Provinsi Sulawesi Tengah merupakan provinsi yang dilintasi oleh garis khatulistiwa dan membentang di wilayah Kabupaten Sigi. Ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tengah adalah Kota Palu. Provinsi Sulawesi Tengah terletak pada posisi 2°22’LU, 3°48’LS, dan 124°22’BT. Provinsi ini ditetapkan sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, oleh karena itu pada tahun tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu tepatnya pada tanggal 13 April 1964.

 

 

Batas-batas wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu:

  • Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo.
  • Sebelah Timur : berbatasan dengan Provinsi Maluku.
  • Sebelah Selatan : berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Barat.
  • Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Malaka.

Luas wilayah Provinsi Sulawesi Tengah yaitu 61.841,29 km2. Secara administratif wilayah Provinsi Sulawesi Tengah terbagi menjadi 11 kabupaten/kota, 154 kecamatan, dan 1.778 desa. Berdasarkan data tersebut Kabupaten Morowali Utara memiliki luas wilayah terbesar yaitu sebesar 10.004,28 km2. Sedangkan, Kota Palu memiliki luas wilayah terkecil yaitu sebesar 395,06 km2.

Pembagian Wilayah Administratif di Sulawesi Tengah

Kabupaten/Kota Luas (km2) Banyaknya Kecamatan Banyaknya Desa Banyaknya Kelurahan Jumlah Desa dan Kelurahan
01. Banggai Kepulauan 2 488,79 12 141 3 144
02. Banggai 9 672,70 23 291 46 337
03. Morowali 3 037,04 9 126 7 133
04. Poso 7 112,25 19 143 23 166
05. Donggala 4 275,08 16 158 9 167
06. Tolitoli 4 079,77 10 99 7 106
07. Buol 4 043,57 11 108 7 115
08. Parigi Moutong 5 089,91 23 278 5 283
09. Tojo Una-Una 5 721,15 12 134 12 146
10. Sigi 5 196,02 15 176 176
11.  Banggai Laut 725,67 7 63 3 66
12.  Morowali Utara 10 004,28 10 122 3 125
13. Palu 395,06 8 45 45
Jumlah/Total 61 841,29 175 1 839 170 2 009

Sumber: https://sulteng.bps.go.id/statictable/2015/11/14/373/luas-daerah-dan-pembagian-daerah-administrasi-menurut-kabupaten-kota-2014-.html

 

Luas Masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah
Sumber : BPS Prov Sulawesi Tengah dalam Angka 2021 (data tahun 2020)

Berdasarkan letak wilayahnya, topografi di Provinsi Sulawesi Tengah berupa daerah pegunungan, daratan tinggi, daratan rendah, lembah, dan pantai. Berikut merupakan pembagian wilayah berdasarkan ketinggian permukaan laut:

  • Wilayah dataran rendah dengan ketinggian 0-100 mdpl terdapat sekitar 20,20% dari total wilayah.
  • Wilayah dengan ketinggian 100-500 mdpl terdapat sekitar 27,20% dari total wilayah.
  • Wilayah dengan ketinggian diatas 500-1000 mdpl terdapat sekiar 26,27%.
  • Wilayah dengan ketinggian lebih dari 1000 mdpl terdapat sekitar 26,33%[1].

Untuk tingkat kemiringan lahan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah terbagi menjadi 5 kategori, yaitu:

  • Kemiringan 0-2° terdapat sekitar 13% wilayah
  • Kemiringan 2,1-15° terdapat sekitar 1% wilayah
  • Kemiringan 15,1°-40° terdapat sekitar 16,10% wilayah
  • Kemiringan diatas 40,1° terdapat sekitar 50,6% wilayah
  • Pulau-pulau kecil yang masih belum terdata sekitar 19,30%.

 

 

KEPENDUDUKAN

Berdasarkan pada sensus penduduk tahun 2020 jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 2.985.734 jiwa, hasil ini bertambah sebanyak 350.000 dari tahun hasil sensus sebelumnya. Laju pertumbuhan penduduk berdasarkan sensus penduduk 2020, yaitu sekitar 1,22% dari hasil sensus sebelumnya. Terjadi penurunan penduduk jika dibandingkan pada periode 2000-2010 yang sebesar 2,46% dan terjadi perlambatan penduduk pada periode 2010-2020, jika dibandingkan pada tahun 1971-1980.

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Sulawesi Tengah, 1961-2020:
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2020

Lalu pada pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan menurut kabupaten/kota pada tahun 2010-2020, terdapat 5 kabupaten/kota yang memiliki laju pertumbuhan lebih besar dibandingkan data laju pertumbuhan provinsi. Sedangkan sisanya berada di bawah 1,22% laju pertumbuhannya, dan terdapat 5 kabupaten/kota yang memiliki laju pertumbuhan di bawah 1%. Dimana Kabupaten Morowali memiliki laju pertumbuhan tertinggi yaitu sekitar 4,54%. Sedangkan Kabupaten Parigi Moutong merupakan daerah dengan laju pertumbuhan terkecil yaitu sekitar 0,6% pada periode 2010-2020.

Laju Pertumbuhan Penduduk Kab/Kota di Sulawesi Tengah tahun 2020
Sumber: BPS Sulawesi Tengah 2020

Persebaran penduduk dapat digunakan untuk melihat daerah mana yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi dan terendah. Berdasarkan pada hasil sensus penduduk 2020 dengan luas wilayah 61.841,29 km2, terdapat sebanyak 48 jiwa per km2. Terjadi peningkatan jika dibandingkan pada hasil sensus penduduk sebelumnya, yaitu hanya terdapat 42 jiwa per km2 atau bertambah sebanyak 6 jiwa.

Kabupaten Parigi Mautong adalah daerah yang memiliki jumlah penduduk terbesar, yaitu yang berjumlah sekitar 440.015 jiwa atau setara dengan 14,74% dari total penduduk provinsi. Sedangkan daerah dengan penduduk terkecil terdapat di Kabupaten Banggai Laut dengan jumlahnya yaitu 70.435 jiwa atau setara 2,36% dari total penduduk. Untuk kepadatan penduduk, Kota Palu menjadi daerah yang memiliki kepadatan penduduk tinggi, yaitu mencapai 944,71 jiwa/km2. Sedangkan daerah lain yang memiliki kepadatan rendah adalah Kabupaten Morowali Utara yang hanya sekitar 12,07 jiwa/kma.

Data Jumlah Penduduk Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah Berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2020

Wilayah Luas Wilayah (km2) Jumlah Penduduk (jiwa) Laki-Laki (jiwa) Perempuan (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
Kab. Banggai Kepulauan 2.488,79 120.142 60.957 59.185 48,27
Kab. Banggai 9.672,70 362.275 185.057 177.218 37,45
Kab. Morowali 3.037,04 161.727 89.174 72.553 53,25
Kab. Poso 7.112,25 244.875 126.636 118.239 34,43
Kab. Donggala 4.275,08 300.436 154.819 145.617 70,28
Kab. Tolitoli 4.079,77 225.154 115.056 110.098 55,19
Kab. Buol 4.043,57 145.254 74.624 70.630 35,92
Kab. Parigi Moutong 5.089,91 440.015 225.888 214.127 86,45
Kab. Tojo Una-Una 5.721,15 163.829 84.231 79.598 28,64
Kab. Sigi 5.196,02 257.585 132.317 125.268 49,63
Kab. Banggai Laut 725,67 70.435 35.593 34.842 97,06
Kab. Morowali Utara 10.004,28 120.789 65.965 57.834 12,07
Kota Palu 395,06 373.218 187.389 185.829 944,71
Provinsi Sulawesi Tengah 61.841,29 2.985.734 1.537.706 1.451.038 48,28

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Selatan 2020

Penduduk asli Provinsi Sulawesi Tengah terdiri dari 19 kelompok etnis, antara lain Etnis Kulawi di Kab. Sigi, Etnis Lore di Kab. Poso, Etnis Mori di Kab. Morowali, dan sebagainya. Selain penduduk asli, Provinsi Sulawesi Tengah dihuni pula oleh transmigran seperti dari Pulau Bali, Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Suku pendatang yang juga banyak mendiami wilayah Provinsi Sulawesi Tengah adalah Suku Mandar, Suku Bugis, Suku Makasar dan Suku Toraja serta etnis lainnya di Indonesia sejak awal abad ke 19 dan saat ini sudah membaur.

Secara keseluruhan, penduduk Provinsi Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam. Tercatat pada sensus tahun 2015, 76.37% penduduknya memeluk agama Islam, 16.58% memeluk agama Kristen Protestan, 4.45% memeluk agama Hindu, Katolik sebanyak 1.85%, serta Budha 0.74%.

Kebencanaan

Tercatat selama tahun 2020, Provinsi Sulawesi Tengah telah mengalami bencana alam antara lain adalah gempa bumi sebanyak 1 kali di Kabupaten Sigi, 31 kali banjir di 8 Kabupaten, 1 kejadian angin puting di Kabupaten Parigi Moutong. Hal ini mengakibatkan 9 korban luka-luka akibat gempa  bumi, 43.774 korban pengungsian akibat banjir, 20 korban pengungsian akibat angin puting, dan sebagainya. Hal-hal tersebut menyebabkan 194 rumah rusak berat, 118 rumah rusak sedang, 264 rumah rusak ringan, dan 4.703 rumah terendam. Hal ini menjadi salah satu alasan Pemerintahan Provinsi memberikan bantuan sosial, salah satunya yaitu bantuan pangan sebesar Rp.44.396.400.000 untuk 221.982 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN

Rumah merupakan salah satu kebutuhan utama setelah kebutuhan sandang dan pangan bagi manusia. Rumah memiliki pengaruh terhadap watak dan kepribadian, dan merupakan faktor penting terhadap produktivitas kerja manusia. Rumah juga dapat menunjang usaha pembangunan ekonomi bagi masyarakat. Masalah yang terkait dengan perumahan juga menjadi masalah yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Masalah ini terkait dengan jumlah atau kualitas/kondisi perumahan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2019 terdapat 7.050 rumah tangga yang tersebar di wilayah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Sulawesi Tengah.

  1. Luas Lantai Perkapita

Salah satu kategori rumah sehat berdasarkan Kemenkes 2005 adalah rumah yang memiliki luas lantai minimum 8 m2/kapita, mempunyai kualitas bangunan yang baik, berada dalam lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi, serta memiliki penataan ventilasi yang cukup untuk keluar masuknya udara dan sinar matahari. Pada tahun 2019 luas lantai perkapita penduduk Provinsi Sulawesi Tengah diatas 8 m2 adalah 86,24%, sedangkan luas lantai yang kurang dari 8 m2 terdapat sekitar 21,47%.

Tabel Persentase Luas Lantai Perkapita di Provinsi Sulawesi Tengah, 2018-2019

No. Kabupaten/Kota Luas Lantai <8 m2 Perkapita (% poin) Luas Lantai ≥8 m2 Perkapita (% poin) Rata-rata Luas Lantai Perkapita (m2)
2018 2019 2018 2019 2018 2019
1 Banggai Kepulauan 8,42 9,48 91,58 90,52 21,89 21,62
2 Banggai 11,67 9,48 88,33 90,02 21,53 24,59
3 Morowali 10,05 8,46 89,95 91,54 25,49 22,36
4 Poso 6,64 5,42 93,36 94,58 22,74 23,17
5 Donggala 16,92 22,76 83,08 77,24 17,13 17,17
6 Tolitoli 18,59 20,56 81,41 79,44 23,08 23,25
7 Buol 15,06 20,8 84,84 79,2 19,26 20,2
8 Parigi Moutong 14,19 16,37 85,81 83,63 21,57 19,84
9 Tojo Una-Una 18,59 15,33 81,41 84,67 19,9 20,38
10 Sigi 17,55 17,42 82,12 82,58 17,88 19,42
11 Banggai Laut 13,12 17,53 86,88 83,47 19,76 21,93
12 Morowali Utara 9 11 91 89 23,41 21,19
13 Kota Palu 12,52 7,21 87,48 92,79 24,53 21,43
Sulawesi Tengah 12,46 13,76 86,54 86,24 21,47 21,26

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2019

 

  1. Jenis Atap Terluas

Jenis bahan yang digunakan sebagai atap merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat kualitas tempat tinggal. Atap berfungsi melindungi secara langsung dari cuaca yang tidak diinginkan seperti panas dan hujan. Salah satu syarat rumah layak huni adalah rumah yang menggunakan atap tidak mudah bocor. Jenis atap yang digunakan di Provinsi Sulawesi Tengah pada umumnya adalah seng dengan persentase sebesar 83,7%.

 

Tabel Persentase Jenis Atap Terluas Rumah Tangga Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah 2016

No Kabupaten/Kota Beton (%) Genteng (%) Kayu/Sirap (%) Seng (%) Asbes (%) Ijuk (%) Lainnya (%)
1 Kabupaten Banggai Kepulauan 0 1,66 0,33 73,82 0,39 22,82 0,99
2 Kabupaten Banggai 1,12 2,24 0,95 82,42 5,96 7,29 0
3 Kabupaten Morowali 0,3 4,05 0 77,01 7,6 1,7 0,36
4 KabupatenPoso 0,14 0,89 0 91,34 1,96 5,67 0
5 Kabupaten Donggala 0 2,66 0 82 0,98 14,18 0,17
6 Kabupaten Tolitoli 0 0,22 0 87,94 2,06 9,78 0
7 Kabupaten Buol 0,16 0,31 0,59 84,87 0,75 13,26 0,06
8 Kabupaten Parigi Moutong 0,44 2,94 0,35 81,01 0,57 14,04 0,66
9 Kabupaten Tojo Una-Una 0 0,22 0 75,84 1,94 21,99 0
10 Kabupaten Sigi 0,78 0,11 0,24 86,54 1,98 9,49 0,86
11 Kabupaten Banggai Laut 0,72 1,73 1,17 64,26 1,73 30,39 0
12 Kabupaten Morowali Utara 0,26 1,32 0,61 77,04 1,22 19,55 0
13 Kota Palu 0,78 1,86 0 95 1,89 0,48 0
Sulawesi Tengah 0,43 1,71 0,29 83,8 2,22 11,3 0,25

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2016 (https://sulteng.bps.go.id/statictable/2017/12/21/685/-persentase-rumah-tangga-menurut-kabupaten-kota-dan-jenis-atap-terluas-2016-.html)

 

  1. Jenis Dinding

Penggunaan dinding dapat dikatakan memenuhi syarat rumah layak huni jika dinding tersebut tidak lembab dan tidak tembus angin. Oleh karena itu jenis dinding yang memenuhi syarat rumah layak huni adalah tembok. Jenis tembok yang dominan digunakan di Provinsi Sulawesi Tengah adalah tembok dengan persentase mencapai 53%.

 

Tabel Persentase Jenis Dinding Terluas Rumah Tangga Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah 2016

No Kabupaten/Kota Tembok (%) Kayu (%) Bambu (%) Lainnnya (%)
1 Kabupaten Banggai Kepulauan 28,66 60,86 10,29 0,19
2 Kabupaten Banggai 55,48 44,12 0,41 0
3 Kabupaten Morowali 53,85 43,54 0,41 2,21
4 KabupatenPoso 51,14 47,89 0,56 0,41
5 Kabupaten Donggala 53,22 41,89 4,38 0,51
6 Kabupaten Tolitoli 35,11 64,2 0,37 0,32
7 Kabupaten Buol 52,79 46,14 0,92 0,15
8 Kabupaten Parigi Moutong 48,6 48,28 2,78 0,35
9 Kabupaten Tojo Una-Una 51,91 45,83 2,25 0
10 Kabupaten Sigi 59,87 34,51 6,25 0,37
11 Kabupaten Banggai Laut 37,93 54,96 7,11 0
12 Kabupaten Morowali Utara 31,55 67,2 0,59 0,66
13 Kota Palu 82,83 16,99 0 0,18
Sulawesi Tengah 53 44,35 2,31 0,35

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2016

  1. Sumber Air Minum

Air merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Rata-rata dalam sehari manusia membutuhkan air minum sekitar 1,5 liter atau 8 gelas. Artinya semakin banyak orang yang tinggal di dalam suatu rumah, maka kebutuhan air yang ada di rumah tersebut akan semakin meningkat. Oleh karena itu, pengadaan air minum yang cukup untuk setiap rumah adalah hal yang penting. Dalam mencukupi kebutuhan air minum terdapat beberapa sumber diantara air kemasan/isi ulang, leding, pompa, mata air, dan sumur terlindung. Air kemasan merupakan sumber air minum yang mendominasi di Provinsi Sulawesi Tengah

 

Tabel Presentase Sumber Air Minum Rumah Tangga Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah, 2019-2020

No. Kabupaten/Kota Air dalam Kemasan Leding/Pompa Sumur/Mata Air Terlindungi Sumur/Mata Air Tak Terlindungi Air Sungai/Hujan/ Lainnya
2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019
1 Banggai Kepulauan 23,57 26,36 17,14 12,91 46,42 48,42 6,47 10,08 6,55 2,23
2 Banggai 48,03 41,22 10,29 17,56 33,55 30,83 4,18 6,67 3,95 3,71
3 Morowali 38,92 51,61 13,06 6,44 40,35 33,96 3 3,5 4,66 4,49
4 Poso 27,82 30,54 22,27 16,99 41,43 41,87 1,02 3,73 7,5 6,87
5 Donggala 11,2 11,04 38,65 39,8 35,31 27,87 4,82 11,92 9,42 9,36
6 Tolitoli 29,18 33,87 26,17 31,64 27,84 18,71 5,36 4,75 11,45 11,02
7 Buol 49,99 51,75 10,49 8,04 30,37 25,17 6,61 8,68 2,54 6,36
8 Parigi Moutong 30,63 35,95 27,32 30,36 23,72 13,29 4,7 8,67 13,32 11,73
9 Tojo Una-Una 23,25 18,05 28,53 29,41 38,26 49,15 8,99 3,39 0,98 0
10 Sigi 7,25 11,75 42,23 38,11 29,26 26,12 3,95 9,83 17,3 14,19
11 Banggai Laut 9,76 22,92 7,93 6,93 69,72 52,53 7,41 17,61 5,17 0
12 Morowali Utara 33,58 41,72 5,04 2,34 47,61 40,94 11,44 11,26 2,33 3,74
13 Kota Palu 66,2 78,13 22,72 17,11 6,17 3,6 1,92 1,14 0,99 0,01
Sulawesi Tengah 33,88 37,35 23 22,82 31,06 26,33 4,63 7,01 7,43 6,49

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah, 2019

 

  1. Sumber Air Minum Layak

Air minum layak adalah air minum yang berkualitas dan berjarak minimal 10 meter dari tempat pembuangan kotoran dan/atau terlindung dari kontaminasi lainnya, meliputi air leding, keran umum, sumur bor/pompa, sumber terlindungi, mata air terlindungi, dan air hujan. Indikator air layak ini berdasarkan pada konsep air minum yang berkelanjutan, maka dari itu indikator air minum layak ini bukan hanya digunakan untuk minum, tetapi juga air yang digunakan untuk mandi, cuci, dan lainnya.

 

 

 

 

 

Tabel Presentase Sumber Air Layak dan Tidak Layak di Provinsi Sulawesi Tengah           2018-2019

No Kabupaten/Kota Layak Tidak Layak
2018 2019 2018 2019
1 Kab. Banggai Kepulauan 90,25 87,71 9,75 12,29
2 Kab. Banggai 89,03 87,17 10,97 12,83
3 Kab. Morowali 90,87 86,99 9,13 13,01
4 Kab. Poso 90 87,47 10 12,53
5 Kab. Donggala 84,8 78,21 15,2 21,79
6 Kab. Tolitoli 81,1 79,57 18,9 20,43
7 Kab. Buol 84,49 75,02 15,51 24,98
8 Kab. Parigi Moutong 75,2 73,08 24,8 26,92
9 Kab. Tojo Una-Una 87,99 95,19 12,01 4,81
10 Kab. Sigi 77,83 75,53 22,17 24,47
11 Kab. Banggai Laut 90,06 81,41 9,94 18,59
12 Kab. Morowali Utara 78,63 82,7 21,37 17,3
13 Kota Palu 95,46 96,81 4,54 3,19
Sulawesi Tengah 85,29 83,42 16,58

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2019

  1. Ketersediaan Tempat Buang Air Besar

Ketersediaan tempat buang air besar dibagi menjadi 4 kategori yaitu sendiri, bersama, umum, dan lainnya. Ketersediaan tempat buang air besar menjadi salah satu hal yang penting dalam menciptakan rumah layak huni. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan hidup sehat bagi masyarakat. Berdasarkan data BPS Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019, mayoritas masyarakat sudah menggunakan toilet sendiri dengan persentase sebesar 70,72%, terjadi kenaikan sebesar 4,34% dari tahun 2018.

 

Tabel Persentase Ketersediaan Tempat Buang Air Besar di Kabupaten/Kota Pada Tahun 2018 dan 2019:

No Kabupaten/Kota Sendiri (%) Bersama (%) Umum (%) Lainnya (%)
2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019
1 Kab. Banggai Kepulauan 64,45 69,19 5,34 8,07 4,55 8,06 25,66 14,68
2 Kab. Banggai 57,35 73,04 8,36 6,04 3,63 3,15 30,66 17,77
3 Kab. Morowali 82,5 85,89 4,2 5,4 0,27 2,77 13,03 5,93
4 Kab. Poso 79,99 85,38 7,07 7,49 0,9 0,57 12,04 6,56
5 Kab. Donggala 57,15 57,18 3,69 6,53 3,74 4,68 35,42 31,61
6 Kab. Tolitoli 65,9 66,89 3,86 4,28 3,92 5,94 26,32 22,9
7 Kab. Buol 67,71 66,49 6,68 5,26 3,07 3,14 22,54 25,1
8 Kab. Parigi Moutong 51,44 58,51 5,32 5,23 5,1 3,7 38,14 32,56
9 Kab. Tojo Una-Una 63,27 62,17 4,71 7,37 7,83 7,63 24,19 22,83
10 Kab. Sigi 53,88 59,2 8,09 9,03 3,97 11,1 34,06 20,68
11 Kab. Banggai Laut 59,2 77,56 9,51 1,7 7,53 3,74 23,76 17
12 Kab. Morowali Utara 73,56 82,47 9,07 4,31 1,8 2,67 15,57 10,56
13 Kota Palu 84,62 87,69 13,17 9,07 0,46 1,28 1,75 1,95
Sulawesi Tengah 66,38 70,72 7,09 6,49 3,37 4,17 23,116 18,61

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2019

 

PERMUKIMAN KUMUH

Permukiman kumuh saat ini menjadi permasalahan bagi setiap negara di dunia, khususnya di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang PKP permukiman kumuh merupakan permukiman yang tidak layak huni yang ditandai dengan ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Menurut BPS, kriteria dan indikator kawasan kumuh didasarkan pada kepadatan penduduk, perencanaan bangunan, konstruksi bangunan, ventilasi bangunan, jalan, sistem drainase, toilet, frekuensi pembuangan sampah, cara pembuangan sampah, dan pencahayaan jalan[2].

Berdasarkan data Kementerian PUPR total kawasan kumuh berdasarkan pada Surat Keputusan Kumuh di Kabupaten/Kota terdapat sekitar 4.964,76 Ha di Provinsi Sulawesi Selatan[3]. Untuk Kabupaten Sigi dan Kabupaten Morowali Utara tidak ditemukan data kawasan kumuh. Luas kawasan kumuh yang sudah tertangani dari tahun 2015-2018 mencapai 22.539 Ha.

Persebaran Kawasan Kumuh Berdasarkan Kabupaten/Kota:

No Kabupaten/Kota Jumlah Lokasi Jumlah Kecamatan Luas Permukiman Kumuh (Ha) berdasarkan SK Bupati/Walikota
1 Kab. Banggai Kepulauan 16 10 57 Ha
2 Kab. Banggai 11 79,25 Ha
3 Kab. Morowali 26 10 111,7 Ha
4 Kab. Poso 10 5 29,25 Ha
5 Kab. Donggala 18 3 83,39 Ha
6 Kab. Tolitoli 6 1 145
7 Kab. Buol 5 3 83,13 Ha
8 Kab. Parigi Moutong 24 13 36,89 Ha
9 Kab. Tojo Una-Una 9 4 78 Ha
10 Kab. Sigi
11 Kab. Banggai Laut 5 1 50,84
12 Kab. Morowali Utara
13 Kota Palu 14 8 85,16 Ha

 

Statistik Pengembangan Perumahan dan Backlog

Salah satu kebutuhan dasar rumah tangga adalah adanya rumah. Status penguasaan kepemilikan rumah di Provinsi Sulawesi Tengah mayoritas merupakan milik sendiri yaitu sebesar 88,22%, persentase ini mengalami penurunan sekitar 0,01% dari tahun 2018.

Tabel Status Penguasaan Rumah di Provinsi Sulawesi Tengah 2019-2020.

No Kabupaten/Kota Milik Sendiri

(%)

Kontrak/Sewa (%) Bebas Sewa (%) Dinas

(%)

Lainnya

 (%)

2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019 2018 2019
1 Kab. Banggai Kepulauan 91,01 91,11 0,7 2,9 7,19 4,48 0,91 1,52 0,19 0
2 Kab. Banggai 81,22 83,69 6,87 6,12 9,35 8,61 2,56 1,23 0 0,35
3 Kab. Morowali 85,72 85,6 5,41 3,07 8 10,07 0,77 1,26 0,11 0
4 Kab. Poso 86,25 83,94 3,17 4,71 9,5 10,01 1,01 135 0 0
5 Kab. Donggala 88,88 93,19 0,52 0,51 8,54 5,05 1,87 0,5 0,18 0,74
6 Kab. Tolitoli 85,86 87,3 6,24 3,61 6,54 8,53 1,36 0,57 0 0
7 Kab. Buol 92,08 88,22 3,12 2,12 4,8 7,6 0 1,85 0 0,21
8 Kab. Parigi Moutong 89,57 90,29 2,62 3,44 7,05 5,88 0,75 0,18 0 0,21
9 Kab. Tojo Una-Una 85,09 87,31 2,96 2,36 10,53 9,97 1,42 0,36 0 0
10 Kab. Sigi 91 91,24 1,06 1,45 6,07 7,05 0,29 0,27 1,61 0
11 Kab. Banggai Laut 90,95 92,81 0,96 2,43 6,55 3,74 1,2 1,02 0 0
12 Kab. Morowali Utara 83,32 87,14 2,89 2,15 10,11 8,81 2,02 1,75 1,66 0,15
13 Kota Palu 64,62 58,24 24,3 26,29 10,82 14,45 0,26 0,61 0 0,41
Sulawesi Tengah 84,32 84,31 5,99 6,25 8,32 8,41 1,14 0,82 0,23 0,22

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2019

 

Backlog Rumah

Backlog rumah adalah salah satu indikator yang digunakan oleh pemerintah yang terkait dengan bidang perumahan untuk mengukur jumlah kebutuhan rumah di Indonesia. Backlog rumah dapat diukur dari dua persektif yaitu sisi penghuni dan sisi kepemilikan. Backlog kepemilikan rumah dihitung berdasarkan angka home ownership rate atau persentase rumah tangga yang menempat rumah milik sendiri.

Tabel Data Backlog di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 dan 2015

Provinsi Persentase Rumah Tangga Milik Tahun 2010 (%) Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah 2010 (ruta) Persentase Rumah Tangga Milik Tahun 2015 (%) Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah 2015 (ruta)
Sulawesi Tengah 81,34 126.075 87,14 94.827

Sumber: https://ppdpp.id/data-backlog/

 

 

 

Rumah Tidak Layak Huni

Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No. 07/PRT/M/2018 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan, dan kesehatan penghuni. Untuk kelayakan rumah tempat tinggal dapat diukur melalui 2 aspek, yaitu 1) kualitas fisik rumah dan 2) kualitas fasilitas rumah.

RTLH juga menjadi permasalahan lain selain permukiman kumuh di Provinsi Sulawesi Tengah. Jumlah RTLH mencapai 31,35% dari total jumlah rumah yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Kota Palu menjadi kota dengan RTLH terbanyak yaitu 37.470 unit rumah, sedangkan Kabupaten Poso menjadi wilayah dengan RTLH terkecil yaitu 5.627 unit rumah dari total rumah yang ada.

Data Kondisi Perumahan di Provinsi Sulawesi Tengah 2020:

No Kabupaten/Kota Jumlah Rumah (Unit) Rumah Tidak Layak Huni (Unit) Rumah Layak Huni (Unit)
1 Kota Palu 76.088 37.470 37.054
2 Kabupaten Donggala 71.289 23.123 49.731
3 Kabupaten Parigi Moutong 109.214 24.541 84.673
4 Kabupaten Poso 57.134 5.627 51.507
5 Kabupaten Tojo Una-una 34.461 9.693 24.768
6 Kabupaten Banggai 88.366 13.705 74.661
7 Kabupaten Morowali 26.918 7.229 19.689
8 Kabupaten Toli-toli 53.086 21.485 31.601
9 Kabupaten Buol 37.968 10.426 27.542
10 Kabupaten Banggai Kepulauan 30.202 15.632 14.570
11 Kabupaten Sigi 58.967 34.718 24.258
12 Kabupaten Banggai Laut 19.666 7.333 12.333
13 Kabupaten Morowali Utara 28.938 6.061 22.877
Sulawesi Tengah 692.297 217.043 475.264

Sumber: LPPD Sulawesi Tengah 2020

Kepemilikan Tanah SKAB SKEC SDEK RTLH
Bukan Milik Sendiri 13 81 184 1.959
Milik Sendiri 13 161 992 70.407
Tanah Negara 6 14 29 345
Total 13 161 994 72.711

 Data RTLH Provinsi Sulawesi Tengah

Sumber: Sumber: http://datartlh.perumahan.pu.go.id/mdashboard/

Untuk mengatasi permasalahan RTLH di Provinsi Sulawesi Tengah, Kementerian PUPR memberikan sejumlah bantuan kepada rumah tangga yang memiliki RTLH. Dengan pemberian bantuan ini diharapkan masyarakat yang sebelumnya memiliki kondisi hunian yang tidak layak, menjadi lebih layak huni. Jumlah rumah tangga yang menerima bantuan di Provinsi Sulawesi Tengah sejak tahun 2017 hingga 2020 sudah mencapai 20.629 rumah tangga.

Data Penanganan RTLH Provinsi Sulawesi Tengah 2017-2020:

Tahun Kabupaten/Kota Sebaran Kecamatan Sebaran Deskel Jumlah Penerima Bantuan (Ruta)
2017

 

 

 

 

 

 

Kabupaten Banggai 4 5 250
Kabupaten Donggala 5 3 234
Kabupaten Tolitoli 1 1 50
Kabupaten Buol 2 3 146
Kabupaten Parigi Moutong 2 2 79
Kabupaten Sigi 4 8 258
Kabupaten Morowali Utara 1 2 84
2018

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kabupaten Banggai 13 33 938
Kabupaten Poso 5 10 312
Kabupaten Donggala 6 24 946
Kabupaten Tolitoli 5 17 439
Kabupaten Buol 11 16 681
Kabupaten Morowali 8 22 772
Kabupaten Banggai Kepulauan 8 12 375
Kabupaten Parigi Moutong 9 22 691
Kabupaten Tojo Una-Una 6 21 497
Kabupaten Sigi 15 42 985
Kabupaten Banggai Laut 3 4 100
Kabuapten Morowali Utara 4 11 284
Kota Palu 2 3 129
2019

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kabupaten Banggai 15 67 1.352
Kabupaten Poso 11 48 976
Kabupaten Donggala 6 8 350
Kabupaten Tolitoli 5 13 467
Kabupaten Buol 4 14 300
Kabupaten Morowali 4 16 517
Kabupaten Banggai Kepulauan 7 18 484
Kabupaten Parigi Moutong 11 28 580
Kabupaten Tojo Una-Una 4 24 599
Kabupaten Sigi 3 10 371
Kabupaten Morowali Utara 3 10 204
2020

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kabupaten Banggai 14 41 916
Kabupaten Poso 10 27 696
Kabupaten Donggala 2 2 100
Kabupaten Tolitoli 3 5 185
Kabupaten Buol 1 1 100
Kabupaten Morowali 4 17 588
Kabupaten Banggai Kepulauan 9 17 385
Kabupaten Parigi Moutong 14 41 1.267
Kabupaten Tojo Una-Una 6 41 862
Kabupaten Sigi 1 34 100
Kabupaten Morowali Utara 7 5 585
Kota Palu 7 24 395
Sulawesi Tengah 265 772 20.629

 

Kemiskinan

Kemiskinan masih menjadi permasalahan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Walaupun terjadi penurunan persentase dari 14,01% sejak bulan Maret 2018 hingga pada bulan Maret 2020 menjadi 12,92%, namun pada periode September 2020 terjadi kenaikan lagi menjadi 13,06%. Hal ini tentunya menjadi permasalahan karena angka kemiskinan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah lebih besar dibandingkan data nasional yang sekitar 9,66% pada tahun 2018.

Perkembangan Tingkat Kemiskinan Pada Tahun 2013-2018.
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2020

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah, September 2019 – September 2020

Daerah Jumlah Penduduk Miskin (ribu orang) Persentase Penduduk Miskin
Sep-19 Mar-20 Sep-20 Sep-19 Mar-20 Sep-20
Perkotaan 81,46 80,73 87,43 8,9 8,76 9,21
Perdesaan 329,65 318 316,31 15,41 14,69 14,76
Total 413,49 398,73 403,74 13,69 12,92 13,06

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2020

Berdasarkan data tersebut jumlah penduduk miskin lebih banyak berada di daerah perdesaan sebanyak 316.310 penduduk. Namun dalam persentase penduduk miskin, daerah perdesaan mengalami penurunan pada periode Maret 2020, namun kembali naik pada periode September 2020. Hal tersebut juga berlaku untuk penduduk kota yang juga mengalami kenaikan persentase dan jumlah penduduk miskin pada periode September 2020.

 

 

Jumlah Penduduk Miskin Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah 2018-2020

No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa)
2018 2019 2020
1 Kabupaten Banggai Kepulauan 18,18 17,54 16,7
2 Kabupaten Banggai 33,73 29,3 28,16
3 Kabupaten Morowali 17,03 16,61 16,5
4 Kabupaten Poso 41,75 39,92 40,2
5 Kabupaten Donggala 54,28 55,83 53,17
6 Kabupaten Tolitoli 31,8 30,79 30,51
7 Kabupaten Buol 25,4 24,51 22,93
8 Kabupaten Parigi Moutong 83,66 81,36 78,76
9 Kabupaten Tojo Una-Una 27,78 26,36 25,43
10 Kabupaten Sigi 29,78 30,82 30
11 Kabupaten Banggai Laut 11,97 11,46 11,09
12 Kabupaten Morowali Utara 19,4 19,25 18,38
13 Kota Palu 25,26 26,62 26,89
Sulawesi Tengah 420,21 410,36 398,73

Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2020

Berdasarkan data tersebut daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak adalah Kabupaten Parigi Moutong yang mencapai 78.760 jiwa di tahun 2020. Data ini sudah menunjukkan adanya penurunan sejak tahun 2019 yaitu sekitar 2.600 jiwa. Sedangkan daerah dengan penduduk miskin paling sedikit adalah Kabupaten Banggai Laut yang berjumlah 11.090 jiwa.

 

 

[1] “Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020,” Pemda Sulawesi Tengah, 2020; BPK RI, “Profil Provinsi Sulawesi Tengah,” accessed August 19, 2020, https://sulteng.bpk.go.id/profil-provinsi-sulawesi-tengah-2/.

[2] “Kriteria, Indikator, Dan Klasifikasi Penentuan Kategori Kumuh,” Perkim.id, 2020, https://perkim.id/kawasan-kumuh/kriteria-indikator-dan-klasifikasi-penentuan-kategori-kumuh/.

[3] “Pengembangan Kawasan Permukiman,” ciptakarya.pu.go.id, accessed August 24, 2021, http://ciptakarya.pu.go.id/balai/sulawesi-tengah/balai-informasi/4.