Provinsi Sulawesi Tengah merupakan provinsi yang dilintasi oleh garis khatulistiwa dan membentang di wilayah Kabupaten Sigi. Ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tengah adalah Kota Palu. Provinsi Sulawesi Tengah terletak pada posisi 2°22’LU, 3°48’LS, dan 124°22’BT. Provinsi ini ditetapkan sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, oleh karena itu pada tahun tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu tepatnya pada tanggal 13 April 1964.
Batas-batas wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu:
- Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo.
- Sebelah Timur : berbatasan dengan Provinsi Maluku.
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Barat.
- Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Malaka.
Luas wilayah Provinsi Sulawesi Tengah yaitu 61.841,29 km2. Secara administratif wilayah Provinsi Sulawesi Tengah terbagi menjadi 11 kabupaten/kota, 154 kecamatan, dan 1.778 desa. Berdasarkan data tersebut Kabupaten Morowali Utara memiliki luas wilayah terbesar yaitu sebesar 10.004,28 km2. Sedangkan, Kota Palu memiliki luas wilayah terkecil yaitu sebesar 395,06 km2.
Pembagian Wilayah Administratif di Sulawesi Tengah
Kabupaten/Kota | Luas (km2) | Banyaknya Kecamatan | Banyaknya Desa | Banyaknya Kelurahan | Jumlah Desa dan Kelurahan |
01. Banggai Kepulauan | 2 488,79 | 12 | 141 | 3 | 144 |
02. Banggai | 9 672,70 | 23 | 291 | 46 | 337 |
03. Morowali | 3 037,04 | 9 | 126 | 7 | 133 |
04. Poso | 7 112,25 | 19 | 143 | 23 | 166 |
05. Donggala | 4 275,08 | 16 | 158 | 9 | 167 |
06. Tolitoli | 4 079,77 | 10 | 99 | 7 | 106 |
07. Buol | 4 043,57 | 11 | 108 | 7 | 115 |
08. Parigi Moutong | 5 089,91 | 23 | 278 | 5 | 283 |
09. Tojo Una-Una | 5 721,15 | 12 | 134 | 12 | 146 |
10. Sigi | 5 196,02 | 15 | 176 | – | 176 |
11. Banggai Laut | 725,67 | 7 | 63 | 3 | 66 |
12. Morowali Utara | 10 004,28 | 10 | 122 | 3 | 125 |
13. Palu | 395,06 | 8 | – | 45 | 45 |
Jumlah/Total | 61 841,29 | 175 | 1 839 | 170 | 2 009 |
Berdasarkan letak wilayahnya, topografi di Provinsi Sulawesi Tengah berupa daerah pegunungan, daratan tinggi, daratan rendah, lembah, dan pantai. Berikut merupakan pembagian wilayah berdasarkan ketinggian permukaan laut:
- Wilayah dataran rendah dengan ketinggian 0-100 mdpl terdapat sekitar 20,20% dari total wilayah.
- Wilayah dengan ketinggian 100-500 mdpl terdapat sekitar 27,20% dari total wilayah.
- Wilayah dengan ketinggian diatas 500-1000 mdpl terdapat sekiar 26,27%.
- Wilayah dengan ketinggian lebih dari 1000 mdpl terdapat sekitar 26,33%[1].
Untuk tingkat kemiringan lahan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah terbagi menjadi 5 kategori, yaitu:
- Kemiringan 0-2° terdapat sekitar 13% wilayah
- Kemiringan 2,1-15° terdapat sekitar 1% wilayah
- Kemiringan 15,1°-40° terdapat sekitar 16,10% wilayah
- Kemiringan diatas 40,1° terdapat sekitar 50,6% wilayah
- Pulau-pulau kecil yang masih belum terdata sekitar 19,30%.
KEPENDUDUKAN
Berdasarkan pada sensus penduduk tahun 2020 jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 2.985.734 jiwa, hasil ini bertambah sebanyak 350.000 dari tahun hasil sensus sebelumnya. Laju pertumbuhan penduduk berdasarkan sensus penduduk 2020, yaitu sekitar 1,22% dari hasil sensus sebelumnya. Terjadi penurunan penduduk jika dibandingkan pada periode 2000-2010 yang sebesar 2,46% dan terjadi perlambatan penduduk pada periode 2010-2020, jika dibandingkan pada tahun 1971-1980.
Lalu pada pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan menurut kabupaten/kota pada tahun 2010-2020, terdapat 5 kabupaten/kota yang memiliki laju pertumbuhan lebih besar dibandingkan data laju pertumbuhan provinsi. Sedangkan sisanya berada di bawah 1,22% laju pertumbuhannya, dan terdapat 5 kabupaten/kota yang memiliki laju pertumbuhan di bawah 1%. Dimana Kabupaten Morowali memiliki laju pertumbuhan tertinggi yaitu sekitar 4,54%. Sedangkan Kabupaten Parigi Moutong merupakan daerah dengan laju pertumbuhan terkecil yaitu sekitar 0,6% pada periode 2010-2020.
Persebaran penduduk dapat digunakan untuk melihat daerah mana yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi dan terendah. Berdasarkan pada hasil sensus penduduk 2020 dengan luas wilayah 61.841,29 km2, terdapat sebanyak 48 jiwa per km2. Terjadi peningkatan jika dibandingkan pada hasil sensus penduduk sebelumnya, yaitu hanya terdapat 42 jiwa per km2 atau bertambah sebanyak 6 jiwa.
Kabupaten Parigi Mautong adalah daerah yang memiliki jumlah penduduk terbesar, yaitu yang berjumlah sekitar 440.015 jiwa atau setara dengan 14,74% dari total penduduk provinsi. Sedangkan daerah dengan penduduk terkecil terdapat di Kabupaten Banggai Laut dengan jumlahnya yaitu 70.435 jiwa atau setara 2,36% dari total penduduk. Untuk kepadatan penduduk, Kota Palu menjadi daerah yang memiliki kepadatan penduduk tinggi, yaitu mencapai 944,71 jiwa/km2. Sedangkan daerah lain yang memiliki kepadatan rendah adalah Kabupaten Morowali Utara yang hanya sekitar 12,07 jiwa/kma.
Data Jumlah Penduduk Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah Berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2020
Wilayah | Luas Wilayah (km2) | Jumlah Penduduk (jiwa) | Laki-Laki (jiwa) | Perempuan (jiwa) | Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) |
Kab. Banggai Kepulauan | 2.488,79 | 120.142 | 60.957 | 59.185 | 48,27 |
Kab. Banggai | 9.672,70 | 362.275 | 185.057 | 177.218 | 37,45 |
Kab. Morowali | 3.037,04 | 161.727 | 89.174 | 72.553 | 53,25 |
Kab. Poso | 7.112,25 | 244.875 | 126.636 | 118.239 | 34,43 |
Kab. Donggala | 4.275,08 | 300.436 | 154.819 | 145.617 | 70,28 |
Kab. Tolitoli | 4.079,77 | 225.154 | 115.056 | 110.098 | 55,19 |
Kab. Buol | 4.043,57 | 145.254 | 74.624 | 70.630 | 35,92 |
Kab. Parigi Moutong | 5.089,91 | 440.015 | 225.888 | 214.127 | 86,45 |
Kab. Tojo Una-Una | 5.721,15 | 163.829 | 84.231 | 79.598 | 28,64 |
Kab. Sigi | 5.196,02 | 257.585 | 132.317 | 125.268 | 49,63 |
Kab. Banggai Laut | 725,67 | 70.435 | 35.593 | 34.842 | 97,06 |
Kab. Morowali Utara | 10.004,28 | 120.789 | 65.965 | 57.834 | 12,07 |
Kota Palu | 395,06 | 373.218 | 187.389 | 185.829 | 944,71 |
Provinsi Sulawesi Tengah | 61.841,29 | 2.985.734 | 1.537.706 | 1.451.038 | 48,28 |
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Selatan 2020
Penduduk asli Provinsi Sulawesi Tengah terdiri dari 19 kelompok etnis, antara lain Etnis Kulawi di Kab. Sigi, Etnis Lore di Kab. Poso, Etnis Mori di Kab. Morowali, dan sebagainya. Selain penduduk asli, Provinsi Sulawesi Tengah dihuni pula oleh transmigran seperti dari Pulau Bali, Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Suku pendatang yang juga banyak mendiami wilayah Provinsi Sulawesi Tengah adalah Suku Mandar, Suku Bugis, Suku Makasar dan Suku Toraja serta etnis lainnya di Indonesia sejak awal abad ke 19 dan saat ini sudah membaur.
Secara keseluruhan, penduduk Provinsi Sulawesi Tengah sebagian besar memeluk agama Islam. Tercatat pada sensus tahun 2015, 76.37% penduduknya memeluk agama Islam, 16.58% memeluk agama Kristen Protestan, 4.45% memeluk agama Hindu, Katolik sebanyak 1.85%, serta Budha 0.74%.
Kebencanaan
Tercatat selama tahun 2020, Provinsi Sulawesi Tengah telah mengalami bencana alam antara lain adalah gempa bumi sebanyak 1 kali di Kabupaten Sigi, 31 kali banjir di 8 Kabupaten, 1 kejadian angin puting di Kabupaten Parigi Moutong. Hal ini mengakibatkan 9 korban luka-luka akibat gempa bumi, 43.774 korban pengungsian akibat banjir, 20 korban pengungsian akibat angin puting, dan sebagainya. Hal-hal tersebut menyebabkan 194 rumah rusak berat, 118 rumah rusak sedang, 264 rumah rusak ringan, dan 4.703 rumah terendam. Hal ini menjadi salah satu alasan Pemerintahan Provinsi memberikan bantuan sosial, salah satunya yaitu bantuan pangan sebesar Rp.44.396.400.000 untuk 221.982 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
PERUMAHAN DAN LINGKUNGAN
Rumah merupakan salah satu kebutuhan utama setelah kebutuhan sandang dan pangan bagi manusia. Rumah memiliki pengaruh terhadap watak dan kepribadian, dan merupakan faktor penting terhadap produktivitas kerja manusia. Rumah juga dapat menunjang usaha pembangunan ekonomi bagi masyarakat. Masalah yang terkait dengan perumahan juga menjadi masalah yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Masalah ini terkait dengan jumlah atau kualitas/kondisi perumahan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2019 terdapat 7.050 rumah tangga yang tersebar di wilayah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Sulawesi Tengah.
- Luas Lantai Perkapita
Salah satu kategori rumah sehat berdasarkan Kemenkes 2005 adalah rumah yang memiliki luas lantai minimum 8 m2/kapita, mempunyai kualitas bangunan yang baik, berada dalam lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi, serta memiliki penataan ventilasi yang cukup untuk keluar masuknya udara dan sinar matahari. Pada tahun 2019 luas lantai perkapita penduduk Provinsi Sulawesi Tengah diatas 8 m2 adalah 86,24%, sedangkan luas lantai yang kurang dari 8 m2 terdapat sekitar 21,47%.
Tabel Persentase Luas Lantai Perkapita di Provinsi Sulawesi Tengah, 2018-2019
No. | Kabupaten/Kota | Luas Lantai <8 m2 Perkapita (% poin) | Luas Lantai ≥8 m2 Perkapita (% poin) | Rata-rata Luas Lantai Perkapita (m2) | |||
2018 | 2019 | 2018 | 2019 | 2018 | 2019 | ||
1 | Banggai Kepulauan | 8,42 | 9,48 | 91,58 | 90,52 | 21,89 | 21,62 |
2 | Banggai | 11,67 | 9,48 | 88,33 | 90,02 | 21,53 | 24,59 |
3 | Morowali | 10,05 | 8,46 | 89,95 | 91,54 | 25,49 | 22,36 |
4 | Poso | 6,64 | 5,42 | 93,36 | 94,58 | 22,74 | 23,17 |
5 | Donggala | 16,92 | 22,76 | 83,08 | 77,24 | 17,13 | 17,17 |
6 | Tolitoli | 18,59 | 20,56 | 81,41 | 79,44 | 23,08 | 23,25 |
7 | Buol | 15,06 | 20,8 | 84,84 | 79,2 | 19,26 | 20,2 |
8 | Parigi Moutong | 14,19 | 16,37 | 85,81 | 83,63 | 21,57 | 19,84 |
9 | Tojo Una-Una | 18,59 | 15,33 | 81,41 | 84,67 | 19,9 | 20,38 |
10 | Sigi | 17,55 | 17,42 | 82,12 | 82,58 | 17,88 | 19,42 |
11 | Banggai Laut | 13,12 | 17,53 | 86,88 | 83,47 | 19,76 | 21,93 |
12 | Morowali Utara | 9 | 11 | 91 | 89 | 23,41 | 21,19 |
13 | Kota Palu | 12,52 | 7,21 | 87,48 | 92,79 | 24,53 | 21,43 |
Sulawesi Tengah | 12,46 | 13,76 | 86,54 | 86,24 | 21,47 | 21,26 |
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2019
- Jenis Atap Terluas
Jenis bahan yang digunakan sebagai atap merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat kualitas tempat tinggal. Atap berfungsi melindungi secara langsung dari cuaca yang tidak diinginkan seperti panas dan hujan. Salah satu syarat rumah layak huni adalah rumah yang menggunakan atap tidak mudah bocor. Jenis atap yang digunakan di Provinsi Sulawesi Tengah pada umumnya adalah seng dengan persentase sebesar 83,7%.
Tabel Persentase Jenis Atap Terluas Rumah Tangga Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah 2016
No | Kabupaten/Kota | Beton (%) | Genteng (%) | Kayu/Sirap (%) | Seng (%) | Asbes (%) | Ijuk (%) | Lainnya (%) |
1 | Kabupaten Banggai Kepulauan | 0 | 1,66 | 0,33 | 73,82 | 0,39 | 22,82 | 0,99 |
2 | Kabupaten Banggai | 1,12 | 2,24 | 0,95 | 82,42 | 5,96 | 7,29 | 0 |
3 | Kabupaten Morowali | 0,3 | 4,05 | 0 | 77,01 | 7,6 | 1,7 | 0,36 |
4 | KabupatenPoso | 0,14 | 0,89 | 0 | 91,34 | 1,96 | 5,67 | 0 |
5 | Kabupaten Donggala | 0 | 2,66 | 0 | 82 | 0,98 | 14,18 | 0,17 |
6 | Kabupaten Tolitoli | 0 | 0,22 | 0 | 87,94 | 2,06 | 9,78 | 0 |
7 | Kabupaten Buol | 0,16 | 0,31 | 0,59 | 84,87 | 0,75 | 13,26 | 0,06 |
8 | Kabupaten Parigi Moutong | 0,44 | 2,94 | 0,35 | 81,01 | 0,57 | 14,04 | 0,66 |
9 | Kabupaten Tojo Una-Una | 0 | 0,22 | 0 | 75,84 | 1,94 | 21,99 | 0 |
10 | Kabupaten Sigi | 0,78 | 0,11 | 0,24 | 86,54 | 1,98 | 9,49 | 0,86 |
11 | Kabupaten Banggai Laut | 0,72 | 1,73 | 1,17 | 64,26 | 1,73 | 30,39 | 0 |
12 | Kabupaten Morowali Utara | 0,26 | 1,32 | 0,61 | 77,04 | 1,22 | 19,55 | 0 |
13 | Kota Palu | 0,78 | 1,86 | 0 | 95 | 1,89 | 0,48 | 0 |
Sulawesi Tengah | 0,43 | 1,71 | 0,29 | 83,8 | 2,22 | 11,3 | 0,25 |
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2016 (https://sulteng.bps.go.id/statictable/2017/12/21/685/-persentase-rumah-tangga-menurut-kabupaten-kota-dan-jenis-atap-terluas-2016-.html)
- Jenis Dinding
Penggunaan dinding dapat dikatakan memenuhi syarat rumah layak huni jika dinding tersebut tidak lembab dan tidak tembus angin. Oleh karena itu jenis dinding yang memenuhi syarat rumah layak huni adalah tembok. Jenis tembok yang dominan digunakan di Provinsi Sulawesi Tengah adalah tembok dengan persentase mencapai 53%.
Tabel Persentase Jenis Dinding Terluas Rumah Tangga Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah 2016
No | Kabupaten/Kota | Tembok (%) | Kayu (%) | Bambu (%) | Lainnnya (%) |
1 | Kabupaten Banggai Kepulauan | 28,66 | 60,86 | 10,29 | 0,19 |
2 | Kabupaten Banggai | 55,48 | 44,12 | 0,41 | 0 |
3 | Kabupaten Morowali | 53,85 | 43,54 | 0,41 | 2,21 |
4 | KabupatenPoso | 51,14 | 47,89 | 0,56 | 0,41 |
5 | Kabupaten Donggala | 53,22 | 41,89 | 4,38 | 0,51 |
6 | Kabupaten Tolitoli | 35,11 | 64,2 | 0,37 | 0,32 |
7 | Kabupaten Buol | 52,79 | 46,14 | 0,92 | 0,15 |
8 | Kabupaten Parigi Moutong | 48,6 | 48,28 | 2,78 | 0,35 |
9 | Kabupaten Tojo Una-Una | 51,91 | 45,83 | 2,25 | 0 |
10 | Kabupaten Sigi | 59,87 | 34,51 | 6,25 | 0,37 |
11 | Kabupaten Banggai Laut | 37,93 | 54,96 | 7,11 | 0 |
12 | Kabupaten Morowali Utara | 31,55 | 67,2 | 0,59 | 0,66 |
13 | Kota Palu | 82,83 | 16,99 | 0 | 0,18 |
Sulawesi Tengah | 53 | 44,35 | 2,31 | 0,35 |
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2016
- Sumber Air Minum
Air merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Rata-rata dalam sehari manusia membutuhkan air minum sekitar 1,5 liter atau 8 gelas. Artinya semakin banyak orang yang tinggal di dalam suatu rumah, maka kebutuhan air yang ada di rumah tersebut akan semakin meningkat. Oleh karena itu, pengadaan air minum yang cukup untuk setiap rumah adalah hal yang penting. Dalam mencukupi kebutuhan air minum terdapat beberapa sumber diantara air kemasan/isi ulang, leding, pompa, mata air, dan sumur terlindung. Air kemasan merupakan sumber air minum yang mendominasi di Provinsi Sulawesi Tengah
Tabel Presentase Sumber Air Minum Rumah Tangga Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah, 2019-2020
No. | Kabupaten/Kota | Air dalam Kemasan | Leding/Pompa | Sumur/Mata Air Terlindungi | Sumur/Mata Air Tak Terlindungi | Air Sungai/Hujan/ Lainnya | |||||
2018 | 2019 | 2018 | 2019 | 2018 | 2019 | 2018 | 2019 | 2018 | 2019 | ||
1 | Banggai Kepulauan | 23,57 | 26,36 | 17,14 | 12,91 | 46,42 | 48,42 | 6,47 | 10,08 | 6,55 | 2,23 |
2 | Banggai | 48,03 | 41,22 | 10,29 | 17,56 | 33,55 | 30,83 | 4,18 | 6,67 | 3,95 | 3,71 |
3 | Morowali | 38,92 | 51,61 | 13,06 | 6,44 | 40,35 | 33,96 | 3 | 3,5 | 4,66 | 4,49 |
4 | Poso | 27,82 | 30,54 | 22,27 | 16,99 | 41,43 | 41,87 | 1,02 | 3,73 | 7,5 | 6,87 |
5 | Donggala | 11,2 | 11,04 | 38,65 | 39,8 | 35,31 | 27,87 | 4,82 | 11,92 | 9,42 | 9,36 |
6 | Tolitoli | 29,18 | 33,87 | 26,17 | 31,64 | 27,84 | 18,71 | 5,36 | 4,75 | 11,45 | 11,02 |
7 | Buol | 49,99 | 51,75 | 10,49 | 8,04 | 30,37 | 25,17 | 6,61 | 8,68 | 2,54 | 6,36 |
8 | Parigi Moutong | 30,63 | 35,95 | 27,32 | 30,36 | 23,72 | 13,29 | 4,7 | 8,67 | 13,32 | 11,73 |
9 | Tojo Una-Una | 23,25 | 18,05 | 28,53 | 29,41 | 38,26 | 49,15 | 8,99 | 3,39 | 0,98 | 0 |
10 | Sigi | 7,25 | 11,75 | 42,23 | 38,11 | 29,26 | 26,12 | 3,95 | 9,83 | 17,3 | 14,19 |
11 | Banggai Laut | 9,76 | 22,92 | 7,93 | 6,93 | 69,72 | 52,53 | 7,41 | 17,61 | 5,17 | 0 |
12 | Morowali Utara | 33,58 | 41,72 | 5,04 | 2,34 | 47,61 | 40,94 | 11,44 | 11,26 | 2,33 | 3,74 |
13 | Kota Palu | 66,2 | 78,13 | 22,72 | 17,11 | 6,17 | 3,6 | 1,92 | 1,14 | 0,99 | 0,01 |
Sulawesi Tengah | 33,88 | 37,35 | 23 | 22,82 | 31,06 | 26,33 | 4,63 | 7,01 | 7,43 | 6,49 |
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah, 2019
- Sumber Air Minum Layak
Air minum layak adalah air minum yang berkualitas dan berjarak minimal 10 meter dari tempat pembuangan kotoran dan/atau terlindung dari kontaminasi lainnya, meliputi air leding, keran umum, sumur bor/pompa, sumber terlindungi, mata air terlindungi, dan air hujan. Indikator air layak ini berdasarkan pada konsep air minum yang berkelanjutan, maka dari itu indikator air minum layak ini bukan hanya digunakan untuk minum, tetapi juga air yang digunakan untuk mandi, cuci, dan lainnya.
Tabel Presentase Sumber Air Layak dan Tidak Layak di Provinsi Sulawesi Tengah 2018-2019
No | Kabupaten/Kota | Layak | Tidak Layak | ||
2018 | 2019 | 2018 | 2019 | ||
1 | Kab. Banggai Kepulauan | 90,25 | 87,71 | 9,75 | 12,29 |
2 | Kab. Banggai | 89,03 | 87,17 | 10,97 | 12,83 |
3 | Kab. Morowali | 90,87 | 86,99 | 9,13 | 13,01 |
4 | Kab. Poso | 90 | 87,47 | 10 | 12,53 |
5 | Kab. Donggala | 84,8 | 78,21 | 15,2 | 21,79 |
6 | Kab. Tolitoli | 81,1 | 79,57 | 18,9 | 20,43 |
7 | Kab. Buol | 84,49 | 75,02 | 15,51 | 24,98 |
8 | Kab. Parigi Moutong | 75,2 | 73,08 | 24,8 | 26,92 |
9 | Kab. Tojo Una-Una | 87,99 | 95,19 | 12,01 | 4,81 |
10 | Kab. Sigi | 77,83 | 75,53 | 22,17 | 24,47 |
11 | Kab. Banggai Laut | 90,06 | 81,41 | 9,94 | 18,59 |
12 | Kab. Morowali Utara | 78,63 | 82,7 | 21,37 | 17,3 |
13 | Kota Palu | 95,46 | 96,81 | 4,54 | 3,19 |
Sulawesi Tengah | 85,29 | 83,42 | 16,58 |
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2019
- Ketersediaan Tempat Buang Air Besar
Ketersediaan tempat buang air besar dibagi menjadi 4 kategori yaitu sendiri, bersama, umum, dan lainnya. Ketersediaan tempat buang air besar menjadi salah satu hal yang penting dalam menciptakan rumah layak huni. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan hidup sehat bagi masyarakat. Berdasarkan data BPS Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2019, mayoritas masyarakat sudah menggunakan toilet sendiri dengan persentase sebesar 70,72%, terjadi kenaikan sebesar 4,34% dari tahun 2018.
Tabel Persentase Ketersediaan Tempat Buang Air Besar di Kabupaten/Kota Pada Tahun 2018 dan 2019:
No | Kabupaten/Kota | Sendiri (%) | Bersama (%) | Umum (%) | Lainnya (%) | ||||
2018 | 2019 | 2018 | 2019 | 2018 | 2019 | 2018 | 2019 | ||
1 | Kab. Banggai Kepulauan | 64,45 | 69,19 | 5,34 | 8,07 | 4,55 | 8,06 | 25,66 | 14,68 |
2 | Kab. Banggai | 57,35 | 73,04 | 8,36 | 6,04 | 3,63 | 3,15 | 30,66 | 17,77 |
3 | Kab. Morowali | 82,5 | 85,89 | 4,2 | 5,4 | 0,27 | 2,77 | 13,03 | 5,93 |
4 | Kab. Poso | 79,99 | 85,38 | 7,07 | 7,49 | 0,9 | 0,57 | 12,04 | 6,56 |
5 | Kab. Donggala | 57,15 | 57,18 | 3,69 | 6,53 | 3,74 | 4,68 | 35,42 | 31,61 |
6 | Kab. Tolitoli | 65,9 | 66,89 | 3,86 | 4,28 | 3,92 | 5,94 | 26,32 | 22,9 |
7 | Kab. Buol | 67,71 | 66,49 | 6,68 | 5,26 | 3,07 | 3,14 | 22,54 | 25,1 |
8 | Kab. Parigi Moutong | 51,44 | 58,51 | 5,32 | 5,23 | 5,1 | 3,7 | 38,14 | 32,56 |
9 | Kab. Tojo Una-Una | 63,27 | 62,17 | 4,71 | 7,37 | 7,83 | 7,63 | 24,19 | 22,83 |
10 | Kab. Sigi | 53,88 | 59,2 | 8,09 | 9,03 | 3,97 | 11,1 | 34,06 | 20,68 |
11 | Kab. Banggai Laut | 59,2 | 77,56 | 9,51 | 1,7 | 7,53 | 3,74 | 23,76 | 17 |
12 | Kab. Morowali Utara | 73,56 | 82,47 | 9,07 | 4,31 | 1,8 | 2,67 | 15,57 | 10,56 |
13 | Kota Palu | 84,62 | 87,69 | 13,17 | 9,07 | 0,46 | 1,28 | 1,75 | 1,95 |
Sulawesi Tengah | 66,38 | 70,72 | 7,09 | 6,49 | 3,37 | 4,17 | 23,116 | 18,61 |
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2019
PERMUKIMAN KUMUH
Permukiman kumuh saat ini menjadi permasalahan bagi setiap negara di dunia, khususnya di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang PKP permukiman kumuh merupakan permukiman yang tidak layak huni yang ditandai dengan ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat. Menurut BPS, kriteria dan indikator kawasan kumuh didasarkan pada kepadatan penduduk, perencanaan bangunan, konstruksi bangunan, ventilasi bangunan, jalan, sistem drainase, toilet, frekuensi pembuangan sampah, cara pembuangan sampah, dan pencahayaan jalan[2].
Berdasarkan data Kementerian PUPR total kawasan kumuh berdasarkan pada Surat Keputusan Kumuh di Kabupaten/Kota terdapat sekitar 4.964,76 Ha di Provinsi Sulawesi Selatan[3]. Untuk Kabupaten Sigi dan Kabupaten Morowali Utara tidak ditemukan data kawasan kumuh. Luas kawasan kumuh yang sudah tertangani dari tahun 2015-2018 mencapai 22.539 Ha.
Persebaran Kawasan Kumuh Berdasarkan Kabupaten/Kota:
No | Kabupaten/Kota | Jumlah Lokasi | Jumlah Kecamatan | Luas Permukiman Kumuh (Ha) berdasarkan SK Bupati/Walikota |
1 | Kab. Banggai Kepulauan | 16 | 10 | 57 Ha |
2 | Kab. Banggai | 11 | – | 79,25 Ha |
3 | Kab. Morowali | 26 | 10 | 111,7 Ha |
4 | Kab. Poso | 10 | 5 | 29,25 Ha |
5 | Kab. Donggala | 18 | 3 | 83,39 Ha |
6 | Kab. Tolitoli | 6 | 1 | 145 |
7 | Kab. Buol | 5 | 3 | 83,13 Ha |
8 | Kab. Parigi Moutong | 24 | 13 | 36,89 Ha |
9 | Kab. Tojo Una-Una | 9 | 4 | 78 Ha |
10 | Kab. Sigi | |||
11 | Kab. Banggai Laut | 5 | 1 | 50,84 |
12 | Kab. Morowali Utara | |||
13 | Kota Palu | 14 | 8 | 85,16 Ha |
Statistik Pengembangan Perumahan dan Backlog
Salah satu kebutuhan dasar rumah tangga adalah adanya rumah. Status penguasaan kepemilikan rumah di Provinsi Sulawesi Tengah mayoritas merupakan milik sendiri yaitu sebesar 88,22%, persentase ini mengalami penurunan sekitar 0,01% dari tahun 2018.
Tabel Status Penguasaan Rumah di Provinsi Sulawesi Tengah 2019-2020.
No | Kabupaten/Kota | Milik Sendiri
(%) |
Kontrak/Sewa (%) | Bebas Sewa (%) | Dinas
(%) |
Lainnya
(%) |
|||||
2018 | 2019 | 2018 | 2019 | 2018 | 2019 | 2018 | 2019 | 2018 | 2019 | ||
1 | Kab. Banggai Kepulauan | 91,01 | 91,11 | 0,7 | 2,9 | 7,19 | 4,48 | 0,91 | 1,52 | 0,19 | 0 |
2 | Kab. Banggai | 81,22 | 83,69 | 6,87 | 6,12 | 9,35 | 8,61 | 2,56 | 1,23 | 0 | 0,35 |
3 | Kab. Morowali | 85,72 | 85,6 | 5,41 | 3,07 | 8 | 10,07 | 0,77 | 1,26 | 0,11 | 0 |
4 | Kab. Poso | 86,25 | 83,94 | 3,17 | 4,71 | 9,5 | 10,01 | 1,01 | 135 | 0 | 0 |
5 | Kab. Donggala | 88,88 | 93,19 | 0,52 | 0,51 | 8,54 | 5,05 | 1,87 | 0,5 | 0,18 | 0,74 |
6 | Kab. Tolitoli | 85,86 | 87,3 | 6,24 | 3,61 | 6,54 | 8,53 | 1,36 | 0,57 | 0 | 0 |
7 | Kab. Buol | 92,08 | 88,22 | 3,12 | 2,12 | 4,8 | 7,6 | 0 | 1,85 | 0 | 0,21 |
8 | Kab. Parigi Moutong | 89,57 | 90,29 | 2,62 | 3,44 | 7,05 | 5,88 | 0,75 | 0,18 | 0 | 0,21 |
9 | Kab. Tojo Una-Una | 85,09 | 87,31 | 2,96 | 2,36 | 10,53 | 9,97 | 1,42 | 0,36 | 0 | 0 |
10 | Kab. Sigi | 91 | 91,24 | 1,06 | 1,45 | 6,07 | 7,05 | 0,29 | 0,27 | 1,61 | 0 |
11 | Kab. Banggai Laut | 90,95 | 92,81 | 0,96 | 2,43 | 6,55 | 3,74 | 1,2 | 1,02 | 0 | 0 |
12 | Kab. Morowali Utara | 83,32 | 87,14 | 2,89 | 2,15 | 10,11 | 8,81 | 2,02 | 1,75 | 1,66 | 0,15 |
13 | Kota Palu | 64,62 | 58,24 | 24,3 | 26,29 | 10,82 | 14,45 | 0,26 | 0,61 | 0 | 0,41 |
Sulawesi Tengah | 84,32 | 84,31 | 5,99 | 6,25 | 8,32 | 8,41 | 1,14 | 0,82 | 0,23 | 0,22 |
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2019
Backlog Rumah
Backlog rumah adalah salah satu indikator yang digunakan oleh pemerintah yang terkait dengan bidang perumahan untuk mengukur jumlah kebutuhan rumah di Indonesia. Backlog rumah dapat diukur dari dua persektif yaitu sisi penghuni dan sisi kepemilikan. Backlog kepemilikan rumah dihitung berdasarkan angka home ownership rate atau persentase rumah tangga yang menempat rumah milik sendiri.
Tabel Data Backlog di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2010 dan 2015
Provinsi | Persentase Rumah Tangga Milik Tahun 2010 (%) | Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah 2010 (ruta) | Persentase Rumah Tangga Milik Tahun 2015 (%) | Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah 2015 (ruta) |
Sulawesi Tengah | 81,34 | 126.075 | 87,14 | 94.827 |
Sumber: https://ppdpp.id/data-backlog/
Rumah Tidak Layak Huni
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No. 07/PRT/M/2018 tentang Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan, dan kesehatan penghuni. Untuk kelayakan rumah tempat tinggal dapat diukur melalui 2 aspek, yaitu 1) kualitas fisik rumah dan 2) kualitas fasilitas rumah.
RTLH juga menjadi permasalahan lain selain permukiman kumuh di Provinsi Sulawesi Tengah. Jumlah RTLH mencapai 31,35% dari total jumlah rumah yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Kota Palu menjadi kota dengan RTLH terbanyak yaitu 37.470 unit rumah, sedangkan Kabupaten Poso menjadi wilayah dengan RTLH terkecil yaitu 5.627 unit rumah dari total rumah yang ada.
Data Kondisi Perumahan di Provinsi Sulawesi Tengah 2020:
No | Kabupaten/Kota | Jumlah Rumah (Unit) | Rumah Tidak Layak Huni (Unit) | Rumah Layak Huni (Unit) |
1 | Kota Palu | 76.088 | 37.470 | 37.054 |
2 | Kabupaten Donggala | 71.289 | 23.123 | 49.731 |
3 | Kabupaten Parigi Moutong | 109.214 | 24.541 | 84.673 |
4 | Kabupaten Poso | 57.134 | 5.627 | 51.507 |
5 | Kabupaten Tojo Una-una | 34.461 | 9.693 | 24.768 |
6 | Kabupaten Banggai | 88.366 | 13.705 | 74.661 |
7 | Kabupaten Morowali | 26.918 | 7.229 | 19.689 |
8 | Kabupaten Toli-toli | 53.086 | 21.485 | 31.601 |
9 | Kabupaten Buol | 37.968 | 10.426 | 27.542 |
10 | Kabupaten Banggai Kepulauan | 30.202 | 15.632 | 14.570 |
11 | Kabupaten Sigi | 58.967 | 34.718 | 24.258 |
12 | Kabupaten Banggai Laut | 19.666 | 7.333 | 12.333 |
13 | Kabupaten Morowali Utara | 28.938 | 6.061 | 22.877 |
Sulawesi Tengah | 692.297 | 217.043 | 475.264 |
Sumber: LPPD Sulawesi Tengah 2020
Kepemilikan Tanah | SKAB | SKEC | SDEK | RTLH |
Bukan Milik Sendiri | 13 | 81 | 184 | 1.959 |
Milik Sendiri | 13 | 161 | 992 | 70.407 |
Tanah Negara | 6 | 14 | 29 | 345 |
Total | 13 | 161 | 994 | 72.711 |
Data RTLH Provinsi Sulawesi Tengah
Sumber: Sumber: http://datartlh.perumahan.pu.go.id/mdashboard/
Untuk mengatasi permasalahan RTLH di Provinsi Sulawesi Tengah, Kementerian PUPR memberikan sejumlah bantuan kepada rumah tangga yang memiliki RTLH. Dengan pemberian bantuan ini diharapkan masyarakat yang sebelumnya memiliki kondisi hunian yang tidak layak, menjadi lebih layak huni. Jumlah rumah tangga yang menerima bantuan di Provinsi Sulawesi Tengah sejak tahun 2017 hingga 2020 sudah mencapai 20.629 rumah tangga.
Data Penanganan RTLH Provinsi Sulawesi Tengah 2017-2020:
Tahun | Kabupaten/Kota | Sebaran Kecamatan | Sebaran Deskel | Jumlah Penerima Bantuan (Ruta) |
2017
|
Kabupaten Banggai | 4 | 5 | 250 |
Kabupaten Donggala | 5 | 3 | 234 | |
Kabupaten Tolitoli | 1 | 1 | 50 | |
Kabupaten Buol | 2 | 3 | 146 | |
Kabupaten Parigi Moutong | 2 | 2 | 79 | |
Kabupaten Sigi | 4 | 8 | 258 | |
Kabupaten Morowali Utara | 1 | 2 | 84 | |
2018
|
Kabupaten Banggai | 13 | 33 | 938 |
Kabupaten Poso | 5 | 10 | 312 | |
Kabupaten Donggala | 6 | 24 | 946 | |
Kabupaten Tolitoli | 5 | 17 | 439 | |
Kabupaten Buol | 11 | 16 | 681 | |
Kabupaten Morowali | 8 | 22 | 772 | |
Kabupaten Banggai Kepulauan | 8 | 12 | 375 | |
Kabupaten Parigi Moutong | 9 | 22 | 691 | |
Kabupaten Tojo Una-Una | 6 | 21 | 497 | |
Kabupaten Sigi | 15 | 42 | 985 | |
Kabupaten Banggai Laut | 3 | 4 | 100 | |
Kabuapten Morowali Utara | 4 | 11 | 284 | |
Kota Palu | 2 | 3 | 129 | |
2019
|
Kabupaten Banggai | 15 | 67 | 1.352 |
Kabupaten Poso | 11 | 48 | 976 | |
Kabupaten Donggala | 6 | 8 | 350 | |
Kabupaten Tolitoli | 5 | 13 | 467 | |
Kabupaten Buol | 4 | 14 | 300 | |
Kabupaten Morowali | 4 | 16 | 517 | |
Kabupaten Banggai Kepulauan | 7 | 18 | 484 | |
Kabupaten Parigi Moutong | 11 | 28 | 580 | |
Kabupaten Tojo Una-Una | 4 | 24 | 599 | |
Kabupaten Sigi | 3 | 10 | 371 | |
Kabupaten Morowali Utara | 3 | 10 | 204 | |
2020
|
Kabupaten Banggai | 14 | 41 | 916 |
Kabupaten Poso | 10 | 27 | 696 | |
Kabupaten Donggala | 2 | 2 | 100 | |
Kabupaten Tolitoli | 3 | 5 | 185 | |
Kabupaten Buol | 1 | 1 | 100 | |
Kabupaten Morowali | 4 | 17 | 588 | |
Kabupaten Banggai Kepulauan | 9 | 17 | 385 | |
Kabupaten Parigi Moutong | 14 | 41 | 1.267 | |
Kabupaten Tojo Una-Una | 6 | 41 | 862 | |
Kabupaten Sigi | 1 | 34 | 100 | |
Kabupaten Morowali Utara | 7 | 5 | 585 | |
Kota Palu | 7 | 24 | 395 | |
Sulawesi Tengah | 265 | 772 | 20.629 |
Kemiskinan
Kemiskinan masih menjadi permasalahan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Walaupun terjadi penurunan persentase dari 14,01% sejak bulan Maret 2018 hingga pada bulan Maret 2020 menjadi 12,92%, namun pada periode September 2020 terjadi kenaikan lagi menjadi 13,06%. Hal ini tentunya menjadi permasalahan karena angka kemiskinan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah lebih besar dibandingkan data nasional yang sekitar 9,66% pada tahun 2018.
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Daerah, September 2019 – September 2020
Daerah | Jumlah Penduduk Miskin (ribu orang) | Persentase Penduduk Miskin | ||||
Sep-19 | Mar-20 | Sep-20 | Sep-19 | Mar-20 | Sep-20 | |
Perkotaan | 81,46 | 80,73 | 87,43 | 8,9 | 8,76 | 9,21 |
Perdesaan | 329,65 | 318 | 316,31 | 15,41 | 14,69 | 14,76 |
Total | 413,49 | 398,73 | 403,74 | 13,69 | 12,92 | 13,06 |
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2020
Berdasarkan data tersebut jumlah penduduk miskin lebih banyak berada di daerah perdesaan sebanyak 316.310 penduduk. Namun dalam persentase penduduk miskin, daerah perdesaan mengalami penurunan pada periode Maret 2020, namun kembali naik pada periode September 2020. Hal tersebut juga berlaku untuk penduduk kota yang juga mengalami kenaikan persentase dan jumlah penduduk miskin pada periode September 2020.
Jumlah Penduduk Miskin Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah 2018-2020
No | Kabupaten/Kota | Jumlah Penduduk Miskin (ribu jiwa) | ||
2018 | 2019 | 2020 | ||
1 | Kabupaten Banggai Kepulauan | 18,18 | 17,54 | 16,7 |
2 | Kabupaten Banggai | 33,73 | 29,3 | 28,16 |
3 | Kabupaten Morowali | 17,03 | 16,61 | 16,5 |
4 | Kabupaten Poso | 41,75 | 39,92 | 40,2 |
5 | Kabupaten Donggala | 54,28 | 55,83 | 53,17 |
6 | Kabupaten Tolitoli | 31,8 | 30,79 | 30,51 |
7 | Kabupaten Buol | 25,4 | 24,51 | 22,93 |
8 | Kabupaten Parigi Moutong | 83,66 | 81,36 | 78,76 |
9 | Kabupaten Tojo Una-Una | 27,78 | 26,36 | 25,43 |
10 | Kabupaten Sigi | 29,78 | 30,82 | 30 |
11 | Kabupaten Banggai Laut | 11,97 | 11,46 | 11,09 |
12 | Kabupaten Morowali Utara | 19,4 | 19,25 | 18,38 |
13 | Kota Palu | 25,26 | 26,62 | 26,89 |
Sulawesi Tengah | 420,21 | 410,36 | 398,73 |
Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Tengah 2020
Berdasarkan data tersebut daerah dengan jumlah penduduk miskin terbanyak adalah Kabupaten Parigi Moutong yang mencapai 78.760 jiwa di tahun 2020. Data ini sudah menunjukkan adanya penurunan sejak tahun 2019 yaitu sekitar 2.600 jiwa. Sedangkan daerah dengan penduduk miskin paling sedikit adalah Kabupaten Banggai Laut yang berjumlah 11.090 jiwa.
[1] “Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2020,” Pemda Sulawesi Tengah, 2020; BPK RI, “Profil Provinsi Sulawesi Tengah,” accessed August 19, 2020, https://sulteng.bpk.go.id/profil-provinsi-sulawesi-tengah-2/.
[2] “Kriteria, Indikator, Dan Klasifikasi Penentuan Kategori Kumuh,” Perkim.id, 2020, https://perkim.id/kawasan-kumuh/kriteria-indikator-dan-klasifikasi-penentuan-kategori-kumuh/.
[3] “Pengembangan Kawasan Permukiman,” ciptakarya.pu.go.id, accessed August 24, 2021, http://ciptakarya.pu.go.id/balai/sulawesi-tengah/balai-informasi/4.