Minat Baca Masyarakat di Indonesia berada pada persentase 0,001 % dan menduduki peringkat ketiga dari bawah. Hal ini sangat jauh dengan negara-negara lain yang memiliki persentase rata-rata 0,45%-0,62%, sedangkan untuk persentase minat baca berdasarkan data, DIY Yogyakarta menempati urutan ketiga dengan persentase 91,00%. Berdasarkan kondisi tersebut tentu perlu adanya penyedia informasi yang mudah diakses untuk meningkatkan kegiatan literasi masyarakat.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan  salah satu cara dari pemerintah untuk meningkatkan kegiatan literasi di  masyarakat. Hal itu juga dilakukan di Tembi, Ngentak Dadapan, Desa Timbulharjo Sewon Bantul. Aktifitas di dalam Taman Baca Masyarakat ini kurang diminati karena belum dikelola dengan baik.

Minggu 3 November 2019, saya bersama dengan komunitas Jogja Menyala, berkolaborasi dengan Komunitas GenBI (Generasi Baru Indonesia), sebuah komunitas yang relawannya terdiri dari gabungan mahasiswa UGM, UNY, UIN dan sebagian dari Universitas Mercubuana Yogyakarta untuk melakukan kegiatan yang melibatkan anak-anak berbagai usia di lingkungan TBM Widuri Pandan dan sekitarnya yang bertema ‘Pengenalan Literasi Keuangan’. Tema tersebut disepakati sebagai bingkai acara tersebut karena sebagian besar mahasiswa yang terlibat dalam acara tersebut merupakan penerima beasiswa dari Bank Indonesia.

Pengenalan literasi keuangan perlu diajarkan sejak dini mengingat tingkat literasi masyarakat masih rendah. Pemahaman dasar diberikan mencakup bagaimana agar anak mengenal serta mengetahui penggunaan uang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan ini, anak-anak dikenalkan bagaimana bentuk maupun nilai uang untuk bertransaksi masyarakat. Di samping itu diajarkan pula pada anak bagaimana mengenali uang palsu seperti sering dipublikasikan media yaitu dilihat, diraba, dan diterawang.

Usai pengenalan literasi keuangan,Jogja Menyala turut menyokong kegiatan di TBM berupa permainan edukatif. Saya dan teman-teman Relawan Yogya Menyala memberikan permainan mewarnai dengan teknik kolase. Bahannya menggunakan bahan-bahan dari alam seperti biji kacang hijau, kedelai dan jagung. Tujuan permainan ialah meningkatkan motivasi serta minat anak dalam bereksperimen.

Sebelum acara berakhir Komunitas Jogja Menyala beserta komunitas GenBI membagikan hadiah berupa alat-alat sekolah pada anak-anak agar mereka lebih bersemangat dalam bersekolah.

TBM ditujukan untuk membantu peningkatan minat baca, budaya baca dan cinta buku bagi warga belajar dan masyarakat. Sesuai dengan visi Komunitas Jogja Menyala yaitu menyalakan budaya membaca anak-anak Indonesia. Kami percaya, dengan meningkatkan minat baca generasi penerus bangsa, maka masa depan Indonesia akan semakin terang. “Menghidupkan minat baca masyarakat itu memang mudah, tapi mempertahankan dan membuat minat baca itu tetap menyala bahkan menyala lebih terang adalah sesuatu yang sulit.” (AG)