kecamatan Carenang, Kecamatan Cikande, Kecamatan Cikeusal, Kecamatan Cinangka, Kecamatan Ciomas, Kecamatan Ciruas, Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Jawilan, Kecamatan Kibin, Kecamatan Kopo, Kecamatan Kragilan, Kecamatan Kramatwatu, Kecamatan Lebakwangi, Kecamatan Mancak, Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Padarincang, Kecamatan Pamarayan, Kecamatan Petir, Kecamatan Pontang, Kecamatan Pulo Ampel, Kecamatan Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Kecamatan Tunjungteja, Kecamatan Waringinkurung
  • Kawasan permukiman perdesaan seluas kurang lebih 3.957 ha meliputi kecamatan : Kecamatan Anyar, Kecamatan Bandung, Kecamatan Baros, Kecamatan Binuang, Kecamatan Bojonegara, Kecamatan Carenang, Kecamatan Cikande, Kecamatan Cikeusal, Kecamatan Cinangka, Kecamatan Ciomas, Kecamatan Ciruas, Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Jawilan, Kecamatan Kibin, Kecamatan Kopo, Kecamatan Kragilan, Kecamatan Kramatwatu, Kecamatan Lebakwangi, Kecamatan Mancak, Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Padarincang, Kecamatan Pamarayan, Kecamatan Petir, Kecamatan Pontang, Kecamatan Tanara, Kecamatan Tirtayasa, Kecamatan Tunjungteja, Kecamatan Waringinkurung

 

3.2        Kondisi Rumah Tangga Berdasarkan Kualitas Rumah Sehat dan Layak

3.2.1   Rumah Tangga Menurut Kepemilikan Bangunan

Berdasarkan Laporan Pendahuluan RP3KP Kabupaten Serang tahun 2013, rumah tangga di Kabupaten Serang yang menempati rumah milik sendiri pada tahun 2011 sebesar 84,6% dan sisanya bukan milik sendiri. Berikut persentase status kepemilikan rumah Kab.Serang tahun 2010 dan 2011.

 

Tabel 8. Persentase Rumah Tangga menurut Status Kepemilikan Tempat Tinggal Kabupaten Serang tahun 2010-2011

Status Kepemilikan Tahun 2010 Tahun 2011
Milik Sendiri 83,9 84,6
Kontrak/Sewa 6,1 5,21
Lainnya 10 10,19

Sumber : Lap.Pendahuluan RP3KP Kab.Serang Tahun 2013

 

3.2.2   Rumah Tangga Menurut Kondisi Perumahan

Berikut persentase rumah tangga menurut kondisi perumahan di Kabupaten Serang tahun 2010 dan 2011 :


Tabel 9. Persentase Rumah Tangga menurut Status Kepemilikan Tempat Tinggal Kab
upaten Serang tahun 2010-2011

Kondisi Perumahan Tahun 2010 Tahun 2011
Luas lantai <20 m2 5,2 4,16
Lantai tanah 9,7 9,08
Atap genteng/ Beton 85,5 94,38
Dinding tembok 84,2 83,88
Memiliki sumber air minum bersih 82,16

Sumber : Lap.Pendahuluan RP3KP Kab.Serang Tahun 2013

 

4.        Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Permukiman Kumuh Kabupaten Serang

4.1       Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Serang, pada tahun 2025 terdapat 8.196 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) Bupati Serang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 617 unit telah ditangani melalui berbagai program bantuan, sehingga masih tersisa 7.579 unit RTLH yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

 

  • 2 Permukiman Kumuh

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Serang, hingga tahun 2025, luas kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Serang mencapai 1.113 ha, tersebar di 612 titik lokasi. Dari total tersebut, sekitar 94% (1.049 ha) dikategorikan sebagai kumuh ringan, dan sisanya 5,8% (64 ha) sebagai kumuh sedang. Tidak ada kawasan yang masuk dalam kategori kumuh berat. Kawasan kumuh di Kabupaten Serang tersebar di berbagai wilayah, dengan konsentrasi tertinggi di daerah utara, terutama di Kecamatan Pontang, Tanara, dan Tirtayasa. Wilayah-wilayah ini menghadapi tantangan seperti akses air bersih yang terbatas dan infrastruktur dasar yang kurang memadai.

Tabel 10. Luas Kawasan Permukiman Kumuh Kab.Serang tahun 2025

Luas Kawasan Permukiman Kumuh di Kab.Serang Kumuh Ringan Kumuh Sedang Kumuh Berat
1.113 ha 1.049 ha 64 ha

Sumber : DPRKP Kab.Serang Tahun 2025