Kecamatan Petungkriyono merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pekalongan yang dikenal dengan pesona alam pegunungan, belum lama ini Kecamatan Petungkriyono menjadi sorotan publik karena adanya bencana tanah longsor. Dilansir dari detik.com bencana tanah longsor terjadi pada tanggal 20 Januari 2025, yang menyebabkan kerusakan lahan cukup luas dan jatuhnya korban jiwa. Bencana ini menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi yang tepat terhadap bencana alam, yang semakin meningkat frekuensinya terutama pada saat musim penghujan.
Kepala Kantor Basarnas Semarang menyampaikan, pada hari Minggu 26 Januari 2025, terjadi bencana tanah longsor yang menyebabkan korban jiwa sebanyak 25 orang dan kerusakan infrastruktur. Terdapat dua bangunan rumah dan satu bangunan kafe yang hancur, serta tertutupnya akses jalan dan rusaknya jembatan utama penghubung wilayah. Hal ini menggambarkan betapa rentannya wilayah Kecamatan Petungkriyono terhadap bencana tanah longsor. Beberapa faktor penyebab terjadinya bencana tersebut mencakup tingkat kelerengan, curah hujan, jenis tanah dan perubahan fungsi lahan.
- Kelerengan
Kecamatan Petungkriyono berada pada wilayah dengan kelerengan sangat curam, yaitu >45%, sehingga meningkatkan potensi terjadinya bencana tanah longsor. Hal ini dikarenakan adanya pergerakan massa tanah yang masif, terutama saat hujan lebat berlangsung.

Peta Kelerengan Kecamatan Petungkriyono, Sumber: Penulis
- Curah Hujan
Curah hujan di Kecamatan Petungkriyono memiliki intensitas yang cukup tinggi, yaitu antara 4.250 – 5.750 mm/tahun. Hal ini mengakibatkan terjadinya pengikisan tanah oleh air hujan dalam waktu yang singkat dan mengurangi daya tahan tanah.

Peta Curah Hujan Kecamatan Petungkriyono, Sumber: Penulis
- Perubahan Fungsi Lahan
Salah satu penyebab lainnya yang tidak kalah penting adalah adanya perubahan fungsi lahan. Pembukaan lahan untuk wilayah perkebunan dan permukiman sering kali dilakukan tanpa perhitungan matang. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang tidak memperhatikan kondisi alam dan tidak memperhatikan resiko jangka panjang juga menjadi pemicu terjadinya bencana.
Meskipun pemerintah telah berupaya dalam melakukan penanganan bencana tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, dampak kerugian yang ditimbulkan tetaplah sangat besar. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya mitigasi bencana. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan melakukan pemetaan daerah rawan longsor dan membuat peraturan ketat terkait pembangunan di wilayah tersebut. Selain itu, program reboisasi dan penghijauan perlu diperkuat supaya daerah-daerah yang rentan mengalami bencana tanah longsor memiliki daya tahan tanah yang baik.
Wilayah yang bisa dijadikan contoh untuk program mitigasi bencana tanah longsor adalah Kampung Wisata Sewu Kembang di Karanganyar. Terdapat beberapa strategi efektif yang diimplementasikan, seperti sistem peringatan dini (Early Warning System), pembangunan dinding pencegah longsor, serta penanaman pohon bambu dan sengon untuk meningkatkan stabilitas lereng. Mengembalikan vegetasi pada daerah-daerah yang sudah terkikis atau terbuka, sangat diperlukan pada daerah dengan kelerengan yang cukup curam, sehingga air dapat masuk ke dalam tanah dan tidak membawa permukaan tanah, yang berpotensi menimbulkan bencana tanah longsor. (RAS)
Sumber:
Ahmad Apriyono. (2025, Januari 23) “Tragedi Longsor Pekalongan Memakan Puluhan Korban Jiwa, Penanganannya?” Diakses pada 10 Februari 2025 dari https://www.liputan6.com/regional/read/5892979/tragedi-longsor-pekalongan-memakan-puluhan-korban-jiwa-penanganannya?
Jatengprov.go.id. (2025, Januari 22). “Percepat Penanganan Longsor di Petungkriyono, Nana Sudjana Minta Operasi Modifikasi Cuaca” Diakses pada 10 Februari 2025 dari https://jatengprov.go.id/publik/percepat-penanganan-longsor-di-petungkriyono-nana-sudjana-minta-operasi-modifikasi-cuaca/
Kementrian Pekerjaan Umum. (2025, Januari 30). “Menteri PU Tinjau Penanganan Longsor dan Banjir di Pekalongan, Percepat Pembukaan Akses dan Pemasang” Diakses pada 10 Februari 2025 dari https://sahabat.pu.go.id/eppid/berita/detail/menteri-pu-tinjau-penanganan-longsor-dan-banjir-di-pekalongan-percepat-pembukaan-akses-dan-pemasanga
Kompas.id. (2025, Januari 24). “Bencana Longsor di Pekalongan Mengakibatkan Banyak Korban Jiwa, Apa yang Sebenarnya Terjadi?” Diakses pada 10 Februari 2025 dari https://www.kompas.id/artikel/bencana-longsor-di-pekalongan-mengakibatkan-banyak-korban-jiwa-apa-yang-sebenarnya-terjadi
Kompas.id. (2025, Januari 27). “Pencarian Korban Longsor Pekalongan Dihentikan” Diakses pada 10 Februari 2025 dari https://www.kompas.id/artikel/pencarian-korban-longsor-pekalongan-dihentikan-pembukaan-akses-jalan-jadi-fokus
Rizky Nur Laily Muallifa. (2025, Januari 22). “Kronologi Terjadinya Banjir dan Tanah Longsor di Pekalongan, Hujan Deras yang Jadi Petaka Mengerikan” Diakses pada 10 Februari 2025 dari https://www.liputan6.com/hot/read/5891418/kronologi-terjadinya-banjir-dan-tanah-longsor-di-pekalongan-hujan-deras-yang-jadi-petaka-mengerikan?page=10
Wulan Yanuwarti. (2025, Februari 5). “Belajar dari Longsor Pekalongan, Mitigasi dan Adaptasi Minim?” Diakses pada 10 Februari 2025 dari https://www.mongabay.co.id/2025/02/05/belajar-dari-longsor-pekalongan-mitigasi-dan-adaptasi-minim/