Kabupaten Aceh Singkil merupakan salah satu kabupaten dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kabupaten Aceh Singkil berada pada koordinat antara 2º 02’-2º 27’30” Lintang Utara dan 97º 04’-97º 45’00” Bujur Timur. Kabupaten Aceh Singkil memiliki luas sebesar 1.857,88 Km² yang terbagi kedalam 11 Kecamatan, 16 Mukim, dan 120 Desa (Termasuk Pemukiman Transmigrasi). Kabupaten Aceh Singkil memiliki batas-batas wilayah, sebagai berikut:

  • Sebelah Utara : berbatasan dengan Kota Subulussalam.
  • Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudera Indonesia.
  • Sebelah Timur : berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara.
  • Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan.

 

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Aceh Singkil
Sumber: https://petatematikindo.wordpress.com/

Kabupaten Aceh Singkil terdiri dari dua wilayah, yakni daratan dan kepulauan. Kepulauan yang menjadi bagian dari Aceh Singkil adalah Kepulauan Banyak. Kecamatan Simpang Kanan merupakan kecamtan yang mempunyai luas wilayah terluas yaitu 289,96 km2 atau 15,61 persen dari luas wilayah kabupaten. Sementara itu Kecamatan Suro merupakan kecamatan yang memiliki ketinggian wilayah di paling tinggi, yaitu 74 meter.

Luas dan Tinggi Wilayah

Gambaran umum 11 kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Singkil dapat dilihat pada tabel  di bawah ini.

Tabel 1. Ibukota Kecamatan, Luas, dan Ketinggian Kabupaten Aceh Singkil Per Kecamatan 2022

Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas Wilayah (km²) Persentase Luas Wilayah (%) Ketinggian (mdpl)
[1] [2] [3] [4] [5]
Pulau Banyak Pulau Balai 15,02 0,81 11
Pulau Banyak Barat Haloban 278,63 15,00 7
Singkil PuloSarok 135,94 7,32 9
Singkil Utara Gosong Telaga 142,23 7,66 7
Kuala Baru Kuala Baru 45,83 2,47 6
Simpang Kanan Lipat Kajang 289,96 15,61 55
Gunung Meriah Rimo 224,3 12,07 33
Danau Paris Biskang 206,04 11,09 41
Suro Bulusema 127,6 6,87 74
Singkohor Singkohor 159,63 8,59 53
Kota Baharu Danau Bungara 232,69 12,52 24
Aceh Singkil 1.857,88 100,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dalam Angka 2022 (diolah)

Di bawah ini merupakan grafik yang menggambarkan jarak antar kecamatan dnegan Ibukota Kabupaten Aceh Singkil (Kecamatan Singkil).

Gambar 2. Jarak Antar Kecamatan terhadap Ibukota Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2021
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dalam Angka 2022 (diolah)

Kondisi Fisik

i) Topografi

Berdasarkan kondisi topografis, Kabupaten Aceh Singkil terletak pada wilayah pesisir barat-selatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang membentang dari utara berupa kawasan perbukitan ke arah selatan berupa kawasan pantai. Sekitar  146.274,65 Ha (66,88%) wilayah berada pada ketinggian 0-100 mdpl. Sedangkan wilayah yang berada pada ketinggian 100-500 mdpl sekitar 68.821,89 Ha (31,47 %). Sisanya sebesar 1,65% dari luas wilayah adalah daerah dengan ketinggian diatas 500 mdpl (diolah dari Peta Bakosurtanal Skala 1 : 250.000).

Sementara itu, berdasarkan peta topografi, sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Singkil adalah dataran. Bentuk wilayah yang datar ini umumnya terletak di bagian selatan. Sedangkan daerah berbukit berada di bagian utara. Bentuk muka bumi yang relatif datar di wilayah Kabupaten Aceh Singkil memberikan implikasi ketersediaan lahan untuk pengembangan secara ekstensif berbagai kegiatan ekonomi produktif, khususnya pertanian lahan basah. Disamping itu, sebagian wilayah yang berada di pesisir pantai serta daerah kepulauan memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata alam dan perikanan laut. Daerah-daerah yang berpotensi untuk pengembangan wisata alam danperikanan laut meliputi kecamatan: Singkil, Singkil Utara, Kuala Baru, dan Kepulauan Banyak.

ii) Geologi dan Morfologi

Bagian utara Kabupaten Aceh Singkil merupakan daerah dengan fisiografi wilayah perbukitan yang didominasi oleh sistem perbukitan berupa bukit lipatan. Diantara bukit-bukit terdapat sungai dan anak-anak sungai yang bermuara ke Samudera Hindia.  Pada bagian selatan, fisiografi terdiri atas dataran aluvial sungai dan endapan pasir laut yang sebagian besar merupakan ekosistem rawa yang unik. Disamping itu, terdapat juga bahan induk tanah berupa bahan organik yang sebagiannya telah terdekomposisi membentuk gambut. Pada bagian selatan juga terdapat daerah kepulauan yang umumnya didominasi oleh bahan induk bukit kapur dan endapan pasir.

Sebagai daerah yang dilalui oleh patahan aktif maka wilayah Kabupaten Aceh Singkil termasuk dalam daerah dengan resiko bencana yang tinggi sebagai akibat dari proses geologis, terutama pada bagian selatan yangmerupakan daerah pesisir pantai. Salah satu bencana paling besar dan palingakhir adalah terjadinya gempa bumi pada tanggal 28 Maret 2005 yang menyisakan banyak kerusakan sarana dan prasarana.

Karena merupakan bagian dari selatan Pulau Sumatera maka Kabupaten Aceh Singkil dilalui oleh patahan aktif Sesar Semangko yang diperkirakan bergeser sekitar 11 cm/thn. Konsekuensinya, wilayah Kabupaten Aceh Singkil merupakan daerah rawan gempa danlongsor. Disamping itu, bagian utara wilayah kabupaten merupakan daerah yang rawan erosi karena sebagian besar material pembentuk tanah terdiri dari bahaninduk berupa batuan liat, batu kapur, dan pasir kuarsa.

iii) Klimatologi dan Hidrologi

Iklim di wilayah Kabupaten Aceh Singkil termasuk dalam tipe iklim tropis. Keadaan iklim sangat dipengaruhi oleh angin musim yang bertiup dari arah barat laut dan barat daya, dan biasanya berlangsung dari bulan Nopember sampai bulan mei setiap tahunnya. Ciri umum iklim tropis adalah keadaan suhu yang relatif tinggi, kelembaban udara tinggi dan intensitas hujan yang tinggi juga. Suhu udara bulanan berkisar antara 29,6 – 33,2 oC; Kelembaban udara relatif bulanan berkisar antara 97– 100% dengan kelembaban maksimum terjadi pada bulan Juli – September dan Nopember – Desember; Curah hujan rerata tahunan agak bervariasi antara wilayah selatan dengan intensitas lebih dari 34,8 mm/hari/tahun, wilayah Timur dengan intensitas 20,7 – 27,7 mm/hari/tahun, dan wilayah Tengah dan Utara dengan intensitas 27 – 34,8 mm/hari/tahun (Sumber Laporan Akhir Review RTRW Aceh Singkil hal. IV 30 – IV. 35).

Secara hidrologis, Kabupaten Aceh Singkil memiliki potensi sumberdaya air yang sangat besar bersumber dari air sungai, danau, rawa-rawa dan mata air. Potensi sumberdaya air terbesar bersumber dari airsungai. Sungai Krueng Singkil (Lae Singkil) adalah sungai utama yang bermuara ke Samudera Hindia dan merupakan pertemuan dari dua sungai, yaitu: Lae Cinendang dan Lae Soraya. Lae Cinendang memiliki hulu di Pakpak Bharat Sumatera Utara, sedangkan Lae Soraya berhulu di Lawe Alas Aceh Tenggara. Di samping itu terdapat beberapa sungai lainnya yang relative lebih kecil, diantaranya: Lae Siragian dan Lae Silabuhan.

Kawasan rawa gambut dalam yang terdapat di bagian barat Kabupaten Aceh Singkil berfungsi sebagai daerah transisi antara daratan dan lautan sehingga berpotensi untuk mencegah rembesan air laut ke darat dan sekaligus sebagai sumber cadangan air tanah. Disamping itu, sebagian besar daerah rawa-rawa gambut tersebut adalah bagian dari Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) sebagai Kawasan Suaka Alam (KSA) atau Kawasan Pelestarian Alam (KPA)sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pemanfaatan air tanah yang bersumber dari mata air dilakukan dengan pembuatan sumur bor dan pemanfaatan air tanah dangkal dilakukan dengan metode penggalian sumur yang umumnya terdapat di daerah yangagak tinggi. Sedangkan di daerah yang agak rendah seperti Kota Singkil, KualaBaru dan Singkil Utara, air sumur tidak layak diminum karena berbau, berwarna, dan berasa legang.

Sumberdaya air yang sangat besar seperti diuraikan diatas sangat berpotensi digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri, irigasi, perikanan, peternakan dan lainnya. Jumlah cadangan air yangtersedia dari Lae Singkil diperkirakan sebesar 982 Juta m3/tahun dengan debit rata-rata 55 m3/detik; Lae Cinendang sebesar 580 Juta m3/tahun dan Lae Soraya sebesar 397 Juta m3/tahun.

iv) Kerawanan Bencana

Berdasarkan indeks kajian risiko bencana yang dipantau dari InaRisk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Kabupaten Aceh Singkil memiliki risiko banjir dan banjir bandang dalam kategori sedang hingga tinggi. Data InaRisk menunjukkan ada 9 kecamatan yang berisiko terpapar banjir dengan cakupan luas wilayah hingga 13.513 hektar dengan jumlah penduduk yang berpotensi terdampak sebanyak 38.818 jiwa. Selanjutnya untuk indeksi data banjir bandang, ada sebanyak 7 kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil dengan total luas risiko meliputi 4.517 hektar dan jumlah penduduk yang berpotensi terdampak hingga 6.204 jiwa.

Lae Singkil yang melewati Kota Singkil berpotensi menyebabkan banjir tahunan pada daerah sekitar aliran sungai. Ditambah lagi kondisi sebagian fisik lahan yang berbentuk rawa-rawa gambut mengakibatkan mudahnya terjadi genangan air yang agak lama. Banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) kurang lebih 300 sentimeter merendam sedikitnya 17 desa di Kabupaten Aceh Singkil, luapan Sungai Lae Ordi, Lae Sulampi dan Lae Cinendang yang tak mampu menampung debit air.  Adapun rincian desa yang terdampak meliputi Desa Bulusema di Kecamatan Suro, Desa Ketapang Indah dan Desa Kampung Baru di Kecamatan Singkil Utara, Desa Lae Balni dan Desa Situban Makmur di Kecamatan Danau Paris. Kemudian Desa Silatong, Desa Ujung Limus, Desa Tanjung Mas, Desa Cibubukan, Desa Lae Riman dan Desa Serasah di Kecamatan Simpang Kana. Selanjutnya Desa Cingkam, Desa Gunung Lagan, Desa Rimo, Desa Penjahitan, Desa Tanah Merah dan Desa Tanah Bara di Kecamatan Gunung Meriah. Dari data tersebut, ada sebanyak 4.443 jiwa yang tinggal di 991 rumah terdampak banjir.

Selain rawan bencana banjir, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat Aceh Singkil memiliki potensi tinggi bencana Gempa bumi dan Tsunami.  Aceh Singkil menjadi rawan bencana karena terletak di wilayah Pantai Barat Sumatera, yang juga merupakan wilayah yang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap Gempa Bumi dan Tsunami (bnpb.go.id, 2021)

Kondisi Demografi

i) Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2021 adalah sebanyak 128.384 jiwa penduduk dengan RJK (Rasio Jenis Kelamin) sebesar 102,35. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2020-2021 adalah sebesar 2,06%. Kabupaten Aceh Singkil memiliki kepadatan penduduk rendah yaitu 69 jiwa/Km². Persebaran kepadatan penduduk Kabupaten Aceh Singkil dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Angka Kepadatan Penduduk Kabupaten Aceh Singkil Per Kecamatan 2022

Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) Luas (Km²) Kepadatan Penduduk (Jiwa/km²)
Pulau Balai 4603 15,02 306
Haloban 3104 278,63 11
PuloSarok 19994 135,94 147
Gosong Telaga 10642 142,23 75
Kuala Baru 2580 45,83 56
Lipat Kajang 15984 289,96 55
Rimo 40314 224,3 180
Biskang 7971 206,04 39
Bulusema 9086 127,6 71
Singkohor 7446 159,63 47
Danau Bungara 6660 232,69 29
Aceh Singkil 128384 1857,87 69

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dalam Angka 2022 (diolah)

 

ii) Jumlah Rumah Tangga

Jumlah rumah tangga di Kabupaten Aceh Singkil mencapai 16.288 pada tahun 2023. Kecamatan Gunung Meriah dalam hal ini merupakan kecamatan dengan jumlah rumah tangga terbanyak yaitu 9.206 rumah tangga. Sementara itu, Kecamatan Kuala Baru merupakan kecamatan dengan jumlah rumah tangga terkecil yaitu 117 rumah tangga. Secara lebih detail, persebaran jumlah rumah tangga di Kabupaten Aceh SIngkil dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

 

Tabel 3. Jumlah Rumah Tangga Kabupaten Aceh Singkil Per Kecamatan 2023

Kecamatan Jumlah Rumah Tangga
Pulau Banyak Barat 208
Singkil 1.116
Singkil Utara 433
Kuala Baru 117
Simpang Kanan 2.905
Gunung Meriah 9.206
Suro 445
Singkohor 1.714
Kota Baharu 1.440
Aceh Singkil 16.288

Sumber : Kementerian Dalam Negeri Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa jumlah Penduduk Dan Kepala Keluarga 2023

 

iii) Piramida Penduduk

Penduduk pada Kabupaten Aceh Singkil saat ini didominasi oleh penduduk yang berusia muda. Jika dilihat dari piramida penduduk yang ada pada gambar dibawah, piramida tersebut tergolong piramida ekspansif (muda). Artinya sebagian besar penduduk berusia muda, sedangkan penduduk usia lanjutnya sedikit. Hal ini menggambarkan kondisi penduduk yang sedang mengalami pertumbuhan. Sehingga diperlukan lapangan pekerjaan yang cukup untuk memenuhi jumlah angkatan kerja yang ada.

Gambar 3. Piramida Penduduk Kabupaten Aceh Singkil
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dalam Angka 2022 (diolah)

 

iv) Proyeksi Penduduk

Berdasarkan proyeksi penduduk yang telah dilakukan, pada tahun 2042 penduduk Kabupaten Aceh Singkil meningkat dari 126.514 jiwa (tahun 2020) menjadi 202.216 jiwa. Proyeksi tersebut menggunakan data jumlah penduduk dari tahun 2019 hingga 2020. Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2019 adalah 102 509 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk 2019-2020 adalah 2,06% sehingga didapatkan hasil proyeksi seperti pada tabel berikut :

Tabel 4. Proyeksi Penduduk Kabupaten Aceh Singkil hingga Tahun 2042

Tahun 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2042
Jumlah Penduduk 102.509 114.518 126.514 142.979 158.325 175.318 194.136 202.216

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dalam Angka 2011-2022 (diolah)

v) Kemiskinan

Gambaran kemiskinan di Kabupaten Aceh Singkil selama tahun 2014-2021 dapat dilihat pada grafik di bawah. Jumlah penduduk miskin mengalami perkembangan fluktuatif namun besarannya tidak signifikan dimana jumlah penduduk miskin paling besar pada tahun 2017 mencapai 26.270 jiwa kemudian pada tahun tahun 2019 mencapai 25.660 jiwa. Kemudian pada garis kemiskinan di Kabupaten Aceh Singkil terus mengalami kenaikan dari tahun 2014-2021 mencapai angka 487.249 Rupiah/Kapita/Bulan pada tahun 2021.

 

Gambar 4. Grafik Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kabupaten Aceh Singkil tahun 2014-2021
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dalam Angka 2015-2022 (diolah)

 

Indeks keparahan dan kedalaman kemikinan di Kabupaten Aceh Singkil selama tahun 2014-2021 dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Indeks kedalaman kemiskinan cenderung fluktuatif, angka terendah ditunjukkan pada tahun 2014 dengan angka 2,68 sementara angka tertinggi ditunjukkan pada tahun 2017 dengan angka 5,94. Indeks keparahan kemiskinan juga cenderung fluktuatif dengan angka terendah ditunjukkan pada tahun 2014 dengan angka 0,68, sementara angka tertinggi ditunjukkan pada tahun 2017 dengan angka 2,15.

Gambar 5. Grafik Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Keparahan Kemiskinan Kabupaten Aceh Singkil tahun 2014-2021
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dalam Angka 2015-2022 (diolah)

Perumahan dan Kawasan Permukiman

i) Gambaran Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman

Kawasan pemukiman di Kabupaten Aceh Singkil seluas kurang lebih 4.760,74 Ha. Pengembangan permukiman pada kawasan permukiman yang telah berkembang, terutama pada kawasan yang telah tersedia jaringan transportasi atau pada kawasan perkotaan, serta pada kawasan permukiman sekitar Kota Singkil. Menitikberatkan penyediaan dan pembangunan fasilitas dan utilitas perkotaan pada pusat perkotaan atau ibukota kecamatan. Membatasi dan mengarahkan pertumbuhan permukiman ke arah daratan dari daerah aliran sungai dan pesisir pantai untuk pengamanan dari bencana-bencana alam sesuai dengan ketentuan sempadan sungai dan pantai. Mengembangkan pusat desa pertumbuhan untuk melayani permukiman-permukiman terpencil yang terakses ke pusat pengembangan ekonomi wilayah (Kota Singkil dan Kota Rimo).

 

Tabel 5. Luas Wilayah Kawasan Permukiman Kabupaten Aceh Singkil Per Kecamatan 2022

No Kecamatan Kawasan Permukiman (Hektar)
1 Pulau Banyak 51,72
2 Singkil 1.501,12
3 Gunung Meriah 1.258,44
4 Singkil Utara 80,00
5 Kuala Baru 112,83
6 Simpang Kanan 14,6
7 Danau Paris 11,87
8 Singkohor 133,75

Sumber : Peraturan Bupati Aceh Singkil Nomor 11 Tahun 2022

 

Tabel 6. Data Status Kepemilikan Bangunan Tempat Tinggal Rumah Tangga di Aceh Singkil 2020

Status Kepemilikan Tempat Tinggal 2020
Milik Sendiri 11.852
Kontrak/Sewa 532
Bebas sewa 1.622
Dinas 454
Lainnya 213

Sumber : Informasi Kemiskinan Gampong, 2020

 

ii) Status Penguasaan Bangunan

Status penguasaan bangunan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk di bidang perumahan. Semakin banyak penduduk yang mempunyai rumah sendiri maka semakin banyak juga masyarakat yang tergolong mapan dan sejahtera terutama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan data pada buku statistik kesejahteraan Kabupaten Aceh Singkil tahun 2018-2021, persentase kepemilikan bangunan tertinggi di Kabupaten Aceh Singkil adalah milik sendiri yaitu sebesar 80,37%. Berikut merupakan tabel persentase status penguasaan bangunan tahun 2018-2020 di Kabupaten Aceh Singkil :

Tabel 7. Persentase Status Penguasaan Bangunan Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2018-2021

Tahun Milik Sendiri Bukan Milik Sendiri
2018 71,29 28,71
2019 80,45 19,55
2020 80,34 19,66
2021 80,37 19,63

Sumber: Buku Statistik Kesejahteraan Kabupaten Aceh Singkil 2018-2021 (diolah)

iii) Luas Lantai Bangunan Setiap Rumah

Luas lantai bangunan merupakan indikator lain yang menunjukkan kesejahteraan penduduk. Idealnya, sebuah keluarga harus menempati rumah dengan luas lantai minimal 8 kali jumlah anggota keluarganya. Di Kabupaten Aceh Singkil, luas lantai yang mendominasi adalah 50-99 m2 dengan persentase tertinggi pada tahun 2021 yaitu 47,10 %. Akan tetapi, pada tahun terakhir tersebut juga masih terdapat 1,03% bangunan yang memiliki luas lantai di bawah 19 m². Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan luas lantai di Kabupaten Aceh Singkil tahun 2019-2020 :

Tabel 8. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Luas Lantai  Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2019-2021

Luas lantai (m²) Tahun
2019 2020 2021
<19 3,3 1,63 1,03
20-49 38,84 35,22 34,01
50-99 45,12 45,8 47,1
100-149 6,83 8,11 11,37
150+ 5,9 9,24 6,49

Sumber: Buku Statistik Kesejahteraan Kabupaten Aceh Singkil 2019-2021 (diolah)

iv) Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita

Luas perkapita merupakan salah satu kriteria rumah layak huni. Berdasarkan publikasi BPS, luas perkapita minimal agar sebuah rumah dikatakan layak huni adalah ≥ 7,2 m2. Di Kabupaten Aceh Singkil, luas perkapita yang mendominasi adalah ≥ 10 m2 yaitu 77,74% pada tahun terakhir yaitu tahun 2021. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan luas perkapita di Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2019-2021:

Tabel 9. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Luas Perkapita Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2019-2021

Luas lantai Perkapita (m²) Tahun
2019 2020 2021
≤ 7,2 m² 18,95 15,64 11,69
7,3 – 9,9 m² 18,21 10,05 10,57
≥ 10 m² 62,83 74,31 77,74

Sumber: Buku Statistik Kesejahteraan Kabupaten Aceh Singkil 2016-2021 (diolah)

v) Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas

Bangunan berdasarkan atap terluas adalah klasifikasi bangunan yang  berdasarkan penutup bagian atas sebuah bangunan, sehingga anggota rumah tangga yang berada di rumah tersebut dapat terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Pada Kabupaten Aceh Singkil, sebanyak 92,18% menggunakan seng sebagai atap. Berikut merupakan persentase bangunan berdasarkan jenis atap terluas di Kabupaten Aceh Singkil tahun 2019-2020:

Tabel 10. Persentase jumlah bangunan berdasarkan Jenis Dinding Terluas Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2019-2021

Jenis Atap Tahun
2019 2020 2021
Beton 3,31 0,38 3,31
Genteng 0,38 1,02 0,38
Asbes 3,01 1,85 3,01
Seng 92,18 95,45 92,18
Bambu 0,34 0 0,34
Kayu/Sirap 0,36 1,04 0,36
Jerami/Ijuk/Daun/Rumbia 0,42 0,25 0,42
Lainnya 0 0 0

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov Aceh 2016-2021

vi) Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas

Bangunan berdasarkan dinding terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan sisi luar/batas/penyekat dari suatu bangunan dengan bangunan lain. Pada Kabupaten Aceh Singkil tahun 2021, sebanyak 52,34% rumah menggunakan batang kayu/papan/batang kayu sebagai dindingbangunan. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan dinding terluas di Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2019-2020.

Tabel 11. Persentase jumlah bangunan berdasarkan Jenis Dinding Terluas Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2019-2021

Jenis Dinding Tahun
2019 2020 2021
Tembok 42,41 41,15 46,09
Plester anyaman bambu/kawat 0 0 0,29
Kayu/Papan/Batang Kayu 56,53 57,62 52,34
Bambu/ Anyaman Bambu 0,28 0 0,29
Lainnya 0,78 1,22 1

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov Aceh 2019-2021

vii) Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas

Bangunan berdasarkan jenis lantai terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari marmer, keramik, granit, tegel/teraso, semen, kayu, tanah dan lainnya seperti bambu. Pada Kabupaten Aceh Singkil tahun 2021, kebanyakan bangunan menggunakan semen/bata merah sebagai lantai yaitu 45,68% dari total bangunan. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis lantai terluas di Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2019-2021:

Tabel 12. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Jenis Lantai Terluar

Jenis Lantai Persentase (%)
2019 2020 2021
Marmer/Granit 0,47 0,85 1,12
Keramik 28,86 25,64 31,1
Parket/Vinil/Permadani/Ubin/ Tegel/Teraso 0,74 0,19 0,79
Kayu/Papan Kualitas Tinggi 20,33 20,75 20,52
Semen/Bata Merah 48,01 50,91 45,68
Bambu, Kayu/Papan Kualitas Rendah 0 0 0,3
Tanah 1,28 1,66 0,49
Lainnya 0,31 0 0

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov Aceh 2016-2021

 

ix) Rumah Tidak Layak Huni

Rumah Tidak Layak Huni yang ada di Kabupaten Aceh Singkil mempunyai jumlah 1.842 rumah pada tahun 2017 dan pada Tahun 2021 jumlahnya adalah 5.683 rumah. Untuk tahun-tahun berikutnya Rumah Tidak Layak Huni diharapkan terus terjadi penurunan dalam jumlahnya, agar masyarakat dapat tinggal lebih banyak di Rumah Layak Huni.

 

Tabel 13. Data Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2017-2021

No Uraian Tahun
2017 2018 2019 2020 2021
1 Jumlah Rumah Layak Huni 22.885 22.885 22.953 19.601 22.089
2 Jumlah Rumah Tidak Layak Huni 1.842 1.842 1.842 8.169 5.683
3 Jumlah Seluruh Rumah 24.727 24.727 24.795 27.770 27.772

Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Aceh Singkil, Tahun 2022

 

x) Backlog

Berdasarkan data backlog kepemilikan rumah nasional, pada tahun 2010 dan 2015 Provinsi Aceh jumlah backlog kempemilikan rumah sebesar 269.780 rumah tangga (2010) dan 226.211 rumah tangga (2015). Berdasarkan data tersebut Provinsi Aceh memiliki persentase backlog kemilikan rumah di bawah rata-rata nasional.

 

xi) Kampung Adat

Kampung adat merupakan salah satu sektor pengembangan peruntukan pariwisata. Kampung adat yang terus dilestarikan, menarik dan dapat mengambarkan bagaimana kondisi di masa lalu, menjadikan kampung adat di Kabupaten Aceh Singkil sebagai sektor pariwisata yang menarik dikunjungi. Kampung adat yang ada di Kabupaten Aceh Singkil terdiri dari rumah adat dan pekan kebudayaan permukiman dan peninggalan sejarah seperti makam dan tangga raja yang tersebar di beberapa kecamatan, terutama di Kecamatan Menggala dan Kecamatan Menggala Timur.

 

Tabel 14. Kampung Adat Kabupaten Aceh Singkil 2022

Nama Obyek Lokasi Daya Tarik Wisata
Sapo Bellen Sinanggel Desa Pasar, Kecamatan Singkil Bangunan rumah khas rumah adat
Pekan Kebudayaan Aceh Taman Ratu Safiatuddin Pekan Budaya
Sungai Lae Alas Singkil – Aceh Tenggara Sungai bersejarah

Sumber : aceh.antaranews.com, 2017

Prasarana dan Sarana Umum

i) Prasarana Jalan

Prasarana jalan di Kabupaten Aceh Singkil berdasarkan data BPS memiliki ruas jalan negara sepanjang 75,00 km dan sebagain besar jalan yang ada merupakan kewenangan pemerintah Kabupaten sepanajng 395,00 km. Sebagian besar jalan sudah menggunakan aspal sebesar 449,57 km, namun masih terdapat jalan kerikil, tanah, dan lainnya. Jika ditinjau dari kondisi jalannya, jalan yang masuk kategori rusak berat terus mengalami penurunan hingga tahun 2021, masih terdapat jalan rusak berat sepanjang 26,57 km. Rincian tingkat kewenangan, jenis, dan kondisi jalan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 15. Tingkat Kewenangan, Jenis, dan Kondisi di Kabupaten Aceh Singkil

No Jenis Tahun
2019 2020 2021
1 Negara 75,00 75,00 75,00
2 Provinsi 92,00 92,00 92,00
3 Kabupaten/Kota 395,00 395,00 395,00
Jumlah 562 562 562
No Jenis Tahun
2019 2020 2021
1 Aspal 357,71 435,61 449,57
2 Kerikil 99,5 26,1 25,18
3 Tanah 93,25 45,29 43,29
4 Lainnya 11,54 55 43,5
Jumlah 562 562 562
No Kondisi Jalan Tahun
2019 2020 2021
1 Baik 351,62 283,73 245,81
2 Sedang 37 153,32 210,44
3 Rusak 101,45 87,38 79,78
4 Rusak Berat 71,93 37,57 26,57
Jumlah 562 562 563

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dalam Angka 2020-2022 (diolah)

 

ii) Prasarana Drainase

Prasaranan Drainase yang dibangun di Kabupaten Aceh Singkil terbentuk dari adanya gangguan dan kerugian akan masalah banjir serta genangan yang mengakibatkan dampak penurunan kondisi sosial ekonomi masyarakat, kerusakan lingkungan pemukiman dan sektor-sektor ekonomi yang potensial. Kondisi drainase di Kabupaten Aceh Singkil saat ini khususnya di Kecamatan Singkil yang merupakan pusat perkantoran dan perdagangan hampir semua drainase selesai dikerjakan pada tahun 2016 yang lalu.

 

iii) Prasarana Persampahan

Berdasarkan data SIPSN Fasilitas Pengelolaan Sampah di Kabupaten Aceh Singkil adalah TPA Kabupaten Aceh Singkil dengan jenis TPA Pemda (Non Regional) dengan Status A. Terhitung sampah masuk adalah 3011,25 ton/tahun dan sampah yang masuk pada landfill sebanyak 3011,25 ton/tahun.

 

iv) Prasarana Telekomunikasi

Karakteristik dan penggunaan teknologi informasi oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Selatan tahun 2021 terdiri dari penggunaan Telepon Seluler (HP)/ Nirkabel atau Komputer dengan persentase sebesar 72,58% dan akses pada internet sebesar 51,25%. Secara lebih lengkap data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 16. Persentase Anggota Rumah Tangga Berusia 5 Tahun ke Atas menurut Karakteristik dan Penggunaan Teknologi Informasi Kabupaten Aceh Singkil

Karakteristik Tahun
2019 2020 2021
Menggunakan Telepon Seluler (HP)/ Nirkabel atau Komputer (PC/ Desktop, Laptop/ Notebook, Tablet) 73 69,18 72,58
Mengakses Internet (Termasuk Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, Whatsapp, dll) 36,41 41,004 51,25

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Kab Aceh Singkil 2021

v) Jaringan Listrik dan Penerangan

Pelayanan infrastruktur listrik di Kabupaten Aceh Singkil semakin meningkat, dilihat dari jumlah produksi listrik yang terus meningkat dari tahun 2019 sampai tahun 2021. Seiring dengan produksi listrik yang meningkat, pendapatan juga ikut meningkat.

 

Tabel 17. Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero) pada Cabang/Ranting PLN Menurut Kecamatan tahun 2020

Tahun Daya Terpasang Produksi Listrik Pendapatan
2019 33 450 260 54 712 171 48 754 525 856
2020 36 524 210 60 849 572 46 223 934 619
2021 38 737 260 63 839 351 49 750 080 121

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Singkil dalam Angka 2020-2022

vi) Jaringan Air Bersih dan Air Minum

Sumber air minum di Kabupaten Aceh Singkil sebagian besar berasal dari sumur terlindung (36,46%) dan air kemasan bermerek (27,98%). Perincian sumber air minum dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 18. Sumber Air Minum di Kabupaten Aceh Singkil

No Sumber Air Minum Persentase (%)
1 Air kemasan bermerek/ Air isi ulang 27,98
2 Leding 2,31
3 Sumur Bor/Pompa 9,08
4 Sumur Terlindung 36,46
5 Sumur Tak Terlindung 7,93
6 Mata Air Terlindung, Mata Air Tak Terlindung 7,05
7 Air Permukaan 4,72
8 Air Hujan 4,3
9 Lainnya 0,18
Jumlah 100

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov Aceh 2021

vii) Sarana Sanitasi

Sarana sanitasi Kabupaten Aceh Singkil dapat ditinjau dari jenis tempat pembuangan akhir tinja serta kepemilikan fasilitas pembuangan akhir tinja. Di Kabupaten Aceh Singkil, dominasi jenis tempat pembuangan akhir tinja adalah Tangki sebesar 71,48%. Secara rinci, data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 19. Jenis Tempat Pembuangan Akhir Tinja Kabupaten Aceh Singkil

No Tempat Pembuangan Akhir Tinja Persentase Rumah Tangga (%)
1 Tangki 71,48
2 IPAL 0,87
3 Kolam/Sawah/Sungai/Danau/Laut 4,36
4 Lubang Tanah 21,58
5 Pantai/TanahLapang/Kebun/Lainnya 1,71
Jumlah 100

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov Aceh 2021

Sedangkan berdasarkan kepemilikannya, sebanyak 82,17% rumah tangga di Kabupaten Aceh Singkil telah memiliki fasilitas BAB sendiri, namun masih terdapat 8,82% masyarakat yang tidak memiliki fasilitas BAB.

Tabel 20. Kepemilikan Fasilitas BAB di Kabupaten Aceh Singkil

No Fasilitas Tempat Buang Air Besar Persentase Rumah Tangga (%)
1 Sendiri 82,17
2 Bersama 5,77
3 Komunal, Umum 3,24
4 Tidak Digunakan 0
5 Tidak Ada 8,82
Jumlah 100

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov Aceh 2021

viii) Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan di Kabupaten Aceh Singkil adalah masjid, mushola, dan gereja protestan. Jumlah sarana peribadatan di Kabupaten Aceh Singkil terangkum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 21. Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Aceh Singkil

Kecamatan Jumlah Tempat Peribadatan
Masjid Mushola Gereja Protestan Gereja Katholik Pura Vihara
Pulau Banyak 6 5
Pulau Banyak Barat 2
Singkil 21 15
Singkil Utara 14 8
Kuala Baru 3 2
Simpang Kanan 21 21 1
Gunung Meriah 34 52
Danau Paris 13 16
Suro 11 11
Singkohor 10 17
Kota Baharu 13 14
Aceh Singkil 148 161 1

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupateni Aceh Singkil dalam Angka 2022

ix) Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil terdiri dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK. Jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2020/2021 dan 2021/2022 terangkum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 22. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Aceh Singkil

Sarana Pendidikan Jumlah
TK 117
RA 5
SD 110
MI 8
SMP 39
MTs 8
SMA 14
SMK 8
MA 6

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupateni Aceh Singkil dalam Angka 2022

x) Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan terdiri dari rumah sakit umum, klinik, puskesmas, posyandu, dan polindes. Jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Aceh Singkil terangkum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 23. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Aceh Singkil

Sarana Kesehatan Jumlah
Rumah Sakit Umum 1
Rumah Sakit Khusus 0
Rumah Sakit Bersalin 0
Klinik 8
Puskesmas 12
Posyandu 203
Polindes 35

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupateni Aceh Singkil dalam Angka 2022

xi) Sarana Perdagangan

Sarana perdagangan terdiri pasar, toko, kios, warung, dan super market. Jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Aceh Singkil terangkum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 24. Jumlah Fasilitas Perdagangan di Kabupaten Aceh Singkil

Sarana Perdagangan Jumlah
Pasar (permanen) 45
Pasar (Semi Permanen) 178
Toko/Kios/Warung 286
Super Market/Swalayan 395

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupateni Aceh Singkil dalam Angka 2022

 

xii) Ruang Terbuka Hijau

Berdasarkan data Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diketahui bahwa, dari luas Kabupaten Aceh Singkil yaitu 1.857,88 km2, terdapat RTH seluas 697,58337 km2 atau seluas 37,55 % pada tahun 2021.