Kabupaten Tulang Bawang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung. Kabupaten ini dibentuk dengan UU No 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dengan 8 kecamatan. Selanjutnya, dalam prosesnya mengalami pemekaran menjadi 3 Daerah Otonom Baru (DOB) dengan UU No 49 Tahun 2008 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Mesuji dan UU No. 50 Tahun 2008 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Tulang Bawang Barat. Secara astronomis, Kabupaten  Tulang Bawang terletak antara 105⁰09’ Bujur Timur sampai 105°55’ Bujur Timur dan 04°08’ Lintang Selatan sampai 04°41’ Lintang Selatan. Menurut letak geografis, Kabupaten Tulang Bawang berbatasan dengan:

Sebelah Utara              : Kabupaten Mesuji

Sebelah Selatan           : Kabupaten Lampung Tengah

Sebelah Barat              : Laut Jawa

Sebelah Timur            : Kabupaten Tulang Bawang Barat

 

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Tulang Bawang
Sumber: RTRW Kabupaten Tulang Bawang 2012-2032

 

Luas Wilayah

Kabupaten Tulang Bawang memiliki total luas wilayah 3.446,32 km² yang terdiri dari 15 kecamatan, 151 kelurahan atau desa. Kecamatan dengan luas paling besar adalah Kecamatan Dante Taladas, yaitu 685,65 km² sedangkan kecamatan dengan luas paling kecil adalah Kecamatan Meraksa Aji dengan luas 94,71 km². Berikut data luas wilayah pada masing masing kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang.

Tabel 1. Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan, Luas dan Presentase Luas Wilayah di   Kabupaten Tulang Bawang

No Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas

(Km²)

Presentase Luas Wilayah (%)
1. Banjar Agung Banjar Agung 230,88 6,66
2. Banjar Margo Agung Dalem 132,95 3,84
3. Banjar Baru Kahuripan Jaya 132,95 3,84
4. Gedung Aji Gedung Aji 114,47 3,3
5. Penawar Aji Gedung Rejo Sakti 104,45 3,01
6. Meraksa Aji Paduan Rajawali 94,71 2,73
7. Menggala Ujung Gunung 344,00 9,92
8. Penawar Tama Bogotama 210,53 6,07
9. Rawajitu Selatan Medasari 123,94 3,58
10. Gedung Meneng Gedung Meneng 657,07 18,96
11. Rawajitu Timur Bumi Dipasena Jaya 176,65 5,1
12. Rawa Pitu Batang Hari 169,18 4,88
13. Gedung Aji Baru Sidomukti 95,36 2,75
14. Dante Taladas Teladas 685,65 19,78
15. Manggala Timur Lebuh Dalem 193,53 5,58
Luas Total   3.446,32 100%

Sumber: Kabupaten Tulang Bawang dalam Angka, 2022

 

Sedangkan jarak kecamatan terhadap Ibu Kota Kabupaten Tulang Bawang sangat beragam. Jarak terdekat ada pada Kecamatan Menggala Timur dengan jarak 10 km dan jarak terjauh ada pada Kecamatan Rawajitu Timur dengan jarak 128 km. Berikut gambar yang menerangkan jarak antara kecamatan terhadap Ibu Kota Kabupaten Tulang Bawang.

Gambar 2. Jarak Antar Kecamatan terhadap Ibukota Kabupaten Tulang Bawang (Jarak Km²)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulang Bawang, 2021 

 

Kondisi Fisik

  1. Topografi

Secara umum, wilayah Kabupaten Tulang Bawang berada di daerah dataran rendah. Ketinggian wilayah di Kabupaten Tulang Bawang bervariasi antara 2 mdpl sampai 44 mdpl. Beberapa kecamatan yang memiliki ketinggian wilayah kurang dari 10 mdpl topografisnya didominasi rawa. Kecamatan dengan dominasi rawa ini yaitu Kecamatan Rawajitu Selatan, Kecamatan Rawajitu Timut, Kecamatan Rawa Pitu, Kecamatan Gedung Meneng, dan Kecamatan Dente Teladas. Kabupaten Tulang Bawang memiliki dua sungai besar, yaitu Sungai Way Mesuji dan Way Tulang Bawang dan bermuara di Laut Jawa yang berada di bagian timur Kabupaten  Tulang Bawang. Berikut tabel ketinggian wilayah yang ada di Kabupaten Tulang Bawang.

 

Tabel 2. Ketinggian di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

No Kecamatan Tinggi Wilayah (mdpl)
1 Banjar Agung 44
2 Banjar Margo 28
3 Banjar Baru 14
4 Gedung Aji 18
5 Penawar Aji 15
6 Meraksa Aji 39
7 Menggala 37
8 Penawar Tama 42
9 Rawajitu Selatan 3
10 Gedung Meneng 4
11 Rawajitu Timur 6
12 Rawa Pitu 2
13 Gedung Aji Baru 30
14 Dante Taladas 7
15 Manggala Timur 15
Luas Total 3.446,32

Sumber: Kabupaten Tulang Bawang dalam Angka, 2022

 

Berdasarkan topografi, Kabupaten Tulang Bawang dapat dibagi menjadi empat daerah, yaitu:

  1. Daerah dataran (landai)

Merupakan daerah dataran sampai dengan dataran bergelombang. Daerah ini memiliki kemiringan antara 15%-30% dan dimanfaatkan sebagai area pertanian, perkebunan, dan pengembangan transmigrasi

  1. Daerah Rawa

Merupakan daerah dengan ketinggian 0-1 m yang terletak di sepanjang Pantai Timur. Daerah ini merupakan muara dari Way Tulang Bawang dan Way Mesuji. Daerah ini merupakan daerah produktif pengembangan budidaya tambak dan perikanan laut

  1. Daerah River Basin

Daerah ini berupa cekungan yang memungkinkan untuk diisi air pada musim penghujan yang dapat membentuk rawa rawa. Terdapat 2 River Basin yang utama yaitu river basin Tulang Bawang dan river basin sungai sungai kecil lainnya. Area ini digunakan sebagai area pengembangan tambak udang

  1. Daerah alluvial

Daerah ini merupakan bagian hilir (down steem) dari sungai-sungai besar yaitu Way Tulang Bawang dan Way Mesuji. Daerah ini dimanfaatkan sebagai pelabuhan dan persawahan pasang surut.

 

  1. Geologi dan Morfologi

Berdasarkan peta kontur digital yang mencakup Kabupaten Tulang Bawang dengan skala 1:25.000 membagi ketinggian dan morfologi kedalam 3 kelompok, yaitu dataran rendah, perbukitan, dan pegunungan. Semua bagian Kabupaten Tulang Bawang masuk ke dalam kelas ketinggian > 50 mdpl dan memiliki morfologi dataran.

No Ketinggian Morfologi Keterangan
1 < 50 mdpl Dataran 1.       Dataran pantai terbentang dari Ogan Komering Ilir sampai Tulang Bawang
2 50 – 500 mdpl Perbukitan 1.       Lipatan
2.       Vulkanik
3.       Karst
3 >500 mdpl Pegunungan 1.       Lipatan
2.       Patahan
3.       Kompleks

Tabel 3. Kelerengan dan Morfologi di Kabupaten Tulang Bawang

Sumber: Pola Pengelolaan SDA W S Mesuji Tulang Bawang, 2007

Pada bagian utara terdapat lapisan sedimen vulkanis dan celah (firaves errution) yang mengalami pelipatan di zaman plesitosen tuan yang menghasilkan lapisan minyak bumi di dalam 4 seri lapisan Palembang (Palembang Bed). Lapisan Palembang yang terdapat di Kabupaten Tulang Bawang yaitu di daerah Menggala yang ditandai dengan singkapan endapak Tufa Masam. Data tentang endapan mineral di Kabupaten Tulang Bawang belum banyak ditemukan sehingga potensi endapan bahan tambang belum banyak diketahui. Dari literatur dan peta geologi dapat diinventarisir adanya bahan-bahan tambang (endapan mineral) diantaranya:

  • Minyak Bumi, terdapat pada lapisan Palembang yang terakumulasi sebagai lanjutan dari endapan minyak bumi di daerah Palembang yaitu daerah sekitar Menggala.
  • Batu Bara Muda, endapannya terdapat pada lapisan sedimen formasi endosit, yaitu di bagian hulu Way Tulang Bawang

 

Gambar 3. Peta Geologi Kabupaten Tulang Bawang
Sumber: RTRW Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2012-2032

 

  • Klimatologi

Kabupaten Tulang Bawang memiliki iklim tropis dengan musim hujan dan musim kemarau bergantian sepanjang tahun. Wilayah ini memiliki temperatur rata-rata 28°C. Kabupaten Tulang Bawang merupakan daerah amat basah, dengan perbandingan defisit air 0 – 1.5 bulan. Pada tahun 2018 suhu udara di Kabupaten Tulang Bawang adalah maksimal 34,3° C dan minimum 22,7°C dengan rata-rata pertahun 26,2°C sampai 27,8°C. Curah hujan tertinggi pada Bulan Februari yaitu mencapai 335.4 mm³, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada Bulan Juli yaitu hanya 10,6 mm³. Kenyataan ini menunjukan bahwa budidaya sawah dengan harapan produksi sedang atau kurang optimal, atau apabila diusahakan secara luas memerlukan usaha dan pertimbangan ketat dalam menentukan jadwal tanamannya. Guna mendapatkan keandalan dalam budidaya sawah perlu dikembangkan jenis padi lokal dengan suplai air berasal dari tadah hujan. Kabupaten Tulang Bawang merupakan daerah yang mengalami siklus musiman dengan dominasi kondisi basah dimana Bulan Desember merupakan bulan terbasah di Kabupaten Tulang Bawang. Daerah basah terdapat di bagian barat atau hulu sungai, sedangkan daerah yang kering terdapat di bagian timur mendekai pantai. Kondisi topografi Kabupaten Tulang Bawang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terbentuknya hamparan rawa di daerah sepanjang aliran sungai sebelah hulu yang mengindikasikan adanya sistem drainase alam yang kurang baik secara permanen.

No Bulan Jumlah Curah Hujan (mm) Jumlah Hari Hujan (hari)
1 Januari 282,9 22
2 Februari 280,5 19
3 Maret 439,3 22
4 April 230,2 7
5 Mei 138,8 13
6 Juni 65,1 9
7 Juli 14,3 6
8 Agustus 50,8 7
9 September 156,8 14
10 Oktober 69,6 13
11 November 236,6 18
12 Desember 351,9 20

Tabel 4. Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

Sumber: Kabupaten Tulang Bawang Dalam Angka, 2022

 

  1. Kerawanan Bencana

Kerawanan bencana adalah kondisi dimana pada suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu mengalami penurunan kemampuan dalam mencegah, meredam, maupun mengurangi dampak buruk dari suatu bahaya tertentu. Kabupaten Tulang Bawang memiliki wilayah yang rawan mengalami bencana. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tulang Bawang 2017 – 2032, beberapa kawasan rawan bencana sebagai berikut.

Tabel 5. Tabel Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

No Jenis Bencana Lokasi Keterangan
1. Banjir Kecamatan Menggala, Menggala Timur, Gedung Aji, Gedung Aji Baru, Gedung Meneng, Rawajitu Timur, Rawajitu Selatan, Dente Teladas, dan Rawa Pitu Kondisi Kabupaten Tulang Bawang yang merupakan daerah hilir dari sungai Way Tulang Bawang, dimana saat musim hujan debit air meningkat sehingga tertampung dan menggenangi daerah di sekitar sungai yang memiliki daya resapan yang sangat minim
2. Puting Beliung Kecamatan Banjar Margo, Banjar Agung, Dente Teladas, dan Menggala Kondisi bencana putting beliung tidak banyak terjadi seperti di beberapa kecamatan lainnya.
3. Longsor Kecamatan Menggala, Menggala Timur, Gedung Aji, Gedung Aji Baru, Gedung Meneng, Rawajitu Timur, Rawajitu Selatan, Dente Teladas, dan Rawa Pitu Kawasan rawan longsor terletak di kawasan yang berbentuk lereng yang rawan terhadap perpindahan material pembentuk lereng.
4. Abrasi Kecamatan Dente Teladas dann Rawajitu Timur Bencana abrasi merupakan bencana yang jarang terjadi dan hanya terjadi pada dua kecamatan tersebut.

Sumber: RTRW Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2012 – 2032

 

Gambar 4. Peta Kerawanan Bencana di Kabupaten Tulang Bawang
Sumber: RTRW Kabupaten Tulang Bawang, 2012 – 2032

 

Demografi

  1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di Kabupaten Tulang Bawang pada tahun 2021 sebanyak 430.021 jiwa. Kecamatan Dente Teladas dalam hal ini merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak. Sementara itu, penduduk Kabupaten Tulang Bawang didominasi oleh penduduk berjenis kelamin laki-laki. Secara lebih rinci, jumlah penduduk di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2016

No Kecamatan Penduduk Jumlah
Laki Laki Perempuan
1. Banjar Agung 22.408 21.521 43.929
2. Banjar Margo 20.576 19.505 40.081
3. Banjar Baru 7.703 7.377 15.080
4. Gedung Aji 7.517 6.990 14.507
5. Penawar Aji 10.692 10.015 20.707
6. Meraksa Aji 7.987 7.556 15.543
7. Menggala 25.951 24.968 50.919
8. Penawar Tama 15.691 14.893 30.584
9. Rawajitu Selatan 16.079 15.284 31.363
10. Gedung Meneng 18.812 16.813 35.625
11. Rawajitu Timur 9.042 7.753 16.795
12. Rawa Pitu 9.597 8.517 18.114
13. Gedung Aji Baru 12.827 11.820 24.647
14. Dante Taladas 29.529 26.929 56.458
15. Manggala Timur 7.983 7.686 15.669
TOTAL 222.394 207.627 430.021

Sumber: RPJMD Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2017-2022

  1. Jumlah Rumah Tangga

Jumlah rumah tangga di Kabupaten Tulang Bawang mencapai 119.207 pada tahun 2021. Kecamatan Dente Teladas dalam hal ini merupakan kecamatan dengan jumlah rumah tangga terbanyak yaitu 14.528 rumah tangga. Sementara itu, Kecamatan Gedung Aji merupakan kecamatan dengan jumlah rumah tangga terkecil yaitu 3.601 rumah tangga. Secara lebih detail, persebaran jumlah rumah tangga di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 7. Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

No

 

Kecamatan Jumlah KK
1 Banjar Agung 12.403
2 Banjar Margo 11.383
3 Gedung Aji 3.601
4 Penawar Aji 4.387
5 Meraksa Aji 4.693
6 Menggala 13.667
7 Penawar Tama 9.900
8 Rawajitu Selatan 8.820
9 Gedung Meneng 9.479
10 Rawajitu Timur 4.231
11 Rawa Pitu 5.359
12 Gedung Aji Baru 7.541
13 Dante Taladas 14.528
14 Banjar Baru 4.815
15 Manggala Timur 4.400
Total Rumah Tangga 119.207

Sumber: Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Tulang Bawang, 2022

  • Piramida Penduduk

Penduduk Kabupaten Tulang Bawang didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun) yaitu sebesar 76,74%. Adapun jika dilihat dari bentuk piramida penduduknya, Kabupaten Tulang Bawang memiliki piramida penduduk ekspansif yang berarti sebagian besar penduduknya adalah usia muda. Karenanya, dibutuhkan lapangan pekerjaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jumlah Angkatan kerja saat ini.

Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Total
0 – 4 19.330 18.456 37.786
5 – 10 20.383 19.481 39.864
11 – 14 19.777 18.372 38.149
15 – 19 18.154 16.638 34.792
20 – 24 17.977 17.328 35.305
25 – 29 18.797 17.981 36.778
30 – 34 17.963 17.604 35.567
35 – 39 16.478 16.419 31.897
40 – 44 15.524 15.812 31.336
45 – 49 15.156 14.480 29.794
50 – 54 13.593 11.201 24.794
55 – 59 9.907 8.459 18.366
60 – 64 7.089 5.981 13.079
65 – 69 5.400 4.291 9.691
70-74 3.600 2.812 6.412
75 + 3.430 2.748 6.178
Jumlah 222.564 208.063 430.630

Sumber: Kabupaten Tulang Bawang dalam Angka, 2022 

 

Gambar 5. Piramida Penduduk Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021
Sumber: Kabupaten Tulang Bawang Dalam Angka, 2022

  

  1. Proyeksi Penduduk

Berdasarkan perhitungan proyeksi penduduk yang dilakukan berdasarkan data tahun 2021 dan proyeksi di tahun 2031 memperlihatkan kenaikan yang tidak terlalu signifikan. Dalam kurun waktu tersebut laju pertumbuhan penduduk rata rata adalah 1,15 %.

Tabel 8. Proyeksi Penduduk di Kabupaten Tulang Bawang

Kabupaten Tulang Bawang Proyeksi Penduduk
Laki Laki Perempuan
2021 2026 2031 2021 2026 2031
222.567 235.662 249.527 208.063 220.304 233.266

Sumber: Kabupaten Tulang Bawang Dalam Angka, 2022

 

 

  1. Kemiskinan

Selama 8 tahun terakhir yaitu tahun 2014 – 2021 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tulang Bawang mengalami fluktuasi namun cenderung menurun, dimana pada tahun 2021 jumlahnya mencapai 44.530 jiwa, Sementara itu, garis kemiskinan cenderung mengalami kenaikan dimana pada tahun 2021 angkanya mencapai 456.567 rupiah/ kapita/ bulan. Secara lebih jelas, perkembangan jumlah penduduk miskin dan garis kemiskinan dapat dilihat pada gambar berikut.

 

Gambar 7. Grafik Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021
Sumber: Kabupaten Tulang Bawang Dalam Angka, 2022 (diolah)

 

Sama halnya dengan perkembangan jumlah penduduk miskin, indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan Kabupaten Tulang Bawang juga mengalami perkembangan fluktuatif selama 8 tahun terakhir. Namun demikian, secara indeks kedalaman kemiskinan menurun yaitu mulai dari 2,56 (2014) menjadi 2,30 (2021) dan indeks keparahan kemiskinan dari 0,64 (2014) menjadi 0,57 (2021). Secara lebih lengkap, perkembangan indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 8. Indeks Keparahan dan Kedalaman Kemiskinan di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulang Bawang, 2021

 

 

Perumahan dan Kawasan Permukiman

  1. Tipologi dan Jumlah Bangunan

Kabupaten Tulang Bawang memiliki pola pengembangan jenis perumahan yang dapat dibagi menjadi perumahan swadaya dan perumahan formal. Perumahan swadaya adalah perumahan yang berkembang secara alami dan dilakukan oleh masyarakat. Sedangkan untuk perumahan formal adalah jenis perumahan yang disediakan secara resmi oleh pemerintah atau swasta baik dalam skala kecil atau skala besar.

Sebaran data perumahan Kabupaten Tulang Bawang menunjukkan besarnya jumlah keluarga yang ada di Kabupaten Tulang Bawang pada tahun 2021, yaitu sebanyak 119.207 keluarga. Sementara untuk status rumah pada tahun 2021, terdiri atas rumah milik sendiri sebanyak 99.522 unit. Sedangkan rumah dengan status sewa/kontrak/menumpang dan lainnya berjumlah 10.602 unit. Status rumah milik sendiri dengan jumlah terbesar ada di Kecamatan Dente Teladas, yaitu 14.528 unit dan jumlah terkecil ada pada Kecamatan Gedung Aji, yaitu 3.601 unit.

 

Tabel 9. Sebaran Jumlah Kepala Keluarga dan Status Kepemilikan Rumah di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

No Kecamatan Jumlah KK Jumlah Rumah Total
Milik Sendiri Kontrak Sewa Bebas Sewa Dinas Lainnya
1 Banjar Agung 12.403 9.341 251 744 0 0 330 10.666
2 Banjar Margo 11.383 10.677 286 851 0 0 377 12.191
3 Gedung Aji 3.601 3.230 87 257 0 0 114 3.688
4 Penawar Aji 4.387 4.504 121 359 0 0 159 5.143
5 Meraksa Aji 4.693 2.835 76 226 0 0 100 3.237
6 Menggala 13.667 11.103 298 885 0 0 392 12.678
7 Penawar Tama 9.900 6.546 176 522 0 0 231 7.474
8 Rawajitu Selatan 8.820 6.913 185 551 0 0 244 7.893
9 Gedung Meneng 9.479 6.450 173 514 0 0 228 7.365
10 Rawajitu Timur 4.231 5.013 135 400 0 0 177 5.724
11 Rawa Pitu 5.359 5.179 139 413 0 0 183 5.913
12 Gedung Aji Baru 7.541 6.006 161 479 0 0 212 6.858
13 Dante Taladas 14.528 15.287 24109 1.218 0 0 539 17.455
14 Banjar Baru 4.815 3.368 90 268 0 0 119 3.846
15 Manggala Timur 4.400 3.070 8 245 0 0 108 3.505
TOTAL 119.207 99.522 2.670 7.932 0 0 3.511 113.636

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulang Bawang, 2021

 

  1. Status Penguasaan Bangunan

Status penguasaan bangunan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk bagian perumahan. Semakin banyak penduduk yang mempunyai rumah sendiri maka semakin banyak juga masyarakat yang tergolong mapan dan sejahtera terutama memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun selama tiga tahun terakhir, persentase tertinggi status penguasaan bangunan di Kabupaten Tulang Bawang dalam hal ini adalah milik sendiri, dimana pada tahun 2021 persentasenya adalah 84,85%. Secara lebih detail, persentase status penguasaan bangunan di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 10. Persentase Status Penggunaan Bangunan di Kabupaten Tulang Bawang

Status Penguasaan Bangunan Persentase (%)
2019 2020 2021
Milik Sendiri 90,22 87,58 84,85
Kontrak/Sewa 2,42 2,35 3,59
Bebas Sewa 5,81 6,98 10,33
Dinas/ Lainnya 1,55 3,09 1,23

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021

 

  • Luas Lantai Bangunan Setiap Rumah

Luas lantai bangunan merupakan indikator lain yang menunjukkan kesejahteraan penduduk. Idealnya, sebuah keluarga harus menempati rumah dengan luas lantai minimal 8 kali jumlah anggota keluarganya. Adapun Kabupaten Tulang Bawang pada tahun 2021 dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan luas lantai 50-99 m2 dengan persentase sebesar 59,40%. Namun demikian, sampai dengan tahun tersebut masih terdapat 1,75% bangunan di Kabupaten Tulang Bawang yang memiliki luas lantai 19 m2.

Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan luas lantai di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 10. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Lantai Kabupaten Tulang Bawang

Luas Lantai (m2) Persentase (%)
2019 2020 2021
≤ 19 0,81 1,34 1,75
20-49 26,59 21,03 29,46
50-99 58,54 59,29 59,40
10-149 11,60 15,19 6,87
150+ 2,45 3,15 2,51

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021

  1. Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita

Luas perkapita merupakan salah satu kriteria rumah layak huni. Menurut Badan Pusat Statistik, luas perkapita minimal agar sebuah rumah dikatakan layak huni adalah ≥  7, 2 m2. Adapun Kabupaten Tulang Bawang selama tiga tahun terakhir didominasi oleh bangunan dengan luas perkapita ≥ 10 m2. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan luas perkapita di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 11. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita di Kabupaten Tulang Bawang

Luas Perkapita (m2) Persentase (%)
20198,42 2020 2021
≤ 7,2 4,34 3,61 3,83
7,3 – 9,9 8,42 6,48 9,80
≥ 10 87,24 89,91 86,37

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021

 

  1. Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas

Bangunan berdasarkan atap terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan penutup bagian atas sebuah bangunan, sehingga anggota rumah tangga yang berada di rumah tersebut dapat terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Atap genteng merupakan jenis atap terluas yang mendominasi bangunan di Kabupaten Tulang Bawang selama tiga tahun terakhir, dimana pada tahun 2021 persentasenya mencapai 70,42%. Secara lebih detail, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis atap terluas di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada tabel berikut.

 

 

 

Tabel 12. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas di Kabupaten Tulang Bawang

Jenis Atap Persentase (%)
2019 2020 2021
Beton 0,69 0,14 0,40
Genteng 69,35 67,93 70,42
Seng 28,91 1,41 27,55
Asbes 0,57 28,72 0,89
Bambu/Kayu/Sirap 0,07 1,45 0,00
Jerami/Ijuk/Daun/Rumbia/Lainnya 0,41 0,36 0,74

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021

  1. Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas

Bangunan berdasarkan dinding terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan sisi luar/batas/penyekat dari suatu bangunan dengan bangunan lain. Selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Tulang Bawang dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan jenis dinding terluas tembok dimana pada tahun 2021 persentasenya mencapai 60,77%. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis dinding terluas di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 13. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas di Kabupaten Tulang Bawang

Jenis Dinding Persentase (%)
2019 2020 2021
Tembok 65,52 70,39 60,77
Plesteran anyaman bambu/kawat 0,33 0,19 0,18
Kayu/Batang kayu/Papan 33,10 23,37 35,42
Bambu/Anyaman Bambu/Lainnya 1,05 6,03 3,64

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021

 

  • Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas

Bangunan berdasarkan jenis lantai terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari marmer, keramik, granit, tegel/teraso, semen, kayu, tanah dan lainnya seperti bambu. Selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Tulang Bawang dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan jenis lantai terluas semen/ batu merah dimana pada tahun 2021 persentasenya adalah 62,51%. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis lantai terluas di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 14. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas di Kabupaten Tulang Bawang

Jenis Lantai Persentase (%)
2019 2020 2021
Marmer/Garnit 0,79 0,94 0,86
Keramik 24,81 22,80 22,59
Parket/Vinil/Permadani/Ubin/Tegel/Teraso 0,12 2,00 0,46
Kayu/Papan 2,15 2,88 7,42
Semen/Batu Merah 65,61 66,42 62,51
Bambu 0,00 0,11 0,00
Tanah/Lainnya 6,52 4,82 6,16

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2019-2021

  • Backlog Perumahan

Backlog perumahan adalah jarak kebutuhan atau gap antara kebutuhan rumah dengan jumlah rumah yang ada. Inti permasalahan dari backlog tidak hanya pada jumlah kebutuhan rumah, tetapi lebih kepada kebutuhan rumah layak terutama bagi masyarakat dengan penghasilan rendah. Dalam pemahamannya, pengertian backlog menurut Kementerian PUPR dengan BPS memiliki perbedaan. Menurut Kementerian PUPR backlog terjadi pada rumah tidak layak huni sedangkan menurut BPS backlog rumah terjadi atas rumah milik. Sehingga angka backlog yang dimiliki oleh Kementerian PUPR dan BPS selalu memiliki jumlah angka yang berbeda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi angka backlog perumahan adalah jumlah rumah tangga (RT) yang mencerminkan jumlah kebutuhan rumah oleh rakyat dan jumlah rumah yang dapat disediakan. Perkembangan kebutuhan rumah akan terus bertambah seiring dengan berjalannya laju proyeksi penduduk. Sedangkan ketersediaan akan rumah akan dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan dan menentukan banyaknya rumah yang tersedia. Sehingga laju pertumbuhan harus diseimbangkan dengan adanya ketersediaan rumah dan angka backlog perumahan akan semakin berkurang. Berikut tabel backlog hunian dan kepemilikan yang dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya rumah yang kurang memenuhi kebutuhan KK dan kemampuan membayar rumah yang rendah.

Tabel 15. Backlog Perumahan Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

No Kecamatan Jumlah Penduduk Backlog Kepenghunian Backlog

Kepemilikan

1 Banjar Agung 36.510 1737 0,88
2 Banjar Margo 38.566 -808 0,88
3 Gedung Aji 13.843 -87 0,88
4 Penawar Aji 19.429 -756 0,88
5 Meraksa Aji 33.989 1456 0,88
6 Menggala 50.215 989 0,88
7 Penawar Tama 29.443 2426 0,88
8 Rawajitu Selatan 31.614 927 0,88
9 Gedung Meneng 47.991 2114 0,88
10 Rawajitu Timur 20.340 -1493 0,88
11 Rawa Pitu 20.158 -554 0,88
12 Gedung Aji Baru 23.000 683 0,88
13 Dante Teladas 56.751 -2927 0,88
14 Banjar Baru 14.284 969 0,88
15 Menggala Timur 17.927 895 0,88

Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Tulang Bawang, 2022

  1. Rumah Tidak Layak Huni

Berdasarkan data dari Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Tulang Bawang, hasil olah data di tahun 2021 terdapat 1.768 rumah tidak layak huni di Kabupaten Tulang Bawang. Adapun di tahun tersebut, Kecamatan Banjar Margo merupakan kecamatan dengan sebaran rumah tidak layak huni terbanyak yaitu dengan jumlah 310 unit. Secara lebih rinci, berikut merupakan tabel jumlah rumah tidak layak huni di Kabupaten Tulang Bawang.

Tabel 16. Tabel Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

No

 

Kecamatan Jumlah Rumah Tidak Layak Huni
1 Banjar Agung 104
2 Banjar Margo 310
3 Banjar Baru 106
4 Gedung Aji 169
5 Penawar Aji 243
6 Meraksa Aji 97
7 Menggala 222
8 Penawar Tama 193
9 Rawajitu Selatan 0
10 Gedung Meneng 153
11 Rawajitu Timur 0
12 Rawa Pitu 232
13 Gedung Aji Baru 0
14 Dante Taladas 1
15 Manggala Timur 91
Total RTH 1.768

 Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Tulang Bawang,2022

 

  1. Kawasan Pemukiman Kumuh

Kawasan dengan tingkat kepadatan populasi yang tinggi di sebuah kota yang umumnya dihuni oleh masyarakat miskin atau biasa disebut sebagai kawasan kumuh dan menjadi masalah besar pada hampir disemua kota di Indonesia. Kawasan kumuh mencakup tiga aspek, yaitu kondisi fisik, kondisi sosial ekonomi, dan kondisi dari kedua dampak sebelumnya. Kondisi fisik dapat dilihat dari kondisi bangunannya yang rapat dan kualitas konstruksi yang rendah. Pada kondisi sosial ekonomi masyarakat mencakup tingkat pendapatan rendah, norma sosial yang longgar dan budaya kemiskinan seperti sikap yang apatis. Sedangkan dampak dari kondisi fisik dan sosial ekonomi adalah kondisi kesehatan yang buruk, sumber pencemaran dan penyebaran penyakit serta perilaku menyimpang dan akan berdampak pada kehidupan keseluruhannya.

Sebaran permukiman kumuh pada Kabupaten Tulang Bawang termuat dalam SK Permukiman Kumuh Kabupaten Tulang Bawang tahun 2020 yang berisikan kelurahan/desa pada setiap kecamatan yang masuk dalam indikator permukiman kumuh, yaitu kondisi bangunan, kondisi jalan, kondisi drainase, pengelolaan air limbah, kondisi air minum/ air bersih, kondisi pengelolaan sampah dan kondisi proteksi kebakaran dengan total permukiman kumuh sebesar 139.43 Ha.

Tabel 17. Permukiman Kumuh di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2020

Kecamatan No Kelurahan Luas Verifikasi
Menggala 1 Menggala Kota 22,40 Ha
Banjar Agung 2 Dwi Warga Tunggal Jaya 30,55 Ha
3 Tri Tunggal Jaya 12,43 Ha
4 Tunggal Warga 19,17 Ha
Rawajitu Selatan 5 Medasari 9,67 Ha
6 Gedung Karya Jitu 16,12 Ha
Dante Teladas 7 Sungai Nibung 23,94 Ha
Kekatung 5,15 Ha
Total 193,43 Ha

Sumber: SK Kumuh Kabupaten Tulang Bawang, 2020

Tabel 18. Tabel Lokasi Berpotensi Kumuh di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

No Kecamatan Jumlah penduduk 2041 (Jiwa) Luas Permukiman (Ha) Keterangan
2 Banjar Baru 18.535 93,47 Potensi Kumuh
3 Gedung Aji 11.511 -39,74 Potensi Kumuh
4 Manggala Timur 18.368 -35,75 Potensi Kumuh
5 Meraksa Aji 53.280 139,16 Potensi Kumuh
6 Rawa Pitu 29.551 272,90 Potensi Kumuh
7 Rawajitu timur 34.471 61,20 Potensi Kumuh

Sumber: Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Tulang Bawang,2022

Kampung Adat

Kampung adat merupakan salah satu sektor pengembangan peruntukan pariwisata. Kampung adat yang terus dilestarikan, menarik dan dapat mengambarkan bagaimana kondisi di masa lalu, menjadikan kampung adat di Kabupaten Tulang Bawang sebagai sektor pariwisata yang menarik dikunjungi. Kampung adat yang ada di Kabupaten Tulang Bawang terdiri dari permukiman dan peninggalan sejarah seperti makam dan tangga raja yang tersebar di beberapa kecamatan, terutama di Kecamatan Menggala dan Kecamatan Menggala Timur.

Tabel 19 Persebaran Kampung Adat dengan Potensi Wisata di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

Nama Obyek Lokasi Daya Tarik Wisata
Permukiman adat asli (rumah adat) Kec. Gedung Aji

Kec. Menggala

Kec. Menggala Timur

Bangunan rumah khas rumah adat
Makam Leluhur Kec. Menggala Peninggalan leluhur
Kawasa Sejarah Tangga Raja Kec. Menggala Timur Peninggalan leluhur

Sumber: RPJM Kabupaten Tulang Bawang, 2017-2022

 

Prasarana dan Sarana Umum

  1. Prasarana Jalan

Berdasarkan hasil olah data tahun 2021, Kabupaten Tulang Bawang Aceh Tenggara memiliki panjang luas ruas jalan di Kabupaten Tulang Bawang sepanjang 1.230,63 km (Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Tulang Bawang, 2021). Adapun jika dilihat berdasarkan jenis permukaannya, pada tahun 2021 sebagian besar jalan di Kabupaten Tulang Bawang yaitu, jalan aspal dengan panjang 574,24 km. Sementara itu, berdasarkan kondisi jalannya Kabupaten Tulang Bawang didominasi oleh jalan dengan kondisi sedang hingga baik. Secara lebih jelas, jenis permukaan dan kondisi jalan di Kabupaten Tulang Bawang tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

 

 

Tabel 20 Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Tulang Bawang

Jenis Permukaan Jalan 2019 2020 2021
Aspal 625,702 635,808 574,24
Kerikil 18,587 363,42 324,51
Tanah 375,74 207,615 290,56
Lainnya 28,595 22,387 41,32
Jumlah/ Total 1.048,624 1.229,23 1.230,63

Sumber: Kabupaten Tulang Bawang Dalam Angka Tahun 2022

  1. Prasaran Drainase

Sistem drainase merupakan sistem buangan air hujan suatu wilayah sehingga tidak terjadi genangan air yang dapat menyebabkan banjir. Penekanan yang dilakukan dari perencanaan sistem jaringan drainase adalah lancar atau tidaknya aliran hujan yang mengalir di permukaan tanah terutama pada area pusat aktivitas kegiatan manusia. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perencanaan sistem drainase, yaitu besarnya curah hujan pada suatu kawasan, kapasitas serapan air oleh permukaan tanah yang bergantung pada jenis material penutup permukaan serta luas bidang penyerapan air hujan.

Sistem perencanaan drainase dibantu dengan gaya gravitasi, sistem ini mengalirkan buangan air hujan dari kawasan terbangun ke jaringan drainase perkotaan. Sistem jaringan drainase di Kabupaten Tulang Bawang menggunakan saluran terbuka yang mengikuti geometrik jalan. Kondisi saluran drainase khususnya untuk mengalirkan air hujan yang terbangun dengan baik, berada di lokasi tertentu seperti di sepanjang jalan utama dan perumahan. Keadaan topografi di Kabupaten Tulang Bawang yang didominasi dengan kelerengan yang datar, mengakibatkan lambatnya proses aliran air hujan sehingga dibutuhkan perencanaan yang matang agar tidak terjadi genangan air. Perencanaan sistem drainase tidak lepas kaitannya dengan penyediaan air baku untuk mendukung berlangsungnya sektor pertanian, perkebunan dll. Berikut disajikan peta kepadatan drainase Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021.

Gambar 5 Peta Kepadatan Sistem Drainase di Kabupaten Tulang Bawang
Sumber: RTRW Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2012-2032

  • Prasarana Persampahan

Manajemen penanganan sampah di Kabupaten Tulang Bawang sudah mulai dikelola secara operasional mulai dari sumber sampah, pewadahan sampai ke penampungan akhir. Meski belum secara maksimal mampu melayani persampahan di seluruh wilayah dan belum tersedianya dukungan sarana dan prasarana persampahan yang memadai, namun keberadaan TPA cukup membantu penanganan persampahan saat ini. Berdasarkan UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, menetapkan bahwa jumlah sampah yang dihasilkan penduduk adalah 2,5 liter/orang/hari pada tahun 2021, yang produksi sampahnya mencapai 1.199.969 m3 / hari. Dapat dilihat pada tabel timbulan persampahan untuk prediksi ditahun selanjutnya, bahwa TPA saat ini belum dapat menampung timbulan sampah masyarakat Kabupaten Tulang Bawang.

 

 

Tabel 21 Prediksi Timbulan Persampahan di Kabupaten Tulang Bawang

Uraian Satuan Tahun
2021 2026 2031 2036 2041
Ketersediaan TPA Unit
Luas TPA Ha
Jumlah TPS Unit
Jumlah Penduduk Jiwa 479.988 512.354 544.721 577.721 609.455
Timbulan Sampah m3 1.199.969 1.280.886 1.361.803 1.442.720 1.523.637
Kebutuhan Luas TPA m2 448.310 476.631 504.952 533.273
GAP Kebutuhan – Ketersediaan TPA m2
Kebutuhan TPA Unit 1 1 1 1
GAP Kebutuhan – Ketersediaan TPA Unit
Kebutuhan TPS Unit 176 185 195 215
GAP Kebutuhan – Ketersediaa TPA Unit

Sumber: RPJM Kabupaten Tulang Bawang, 2017-2022

 

  1. Prasarana Telekomunikasi

Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang terus memfasilitasi penyebaran informasi untuk masyarakat terutama pada sarana telekomunikasi. Keberhasilan ini dicapai melalui peningkatan SDM untuk dapat menyajikan informasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi. Salah satunya dengan menyediakan Base Transceiver Station (BTS) pada beberapa titik dari tahun ke tahun.

Tabel 22 Jumlah Base Transceiver Station (BTS) dan Penyedia jasa Layanan Telekomunikasi di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-2016

No Base Transceiver Station (BTS) Satuan Tahun
2013 2014 2015 2016
1 Indosat Unit 1 2 2 3
2 Telkomsel Unit 3 5 7 7
3 Three Unit 1 1 1
4 XL Axiata Unit 2 2 4 4
Jumlah Unit 6 10 14 15

Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tulang Bawang, 2022

  1. Jaringan Listrik dan Penerangan

Jaringan listrik dan penerangan di Kabupaten Tulang Bawang masih memiliki keterbatasan. Sehingga masih menggunakan mesin diesel atau genset pribadi untuk memenuhi kebutuhan listriknya. Hal ini menyebabkan tidak meratanya sebaran jaringan listrik dan tidak semua masyarakat mampu memenuhi kebutuhan listriknya. Berdasarkan sumber jaringan listrik di Kabupaten Tulang Bawang dapat dibagi menjadi dua, yaitu sumber dari PLN dan NonPLN. Berdasarkan data tahun 2013 sampai 2016, sumber listrik dari PLN adalah sumber listrik terbesar yang digunakan di Kabupaten Tulang Bawang dan terus meningkat dari tahun ke tahun.

Tabel 23. Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan Utama di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2013-2016

Tahun Listrik (%)
PLN Non PLN Jumlah
2013 57.13 39.24 96.37
2014 60.82 37.12 97.94
2015 66.44 30.88 97.32
2016 66.63 29.97 96.60

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulang Bawang, 2022

  1. Jaringan Air Bersih dan Air Minum

Sebagian besar sumber air minum yang digunakan oleh rumah tangga di Kabupaten Tulang Bawang adalah sumur terlindungi yaitu dengan persentase 41,66%. Secara lebih rinci, jenis dan persentase sumber air minum yang digunakan oleh rumah tangga tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 24 Persentase Sumber Air Minum Rumah Tangga di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

No Jenis Persentase
1 Air Kemasan Bermerk, Air Isi Ulang 36,45
2 Ledeng meteran 0,23
3 Sumur Bor/Pompa 11,48
4 Sumur Terlindung, 41,66
5 Sumur Tak Terlindung 3,60
6 Mata Air Terlindung, Mata Air Tak Terlindung 8,06
7 Air Permukaan 0,00
8 Air Hujan 1,58
9 Lainnya 0,00
Total 100,00

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2021

  • Sarana Sanitasi

Sarana sanitasi menjadi salah satu hal yang penting dalam pembahasan permukiman terutama rumah layak huni. Salah satu yang menjadi penilaian rumah layak huni adalah rumah berakses sanitasi yang sekurang-kurangnya mempunyai akses untuk memperoleh layanan sanitasi sebagai berikut:

  1. Fasilitas air bersih
  2. Pembuangan air besar/tinja
  3. Pembuangan air limbah air bekas
  4. Pembuangan sampah

Berikut merupakan tabel persentase rumah tangga di Kabupaten Tulang Bawang berdasarkan akses sanitasinya dari tahun 2013 sampai 2016.

Tabel 25 Persentase Rumah Tangga Bersanitasi di Kabupaten Tulang Bawang tahun 2013-2016

No Indikator Tahun
2013 2014 2015 2016
1 Jumlah Rumah Tangga 113,767 116,919 120,158 123,483
2 Jumlah Rumah Tangga Bersanitasi 67,048 72,215 74,983 79,682
3 Persentase 58,93 61,76 62,40 64,53

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, 2021

  • Sarana Peribadatan

Jumlah sarana peribadatan di Kabupaten Tulang Bawang terdiri dari masjid, mushola, gereja dan pura. Dari jenis sarana sarana peribadatan tersebut, jumlah mushola memiliki jumlah yang tinggi di semua kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang.

Tabel 26 Jumlah Eksisting Sarana Peribadatan di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

No

 

Kecamatan Jumlah Masjid Jumlah Mushola Jumlah Gereja Jumlah Pura
1 Banjar Agung 28 112 10 18
2 Banjar Margo 41 112 22 2
3 Gedung Aji 12 51 2 4
4 Penawar Aji 21 62 15 1
5 Meraksa Aji 19 64 4 0
6 Menggala 44 44 7 5
7 Penawar Tama 28 155 15 8
8 Rawajitu Selatan 29 143 14 2
9 Gedung Meneng 49 55 8 4
10 Rawajitu Timur 31 149 4 1
11 Rawa Pitu 20 128 4 1
12 Gedung Aji Baru 25 83 7 3
13 Dante Taladas 94 193 14 11
14 Banjar Baru 15 70 6 2
15 Manggala Timur 18 26 2 7

Sumber: BPS Kabupaten Tulang Bawang, 2020

  1. Sarana Pendidikan

Kabupaten Tulang Bawang memiliki ketersediaan fasilitas pendidikan mulai dari SD/MI hingga SMA/MA sederajat. Adapun secara lebih rinci, jumlah fasilitas dan persentasenya di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 27 Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

No

 

Kecamatan Jumlah SD Jumlah SMP Jumlah SMA Jumlah balai SMK
1 Banjar Agung 18 7 1 8
2 Banjar Margo 17 10 6 0
3 Gedung Aji 10 1 1 1
4 Penawar Aji 12 5 1 1
5 Meraksa Aji 8 3 1 0
6 Menggala 24 8 5 2
7 Penawar Tama 17 4 1 3
8 Rawajitu Selatan 13 4 1 2
9 Gedung Meneng 20 10 1 0
10 Rawajitu Timur 9 5 0 1
11 Rawa Pitu 8 7 1 2
12 Gedung Aji Baru 14 3 1 1
13 Dante Taladas 27 16 5 2
14 Banjar Baru 8 4 1 0
15 Manggala Timur 8 6 0 1
Jumlah 214 93 26 24

Sumber: BPS Kabupaten Tulang Bawang, 2020

  1. Sarana Kesehatan

Terdapat berbagai macam jenis fasilitas kesehatan di Kabupaten Tulang Bawang yaitu seperti apotek, balai pengobatan, puskesmas, puskesmas pembantu dan rumah sakit. Berikut merupakan jumlah dan persentase masing-masing fasilitas kesehatan tersebut.

Tabel 28 Jumlah Eksisting Sarana Kesehatan di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

No

 

Kecamatan Jumlah Rumah Sakit Jumlah Puskesmas Jumlah Puskesmas Pembantu Jumlah balai pengobatan Jumlah Apotek
1 Banjar Agung 1 1 0 1 0
2 Banjar Margo 1 1 0 1 0
3 Gedung Aji 0 1 0 0 0
4 Penawar Aji 0 1 0 0 0
5 Meraksa Aji 0 1 0 0 0
6 Menggala 1 2 0 3 0
7 Penawar Tama 0 1 0 5 0
8 Rawajitu Selatan 0 1 0 17 0
9 Gedung Meneng 0 0 0 0 0
10 Rawajitu Timur 0 1 0 0 0
11 Rawa Pitu 0 1 5 2 0
12 Gedung Aji Baru 0 1 0 1 0
13 Dante Taladas 0 3 0 4 3
14 Banjar Baru 0 1 0 1 0
15 Manggala Timur 0 1 0 1 0

Sumber: BPS Kabupaten Tulang Bawang, 2020

  1. Sarana Perdagangan

Pasar menjadi salah satu sarana perdagangan yang menopang ekonomi di Kabupaten Tulang Bawang. Pada tahun 2021, terdapat sebanyak 38 pasar dengan bangunan di Kabupaten Tulang Bawang. Selain pasar, terdapat beberapa sarana perdagangan di Kabupaten Tulang Bawang yaitu kelompok pertokoan, dan mini market. Secara lebih detail, perkembangan jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Jenis Sarana Perdagangan 2018 2019 2020 2021
Pasar 59 59 59 59
Toko 2.771 2.777 2.781
Kios 3.034 3.034 3.034 3.402
Warung
Jumlah 5.876 5.870 5.874 3.461

Tabel 29 Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021

Sumber: Kabupaten Tulang Bawang Dalam Angka Tahun 2022

 

  • Ruang Terbuka Hijau

Kabupaten Tulang Bawang merupakan satu dari dua kabupaten yang sudah mencukupi luas potensi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Provinsi Lampung pada tahun 2016. Adapun persentase Ruang Terbuka Hijau di Kabupaten Tulang Bawang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 30 Kerangka Capaian Program Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Kabupaten Tahun
2018 2019 2020 2021 2022
Tulang Bawang 33,23 33,55 40,21 44,23 40,65

 Sumber: RPJMD Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021