Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota dari Provinsi Lampung dan merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan kebudayaan serta kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada 5020’ sampai dengan 5030’ Lintang Selatan dan 105028’ sampai dengan 105037’ Bujur Timur. Ibukota Bandar Lampung berada di Teluk Betung yang terletak di ujung selatan Pulau Sumatera, memiliki luas wilayah daratan 19.722 Ha (197,22 km2)  dan luas perairan kurang lebih 39,82 km2  dan secara administratif dibatasi oleh :

Sebelah Utara                         : Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
Sebelah Selatan                     : Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran dan Kecamatan Katibung serta Teluk Lampung
Sebelah Barat                         : Kecamatan Gedong Tataan dan Padang Cermin Kabupaten Peswaran
Sebelah Timur                        : Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan

 

 
Sebagian besar wilayah Kota Bandar Lampung berada pada ketinggian antara 0 – 500 meter dari permukaan laut, kecuali sebagian wilayah Kecamatan Kedaton, Tanjung Karang Barat dan Kecamatan Kemiling berada pada ketinggian antara 500 – 700 meter dari permukaan laut.

Kota Bandar Lampung menempati posisi geografis yang sangat strategis, baik dalam konstelasi internasional, nasional, maupun regional. Posisinya terhadap Singapura dan Jakarta merupakan potensi bagi pengambilan peran dalam kerjasama ekonomi regional IMS-AFTA. Dari segi jarak kedudukan kota Bandar Lampung terhadap kota-kota besar seperti Jakarta dan wilayah pertumbuhan ekonomi Jabotabek dan Jawa Barat menjadikannya salah satu pilihan bagi relokasi dan tempat limpahan kegiatan ekonomi dari wilayah tersebut. Dalam kaitan ini, Kota Bandar Lampung menjadi bagian dari poros pertumbuhan Pantai Utara Jawa dan bagian dari proses perkembangan Pulau Jawa bagian Barat.

Dalam kedudukannya kini, Kota Bandar Lampung menjadi salah satu unggulan untuk menjadi pusat pertumbuhan Sumatera bagian Selatan. Lokasinya di ujung Selatan Pulau Sumatera akan memantapkan posisinya sebagai pintu gerbang utama antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Kedudukan Kota Bandar Lampung pada posisi geografis yang strategis ini didukung pula oleh aksebilitas yang tinggi. Kota Bandar Lampung dapat dicapai melalui jalan raya Trans Sumatera, transportasi laut melalui Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang, serta jalur udara melalui Bandar Udara Branti yang berjarak lebih kurang 18 km dari Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung pun memiliki posisi yang menguntungkan terhadap obyek dan daya tarik wisata nasional maupun internasional, seperti Gunung Krakatau, pelatihan gajah Way Kambas, dan lain sebagainya.

 

Luas Daerah Menurut Kecamatan di Kota Bandar Bandar Lampung (%), 2019

Sumber: Bagian Pemerintahan Kota Bandar Lampung

Kondisi Fisik

  • Hidrologi

Secara hidrologis Kota Bandar Lampung dilalui oleh sungai-sungai yang masuk dalam Wilayah Sungai (WS) Way Seputih dan Way Sekampung yaitu Sungai Way Halim, Way Awi, Way Simpur di wilayah Tanjung Karang dan Way Kuripan, Way Balau, Way Kupang, Way Garuntang, Way Kuala, mengalir di wilayah Teluk Betung. Daerah hulu sungai berada di bagian Barat, daerah hilir sungai berada di wilayah bagian Selatan yaitu pada dataran pantai. Luas wilayah yang datar sampai  landai meliputi 60 %. Landai sampai miring 35 %, sangat miring sampai curam berjumlah 4 %. Dilihat secara hidrologi maka Kota Bandar Lampung mempunyai 2 sungai besar yaitu Way Kuripan dan Way Kuala, dan 23 sungai-sungai kecil. Semua sungai tersebut merupakan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang berada dalam wilayah Kota Bandar Lampung dan sebagian besar bermuara di Teluk Lampung.

Sungai-sungai yang melintasi Kota Bandar Lampung adalah sungai kecil dengan debit air yang kecil, diantaranya adalah Way Simpur, Way Penengahan, Way Kunyit, dan Way Keteguhan. Pada musim kemarau, sungai cenderung mengering, tetapi pada musim hujan debit air akan bertambah semakin cepat, sedangkan daya tampung sungai semakin terbatas akibat terjadinya penyempitan daerah aliran sungai yang merupakan dampak kegiatan pembangunan yang tidak memperhatikan garis sempadan sungai serta pencemaran lingkungan sungai.

  1. Topografi

Topografi Kota Bandar Lampung sangatlah beragam, mulai dari dataran pantai sampai kawasan perbukitan hingga bergunung, dengan ketinggian permukaan antara 0 sampai 500 m. Daerah dengan topografi perbukitan hinggga bergunung membentang dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur.

  • Kelerengan

Kondisi kelerengan Kota Bandar Lampung juga sangat beragam, kondisi geografis wilayah yang berbukit serta berada di kaki Gunung Betung merupakan faktor pembentuk kelerengan di Kota Bandar Lampung. Tingkat kemiringan lereng rata-rata wilayah di Kota Bandar Lampung berada pada kisaran 0 – 20 % dan secara umum kelerengan wilayah Kota Bandar Lampung berada pada 0 – 40 %, wilayah yang memiliki kemiringan lereng 0 % diantaranya berada di wilayah Kecamatan Sukarame, Tanjung Karang Pusat, Tanjung Seneng, Panjang, Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Kedaton. Adapun wilayah yang memiliki tingkat kemiringan lereng mencapai 40 % diantaranya adalah Kecamatan Panjang, Teluk Betung Barat, Kemiling, dan Tanjung Karang Timur.

 

Gambaran Demografi

Pada Tahun 2019, penduduk Bandar Lampung berjumlah 1.051.500 jiwa dengan sex ratio 101, yang berarti jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan. Kepadatan penduduk paling besar terdapat di Kecamatan Tanjung Karang Timur yakni 19.633 jiwa/ km2 , sedangkan kecamatan yang paling kecil kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Sukabumi yaitu 2.609 jiwa/ km2

Tabel 1

Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Ditribusi Persentase Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis Kelamin Penduduk Kota Bandar Lampung, 2019

Kecamatan Penduduk (Ribu) Laju Pertumbuhan Penduduk (2018-2019) Persentase Penduduk Kepadatan Penduduk Per (Km2) Rasio Jenis Kelamin
Teluk Betung Barat 32.002 2 3 2.904 1
Teluk Betung Timur 44.727 2 4 3.016 1
Teluk Betung Selatan 42.262 2 4 11.151 1
Bumi Waras 60.939 2 6 16.250 1
Panjang 79.800 2 8 5.067 1
Tanjung Karang Timur 39.855 2 4 19.633 1
Kedamaian 56.482 2 5 6.880 1
Teluk Betung Utara 54.337 2 5 12.549 1
Tanjung Karang Pusat 54.906 2 5 13.557 1
Enggal 30.164 2 3 8.643 1
Tanjung Karang Barat 58.754 2 6 3.920 1
Kemiling 70.491 2 7 2.908 1
Langkapura 36.454 2 3 5.957 1
Kedaton 52.685 2 5 10.999 1
Rajabasa 51.578 2 5 3.812 1
Tanjung Senang 49.160 2 5 4.625 1
Labuhan Ratu 48.159 2 5 6.043 1
Sukarame 61.130 2 6 4.144 1
Sukabumi 61.574 2 6 2.609 1
Way Halim 66,042 2 6 12.344 1
Bandar Lampung 1.051.500 2 100 5.332 1

Sumber : BPS Kota Bandar Lampung 2020

 

Ekonomi

Pada Tahun 2019, angka PDRB atas dasar harga berlaku yang dihasilkan Kota Bandar Lampung sebesar 59.507,48 miliar rupiah. Pencapaian angka PDRB yang terus meningkat selama 5 tahun terakhir menunjukkan keadaan perekonomian yang membaik. Sektor yang memberikan kontribusi paling besar yaitu sektor industri pengolahan , yaitu sebesar 21,39 persen.

 Tabel 2

Produk Domestik Regional Bruto Kota Bandar Lampung Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

Lapangan Usaha (miliar rupiah), 2015-2019

No Lapangan Industri Nilai(Miliyar Rupiah) Persentase Laju Pertumbuhan
1 Pertanian,Kehutanan dan Perikanan 2198,94 3,70 2,36
2 Pertambangan dan Penggalian 1976,42 3,32 5,51
3 Industri Pengolahan 12727,32 21,39 7,05
4 Pengadaan Listrik dan Gas 65,47 0,11 6,51
5 Pengadaan Air,Pengolahan Sampah,Limbah,dan Daur Ulang 158,99 0,27 5,43
6 Konstruksi 6482,85 10,89 5,56
7 Perdagangan Besar dan Eceran,Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8627,72 14,50 6,09
8 Transportasi dan Pergudangan 8027,44 13,49 6,94
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1724,75 2,90 8,56
10 Informasi dan Komunikasi 3491,19 5,87 8,01
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 2941,08 4,94 3,23
12 Real Estate 3515,48 5,91 5,83
13 Jasa Perusahaan 212,82 0,36 4,41
14 Administrasi Pemerintahan,Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 3272,77 5,50 4,79
15 Jasa Pendidikan 1986,96 3,31 7,73
16 Jasa kesehatan dan Kegiatan Sosial 1101,78 1,85 7,02
17 Jasa Lainnya 1014,04 1,70 7,84
  Produk Domestik Bruto 59507,48 100,00 6,24

Sumber: BPS, berbagai sensus, survei dan sumber lain

Perumahan

Beberapa tipologi perumahan berdasarkan tipe bangunan di Kota Bandar Lampung yaitu  tipe rumah panggung yang merupakan rumah tradisional khas suku Lampung seperti pada contoh gambar 1 dan 3 tipe rumah ini biasanya ditemukan di pedalaman jalan kecil (gang) dan biasanya pemilik perumahan tipe tersebut iyalah penduduk asli Kota Bandar Lampung. Gambar 2 berupa rumah vertikal dalam bentuk rumah susun sederhana, Sedangkan contoh gambar 4 berupa  perumahan sub-urban berbentuk single landed house dengan ruang persil yang jelas, biasanya ditandai dengan pagar atau tanaman, perumahan ini dapat ditemukan di sebagian pinggir jalan.

 

Status Kepemilikan

Tabel 3

Persentase Rumah Tangga Menurut Status Kepemilikan

No Status kepemilikan Perkotaan perdesaaan Perkotaan + perdesaan
1 Milik sendiri 71,68 87,60 83,74
2 Sewa 7,00 1,09 2,52
3 Kontrak 11,16 1,39 3,76
4 Lainya 10,16 9,92 9,98
  Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : Statistik Perumahan 2010

Menurut tabel diatas rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri sebesar 83,74%, sisanya 16,62% rumah tangga menempati rumah bukan milik sendiri.

Rumah tangga yang menempati rumah sewa terdiri dari 2,52% ,rumah  kontrak 3,76% dan lainya 9,98%. Persentase rumah tangga yang menempati rumah bukan milik sendiri di daerah perkotaan 28,32% jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di daerah perdesaan 12,40%

 

Jenis Lantai Terluas

Tabel 4

Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas Dan Tipe Daerah

No Jenis Lantai Terluas Perkotaan Perdesaan Perkotaan + Perdesaan
1 Keramik/marmer/granit 33,97 9,97 15,80
2 Ubin/tegel/teraso 5,57 2,59 3,31
3 Semen/bata merah 53,60 60,23 58,62
4 Kayu/papan 1,93 5,14 4,36
5 Bambu 0,17 0,79 0,64
6 Tanah 4,73 21,25 17,24
7 Lainnya 0,03 0,03 0,03
  Jumlah 100,00 100,00 100,00

Sumber : Statistik Perumahan 2010

 

Akses Sanitasi Layak

Tabel 5

Perbandingan Akses Air minum dan sanitasi layak Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2018

 

Kabupaten/Kota Akses Air Minum Layak Akses Sanitasi Layak

 

Lampung Barat 62,32 25,46
Tanggamus 65,83 48,50
Lampung Selatan 67,37 78,26
Lampung Timur 43,33 33,36
Lampung Tengah 50,97 43,10
Lampung Utara 22,19 27,27
Way Kanan 27,93 26,13
Tulang Bawang 69,98 63,87
Pesawaran 61,30 65,39
Pringsewu 79,47 74,16
Mesuji 60,03 33,58
Tulang Bawang Barat 35,92 26,08
Pesisir Barat 51,15 51,86
Bandar Lampung 83,80 86,41
Metro 79,48 96,77
Provinsi Lampung 56,78 52,48

 

Data diatas merupakan data Perbandingan Akses Air minum dan sanitasi layak Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung dimana Kota Metro menduduki posisi pertama dengan akses sanitasi layak dan akses air minum layak, sebaliknya Kota Bandar Lampung yang merupakan Ibu kota Provinsi menempati posisi kedua dengan akses sanitasi layak dan akses air minum layak

 

Angka Rumah Tidak Layak Huni

 Tabel 6

Daftar Kecamatan dan Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Kota Bandar Lampung

Kecamatan Rumah tidak layak huni
Teluk Betung Barat 0
Teluk Betung Timur 117
Teluk Betung Selatan 96
Bumi Waras 269
Panjang 147
Tanjung Karang Timur 30
Kedamaian 4
Teluk Betung Utara 67
Tanjung Karang Pusat 65
Enggal 8
Tanjung Karang Barat 12
Kemiling 163
Langkapura 0
Kedaton 22
Rajabasa 34
Tanjung Senang 1
Labuhan Ratu 0
Sukarame 11
Sukabumi 0
Way Halim 69
Bandar Lampung 1.115

Sumber:http://datartlh.perumahan.pu.go.id/

Angka Backlog

Rumah tangga yang tidak menempati bangunan tempat tinggal milik sendiri merupakan indikator backlog perumahan. Backlog lebih tepatnya didefinisikan sebagai persentase rumah tangga yang menempati bangunan tempat tinggal bukan milik sendiri dan tidak memiliki rumah di tempat lain. Menurut datartlh.perumahan.pu.go.id Kecamatan Bumi Waras adalah kecamatan dengan angka backlog tertinggi di Kota Bandar Lampung sebesar 129 dengan kepala keluarga berjumlah 476.

 

Tabel 7

Kecamatan Rumah tangga Kepala Keluarga Penghuni Jiwa Backlog KK
Teluk Betung Barat 12 25 140 12
Teluk Betung Timur 148 668 805 37
Teluk Betung Selatan 111 433 509 16
Bumi Waras 286 476 1655 129
Panjang 251 1086 1351 62
Tanjung Karang Timur 42 131 174 20
Kedamaian 6 32 19 2
Teluk Betung Utara 157 355 482 31
Tanjung Karang Pusat 83 366 310 17
Enggal 9 22 30 2
Tanjung Karang Barat 25 81 69 14
Kemiling 170 692 744 12
Langkapura
Kedaton 37 147 192 12
Rajabasa 37 113 160 13
Tanjung Senang 42 87 232 38
Labuhan Ratu 7 14 44 4
Sukarame 17 73 80 2
Sukabumi 12 25 73 12
Way Halim 70 315 342 8
Bandar Lampung 1.522 5.141 7.411 443

Jumlah Backlog Perumahan Kota Bandar Lampung

*Data Kecamatan Langkapura tidak diketahui