Prasarana Sarana dan Utilitas Umum (PSU) merupakan salah satu komponen utama perkembangan perumahan dan permukiman. PSU berperan sebagai pendukung dan penghubung semua pergerakan dan mobilitas masyarakat. Sebagai contoh, penyediaan PSU seperti halte, jalur pejalan kaki yang nyaman, dan sarana pendukung transportasi lainnya berperan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat. Selain itu, penyediaan PSU dapat pula mendukung kelestarian dan kualitas taman-taman kota. Agar mampu mendukung peran-peran tersebut, program penyediaan PSU perlu menggunakan upaya pendekatan yang baik dan efektif. Salah satu upaya yang berhasil dilakukan oleh beberapa kota di negara-negara maju adalah pendekatan smart growth.

Smart growth atau pertumbuhan cerdas adalah teori perencanaan kota yang mengembangkan suatu lingkungan yang kompak, berorientasi transit, dan dapat diakses dengan berjalan kaki. Pendekatan smart growth mendorong perpaduan jenis dan kegunaan bangunan, beragam pilihan perumahan dan transportasi, pembangunan dalam lingkungan yang ada, dan keterlibatan masyarakat dalam suatu kawasan tertentu.  Pendekatan smart growth memiliki tujuan untuk menciptakan pemerataan pembangunan, lingkungan hidup yang layak, akses yang lebih baik, meningkatkan perkembangan kota dan pinggiran kota, memperluas jaringan transportasi – tempat kerja – tempat tinggal, manfaat bersama, keunikan kawasan, preservasi alam dan ruang terbuka, kesehatan publik, dan biaya dan pajak lebih rendah.

 

Tujuan Pendekatan Smart Growth  (Diolah dari Berbagai Sumber)

Tujuan Pendekatan Smart Growth
(Diolah dari Berbagai Sumber)

 

Untuk dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut, pendekatan smart growth mengembangkan sepuluh prinsip dasar sebagai berikut.

  1. Memadukan penggunaan lahan
  2. Memanfaatkan desain bangunan yang selaras
  3. Menciptakan berbagai peluang dan pilihan perumahan
  4. Menciptakan lingkungan yang dapat dilalui dengan berjalan kaki
  5. Membina komunitas yang unik dan menarik dengan rasa yang kuat
  6. Melestarikan ruang terbuka, lahan pertanian, keindahan alam, dan area lingkungan kritis
  7. Memperkuat dan pengembangan langsung menuju masyarakat yang ada
  8. Menyediakan berbagai pilihan transportasi adil
  9. Membuat keputusan pembangunan dapat diprediksi, dan hemat biaya
  10. Mendorong kolaborasi komunitas dan pemangku kepentingan dalam keputusan pembangunan

 

Pendekatan smart growth dalam penyediaan PSU dapat menjamin adanya pemerataan fasilitas dan jaringan bagi suatu kawasan, sehingga kesenjangan PSU di Indonesia dapat diantisipasi. Suatu kawasan dengan penerapan smart growth yang berhasil akan memberikan kemudahan bagi semua lapisan masyarakat, mulai dari aksesibilitas yang mudah dan kebermanfaatan untuk bersama. Kemudahan aksesibilitas ini secara tidak langsung akan mengurangi pengeluaran masyarakat dan menghemat energi. Hal ini dikarenakan akses dari semua fasilitas kota, seperti fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, hingga fasilitas rekreasi saling berdekatan sehingga mudah dicapai dengan berjalan kaki, bersepeda, maupun dengan transportasi umum.

Selain itu, kedekatan dan kemudahan akses terhadap fasilitas PSU juga merupakan bentuk kesiapsiagaan mengantisipasi terjadinya bencana seperti pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat ini. Saat terjadi pandemi, suatu kawasan permukiman yang memiliki jaringan atau akses PSU yang saling berdekatan memungkinkan masyarakat untuk menjangkau semua pusat sarana kebutuhan tanpa harus bepergian jauh. Fasilitas yang menyediakan kebutuhan pokok seperti sembako, obat-obatan dan vitamin, bahkan area terbuka hijau dapat diakses dengan mudah. Di sisi lain, kedekatan akses terhadap fasilitas PSU juga memudahkan pemerintah untuk mengatur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Fasilitas PSU Kawasan Permukiman yang Saling Berdekatan
(https://smartgrowth.org/suburb-future-almost/)

Apakah program penyediaan PSU di Indonesia dengan menggunakan pendekatan smart growth dapat diwujudkan? Tentu saja bisa. Tak hanya pemerintah, namun juga semua lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya perlu mendukung upaya penyediaan PSU dengan pendekatan smart growth ini, sehingga tercipta pemerataan fasilitas PSU di seluruh wilayah dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Sebagai langkah awal, kita bisa mulai menerapkan konsep smart growth dari lingkup kawasan terkecil, yaitu kawasan permukiman. Semoga upaya penyediaan PSU dengan pendekatan smart growth di Indonesia dapat segera diwujudkan! (MRD & MVM)

 

 

Daftar pustaka: