Kabupaten Manggarai Timur adalah daerah otonom baru yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Manggarai. Kabupaten Manggarai Timur didirikan 23 November 2007. Secara astronomis Kabupaten Manggarai Timur terletak antara 08°.14’ – 09°.00 Lintang Selatan dan 120°.20’ – 120°.55’° Bujur Timur dengan luas wilayah 2.435,70 Km2 dan tersebar menjadi 9 kecamatan, 17 Kelurahan, dan 159 Desa. Menilik dari bentuk morfologi dan penyebaran batuannya, maka orientasi ke tengah Kabupaten Manggarai Timur akan ditemui kondisi morfologi yang tinggi. Sedangkan arah Barat (Kabupaten Manggarai Induk) dan Selatan (Kabupaten Ngada) akan dijumpai juga morfologi yang lebih tinggi (morfologi perbukitan halus sampai sedang). Kondisi ini tentunya berpengaruh terhadap penyebaran sumber daya alam.
Luas dan Tinggi Wilayah
Gambaran umum 9 kecamatan yang berada di Kabupaten Manggarai Timur dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Tabel 1
Ibukota Kecamatan, Luas, dan Ketinggian Kabupaten Manggarai Timur Per Kecamatan
Kecamatan | Ibukota Kecamatan | Luas Wilayah | Persentase Luas Wilayah | Ketinggian |
Borong | Kota Ndora | 177,09 | 7,37% | 17,00 |
Rana Mese | Golo Mongkok | 207,10 | 8,62% | 1.222,00 |
Kota Komba | Watu Nggene | 511,00 | 21,28% | 24,00 |
Elar | Tiwu Kondo | 276,71 | 11,52% | 685,00 |
Elar Selatan | Wukir | 239,24 | 9,96% | 754,00 |
Sambi Rampas | Pota | 368,87 | 15,36% | 10,00 |
Poco Ranaka | Mandosawu | 121,99 | 5,08% | 1.123,00 |
Poco Ranakan Timur | Lawir | 104,24 | 4,34% | 1.017,00 |
Lamba Leda | Tengku Leda | 395,08 | 16,45% | 870,00 |
Manggarai Timur | 2.401,32 | 100% |
Sumber : Badan Pusat Statistik dalam angka, 2021 (diolah)
Adapun jarak antar kecamatan terhadap Ibukota Kabupaten Manggarai Timur (Borong) dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Jarak Antar Kecamatan terhadap Ibukota Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2020
Sumber : Badan Pusat Statistik dalam angka, 2021. (Diolah)
Kondisi Fisik
- Topografi
Kondisi morfologi dan topografi Kabupaten Manggarai Timur lebih dominan kawasan berbukit, karena wilayah Kabupaten Manggarai Timur sebagian besar berupa kawasan pegunungan. Kondisi geomorfologi dan topografi di wilayah Kabupaten Manggarai Timur sebagian besar berada di atas 100 meter di atas permukaan laut (m/dpl). Kawasan <100 meter dpl hanya 31.352 Ha dengan persentase 12.44% dari total luas wilayah Kabupaten Manggarai Timur
Sedangkan kondisi kemiringan lereng pada wilayah Kabupaten Manggarai Timur sebagian besar didominasi wilayah dengan kemiringan lereng >40 % dengan persentase 81,57 % dari luas total Kabupaten Manggarai Timur. Untuk luas wilayah dengan kondisi kemiringan terkecil adalah 2 –15 % dengan persentase 2,61 % dari total luas wilayah Kabupaten Manggarai Timur.
- Geologi dan Morfologi
Kabupaten Manggarai Timur mempunyai kondisi geologi yang cukup kompleks. Satuan geologi yang dijumpai dalam wilayah Manggarai Timur dibagi dalam 4 jenis yaitu:
- Intermediate basic (basah menengah)
- Neogen
- Alluvium terrace deposite and coral reefs (alluvium undak dan terumbu coral)
- Silific efusives (efisiva berasam kersik)
Wilayah Manggarai Timur bagian Selatan sepanjang arah Barat – Timur banyak ditemukan jenis intermediate basic (basah menengah). Sedangkan pada bagian Utara banyak ditemukan batuan kapur pada formasi neogen.
Jenis tanah di Kabupaten Manggarai Timur terdiri dari :
- Latosol
Tanah latosol semula tergolong tanah mineral yang sudah mempunyai perkembangan profil dalam horizon terselubung merah hingga kuning, liat, lemah hingga gumpal. Jenis tanah ini meliputi 3 golongan yaitu: latosol coklat, latosol coklat merah dan latosol merah kuning.
- Mediteran
Tanah mempunyai lapisan solum yang tebal. Kadar unsur basah yang terkandung umumnya tinggi, daya menahan airnya sedang, sehingga kepekaan terhadap erosi juga sedang.
- Litosol
Merupakan tanah mineral dengan sedikit perkembangan di atas batuan kukuh, dengan kedalaman profil kurang dari 50 cm.
- Klimatologi
Iklim Kabupaten Manggarai Timur bertipe “monsunal” atau bertipe satu puncak hujan. Tipe ini dipengaruhi oleh angin kering dari Australia yang menyebabkan konvergensi awan tidak seintens. Tipe ini bercirikan musim kemarau berlangsung cukup lama hingga 8 bulan, sementara rata-rata musim hujan hanya berlangsung 4 bulan.
Wilayah Kabupaten Manggarai Timur pada umumnya mempunyai iklim dan curah hujan yang tidak merata. Besarnya curah hujan tahunan rata-rata 716.3 mm / tahun dan hari hujan 34,5 hari hujan. Curah hujan yang tertinggi terdapat di daratan yang mempunyai ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan air laut, sedangkan curah hujan pada daerah-daerah lain relatif rendah. Perolehan mengenai iklim/curah hujan erat kaitannya dengan pengadaan air, terutama dalam penentuan musim tanam dan pemilihan usaha tani di wilayah tersebut. Sedangkan keadaan hidrologinya berperan dalam hal distribusi air yang dimungkinkan pada wilayah itu.
Suhu di Kabupaten Manggarai Timur berkisar antara 24O-32OC pada wilayah pesisir (Kecamatan Borong, Kota Komba, Sambi Rampas dan Lamba Leda) dan 16O-28OC pada wilayah pegunungan (Kecamatan Lamba Leda Selatan, Lamba Leda Timur, Elar dan Elar Selatan).
L.R. Oldeman membagi wilayah dalam zona-zona agroklimat yang berdasarkan kriteria bulan basah (lebih dari 200 mm/bulan) dan bulan kering (kurang dari 100 mm/bulan). Berdasarkan pembagian tersebut, Kabupaten Manggarai Timur cenderung termasuk dalam wilayah basah. Pada wilayah pegunungan dengan ketinggian di atas 1.000 m dpl, bulan basah terjadi antara bulan Oktober s.d. Mei (8 bulan), sedangkan pada wilayah pantai, bulan basah terjadi antara bulan Desember s.d. Maret (4 bulan).
- Kerawanan Bencana
Berdasarkan data BPS, bencana alam yang tercatat dalam kurun waktu 2018-2020 adalah banjir, gempa bumi, dan tanah longsor. Berdasarkan RTRW Kabupaten Manggarai Timur 2012-2032, perincian daerah rawan bencana adalah sebagai berikut.
Tabel 2
Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Manggarai Timur
No | Kawasan | Lokasi |
1 | Kawasan Rawan Tanah Longsor | Seluruh Kecamatan Yaitu Lamba Leda, Poco Ranaka, Borong, Elar, Kota Kombo, dan Serambi Rampas. |
2 | Kawasan Rawan Gelombang Pasang | Kecamatan Elar, Sambi Rampas, Lamba Leda, Kota Komba dan Borong. |
3 | Kawasan Rawan Banjir | Seluruh Kecamatan |
4 | Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi | a. Kawasan rawan letusan gunung berapi, terdapat di Gunung Ranaka dan Anak Ranaka di Kecamatan Poco Ranaka;
b. Kawasan rawan gempa bumi, terdapat di seluruh kecamatan; c. Kawasan rawan gerakan tanah, terdapat di seluruh kecamatan; d. Kawasan yang terletak di zona patahan aktif, terdapat di seluruh kecamatan; e. Kawasan rawan tsunami, terdapat di Kecamatan Elar, Sambi Rampas, Lamba Leda, Kota Komba dan Borong. |
Sumber : RTRW Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2012-2032
Demografi
- Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kabupaten Manggarai Timur pada tahun 2020 adalah sebanyak 275.600 Jiwa dengan RJK (Rasio jenis kelamin) sebesar 102. Jumlah penduduk tersebut mengalami penurunan sebesar 4,04% dari tahun 2019. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2010-2020 adalah sebesar 0,82 %. Kabupaten Manggarai Timur memiliki kepadatan penduduk rendah yaitu 115 jiwa/Km2.
Perubahan jumlah penduduk dari tahun 2010-2020 dapat dilihat melalui diagram berikut :

Jumlah Penduduk di Kab. Manggarai Timur 2010-2020
Sumber : Badan Pusat Statistik dalam angka, 2021
- Jumlah Rumah Tangga
Rata-rata banyaknya anggota keluarga di Kabupaten Manggarai Timur tahun 2020 adalah 4,92 (BPS Provinsi NTT dalam Angka, 2021). Jumlah KK di Kabupaten Manggarai Timur pada tahun 2020 sebanyak 56.016 KK.
Tabel 3
Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Manggarai Timur Berdasarkan Kecamatan 2018
Kecamatan | Rumah Tangga (KK) |
Borong | 10.082 |
Poco Ranaka | 8.495 |
Lamba Leda | 8.200 |
Sambi Rampas | 7.063 |
Elar | 3.829 |
Kota Komba | 12.195 |
Rana Mese | 6.655 |
Poco Ranaka Timur | 6.943 |
Elar Selatan | 4.373 |
Total | 67.835 |
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Manggarai Timur, 2018
- Piramida Penduduk
Jumlah terbanyak adalah penduduk yang berumur 15-19 tahun, yaitu sebanyak 30,440 jiwa, diikuti dengan penduduk yang berumur 10-14 tahun, yaitu sebanyak 29,390 jiwa. Sedangkan jumlah terendah ialah penduduk yang berumur >75 tahun, yaitu sebanyak 3,300 jiwa. Dari total jumlah penduduk, penduduk usia produktif di Kabupaten Manggarai Timur (15-64 tahun) sebanyak 186,674 jiwa, sedangkan jumlah penduduk nonproduktif sebanyak 80.634 jiwa, yang terdiri atas penduduk berusia 0-14 tahun sebanyak 70,003 jiwa, dan berumur >64 tahun sebanyak 10,633 jiwa.

Struktur Penduduk di Kabupaten Manggarai Timur, 2018
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Manggarai Timur, 2018
- Proyeksi Penduduk
Berdasarkan proyeksi penduduk yang telah dilakukan, pada tahun 2041 penduduk Kabupaten Manggarai Timur meningkat dari 275.600 jiwa (tahun 2020) menjadi 327.369 jiwa. Proyeksi tersebut dihitung dengan menggunakan rumus geometri seperti berikut :
Dengan : Pn = Proyeksi penduduk tahun tertentu
Po = Penduduk awal tahun
1 = konstanta
r = angka pertumbuhan penduduk
n = rentang tahun
Proyeksi tersebut menggunakan data jumlah penduduk dari tahun 2010 hingga 2020. Jumlah penduduk di Kabupaten Manggarai Timur pada tahun 2010 adalah 253.910 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk 2010-2020 adalah 0,82%. Sehingga didapatkan hasil proyeksi seperti pada tabel berikut :
Tabel 4
Proyeksi Penduduk di Kabupaten Manggarai Timur
Tahun | 2010 | 2015 | 2020 | 2021 | 2025 | 2030 | 2035 | 2041 |
Jumlah Penduduk (jiwa) | 253.910 | 272.514 | 275.600 | 277.868 | 287.130 | 299.143 | 311.65 | 327.369 |
Sumber : Badan Pusat Statistik dalam angka (diolah), 2021
- Kemiskinan
Gambaran kemiskinan di Kabupaten Manggarai Timur selama tahun 2013-2020 dapat dilihat pada grafik. Jumlah penduduk miskin mengalami perkembangan fluktuatif hingga pada tahun 2020 mencapai 76.690 jiwa (26,52% dari keseluruhan).

Jumlah Penduduk dan Garis Kemiskinan di Kabupaten Manggarai Timur
Sumber: BPS Kabupaten Dalam Angka, 2021. (Diolah)
Adapun perkembangan secara fluktuatif juga terlihat pada indeks kedalaman kemiskinan dan keparahan kemiskinan yang pada tahun 2020 mencapai angka 4,50 untuk indeks kedalaman kemiskinan (lebih tinggi dari rerata Prov. NTT sebesar 4,15) dan 1,15 untuk Indeks Keparahan Kemiskinan (lebih rendah dari rerata Prov. NTT sebesar 1,24).

Indeks Keparahan dan Kedalaman Kemiskinan Kabupaten Manggarai Timur
Sumber: BPS Kabupaten Dalam Angka, 2021. (Diolah)
Perumahan dan Kawasan Permukiman
- Jumlah Bangunan dan Tipologi Permukiman
Jumlah rumah di Kabupaten Manggarai Timur terus meningkat dari tahun 2017 hingga di tahun 2020 mencapai jumlah 60.543 unit rumah.
Tabel 5
Jumlah Rumah dan Rasio Jumlah Layak Huni di Kabupaten Manggarai Timur
No | Uraian | Capaian | |||
2017 | 2018 | 2019 | 2020 | ||
1 | Jumlah Rumah | 56,247 | 56,247 | 60,014 | 60,543 |
2 | Jumlah Rumah Layak Huni | 42,363 | 43,088 | 40,792 | 41,231 |
3 | Rasio Rumah Layak Huni | 75.32% | 76.60% | 67,97% | 67,97% |
Sumber: Dinas Perumahan Kabupaten Manggarai Timur, 2020
Di Kabupaten Manggarai Timur terdapat pemukiman transmigrasi. Tipologi permukiman di Kabupaten Manggarai Timur dibagi menjadi 5 tipe, yaitu berdasarkan pola kekerabatan, hamparan geografis, pola permukiman, sektor ekonomi, dan tingkat perkembangan.
Tabel 6
Tipologi Permukiman di Kabupaten Manggarai Timur
Kecamatan | Tipologi | ||||
Pola Kekerabatan | Hamparan Geografis | Pola Permukiman | Sektor Ekonomi | Tingkat Perkembangan | |
Borong | Genealogis, teritorial | Pegunungan, perbukitan, lereng, dataran rendah, pesisir pantai, daerah aliran sungai | Menyebar, memanjang, mengumpul | Pertanian, perdagangan, perikanan, perkebunan, pertambangan | Berkembang, tertinggal |
Rana Mese | Genealogis, teritorial | Dataran rendah dan sedang, perbukitan aliran sungai, lembah, lereng pegunungan, pesisir pantai | Menyebar, memanjang, mengumpul | Pertanian, perkebunan, peternakan, jasa, industri, rumah tangga, perikanan air tawar | Maju, berkembang, tertinggal, sangat tertinggal |
Kota Komba | Genealogis, teritorial | Pesisir pantai. Perbukitan dataran rendah dan sedang, lembah aliran sungai, lereng, pesisir, pedalaman | Menyebar, memanjang, mengumpul | Pertanian, perkebunan, peternakan | Maju, berkembang, tertinggal |
Elar | Genealogis, teritorial | Pegunungan, perbukitan, lembah aliran sungai, pedalaman, lereng | Menyebar, memanjang, mengumpul | Pertanian, perkebunan, peternakan | Maju, berkembang, tertinggal |
Elar Selatan | Genealogis, teritorial | Pegunungan, lereng, perbukitan, lembah aliran sungai, pedalaman | Menyebar, memanjang, mengumpul | Pertanian, perkebunan, peternakan | Berkembang, tertinggal |
Sambi Rampas | Genealogis, teritorial | Pegunungan, lereng, dataran sedang, lembah, daerah aliran sungai, pesisir pantai | Menyebar, memanjang, mengumpul | Pertanian, perkebunan, peternakan, perdagangan | Berkembang, tertinggal |
Poco Ranaka | Genealogis, teritorial | Pegunungan, perbukitan, lereng dataran tinggi, dataran sedang, daerah aliran sungai | Menyebar, memanjang, mengumpul | Pertanian, perkebunan, peternakan, jasa dan perdagangan, pertambangan rakyat | Berkembang, tertinggal |
Poco Ranaka Timur | Genealogis, teritorial | Pegunungan, perbukitan, lereng, dataran tinggi, dataran sedang, daerah aliran sungai | Menyebar, memanjang, mengumpul | Pertanian, perkebunan, perdagangan, peternakan | Berkembang, tertinggal |
Lemba Leda | Genealogis, teritorial | Perbukitan, lereng, dataran sedang, dataran tinggi, daerah aliran sungai, pesisir pantai, dataran rendah | Menyebar, memanjang, mengumpul | Pertanian, perkebunan, perdagangan, peternakan, perikanan, industri kerajinan rumah tangga | Berkembang, tertinggal, sangat tertinggal |
Sumber: Dokumen Tipologi 159 Desa di Manggarai Timur, 2017
- Status Penguasaan Bangunan
Status penguasaan bangunan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk di bidang perumahan. Semakin banyak penduduk yang mempunyai rumah sendiri maka semakin banyak juga masyarakat yang tergolong mapan dan sejahtera terutama memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan data pada buku statistik kesejahteraan Nusa Tenggara Timur tahun 2020, persentase kepemilikan bangunan tertinggi di Kabupaten Manggarai Timur adalah milik sendiri yaitu sebesar 97,79%. Berikut merupakan tabel persentase status penguasaan bangunan tahun 2018-2020 di Kabupaten Manggarai Timur:
Tabel 7
Persentase Status Penguasaan Bangunan di Kabupaten Belu
Status Penguasaan Bangunan | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
Milik Sendiri | 97,16 | 95,91 | 97,79 |
Kontrak/Sewa | 0,49 | 1,31 | 0 |
Bebas Sewa | 2,3 | 2,68 | 0,4 |
Dinas/lainnya | 0,04 | 0,09 | 1,81 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
- Luas Lantai Bangunan Setiap Rumah
Luas lantai bangunan merupakan indikator lain yang menunjukkan kesejahteraan penduduk. Idealnya, sebuah keluarga harus menempati rumah dengan luas lantai minimal 8 kali jumlah anggota keluarganya. Di Kabupaten Manggarai Timur, luas lantai yang mendominasi adalah 50-99 m2 yaitu 58,23%. Akan tetapi masih terdapat 1,35% bangunan yang memiliki luas lantai dibawah 20 m2. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan luas lantai di Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2018-2020:
Tabel 8
Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Luas Lantai
Luas lantai (m²) | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
<19 | 0,43 | n.a | 1,35 |
20-49 | 39,99 | 23,77 | 26,42 |
50-99 | 52,24 | 66,35 | 58,23 |
100-149 | 6,05 | 8,72 | 12,55 |
150+ | 1,28 | 1,16 | 1,44 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita
Luas Perkapita merupakan salah satu kriteria rumah layak huni. Berdasarkan publikasi BPS, luas perkapita minimal agar sebuah rumah dikatakan layak huni adalah ≥ 7,2 m2. Di Kabupaten Manggarai Timur, luas perkapita yang mendominasi adalah ≥ 10 m2 yaitu 75,73%. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan luas perkapita di Kabupaten Manggarai Timur pada tahun 2018-2020:
Tabel 9
Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Luas Perkapita
Luas Perkapita (m²) | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
7,2 m² | 16,06 | 8,16 | 10,27 |
7,3 – 9,9 m² | 19,91 | 14,85 | 14,01 |
≥ 10 m² | 64,04 | 76,99 | 75,73 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas
Bangunan berdasarkan atap terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan penutup bagian atas sebuah bangunan, sehingga anggota rumah tangga yang berada di rumah tersebut dapat terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Pada Kabupaten Manggarai Timur, sebanyak 98,39% menggunakan seng sebagai atap. Berikut merupakan persentase bangunan berdasarkan jenis atap terluas di Kabupaten Manggarai Timur tahun 2018-2020:
Tabel 10
Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Jenis Atap Terluas
Jenis Atap | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
Beton/Genteng/Asbes | N/A | n.a | 0,21 |
Seng | 96,34 | 98,63 | 98,39 |
Bambu/Kayu/Sirap | 3,29 | 1,37 | 1,24 |
Jerami/Ijuk/ Daun/Rumbia/Lainnya | 0,37 | 0 | 0,16 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas
Bangunan berdasarkan dinding terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan sisi luar/batas/penyekat dari suatu bangunan dengan bangunan lain. Pada Kabupaten Manggarai Timur, sebanyak 47,41% rumah menggunakan kayu/papan sebagai dinding bangunan. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan dinding terluas di Kabupaten Manggarai Timur pada tahun 2018-2020 :
Tabel 11
Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Jenis Dinding
Jenis Dinding | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
Tembok/ Plesteran Anyaman Bambu/Kawat | 20,7 | 5,63 | 22,65 |
Kayu/papan | 44,41 | 42,92 | 47,41 |
Anyaman bambu | 13,94 | 8,17 | 11,96 |
Batang Kayu/ Bambu/Lainnya | 20,95 | 23,28 | 17,98 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
- Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas
Bangunan berdasarkan jenis lantai terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari marmer, keramik, granit, tegel/teraso, semen, kayu, tanah dan lainnya seperti bambu. Pada Kabupaten Manggarai Timur, kebanyakan bangunan menggunakan semen/bata merah sebagai lantai yaitu 61,08% dari total bangunan. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis lantai terluas di Kabupaten Manggarai Timur pada tahun 2018-2020 :
Tabel 12
Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Jenis Lantai Terluas
Jenis Lantai | Persentase (%) | ||
2018 | 2019 | 2020 | |
Marmer/Granit/Keramik/ Parket/Vinyl/ Karpet | 3,2 | 7,41 | 5,22 |
Ubin/tegel/teraso | 0,16 | n.a | 0,23 |
Kayu/papan | 3,25 | 3,2 | 1,61 |
Semen/bata merah | 60,47 | 59,56 | 61,08 |
Bambu/Tanah/ Lainnya | 32,92 | 29,84 | 31,87 |
Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021
- Backlog Perumahan
Backlog kepenghunian dihitung berdasarkan jumlah KK adalah 4.033 unit pada tahun 2020 (Dinas Perumahan Kabupaten Manggarai Timur, 2020).
- Rumah Tidak Layak Huni
Jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Manggarai Timur mengalami kenaikan dari tahun 2018 -2020 hingga mencapai jumlah 19.312 unit.
Tabel 13
Rasio RTLH di Kabupaten Manggarai Timur 2017-2020
No | Uraian | Capaian | |||
2017 | 2018 | 2019 | 2020 | ||
1 | Jumlah Rumah | 56.247 | 56.247 | 60.014 | 60.543 |
2 | Jumlah Rumah Tidaak Layak Huni | 13.884 | 13.159 | 19.222 | 19312 |
3 | Rasio Rumaah Tidak Layak Huni | 24,68% | 23,40% | 32,03% | 31,89% |
Sumber: Dinas Perumahan Kabupaten Manggarai Timur, 2020
Tabel 14
Persebaran Jumlah RTLH per Kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur
Kecamatan | Jumlah RTLH (unit) |
Borong | 1.623 |
Rana Mese | 2.170 |
Kota Komba | 2.153 |
Elar | 1.551 |
Elar Selatan | 1.409 |
Sambi Rampas | 1.994 |
Poco Ranaka | 2.396 |
Poco Ranaka Timur | 1.776 |
Lamba Leda | 2.400 |
Jumlah | 17.639 |
Sumber: Dinas Perumahan Kabupaten Manggarai Timur, 2020
- Kawasan Permukiman Kumuh
Kawasan kumuh di Kabupaten Manggarai Timur ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Manggarai Timur Nomor HK/63/Tahun 2017. Dalam keputusan tersebut, terdapat 9 kawasan kumuh seluas 83,66 Ha yang tersebar di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Borong, Kecamatan Kota Komba, Kecamatan Sambi Rampas, dan Kecamatan Lamba Leda. Diantara kesembilan kawasan kumuh, kawasan kumuh Kota Ndora merupakan kawasan kumuh terluas di Manggarai Timur dengan luas sekitar 27,64 Ha. Sedangkan kawasan kumuh dengan luasan terkecil berada di kawasan kumuh Lamba Leda A yaitu dengan luas sekitar 0,71 Ha. Adapun kawasan kumuh yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi NTT (luas kumuh 10-15 Ha) yaitu berada pada kawasan kumuh Pota B dengan luas 12,61 Ha.
Tabel 15
Lokasi Kawasan Kumuh di Kabupaten Manggarai Timur
No | Kecamatan | Kelurahan/Desa | Kawasan | Luas (Ha) |
1 | Borong | Kota Ndora | Kota Ndora | 27,64 |
Ranaloba | Ranaloba | 6,52 | ||
Satar Peot | Satar Peot | 7,81 | ||
2 | Kota Komba | Golo Meni | Mukun | 7,90 |
3 | Sambi Rampas | Pota | Pota A | 16,78 |
Pota B | 12,61 | |||
4 | Lamba Leda | Satar Kampas | Lamba Leda A | 0,71 |
Lamba Leda B | 1,65 | |||
Satar Padut | Lamba Leda C | 2,04 | ||
Total | 83,66 |
Sumber: SK Bupati Manggarai Timur Nomor HK/63/Tahun 2017
- Kampung Adat
Di Kabupaten Manggarai Timur, terdapat Kampung Adat Mano dihuni Suku Kuleng, berada di daerah perbukitan dan memiliki tradisi megalitik. Adapun berdasarkan Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Timur tahun 2019, terdapat 8 kampung tua dan tradisional dengan potensi daya tarik wisata tersebar di 5 kecamatan: Lamba Leda (1 desa), Borong (2 desa), Elar (3 desa), Poco Ranaka (1 desa), dan Kota Komba (1 desa).
Tabel 16
Persebaran Kampung Tua dan Tradisional dengan Potensi Wisata di Kabupaten Manggarai Timur, 2019
No | Kecamatan | Nama Objek | Desa/Kelurahan |
I | Lamba Leda | 1. Compang deru | Compang Deru |
II | Borong | 2. Compang Riwu | Poco Riil |
3. Compang Lalang | Satar Lahing | ||
III | Elar | 4. Compang Biting | Biting |
5. Situs Pemukiman Kampung Wenger | Biting | ||
6. Kampung Tuwit | Langga Sai | ||
IV | Poco Ranaka | 7. Compang Kuleng | Bangka Kuleng |
V | Kota Komba | 8. Kampung Tua Saka | Rana Kolong |
Sumber : Dinas Pariwisata Kab. Manggarai Timur, 2019
Prasarana dan Sarana Umum
- Prasarana Jalan
Prasarana jalan di Kabupaten Manggarai Timur berdasarkan data BPS bahwa panjang ruas jalan Kabupaten Manggarai Timur adalah 1.486,86 km dimana 86,17% nya merupakan jalan kabupaten. Sebagian besar jalan tersebut sudah menggunakan aspal namun masih terdapat jalan kerikil, tanah, dan lainnya sebesar 45,19%. Jika ditinjau dari kondisi jalannya, terdapat 45,09% jalan yang masuk kategori rusak-rusak berat. Rincian kondisi, jenis, dan tingkat kewenangan jalan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 17
Tingkat Kewenangan, Kondisi, dan Jenis Jalan di Kabupaten Manggarai Timur
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Negara | 92,57 | 6,23% |
2 | Provinsi | 113,00 | 7,60% |
3 | Kabupaten | 1.281,29 | 86,17% |
Jumlah | 1.486,86 | 100,00% | |
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Baik | 667,21 | 52,07% |
2 | Sedang | 36,30 | 2,83% |
3 | Rusak | 12,60 | 0,98% |
4 | Rusak Berat | 565,18 | 44,11% |
Jumlah | 1.281,29 | 100,00% | |
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Aspal | 703,51 | 54,91% |
2 | Kerikil | 507,66 | 39,62% |
3 | Tanah | 70,12 | 5,47% |
4 | Lainnya | – | 0,00% |
Jumlah | 1.281,29 | 100,00% |
Sumber : BPS Kabupaten Dalam Angka, 2021. (Diolah)
- Prasarana Drainase
Sistem drainase yang ada pada Kabupaten Manggarai Timur adalah berupa saluran pinggir jalan, pada beberapa jalur utama sistem drainase sudah terbuat dari pasangan tembok dan pada bagian lainnya merupakan saluran tanah. Pada bagian tertentu saluran – saluran tertentu tidak bisa berfungsi dengan baik karena saluran terlalu kecil sehingga tidak dapat menampung air hujan pada musim penghujan, karena Kabupaten Manggarai Timur merupakan daerah dengan curah hujan yang cukup tinggi pada musim penghujan. Dalam Kabupaten Manggarai Timur, penanganan drainase secara khusus belum maksimal, Sebagian besar adalah drainase jalan raya. Jaringan drainase yang ada hanya merupakan drainase jalan raya. Belum ada drainase khusus untuk mengatasi masalah drainase perkotaan tersebut.
Adapun permasalahan drainase menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah dan dilimpahkan pada Dinas Pekerjaan Umum khususnya Cipta Karya. Pendanaan sistem drainase dalam Kabupaten Manggarai Timur merupakan tanggung jawab pemerintah daerah Kabupaten/ Kota dan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di Kabupaten Manggarai Timur belum terlihat peran masyarakat dalam hal penanganan sistem drainase yang terorganisir dengan baik. Adapun kondisi sistem drainase Kabupaten Manggarai Timur.
- Aspek Kelembagaan
Pengelolaan saluran drainase di Kabupaten Manggarai Timur sepenuhnya oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum, Sub Dinas Cipta Karya, Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman.
- Aspek Teknis
Sistem drainase yang ada pada Kabupaten Manggarai Timur adalah berupa saluran pinggir jalan, pada beberapa jalur utama sistem drainase sudah terbuat dari pasangan tembok dan pada bagian lainnya merupakan saluran tanah. Pada bagian tertentu saluran – saluran tertentu tidak bisa berfungsi dengan baik karena saluran terlalu kecil sehingga tidak dapat menampung air hujan pada musim penghujan, karena Kabupaten Manggarai Timur merupakan daerah dengan curah hujan yang cukup tinggi pada musim penghujan.
- Aspek Pendanaan
Mengingat Kabupaten Manggarai Timur merupakan daerah rawan banjir/tanah longsor maka pada setiap tahun pemerintah kabupaten Manggarai Timur mengalokasikan dana untuk pembangunan prasarana sarana drainase dan pengendalian banjir. Namun jumlahnya relatif terbatas.
- Peran Serta Masyarakat
Secara teoritis masyarakat dapat berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan, namun hal tersebut tidak terlihat. Dalam banyak kasus kerusakan saluran di lingkungan perumahan yang seharusnya dapat diperbaiki oleh pemilik kavling terdekat sepertinya dibiarkan saja oleh masyarakat, bahkan sebaliknya, sebagian kasus tersumbatnya saluran oleh sampah justru terjadi karena masyarakat dengan sengaja menimbun/membakar sampah di dalam saluran.
- Prasarana Persampahan
Untuk menggambarkan kondisi eksisting pengembangan persampahan yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, diuraikan hal-hal berikut ini.
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Manggarai Timur umumnya dilakukan dalam skala individu yaitu masyarakat mengelola sampahnya sendiri dengan cara dibakar, dikubur atau dibuang ke tanah kosong yang ada disekitarnya.
Sampah-sampah dari limbah rumah tangga akan dikumpulkan dan kemudian diangkut oleh truk sampah yang kemudian akan dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA Rate), yang berlokasi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Manggarai Timur Selatan. Namun masih banyak masyarakat yang mengolah sampah secara tradisional yaitu dengan mengumpulkan di pekarangan belakang rumah yang kemudian dibakar.
Dilihat dari sumbernya, sampah di Kabupaten Manggarai Timur dibedakan atas 4 yakni:
- Sampah yang berasal dari daerah perumahan
- Sampah yang berasal dari bangunan komersial (pasar dan pertokoan)
- Sampah yang berasal dari fasilitas umum (perkantoran)
- Sampah yang berasal dari fasilitas sosial
1) Aspek Teknis
TPS yang terdapat di Kabupaten Manggarai Timur yaitu bertempat di tiap kecamatan, hal ini sudah cukup bagus, karena dapat menjangkau dan melayani kegiatan masyarakat di wilayah kecamatan. Sampah-sampah pada TPS selanjutnya diangkut dengan mobil sampah kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir. Selain TPS, masyarakat pada sepanjang jalur jalan utama kota seringkali menyediakan tempat pembuangan sementara dan/atau menimbun sampah di pinggir jalan, Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Manggarai Timur dan kegiatan yang akan timbul untuk masa yang akan datang, maka pengembangan selanjutnya perlu ada pembangunan TPA untuk pelayanan wilayah Kabupaten Manggarai Timur. Untuk penanganan persampahan kedepannya, maka sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Manggarai Timur dibedakan berdasarkan perwilayahan. Secara umum penanganan sampah dilakukan dengan sistem :
- Pembuangan Terbuka (Open Dumping)
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu dengan membuang begitu saja sampah yang telah dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan
- Penimbunan Saniter (Sanitary Landfill)
Penimbunan saniter adalah teknik penimbunan sampah yang dapat meminimalkan dampak yang merusak lingkungan dimana teknik yang digunakan adalah dengan memadatkan sampah dengan ketebalan 3,5 – 5 meter dan kemudian ditimbun dengan tanah setebal 15 – 30 cm.
- Pembakaran (Incineration)
Pembakaran merupakan salah satu cara pemusnahan sampah dengan cara mengurangi volume maupun berat sampah melalui proses pembakaran.
- Pembuatan Kompos (Composting)
Pembuatan kompos merupakan salah satu cara mengolah sampah organik agar dapat dimanfaatkan kembali yakni dengan mengelola sampah menjadi pupuk.
- Pemanfaatan Ulang (Recycling)
Pemanfaatan ulang adalah cara pengolahan sampah anorganik agar dapat dimanfaatkan kembali dengan cara mengolah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Berdasarkan data dari UPTD Pengolahan Sampah di Kabupaten Manggarai Timur, persentase penanganan sampah dalam setahun (2020) dirincikan sebagai berikut. Volume sampah tertangani sebanyak 9.000 ton, sementara volume produksi sampah sebanyak 86.322 ton. Dengan demikian, rasio sampah yang tertangani 10,42%.
Jumlah TPS di Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 179 unit, terdiri dari bak sampah (8 unit), tong sampah (73 unit), dan karung/kardus besar (98 buah). Jumlah petugas pengangkut sampah di TPS sebanyak 37 orang.
Terdapat 1 unit TPA di Kabupaten Manggarai Timur yaitu TPA Mbo Lopi dengan luas total 5,7 ha, luas sel landfill 1,5 ha, daya tampung 1.000 m3/hari. Sampah di sel landfill sudah ditutup oleh tanah. Meskipun begitu, sistem sanitary landfill di TPA Mbo Lopi belum optimal mengingat pemerataan sampah dan pemadatan sampah masih secara manual oleh petugas (belum ada kendaraan/alat berat), paling tidak sebelum ditutup dengan tanah maka sampahnya harus diratakan dan dipadatkan.
Kendaraan pengangkut sampah terdiri dari dump truck (3 unit) dengan 4 orang pengendara dan kendaraan roda 3 (1 unit) dengan pengendara 1 orang. Sarana dan prasarana pengolahan sampah yang belum dimiliki berupa alat berat (bulldozer dan wheel truck loader), truk tanah, bank sampah, TPS 3R, dan TPST.
- Prasarana Telekomunikasi
Hingga April 2018, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur telah memiliki sarana komunikasi berupa stasiun radio pemerintah, 24 unit jaringan internet gratis, Website dan memfasilitasi keberadaan 42 unit tower BTS (Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manggarai Timur, 2018). Stasiun radio pemerintah (Lembaga Penyiaran Publik Lokal) berlokasi di Golo Lada, Kelurahan Ranaloba, Kecamatan Borong.
Sejak tahun 2015, pemerintah Kabupaten Manggarai Timur bekerja sama dengan Kementerian Kominfo telah menyediakan jaringan internet di 24 lokasi di wilayah Kabupaten Manggarai Timur dengan prioritas pada sekolah-sekolah, fasilitas kesehatan dan kantor-kantor pemerintah. Persebaran fasilitas jaringan internet tersebar di Kel. Kota Ndora, Desa Mandosawu (3 Lokasi), Kec. Rana Mese (3 Lokasi), Desa Ulu Wae, Desa Watu Mori, Desa Sita (3 Lokasi), Kec. Borong, Desa Bangka Leleng, Desa Bangka Pau, Desa Rana (2 Lokasi), Desa Sangan Kalo, Desa Torok Golo, Desa Pota (2 Lokasi), Desa Watu Nggene (2 Lokasi), Kel. Rongga Koe, Desa Tana Rata.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur juga memfasilitasi keberadaan 42 unit tower BTS (Base Transceiver Station) yang tersebar di 9 kecamatan. Persebaran lokasi BTS dirincikan dalam tabel berikut.
Tabel 18
Persebaran Tower di Kabupaten Manggarai Timur
No | Jenis Tower | Lokasi | Nama Perusahaan |
1 | BTS/Tower | Kel. Watu Nggene, Kec. Kota Komba | RTG 003 Telkomsel |
2 | Kel. Mandosawu, Kec. Poco Ranaka | Tower Bersama Group | |
3 | Desa Bea Waek, Kec. Poco Ranaka | Tower Bersama Group | |
4 | Tower telekomunikasi | Desa Watu Mori, Kec. Rana Mese | Dayamitra Telekomunikasi |
5 | Desa Golo Mangung, Kec. Lamba Leda | Dayamitra Telekomunikasi | |
6 | Kel. Mandosawu, Kec. Poco Ranaka | Dayamitra Telekomunikasi | |
7 | Kel. Nanga Baras, Kec. Sambi Rampas | Dayamitra Telekomunikasi | |
8 | Desa Satar Kampas, Kec. Lamba Leda | Dayamitra Telekomunikasi | |
9 | Kel. Satar Peot, Kec. Borong | Dayamitra Telekomunikasi | |
10 | Desa Golo Loni, Kec. Rana Mese | RTG 003 Telkomsel | |
11 | Tower Telkomsel | Desa Lembur, Kec. Kota Komba | RTG 009 Telkomsel |
12 | Kel. Watu Nggene, Kec. Kota Komba | RTG 075 Telkomsel | |
13 | Desa Komba, Kec. Kota Komba | RTG 034 Telkomsel | |
14 | Kel. Rana Loba, Kec. Borong | RTG 003 Telkomsel | |
15 | Kel. Teno Mese, Kec. Elar | RTG 013 Telkomsel | |
16 | Kel. Nggalak Leleng, Kec. Poco Ranaka | RTG 007 Telkomsel | |
17 | Kel. Pota, Kec. Sambi Rampas | RTG 014 Telkomsel | |
18 | PT. Dayamitra Telekomunikasi | Desa Sita, Kec. Rana Mese | Dayamitra Telekomunikasi |
19 | Desa Golo Kantar, Kec. Borong | Dayamitra Telekomunikasi | |
20 | Kel. Tanah Rata, Kec. Kota Komba | Dayamitra Telekomunikasi | |
21 | Desa Pong Ruan, Kec. Kota Komba | Dayamitra Telekomunikasi | |
22 | Kel. Satar Peot, Kec. Borong | Dayamitra Telekomunikasi | |
23 | Tower telekomunikasi BTS PT solusindo kreasi pratama | Desa Gurung Liwut, Kec. Borong | |
24 | Jl. Merpati Watu Ipuh RT/RW.003/002 | ||
25 | Tower telekomunikasi | Desa Golo Meni, Kec. Kota Komba | Dayamitra Telekomunikasi |
26 | Desa Paan Leleng, Kec. Kota Komba | ||
27 | Menara Telekomunikasi PT ISTANA Kohinor | Desa Nanga Labang, Kec. Borong
|
|
28 | PT. Dayamitra Telekomunikasi | Desa Nampar Tabang, Kec. Lamba Leda | Dayamitra Telekomunikasi |
29 | Desa Tengku Leda, Kec. Lamba Leda | Dayamitra Telekomunikasi | |
30 | Desa Golo Ngawan, Kec. Sambi Rampas | Dayamitra Telekomunikasi | |
31 | Desa Ngkiong Ndora, Kec. Poco Ranaka Timur | Dayamitra Telekomunikasi | |
32 | Kel. Rana Loba, Kec. Borong | Dayamitra Telekomunikasi | |
33 | Tower Telkomsel | Kel. Rana Loba, Kec. Borong | PT. Tower Bersama Group |
34 | HO Menara Telekomunikasi | Desa Nanga Labang, Kec. Borong | PT. Protelindo |
35 | BTS/Tower Telekomunikasi XL | Desa Golo Kantar, Kec. Borong | PT. Protelindo |
36 | Desa Sita, Kec. Rana Mese | PT. Protelindo | |
37 | Menara Mini BTS Program CSR Merah Putih Telkomsel | Desa Leong, Kec. Poco Ranaka | PT. Telekomunikasi Seluler |
38 | BTS/Tower Telekomunikasi XL | Desa Watu Mori, Kec. Rana Mese | PT. Protelindo |
39 | Pembangunan Menara Telekomunikasi (MONOPUL) XL | Kel. Rana Loba, Kec. Borong | PT. Dayamitra Telekomunikasi |
40 | Pembangunan Tower Menara Telekomunikasi | Kel. Tana Rata, Kec. Kota Komba | PT. Protelindo |
41 | Kel. Satar Peot, Kec. Borong | PT Protelindo | |
42 | Rekomendasi pembangunan Menara Telekomunikasi Mikrocell | Kel. Mandosawu, Kec. Poco Ranaka | PT. Dayamitra Telekomunikasi |
Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Manggarai Timur, 2018
- Jaringan Listrik dan Penerangan
Profil prasarana listrik di Kabupaten Manggarai Timur adalah sebagai berikut. Rincian konsumsi dan produksi listrik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 19
Profil Kelistrikan di Kabupaten Manggarai Timur
Tahun | Daya Terpasang (KW) | Produksi Listrik (KWh) | Listrik Terjual (KWh) |
2020 | 83.607.056 | 6.242.905 | 6.019.844 |
Sumber : BPS Kabupaten Dalam Angka, 2021. (Diolah)
Sedangkan bila kita meninjau jaringan penerangan, sumber penerangan masyarakat di Kabupaten Manggarai Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 20
Data Sumber Penerangan di Kabupaten Manggarai Timur
No | Jenis | Perkotaan | Pedesaan | Total |
1 | Listrik PLN dengan Meteran | 0,00% | 31,38% | 31,38% |
2 | Listrik PLN Tanpa Meteran | 0,00% | 8,55% | 8,55% |
3 | Listrik NonPLN | 0,00% | 23,93% | 23,93% |
4 | Bukan Listrik | 0,00% | 36,14% | 36,14% |
Jumlah | 100,00% | 100,00% | 100,00% |
Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020
- Jaringan Air Bersih dan Air Minum
Sumber air minum di Kabupaten Manggarai Timur sebagian besar berasal dari mata air terlindung (70,86%). Perincian sumber air minum dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 21
Sumber Air Minum di Kabupaten Manggarai Timur
No | Jenis | Perkotaan | Perdesaan | Total |
1 | Air Kemasan | 0,00% | 0,00% | 0,00% |
2 | Air Isi Ulang | 0,00% | 0,37% | 0,37% |
3 | Ledeng Meteran | 0,00% | 1,13% | 1,13% |
4 | Sumur Bor | 0,00% | 0,91% | 0,91% |
5 | Sumur Terlindung | 0,00% | 10,71% | 10,71% |
6 | Sumur Tak Terlindung | 0,00% | 2,19% | 2,19% |
7 | Mata Air Terlindung | 0,00% | 70,86% | 70,86% |
8 | Mata Air Tak Terlindung | 0,00% | 13,18% | 13,18% |
9 | Air Permukaan, Hujan dan Sumber Tidak Terlindung | 0,00% | 0,65% | 0,65% |
10 | Air Hujan | 0,00% | 0,00% | 0,00% |
Jumlah | 100,00% | 100,00% | 100,00% |
Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020
Untuk kualitas air minum, sebanyak 50,90% penduduk mengakses air minum bersih sehingga prasarana air minum menjadi salah satu prasarana yang perlu ditingkatkan di Kabupaten Manggarai Timur.
- Sarana Sanitasi
Sarana sanitasi di Kabupaten Manggarai Timur dapat ditinjau dari jenis tempat pembuangan akhir tinja serta kepemilikan fasilitas pembuangan akhir tinja. Di Kabupaten Manggarai Timur, dominasi jenis tempat pembuangan akhir tinja adalah lubang tanah sebesar 91,71%. Perinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 22
Jenis Tempat Pembuangan Akhir Tinja di Kabupaten Manggarai Timur
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | IPAL/ Septic Tank | – | 8,25% |
2 | Lubang Tanah | – | 91,71% |
3 | Lainnya | – | 0,04% |
Jumlah | 100,00% |
Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020
Adapun berdasarkan kepemilikannya, sebanyak 81,45% telah memiliki fasilitas Bab sendiri. Sedangkan terdapat 7,81% masyarakat yang tidak memiliki fasilitas BAB.
Tabel 23
Kepemilikan Fasilitas BAB di Kabupaten Manggarai Timur
No | Jenis | Perkotaan | Pedesaan | Total |
1 | Sendiri | 0,00% | 81,45% | 81,45% |
2 | Sendiri namun Bersama | 0,00% | 10,06% | 10,06% |
3 | Komunal | 0,00% | 0,68% | 0,68% |
4 | Tidak Ada Fasilitas | 0,00% | 7,81% | 7,81% |
Jumlah | 100,00% | 100,00% | 100,00 % |
Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020
- Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan di Kabupaten Manggarai Timur adalah masjid, musholla, gereja protestan, gereja katolik, pura, dan vihara. Jumlah sarana peribadatan di Kabupaten Manggarai Timur terangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 24
Jenis Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Manggarai Timur
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Masjid | 10 | 3,95% |
2 | Musholla | 1 | 0,40% |
3 | Gereja Protestan | 8 | 3,16% |
4 | Gereja Katolik | 234 | 92,49% |
5 | Puta | – | 0,00% |
6 | Vihara | – | 0,00% |
Jumlah | 253 | 100,00% |
Sumber : BPS Provinsi NTT Dalam Angka, 2021
- Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di Kabupaten Manggarai Timur terdiri dari SD, SMP, SMA, SMK, dan Universitas. Jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Manggarai Timur terangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 25
Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Manggarai Timur
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | SD | 175 | 48,34% |
2 | SMP | 127 | 35,08% |
3 | SMA | 47 | 12,98% |
4 | SMK | 12 | 3,31% |
5 | Universitas | 1 | 0,28% |
Jumlah | 362 | 100,00% |
Sumber : BPS Provinsi NTT Dalam Angka, 2021
- Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan terdiri dari rumah sakit, rumah sakit bersalin, poliklinik, puskesmas, puskesmas pembantu, dan apotek. Jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Manggarai Timur terangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 26
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Manggarai Timur
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Rumah Sakit | 1 | 0,95% |
2 | Rumah Sakit Bersalin | – | 0,00% |
3 | Poliklinik | 6 | 5,71% |
4 | Puskesmas | 30 | 28,57% |
5 | Puskesmas Pembantu | 58 | 55,24% |
6 | Apotek | 10 | 9,52% |
Jumlah | 105 | 100,00% |
Sumber : BPS Provinsi NTT Dalam Angka, 2021
- Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan terdiri pasar, toko, kios, dan warung. Jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Manggarai Timur terangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 27
Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Manggarai Timur
No | Jenis | Jumlah | Persentase |
1 | Pasar | 48 | 2,42% |
2 | Toko | 935 | 47,08% |
3 | Kios | 939 | 47,28% |
4 | Warung | 64 | 3,22% |
Jumlah | 1.986 | 100,00% |
Sumber : Kabupaten Dalam Angka, 2020
- Ruang Terbuka Hijau
RTH di Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 376 unit pot tanaman dan tanaman yang tersebar di 5 desa/kelurahan. Berdasarkan SK.7875/MenLHK-PHPL/KPHP/HPL.0/12/2020, Kabupaten Manggarai Timur memiliki kawasan hutan dengan luas total 240.355,88 ha, meliputi Area Penggunaan Lain (162.475,75 ha), Hutan Lindung (34.712,91 ha), Hutan Produksi (16.303,84 ha), Hutan Produksi Konversi (3.196,09 ha), dan Kawasan Suaka Alam Darat (23.667,28 ha). Adapun kawasan perkebunan seluas 80.609,86 ha dan kawasan pertanian seluas 23.524,07 ha (Pertanian Lahan Basah 1.194,38 ha dan Pertanian Lahan Kering 22.329,69 ha).