Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung. Kabupaten Pesawaran dibentuk dengan Undang Undang No 33 Tahun 2007 Tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Pesawaran di Provinsi Lampung dengan 7 (tujuh) kecamatan yaitu: 1. Kecamatan Gedong Tataan, 2. Kecamatan Negeri Katon, 3. Kecamatan Tegineneng, 4. Kecamatan Way Lima, 5. Kecamatan Padang Cermin, 6. Kecamatan Punduh Pedada, 7. Kecamatan Kedondong. Secara astronomis, Kabupaten Pesawaran terletak pada koordinat 5,120 -5,840 Lintang Selatan dan 104,920 – 105,340 Bujur Timur. Selanjutnya menurut letak geografis, Kabupaten Pesawaran berbatasan dengan daerah-daerah berikut.
Sebelah Utara : Kabupaten Lampung Tengah
Sebelah Selatan : Teluk Lampung Kabupaten Tanggamus
Sebelah Barat : Kabupaten Tanggamus
Sebelah Timur : Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung
Luas Wilayah
Kabupaten Pesawaran memiliki luas wilayah sebesar 1.173,77 km2 , terdiri dari 11 kecamatan, 144 desa dengan status definitif dan 4 desa dengan status persiapan. Ibukota Kabupaten Pesawaran terletak di Kecamatan Gedong Tataan. Adapun Kecamatan Negeri Katon merupakan kecamatan terluas dengan luas sebesar 152,69 km2. Sedangkan Kecamatan Way Khilau merupakan kecamatan terkecil dengan luas sebesar 64,11 km2 atau hanya 6,46% dari keseluruhan luas Kabupaten Pesawaran. Secara lebih rinci, nama dan luas kecamatan di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Ibu Kota Kecamatan, Luas, dan Ketinggian di Kabupaten Pesawaran
No
|
Kecamatan | Ibukota Kecamatan | Luas (km2) | Persentase Luas Wilayah |
Tinggi Wilayah (mdpl) |
1. | Punduh Pidada | Bawang | 113,19 | 9,64 | 199 (Liohberak) |
2. | Marga Punduh | Sukajaya Punduh | 111,00 | 9,45 | … |
3. | Padang Cermin | Padang Cermin | 127,34 | 10,85 | 271,5
(Umbul Lawi) |
4. | Teluk Pandan | Hurun | 77,34 | 6,59 | … |
5. | Way Ratai | Way Ratai | 112,95 | 9,62 | … |
6. | Kedondong | Pasar Baru | 67,00 | 5,71 | 183
(pg. Kementaro) |
7. | Way Khilau | Kubu Batu | 64,11 | 5,46 | … |
8. | Way Lima | Batu Raja | 99.83 | 8,51 | 700 (G Tangkit Ulu Padang Ratu) |
9. | Gedong Tataan | Gedung Tataan | 97,06 | 8,27 | 142 (G. Pulau Tangkit) |
10. | Negeri Katon | Negeri Katon | 152,69 | 13,01 | 95 (Negeri Katon) |
11. | Tegineneng | Trimulyo | 151,26 | 12,89 | 145 (Tangkit Ulu Buha) |
Total Luasan | 1.173,77 | 100 | – |
Sumber : Kabupaten Pesawaran dalam Angka, 2022
Adapun jarak antar kecamatan terhadap Ibu Kota Kabupaten Pesawaran (Gedong Tataan) dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Kondisi Fisik
- Topografi
Kabupaten Pesawaran merupakan daerah dataran rendah dan dataran tinggi yang sebagian merupakan daerah perbukitan sampai dengan pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut yang bervariasi antara 0,0 m sampai dengan 1.682,0 m. Sebagian besar wilayah Kabupaten Pesawaran berada pada ketinggian 100 – 200 meter dpl dengan persentase sebesar 39,45%.. Topografi Kabupaten Pesawaran sebagian besar berbentuk bukit terjal yang tersebar hampir di seluruh bagian wilayah. Topografi ini dibedakan menjadi 2 bagian berdasarkan kemiringan lerengnya, yaitu 0% – 8% dan >40%. Wilayah yang memiliki kondisi lahan cukup datar berada di wilayah bagian utara Kabupaten Pesawaran. Berdasarkan kelas lerengnya, dapat diketahui bahwa Kabupaten Pesawaran memiliki wilayah yang paling banyak berada di kelas lereng > 40 % yaitu dengan persentase 90,38 %. Untuk lebih jelas mengenai kelerengan Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. Kelerengan Tanah di Kabupaten Pesawaran Tahun 2009
Uraian | Luas Wilayah (Ha) | Persentase (%) |
Kelas Lereng (%) | ||
0-8 | 11. 337,85 | 9,66 |
>40 | 106.079,78 | 90,38 |
Kelas Ketinggian (mdpl) | ||
0-100 | 22.924,64 | 19,53 |
100 – 200 | 46.303,07 | 39,45 |
200 – 300 | 11.251,34 | 9,59 |
300 – 400 | 12.686,18 | 10,81 |
400 – 500 | 7.177,69 | 6,12 |
500 – 600 | 4.298,54 | 3,66 |
> 600 | 12.735,53 | 10,85 |
Sumber: RPJM Kabupaten Pesawaran 2021 – 2026
- Geologi dan Morfologi
Secara geologi, wilayah Kabupaten Pesawaran memiliki beberapa macam formasi geologi yang berasal dari masa tersier dan kuarter. Formasi Qhv (batuan gunung api kuarter muda) merupakan formasi terluas dan mendominasi di wilayah Kecamatan Gedong Tataan dan Kecamatan Way Lima. Di Kecamatan Padang Cermin, formasi ini terutama terdapat di bagian tengah, utara, dan sebagian timur,
Formasi Tov/Qvt (batuan gunung api kuarter tua) mendominasi wilayah Kecamatan Punduh Pidada. Formasi ini juga terdapat di wilayah Kecamatan Kedondong dan sebagian wilayah Kecamatan Padang Cermin di bagian barat dan selatan.
Formasi Qt (endapan fluvial), formasi ini terdapat di bagian timur wilayah Kecamatan Padang Cermin dan di bagian timur wilayah Kecamatan Punduh Pidada. Sementara untuk formasi lainnya, tersebar di berbagai wilayah seperti Kecamatan Negeri Katon, Kecamatan Padang Cermin, Kecamatan Tegineneng dan Kecamatan Punduh Pidada
Beberapa jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Pesawaran meliputi:
- Regosol
Merupakan tanah yang mengalami perkembangan dan berkembang dari bahan endapan pasir berupa pasir kwarsa (pasir putih). Jenis tanah ini banyak terdapat di pesisir pantai di Kecamatan Padang Cermin dan Punduh Pidada.
- Gleisol
Tanah gleisol merupakan tanah yang terpengaruh oleh air dan ditandai dengan warna abu abu/keabu-abuan. Jenis tanah ini dapat berasosiasi dengan jenis tanah lainnya seperti tanah Kambisol. Asosisasi dengan tanah kambisol menjadikan tanah ini menjadi relatif lebih subur dibanding yang lain dan banyak dimanfaatkan sebagai tanah persawahan. Jenis tanah ini terdapat di bagian barat laut Kecamatan Gedong Tataan, bagian barat daya Kecamatan Negeri Katon, bagian utara Kecamatan Way Lima, di bagian utara Kecamatan Kedondong dan di Kecamatan Padang Cermin di bagian tengah, selatan dan bagian timur.
- Kambisol
Kambisol juga merupakan tanah yang berkembang dari bahan induk tua, yakni batuan liat dan batuan vulkanik masam, di bawah rezim iklim basah. Umumnya tanah ini hampir mirip podsolik, namun lebih gembur dibanding Podsolik. Demikian halnya pH-nya juga lebih tinggi dibandingkan podsolik. Jenis tanah kambisol eutrik yang berasosiasi dengan tanah gleisol banyak dimanfatkan sebagai lahan persawahan. Sementara jenis tanah kambisol distrik dalam asosiasinya dengan tanah podsolik banyak dimanfaatkan untuk pertanian lahan kering dan perkebunan.
- Podsolik
Tanah podsolik merupakan tanah yang berumur tua sehingga telah memiliki tingkat perkembangan lanjut. Secara umum, tanah podsolik memiliki potensi yang relatif kurang subur, yang ditandai dengan sifatnya yang masam, daya retensi dan fiksasi terhadap hara tinggi. Jenis tanah ini banyak dimanfaatkan sebagai pertanian lahan kering dan perkebunan.
- Klimatologi
Kabupaten Pesawaran merupakan daerah tropis, pada tahun 2021 dengan rata-rata curah hujan di Kabupaten Pesawaran berkisar antara 23 – 312 mm/bulan, dan rata-rata jumlah hari hujan 11,9 hari/bulan. Rata-rata temperatur suhu berselang antara 23,12°C – 32,72°C. Selang rata-rata kelembaban relatifnya adalah antara 80,37-87,51%. Sedangkan rata-rata tekanan udara minimal dan maksimal di Kabupaten Pesawaran adalah 1006,8 Nbs dan 1014,1 mb.
Secara lebih lengkap, jumlah curah hujan menurut bulan di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Data Curah Hujan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2021
Bulan | Jumlah Curah Hujan (mm) | Jumlah Hari Hujan | Penyinaran Matahari (%) |
Januari | 295 | 18 | 0,2 |
Februari | 312 | 19 | 0,3 |
Maret | 99 | 6 | 0,5 |
April | 132 | 9 | 0,5 |
Mei | 55 | 11 | 0,5 |
Juni | 92,5 | 13 | 0,4 |
Juli | 23 | 6 | 0,5 |
Agustus | 82,5 | 8 | 0,5 |
September | 96 | 11 | 0,4 |
Oktober | 119 | 10 | 0,4 |
November | 161 | 11 | 0,3 |
Desember | 270 | 21 | 0,4 |
Sumber : Kabupaten Pesarawan Dalam Angka, 2022
- Kerawanan Bencana
Kabupaten Pesawaran memiliki potensi terjadinya bencana alam. Sebagian besar wilayah Kabupaten Pesawaran termasuk dalam klasifikasi jenis pergerakan potensi tanah rendah dan potensi menengah. Selain pergerakan, kondisi topografi, geologi, dan curah hujan Kabupaten Pesawaran juga berpotensi terhadap bencana banjir dan tsunami. Secara lebih rinci, jenis potensi rawan bencana dan lokasinya dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4. Daerah Potensi Rawan Bencana di Kabupaten Pesawaran Tahun 2021
No | Jenis Bencana | Lokasi | Keterangan |
1. | Tanah Longosor | Kecamatan Gedong Tataan, Kecamatan Way Khilau, Kecamatan Kedondong, Kecamatan Way Lima, Kecamatan Way Ratai, Kecamatan Teluk Pandan, Kecamatan Padang Cermin, Kecamatan Marga Punduh, Kecamatan Punduh Pedada | Sebagian besar wilayah Kabupaten Pesawaran termasuk dalam klasifikasi jenis pergerakan potensi tanah |
2. | Banjir | Kecamatan Gedong Tataan, Kecamatan Way Khilau, Kecamatan Kedondong, Kecamatan Way Lima, Kecamatan Way Ratai, Kecamatan Teluk Pandan, Kecamatan Padang Cermin, Kecamatan Marga Punduh, Kecamatan Punduh Pedada | Kawasan rawan banjir diakibatkan meluapnya Sungai Padang Cermin dan Sungai Punduh |
3. | Tsunami | Kecamatan Teluk Pandan, Kecamatan Padang Cermin, Kecamatan Marga Punduh, Kecamatan Punduh Pedada | Sebagian wilayah Kabupaten
Pesawaran merupakan kawasan pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia |
Sumber: RPJM Kabupaten Pesawaran 2021 – 2026
Demografi
- Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Pesawaran pada tahun 2020 adalah sebanyak 474.926 Jiwa. Kecamatan Gedong tataan dalam hal ini merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak. Sementara itu, penduduk Kabupaten Pesawaran didominasi oleh penduduk berjenis kelamin laki laki. Secara lebih rinci, jumlah penduduk di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Pesawaran Tahun 2021
No | Kecamatan | Penduduk | Jumlah | |
Laki Laki | Perempuan | |||
1. | Punduh Pidada | 8.053 | 7.572 | 15.580 |
2. | Marga Punduh | 8.032 | 7.363 | 15.395 |
3. | Padang Cermin | 15.155 | 13.908 | 29.063 |
4. | Teluk Pandan | 19.902 | 18.408 | 38.310 |
5. | Way Ratai | 18.383 | 17.092 | 35.475 |
6. | Kedondong | 19.696 | 18.596 | 38.292 |
7. | Way Khilau | 16.107 | 14.984 | 31.091 |
8. | Way Lima | 19.077 | 18.153 | 37.230 |
9. | Gedong Tataan | 53.700 | 51.094 | 104.794 |
10. | Negeri Katon | 37.169 | 34.747 | 71.916 |
11. | Tegineneng | 29.544 | 28.236 | 57.780 |
TOTAL | 244.818 | 230.108 | 474.926 |
Sumber : Dukcapil Kabupaten Pesawaran, 2021
- Jumlah Rumah Tangga
Jumlah rumah tangga di Kabupaten Pesawaran mencapai 107.255 tahun 2014. Kecamatan Padang Cermin dalam hal ini merupakan kecamatan dengan jumlah rumah tangga terbanyak yaitu 23.266 rumah tangga (tahun 2014). Sementara itu, Kecamatan Marga Punduh merupakan kecamatan dengan jumlah rumah tangga tersedikit yaitu 3.483 rumah tangga (tahun 2014). Secara lebih detail, persebaran jumlah rumah tangga di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6. Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Pesawaran Tahun 2014
No | Kecamatan | 2014 |
1 | Punduh Pidada | 3.588 |
2 | Marga Punduh | 3.483 |
3 | Padang Cermin | 23.266 |
4 | Kedondong | 8.786 |
5 | Way Khilau | 6.293 |
6 | Way Lima | 7.932 |
7 | Gedung Tataan | 22.476 |
8 | Negeri Katon | 17.460 |
9 | Tegineneng | 13.971 |
Total | 107.255 |
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran, 2014
- Piramida Penduduk
Penduduk Kabupaten Pesawaran didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun) yaitu sebesar 66.97%. Adapun jika diliha. Dari bentuk piramida pendudukmua, Kabupaten Pesawaran memiliki piramida penduduk ekspansif yang berarti sebagian besar penduduknya adalah usia muda. Karenanya, dibutuhkan lapangan pekerjaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jumlah Angkatan kerja yang ada
Tabel 7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Pesawaran Tahun 2021
Kelompok Umur | Laki-laki | Perempuan | Total | % |
0 – 4 | 22511 | 21807 | 44318 | 9.20% |
5 – 10 | 21849 | 20962 | 42811 | 8.89% |
11 – 14 | 20954 | 19783 | 40737 | 8.46% |
15 – 19 | 21141 | 19472 | 40613 | 8.43% |
20 – 24 | 20826 | 18566 | 39392 | 8.18% |
25 – 29 | 19044 | 17609 | 36653 | 7.61% |
30 – 34 | 18758 | 18276 | 37034 | 7.69% |
35 – 39 | 18777 | 17659 | 36436 | 7.56% |
40 – 44 | 17739 | 17061 | 34800 | 7.22% |
45 – 49 | 15799 | 15039 | 30838 | 6.40% |
50 – 54 | 13551 | 12967 | 26518 | 5.50% |
55 – 59 | 11298 | 10736 | 22034 | 4.57% |
60 – 64 | 9497 | 8777 | 18274 | 3.79% |
65 – 69 | 7005 | 6490 | 13495 | 2.80% |
70 – 74 | 4531 | 4120 | 8651 | 1.80% |
75 + | 4748 | 4356 | 9104 | 1.89% |
Jumlah | 248028.00 | 233680 | 481708 | 100% |
Sumber : Kabupaten Pesarawan Dalam Angka, 2022
- Proyeksi Penduduk
Berdasarkan proyeksi penduduk yang telah dilakukan, pada tahun 2041 penduduk Kabupaten Pesawaran meningkat dari 481,708 jiwa (tahun 2021) menjadi 675,459 jiwa. Proyeksi tersebut menggunakan data jumlah penduduk dari tahun 2010 hingga 2021. Jumlah penduduk di Kabupaten Pesawaran pada tahun 2010 adalah 400,208 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk 2010-2021 adalah 1,76%. Sehingga didapatkan hasil proyeksi seperti pada tabel berikut:
Tabel 8. Proyeksi Penduduk di Kabupaten Pesawaran
Tahun | 2010 | 2015 | 2020 | 2021 | 2025 | 2030 | 2035 | 2041 |
Jumlah Penduduk (Jiwa) | 400,208 | 426.389 | 477,468 | 481,708 | 519,927 | 567,320 | 619,032 | 675,459 |
Sumber : Kabupaten Pesarawan Dalam Angka, 2022 (diolah)
- Kemiskinan
Selama 9 tahun terakhir yaitu tahun 2013 – 2021 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pesawaran mengalami fluktuasi namun cenderung menurun, dimana pada tahun 2021 jumlahnya mencapai 68.310 jiwa, Sementara itu, garis kemiskinan cenderung mengalami kenaikan dimana pada tahun 2021 angkanya mencapai 420.032 rupiah/ kapita/ bulan. Secara lebih jelas, perkembangan jumlah penduduk miskin dan garis kemiskinan dapat dilihat pada gambar berikut.
Sama halnya dengan perkembangan jumlah penduduk miskin, indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan Kabupaten Pesawaran juga mengalami perkembangan fluktuatif selama 8 tahun terakhir. Namun demikian, secara keseluruhan angkanya menurun yaitu indeks kedalaman kemiskinan dari 2,56 (2014) menjadi 2,30 (2021) dan indeks keparahan kemiskinan dari 0,64 (2014) menjadi 0,57 (2021). Secara lebih lengkap, perkembangan indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Perumahan dan Kawasan Permukiman
- Tipologi dan Jumlah Bangunan
Permukiman perkotaan; mencermati perkembangan kawasan dan kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi, pertumbuhan kawasan perkotaan di Kabupaten Pesawaran maka Gedongtataan, Tegineneng, Negri Katon dan Padang Cermin akan mempunyai ciri kawasan permukiman perkotaan dimasa mendatang pada Kabupaten Pesawaran.
Umumnya ciri permukiman perdesaan adalah berupa bangunan rumah tradisional, umumnya berkondisi semi permanen, KDB rendah, MCK diluar rumah dan sebagian besar menggunakan sumur (air tanah) sebagai sumber air minum dan belum mendapat aliran listrik. Ciri permukiman bersifat mengelompok dan tersebar secara sporadis. Memperhatikan kondisi faktual lapangan pola pembangunan permukiman di Kabupaten Pesawaran umumnya membentuk pola pita (ribbon) memanjang mengikuti pola perkembangan pembangunan jalan. Hal ini mudah dilihat, terutama antara Kedondong – Way Lima maupun Padang Cermin – Punduh Pidada yang merupakan konsentrasi utama permukiman penduduk di Kabupaten Pesawaran. Pembangunan permukiman perdesaan di Kabupaten Pesawaran memang belum padat dan menimbulkan masalah. Hanya saja perlu dikuatkan keyakinan masyarakat bahwa rumah panggung yang ada saat ini adalah rumah tahan gempa dan sesuai untuk daerah tropis. Selanjutnya pola pembangunan permukiman dikembangkan sedemikian rupa sehingga aman, efektif, efisien dan sehat serta tersedia fasilitas umum/sosial yang menjadi kebutuhan masyarakat lokal.
- Status Penguasaan Bangunan
Status penguasaan bangunan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk bagian perumahan. Semakin banyak penduduk yang mempunyai rumah sendiri maka semakin banyak juga masyarakat yang tergolong mapan dan sejahtera terutama memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun selama tiga tahun terakhir persentase tertinggi status penguasaan bangunan di Kabupaten Pesawaran dalam hal ini adalah milik sendiri dimana pada tahun 2021 persentasenya adalah 90,14%. Secara lebih detail, persentase status penguasaan bangunan di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 9. Persentase Status Penggunaan Bangunan di Kabupaten Pesawaran
Status Penguasaan Bangunan | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
Milik Sendiri | 92,07 | 90,74 | 90,14 |
Kontrak/Sewa | 2,39 | 2,67 | 3,58 |
Bebas Sewa | 5,28 | 6,50 | 6,29 |
Dinas/ Lainnya | 0,26 | 0,08 | 0 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021
- Luas Lantai Bangunan Setiap Rumah
Luas lantai bangunan merupakan indikator lain yang menunjukkan kesejahteraan penduduk. Idealnya, sebuah keluarga harus menempati rumah dengan luas lantai minimal 8 kali jumlah anggota keluarganya. Adapun Kabupaten Pesawaran pada tahun 2021, didominasi oleh bangunan dengan luas lantai 50-99 m2 . Namun demikian, sampai dengan tahun tersebut masih terdapat 0,28% bangunan di Kabupaten Pesawaran yang memiliki luas lantai ≤ 19 m2. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan luas lantai di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 10. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Lantai Kabupaten Pesawaran
Luas Lantai (m2) | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
≤ 19 | 0,13 | 0,10 | 0,28 |
20-49 | 13,08 | 15,37 | 23,07 |
50-99 | 62,34 | 65,82 | 62,21 |
10-149 | 19,97 | 15,05 | 9,64 |
150+ | 4,49 | 3,67 | 34,89 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita
Luas perkapita merupakan salah satu kriteria rumah layak huni. Menurut Badan Pusat Statistik, luas perkapita minimal agar sebuah rumah dikatakan layak huni adalah ≥ 7,2 m2. Adapun Kabupaten Pesawaran selama tiga tahun terakhir didominasi oleh bangunan dengan luas perkapita ≥ 10 m2. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan luas perkapita di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 11. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita di Kabupaten Pesawaran
Luas Perkapita (m2) | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
≤ 7,2 | 1,20 | 2,71 | 0,70 |
7,3 – 9,9 | 5,26 | 5,79 | 5,39 |
≥ 10 | 93,54 | 91,50 | 93,91 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021
- Jenis Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas
Bangunan berdasarkan atap terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan penutup bagian atas sebuah bangunan, sehingga anggota rumah tangga yang berada di rumah tersebut dapat terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Atap genteng merupakan jenis atap terluas yang mendominasi bangunan di Kabupaten Pesawaran selama tiga tahun terakhir, dimana pada tahun 2021 persentasenya mencapai 91,37%. Secara lebih detail, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis atap terluas di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 12. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas di Kabupaten Pesawaran
Jenis Atap | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
Beton | 1,41 | 0,00 | 0,10 |
Genteng | 93,52 | 94,99 | 91,37 |
Seng | 0,38 | 4,19 | 1,23 |
Asbes | 4,69 | 0,70 | 7,31 |
Bambu/Kayu/Sirap | 0,00 | 0,12 | 0,00 |
Jerami/Ijuk/Daun/Rumbia/Lainnya | 0,00 | 0,00 | 0.00 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas
Bangunan berdasarkan dinding terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan sisi luar/batas/penyekat dari suatu bangunan dengan bangunan lain. Selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Pesawaran dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan jenis dinding terluas tembok dimana pada tahun 2021 persentasenya mencapai 81,51%. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis dinding terluas di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 13. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas di Kabupaten Pesawaran
Jenis Dinding | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
Tembok | 83,02 | 82,40 | 81,51 |
Plesteran anyaman bambu/kawat | 0,74 | 0,13 | 2,10 |
Kayu/Batang kayu/Papan | 12,30 | 11,98 | 12,08 |
Bambu/Anyaman Bambu/Lainnya | 3,94 | 5,49 | 4,32 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas
Bangunan berdasarkan jenis lantai terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari marmer, keramik, granit, tegel/teraso, semen, kayu, tanah dan lainnya seperti bambu. Selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan jenis lantai terluas kayu/papan dimana pada tahun 2021 persentasenya adalah 78,98%. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis lantai terluas di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 14. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas di
Kabupaten Pesawaran
Jenis Dinding | Persentase (%) | ||
2019 | 2020 | 2021 | |
Marmer/Garnit | 0.99 | 2,24 | 0,67 |
Keramik | 31,97 | 29,25 | 29,31 |
Parket/Vinil/Permadani/Ubin/Tegel/Teraso | 0,60 | 0,00 | 0,09 |
Kayu/Papan | 1,54 | 0,96 | 1,20 |
Semen/Batu Merah | 60,94 | 62,93 | 64,02 |
Bambu | 0,00 | 0,00 | 0,19 |
Tanah/Lainnya | 3,96 | 4,62 | 4,51 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021
- Backlog Perumahan
Analisis backlog dilakukan untuk mengetahui jumlah rumah tangga yang belum memiliki rumah, dengan asumsi satu rumah tangga (KK) menempati satu rumah. Dengan kata lain jumlah rumah tangga (KK) yang belum memiliki rumah dapat dikatakan sebagai kebutuhan rumah yang belum terpenuhi.
Tabel 15. Backlog Perumahan Kabupaten Pesawaran Tahun 2017
Kecamatan | Jumlah KK | Jumlah Rumah | Backlog | Persentase Backlog (%) |
Punduh Pidada | 3797 | 1568 | 2229 | 58.70 |
Marga Punduh | 3685 | 1133 | 2551 | 69.25 |
Padang Cermin | 6885 | 4064 | 2821 | 40.97 |
Teluk Pandan | 8634 | 2200 | 6434 | 74.52 |
Way Ratai | 9109 | 3833 | 5276 | 57.92 |
Kedondong | 8882 | 2401 | 6481 | 72.97 |
Way Khilau | 7078 | 1445 | 5633 | 79.58 |
Way Lima | 8398 | 1080 | 7318 | 87.14 |
Gedong Tataan | 23727 | 5880 | 17907 | 75.58 |
Negeri Katon | 18483 | 2898 | 15585 | 84.32 |
Tegineneng | 14790 | 1776 | 13014 | 87.99 |
Sumber : Laporan Akhir Penyusunan RP3KP Kabupaten Pesawaran 2018
- Rumah Tidak Layak Huni
Menurut data yang ada pada laman website e – RTLH PUPR, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang ada di Kabupaten Pesawaran pada tahun 2019 mencapai 4.276 yang tersebar di 9 kecamatan yang berbeda.
- Kawasan Pemukiman Kumuh
Perkembangan penanganan permukiman kumuh di Kabupaten Pesawaran sampai dengan Tahun 2020 sudah mencapai luas 1.064,1 hektar. Upaya penanganan kawasan permukiman kumuh sebagai bentuk pelayanan pemerintah untuk menyehatkan masyarakat agar dapat menurunkan tingkat resiko penyakit dan penyehatan lingkungan permukiman perkotaan dan perdesaan. Namun dari sisi jumlah dan persentase rumah tangga yang tinggal dipermukiman kumuh meningkat cukup besar dari periode 2016 hingga 2020 menjadi 3.966 rumah tangga kumuh atau sekitar 17,47 persen.
Tabel 15. Lingkungan Permukiman Kumuh Tahun 2016-2020
Indikator | Tahun | ||||
2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | |
Luas Penanganan Permukiman Kumuh (ha) | 249,79 | 64,35 | 199,35 | 271,58 | 278,84 |
Jumlah Rumah Tangga Kumuh | 778 | 789 | 862 | 3.169 | 3.1966 |
Jumlah Keseluruhan Rumah Tangga | 16.143 | 17,937 | 17.397 | 22.144 | 24.144 |
Proporsi Rumah Tangga Kumuh | 4,82 | 4,4 | 4,33 | 14,31 | 17,47 |
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pesawaran 2020
- Kampung Adat
Destinasi wisata berupa rumah adat di Kabupaten Pesawaran adalah Rumah Adat Lamban Bandakh Agung yang ada di Desa Tanjung Agung. Rumah adat ini berasal dari sub-etnis Saibatin yang memiliki gaya arsitektur Nuwou Balak yang berupa rumah panggung. Perlindungan terhadap rumah adat ini tertuang dalam Peraturan Bupati Pesawaran Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Pelestarian Warisan Budaya Dan Adat Istiadat Lampung Di Kabupaten Pesawaran. Selain itu, terdapat daya tarik wisata lain yaitu Tradisi Bulimau di Way Lima.
Prasarana dan Sarana Umum
- Prasarana Jalan
Berdasarkan Badan Pusat Statistika Kabupaten Pesawaran Aceh Tenggara pada tahun 2021 panjang luas ruas jalan di Kabupaten Pesawaran adalah 1.085,38 km. Adapun jika dilihat berdasarkan jenis permukaannya, pada tahun 2021 sebagian besar jalan di Kabupaten Pesawaran adalah berupa jalan aspal dengan panjang 873,48 km. Sementara itu, berdasarkan kondisi jalannya Kabupaten Pesawaran didominasi oleh jalan dengan kondisi sedang hingga baik. Secara lebih jelas, jenis permukaan dan kondisi jalan di Kabupaten Pesawaran tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 15. Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Pesawaran
Jenis | Pemerintahan yang Berwenang Mengelola | Total | |||
Negara | Provinsi | Kabupaten | |||
Jenis Permukaan | Aspal | 24,00 | 142,44 | 707,04 | 873,48 |
Kerikil | – | – | 140,17 | 140,17 | |
Tanah | – | – | 36,99 | 36,99 | |
Beton | – | – | 34,77 | 34,77 | |
Total | 24,00 | 142,44 | 918,96 | 1.085,38 | |
Kondisi Jalan | Baik | … | … | 424,20 | 424,20 |
Sedang | … | … | 240,89 | 240,89 | |
Rusak Ringan | … | … | 163,38 | 163,38 | |
Rusak Berat | … | … | 90,49 | 90,49 | |
Total | … | … | 918,96 | 918,96 |
Sumber : Kabupaten Pesawaran Dalam Angka, 2022
- Prasarana Drainase
Berdasarkan RTRW Kabupaten Pesawaran tahun 2019 – 2039, terdapat beberapa system jaringan irigasi yang tersebar di beberapa desa dan kecamatan yaitu, DI Way Pujorahayu di Kecamatan Negeri Katon, DI Way Padang Ratu I berada di Kecamatan Kedondong, DI Way Mincang IV berada di Kecamatan Kedondong, dan DI Way Napal yang berada di Kecamatan Way Khilau.
Sistem pengendalian banjir dilengkapi dengan sistem peringatan dini pada daerah aliran sungai Way Gebang, Sungai Way Sabu, sungai Way Bawang, Sungai Way Pedada, Sungai Way Punduh, Sungai Way Panorama, Sungai Way Ratai, Sungai Way Semah, Sungai Way Batu Balak dan Sungai Way Batangan Menangi.
Jaringan air baku untuk air bersih terdiri dari : Mata air gravitasi (MAG) di Kecamatan Gedong Tataan, Kecamatan Way Lima, Kecamatan Kedondong, Kecamatan Padang Cermin, Kecamatan Way Khilau, Kecamatan Way Ratai, Kecamatan Marga Punduh dan Kecamatan Punduh Pedada; dan air tanah dangkal di seluruh kecamatan.
Dari hasil identifikasi, penyebab terjadinya banjir dan genangan di daerah perkotaan di Kabupaten Pesawaran dapat dikategorikan dalam beberapa hal, antara lain :
- Pengaruh sedimentasi terhadap terjadinya banjir adalah berkurangnya kapasitas saluran drainase yang ada sehingga pada saat aliran limpasan permukaan mencapai kondisi puncak, aluran tersebut tidak mampu menampung aliran yang ada sehingga aliran akan meluap.
- Kapasitas saluran eksisting tidak memadai.
- Pemanfaatan tata guna lahan yang tidak menyediakan daerah resapan air hujan.
- Penambahan volume air limbah domestik seiring dengan pertumbuhan penduduk perkotaan.
- Prasarana Persampahan
Pengelolaan sampah di Kabupaten Pesawaran pada periode Tahun 2016-2020 masih belum terlaksana secara optimal. Skema pengelolaan ditempuh melalui penanganan dan pengurangan di sumber sampah. Persentase penanganan sampah sampai akhir Tahun 2020 baru mencapai 2,08% atau ± 1.427m3 sampah diangkut ke Tempat Penyimpanan Akhir Sampah (TPAS) dari total timbulan sampah ± 68.559m3. Sampah terangkut ke TPAS dimaksud terutama berasal dari wilayah perkotaan yang merupakan area pelayanan persampahan. Upaya pengurangan sampahdilakukan melalui pendekatan 3 R (Ruduce, Reuse, Recycle). Dalam perspektif pembangunan target penanganan dan pengurangan sampah di sumber sampah perlu lebih ditingkatkan lagi untuk dapat memberikan pelayanan secara optimal kepada masyarakat. Adapun sebagian besar timbulan sampah yang belum tertangani diharapkan dapat dikelola dan ditangan oleh individu masyarakat sehingga secara bersama-sama Kabupaten Pesawaran dapat mencapai tingkat pencemaran yang rendah.
Sistem jaringan persampahan wilayah di Kabupaten Pesawaran terdiri atas :
- Tempat pemrosesan akhir (TPA) regional dengan metode sanitary landfill di Kecamatan Gedong Tataan
- Tempat penampungan sampah sementara (TPS) berada di seluruh kecamatan di wilayah kabupaten
Tabel 16 . Kinerja Persampahan Tahun 2016 – 2020
Indikator | Tahun | ||||
2016 | 2017 | 2018 | 2019 | 2020 | |
Sampah yang dapat ditangani (m3) | 599 | 680 | 720 | 770 | 828 |
Sampah yang terkurangi melalui 3R | 229 | 282 | 304 | 516 | 599 |
Jumlah sampah yang tertangani (m3) | 828 | 962 | 1.024 | 1.286 | 1.427 |
Total timbunan sampah (m3) | 54.392 | 54.514 | 58.647 | 64.670 | 68.559 |
Rasio | 1,52 | 1,76 | 1,75 | 1,99 | 2,08 |
Sumber : Rancangan Akhir Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kebupaten Pesawaran 2022
- Prasarana Telekomunikasi
Kabupaten Pesawaran memiliki 131 menara telekomunikasi (BTS) yang tersebar di setiap kecamatan dan diakomodir oleh 10 perusahaan provider. Namun kebutuhan sinyal yang ada masih belum menjangkau ke seluruh desa pada setiap kecamatan. Terdapat banyak desa yang memilki jaringan lemah sehingga hanya bisa untuk menelpon dan tidak bisa mengakses internet. Bahkan ada yang sama sekali tidak ada sinyal telekomunikasi.
- Jaringan Listrik dan Penerangan
Berdasarkan data Kabupaten Pesawaran Dalam Angka 2021, pada tahun 2020 masih terdapat 675 rumah tangga yang belum menggunakan listrik dari PLN. Sebagian besar rumah tangga yang belum memiliki sambungan listrik PLN di Kecamatan Kedondong dan Way Lima dengan jumlah masing-masing 241 dan 180 rumah tangga.
Tabel 17. Jaringan Listrik dan Penerangan di Kabupaten Pesawaran
Indikator | Tahun | |
2019 | 2020 | |
Listrik PLN | 127.033 | 129.407 |
Listrik Bukan PLN | 1.378 | 902 |
Bukan Pengguna Listrik | 1.353 | 675 |
Sumber : Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kebupaten Pesawaran 2021
- Jaringan Air Bersih dan Air Minum
Sebagian besar sumber air minum yang digunakan oleh rumah tangga di Kabupaten Pesawaran adalah sumur terlindungi yaitu dengan persentase 51,12%. Secara lebih rinci, jenis dan persentase sumber air minum yang digunakan oleh rumah tangga tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 18. Persentase Sumber Air Minum Rumah Tangga di Kabupaten Pesawaran Tahun 2021
No | Jenis | Persentase |
1 | Air Kemasan Bermerk, Air Isi Ulang | 18,01 |
2 | Leding | 2,10 |
3 | Sumur Bor/Pompa | 4,80 |
4 | Sumur Terlindung, | 51,12 |
5 | Sumur Tak Terlindung | 3,60 |
6 | Mata Air Terlindung, Mata Air Tak Terlindung | 18,56 |
7 | Air Permukaan | 1,80 |
8 | Air Hujan | 0,00 |
9 | Lainnya | 0,00 |
Total | 100,00 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2021
- Sarana Sanitasi
Sarana sanitasi di Kabupaten Pesawaran dapat ditinjau dari jenis tempat pembuangan akhir tinja serta kepemilikan fasilitas pembuangan akhir tinja. Adapun sebanyak 78,61% rumah tangga di Kabupaten Pesawaran menggunakan tangki septik/IPAL sebagai tempat pembuangan akhir tinja. Secara lebih rinci, jenis dan persentase tempat pembuangan akhir tinja rumah tangga di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 19. Persentase Tempat Akhir Tinja Rumah Tangga di Kabupaten Pesawaran Tahun 2021
No | Jenis Tempat Pembuangan Akhir Tinja | Persentase |
1 | Tangki Septik/IPAL | 78,61 |
2 | Kolam/Sawah/Sungai/Danau/Laut | 5,10 |
3 | Lubang Tanag | 16,29 |
4 | Pantai/Tanah Lapang/Kebun Lainnya | 0,00 |
Total | 100,00 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2021
Lebih lanjut, berdasarkan kepemilikan dan penggunaan fasilitas buang air besar, sebanyak 85,28% rumah tangga di Kabupaten Pesawaran memiliki dan menggunakan fasilitasnya sendiri. Selanjutnya, 5,53% rumah tangga di Kabupaten Pesawaran menggunakan fasilitas tempat BAB secara bersama. Secara lebih rinci, persentase kepemilikan dan penggunaan fasilitas buang air besar rumah tangga di Kabupaten Pesawaran tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 20. Persentase Kepemilikan dan Penggunaan Fasilitas Buang Air Besar Rumah Tangga di Kabupaten Pesawaran Tahun 2021
No | Jenis Fasilitas Tempat Buang Air Besar | Persentase |
1 | Sendiri | 85,28 |
2 | Bersama | 5,53 |
3 | Komunal, Umum | 2,11 |
4 | Tidak Digunakan/Tidak Ada | 7,08 |
Total | 100,00 |
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2021
- Sarana Peribadatan
Terdapat 6 jenis sarana peribadatan di Kabupaten Pesawaran yaitu masjid, mushola, gereja protestan, gereja katolik, pura dan vihara. Adapun secara lebih rinci, jumlah dan persentase setiap jenis fasilitas peribadatan di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 21. Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2021
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Masjid | 654 | 46.19% |
2 | Mushola | 704 | 49.72% |
3 | Gereja Protestan | 27 | 1.91% |
4 | Gereja Katolik | 17 | 1.20% |
5 | Pura | 2 | 0.14% |
6 | Vihara | 12 | 0.85% |
Jumlah | 1416 | 100,00 |
Sumber: Kabupaten Pesawaran Dalam Angaka, 2021
- Sarana Pendidikan
Kabupaten Pesawaran memiliki ketersediaan fasilitas pendidikan mulai dari SD/MI hingga SMA/MA sederajat. Adapun secara lebih rinci, jumlah fasilitas dan persentasenya di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 22. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2021
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | SD/MI | 142 | 50.35% |
2 | SMP/MTs | 90 | 31.91% |
3 | SMA/MA | 37 | 13.12% |
4 | SMK | 13 | 4.61% |
Jumlah | 363 | 100 |
Sumber: Kabupaten Pesawaran Dalam Angka, 2021
- Sarana Kesehatan
Terdapat berbagai macam jenis fasilitas kesehatan di Kabupaten Pesawaran yaitu seperti pondok bersalin desa, posyandu, puskesmas dan rumah sakit. Berikut merupakan jumlah dan persentase masing-masing fasilitas kesehatan tersebut.
Tabel 23. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Pesawaran Tahun 2021
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Rumah Sakit | 3 | 0.48% |
2 | Poliklinik | 21 | 3.37% |
3 | Puskesmas | 15 | 2.40% |
4 | Puskesmas Pembantu | 40 | 6.41% |
5 | Posyandu | 466 | 74.68% |
6 | Klinik/ Balai Kesehatan | 11 | 1.76% |
7 | Poskesdes | 50 | 8.01% |
8 | Apotek | 18 | 2.88% |
624 | 100,00% |
Sumber: Kabupaten Pesawaran Dalam Angaka, 2021
- Sarana Perdagangan
Pasar menjadi salah satu sarana perdagangan yang menopang ekonomi di Kabupaten Pesawaran. Pada tahun 2021, terdapat sebanyak 38 pasar dengan bangunan di Kabupaten Pesawaran. Selain pasar, terdapat beberapa sarana perdagangan di Kabupaten Pesawaran yaitu kelompok pertokoan, dan mini market. Secara lebih detail, perkembangan jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 24. Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Pesawaran Tahun
Jenis Sarana Perdagangan | 2019 | 2020 | 2021 |
Kelompok Pertokoan | 26 | 21 | 27 |
Pasar dengan Bangunan | 43 | 42 | 38 |
Pasar Tanpa Bangunan | 4 | 4 | 6 |
Mini market | 52 | 56 | 64 |
Jumlah | 125 | 123 | 135 |
Sumber: Kabupaten Pesawaran Dalam Angaka, 2021
- Ruang Terbuka Hijau
Kabupaten Pesawaran merupakan satu dari dua kabupaten yang sudah mencukupi luas potensi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Provinsi Lampung pada tahun 2016. Adapun persentase Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Pesawaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 25. Persentase Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Pesawaran Tahun 2016
Kabupaten | RTH Publik
20% |
RTH Privat
10% |
Total Luas
RTH 30% |
Pesawaran | 6.428 ha | 3.214 ha | 9.642 ha |
Sumber: Analisis dan Identifikasi Ruang Terbuka Hijau Non Alami di Perkotaan Kab/Kota Provinsi Lampung, 2016