Profil Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Hulu Sungai Selatan dibentuk dengan Undang–Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9) sebagai undang–undang dengan ibukota Kandangan. Secara astronomis, Kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak pada 02029’58”- 02056’10” Lintang Selatan dan 114051’19”-115036’19” Bujur Timur. Selanjutnya menurut letak geografis, Kabupaten Hulu Sungai Selatan berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Sebelah Selatan : Kabupaten Tapin dan Kabupaten Banjar
Sebelah Timur : Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Kota Baru
Sebelah Barat : Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Sumber: RPJM Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2018-2023

Luas Wilayah

Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki luas wilayah sebesar 1.804,94 km2 serta terdiri dari 11 kecamatan, 144 desa dan 4 kelurahan. Adapun Kecamatan Loksado merupakan kecamatan terbesar yaitu dengan luas sebesar 388,89 km2. Sementara Kecamatan Telaga Langsat merupakan kecamatan terkecil dengan luas sebesar 58,08 km2. Secara lebih rinci, nama dan luas Kecamatan di Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Ibu Kota Kecamatan, Luas dan Ketinggian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

No Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas (km2) Persentase
Luas Wilayah
1. Padang Batung Padang Batung 203,93 11,30
2. Loksado Loksado 338,89 18,78
3. Telaga Langsat Mandala 58,08 3,22
4. Angkinang Angkinang Selatan 58,40 3,24
5. Kandangan Kandangan Kota 106,71 5,91
6. Sungai Raya Sungai Raya 80,96 4,49
7. Simpur Simpur 82,35 4,56
8. Kalumpang Kalumpang 135,07 7,48
9. Daha Selatan Bayanan 322,82 17,89
10. Daha Barat Bajayau 149,62 8,29
11. Daha Utara Tambak Bitin 268,11 14,85
Hulu Sungai Selatan Kandangan 1.804,944 100%

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022

Adapun jarak antar kecamatan terhadap Ibu Kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Kandangan) dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2. Jarak Antar Kecamatan terhadap Ibukota Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022

Kondisi Fisik

  1. Topografi

Secara geologis Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdiri dari pegunungan-pegunungan yang memanjang dari arah timur ke selatan, namun dari arah barat ke utara merupakan dataran rendah alluvial yang terkadang berawa-rawa (rawa menoton), sehingga udaranya terasa dingin dan agak lembab. Berdasarkan kelas lerengnya dapat diketahui bahwa, Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki wilayah yang paling banyak berada kelas lereng 0-2% yaitu dengan persentase luas 70,95%. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan ketinggiannya, sebagian besar wilayah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan berada di ketinggian 0-7 meter yaitu dengan persentase sebesar 58,3%. Secara lebih jelas, luas wilayah menurut kelas lereng dan ketinggian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini

Tabel 2. Luas Wilayah Menurut Kelas Lereng dan Ketinggian di Kabupaten Hulu

Sungai Selatan

Uraian Luas Wilayah (Ha) Persentase (%)
Kelas Lereng (%)
0-2 128.057 70,95
2-15 20.737 11,49
15-40 19.090 10,58
>40 12.610 6,99
Kelas Ketinggian (m)
0-7 m 105.198 58,3
7-25 m 18.254 10,1
25-100 m 16.590 9,2
100-500 m 27.546 15,3
500-1.000 m 11.226 6,2
> 1.000 m 1.680 0,9

Sumber: RPJM Kabupaten Hulu Sungai Selatam, 2018-2023

Gambar 3. Peta Topografi Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Sumber: RTRW Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2011-2031

  1. Geologi dan Morfologi

Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dibedakan menjadi empat satuan geomorfologi, yaitu satuan geomorfologi pendaratan, satuan geomorfologi perbukitan berelief landai, satuan perbukitan berelief sedang dan satuan geomorfologi perbukitan berelief terjal.

  • Satuan Geomorfologi Pendaratan (kemiringan lereng < 3º), yaitu terletak pada elevasi antara 0 – 50 mdpl dengan luas sekitar 65%, utamanya disusun oleh batuan alluvial, endapan rawa dan sebagian endapan sungai. Daerah ini meliputi kecamatan-kecamatan Daha Utara, Daha Selatan, Kalumpang, Simpur, Sungai Raya, Angkinang dan Kandangan.
  • Satuan Geomorfologi Perbukitan Berilief Landai (kemiringan lereng 3º – 17º), umumnya mencapai elevasi 50 – 100 mdpl, tersebar di sebagian daerah Kecamatan Kandangan, Padang Batung, Telaga Langsat dan Sungai Raya.
  • Satuan Geomorfologi Perbukitan Berelief Sedang (kemiringan lereng 17º – 36º), menempati daerah dengan elevasi 100 – 300 mdpl, tersebar di daerah Kecamatan Telaga Langsat, Padang Batung dan Loksado.
  • Satuan Geomorfologi Perbukitan Berelief Terjal (kemiringan lereng > 36º), menempati daerah dengan elevasi > 300 m, tersebar di daerah Kecamatan Loksado.

Secara regional, daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan bagian dari Cekungan Barito yang terbentuk pada Kala Eosen-Oligosen, pada kala itu terjadi penurunan daratan yang mengakibatkan genangan air laut (Transgresi). Satuan batuan yang terdapat di daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Heryanto, R dan Sanyoto, P, 1994), dikelompokkan dalam formasi batuan dari yang paling tua ke muda adalah sebagai berikut: batuan tertua adalah batuan granit yang merupakan gabungan granodiorit dan diorite berumur Kapur Awal. Batuan Gunung api Haruyan merupakan breksi gunungapi dan lava basal, berumur Kapur Akhir. Terakhir yaitu batuan granit dari Kabupaten Banjar, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah sampai ke Tabalong.

Morfologi Kabupaten Hulu Sungai Selatan sekitar 65% merupakan daerah dataran. Karenanya sebagian besar Kabupaten Hulu Sungai Selatan sangat riskan terhadap bencana banjir karena daerah hulu dari Sungai Amandit yaitu daerah Loksado merupakan hutan yang kian lama akan semakin gundul karena banyak penebangan kayu yang kurang terkontrol. Selain itu, dikarenakan daerah Kecamatan Loksado dan sebagian wilayah Kecamatan Padang Batung merupakan daerah dengan Satuan Geomorfologi Perbukitan Berelief sedang hingga terjal yaitu dengan kemiringan lereng mencapai >36º, maka sering terjadi bencana tanah longsor yang sangat berbahaya terutama dekat dengan pemukiman dan jalan penghubung antar desa. Disarankan agar perluasan pemukiman tidak menempati daerah berlereng terjal serta pembukaan lahan pertanian/perkebunan harus memperlihatkan faktor kemiringan lereng dan daerah resapan air tanah.

Gambar 4. Peta Morfologi Lahan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Sumber: Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup

Kab. Hulu Sungai Selatan, 2018

  • Klimatologi

Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan kabupaten dengan iklim tropis. Kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak di tengah Provinsi Kalimantan Selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Hulu Sungai Utara yang memiliki iklim tropis lembab dan sering mengalami hujan di tengah musim kemarau panjang. Sementara itu, dilihat dari jumlah curah hujannya, pada tahun 2021 Kecamatan Simpur memiliki rata-rata curah hujan tertinggi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu sebesar 287,56 mm3/ tahun. Adapun secara keseluruhan pada tahun tersebut, bulan Maret merupakan bulan dengan curah hujan tertinggi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Secara lebih lengkap, jumlah curah hujan menurut bulan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Jumlah Curah Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2021

Bulan Curah Hujan (mm3)
Padang Batung Loksado Telaga Langsat Angkinang Kandangan Sungai Raya Simpur Kalumpang Daha Selatan Daha Utara
Januari 0,00 0,00 434,80 462,00 351,00 395,20 671,70 289,00 208,40 488,00
Februari 298,00 225,50 331,50 226,00 234,00 280,00 288,00 313,00 117,20 273,00
Maret 334,00 233,00 361,50 271,00 277,00 350,60 584,00 500,50 336,60 534,50
April 189,00 287,00 187,00 184,00 144,00 170,10 145,00 44,50 68,70 95,50
Mei 302,00 377,00 341,00 257,00 137,00 130,50 223,50 227,00 145,70 90,50
Juni 0,00 273,00 82,50 115,50 138,00 119,10 0,00 0,00 56,20 50,50
Juli 0,00 0,00 187,00 125,00 88,00 199,00 128,00 83,00 185,00 163,00
Agustus 0,00 168,00 163,00 81,00 128,00 201,10 195,00 183,50 24,30 0,00
September 189,00 216,00 166,00 135,00 126,00 186,50 212,50 92,50 118,30 140,00
Oktober 232,00 234,00 373,00 226,00 160,00 171,00 282,00 207,00 212,00 216,00
November 427,00 427,00 344,00 242,00 277,00 373,00 411,00 271,00 351,00 363,00
Desember 0,00 0,00 273,50 249,50 272,00 218,40 310,00 321,00 385,50 678,50

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022

  1. Kerawanan Bencana

Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki potensi rawan bencana alam seperti longsor dan banjir yang disebabkan oleh kondisi topografi, geologi dan curah hujan. Secara lebih rinci, jenis potensi rawan bencana dan lokasinya hingga luas risiko bencana di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Daerah Potensi Rawan Bencana di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

No Jenis Bencana Lokasi/Kecamatan Keterangan
1. Longsor Kecamatan Loksado di Desa Hulu Banyu, Kecamatan Padang Batung di Desa Batu Laki, Kecamatan Telaga Langsat di Desa Hamak dan Hamak Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdiri dari 65% wilayah yang merupakan daerah dataran rendah. Karenanya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan sangat riskan terhadap bencana banjir. Hal ini juga didukung kondisi dimana daerah hulu dari Sungai Amandit yang berada di Loksado merupakan hutan yang kian lama semakin gundul karena banyak penebangan kayu.

 

    ·   Kecamatan Kandangan di Desa Jambu Hilir, Desa Baluti, Desa Sungai Kupang, Desa Sungai Paring, Desa Lungau

·   Kecamatan Kalumpang di Desa Kalumpang, Desa Karang Paci, Desa Balanti, dan Desa Balimau;

·   Kecamatan Angkinang di Desa Telaga Sili-Sili, Desa Sungai Hanyar, Desa Angkinang, Desa Angkinang Selatan, Desa Bakarung;

·   Kecamatan Sungai Raya di Desa Sungai Raya Selatan, Desa Tanah Bangkang, Desa Manggala;

·   Kecamatan Padang Batung di Desa Malutu, Desa Batu Laki, Desa Malilingin, Desa Jelatang, Desa Batu Bini, Desa Karang Jawa Muka;

·   Kecamatan Telaga Langsat di Desa Mandala, Desa lok Binuang, Desa Pakuan Timur, Desa Gumbil; dan

·   Kecamatan Daha Selatan, Kecamatan Daha Utara, dan Kecamatan Daha Barat.

Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki wilayah dengan kemiringan lereng yang beragam. Selain itu, terdapat beberapa bagian wilayah yang berada di bagian satuan geomorfologi perbukitan berelief sedang hingga terjal dengan kemiringan lereng >36% yang menjadikannya rawan akan bencana tanah longsor.

Sumber: RPJM Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2018-2023
dan Laporan Akhir Penyusunan RP3KP Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2018

Tabel 5. Luas Risiko Bencana di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

No Nama Kecamatan Lingkungan Terpapar (Ha)
Banjir Longsor
1 Padang Batung                 3.246 10.579
2 Loksado                      96 32.286
3 Telaga Langsat                 1.805 2.473
4 Angkinang                 5.354
5 Kandangan                 9.359
6 Sungai Raya                 3.941 181
7 Simpur                 8.798
8 Kalumpang               12.104
9 Daha Selatan               27.001
10 Daha Barat               18.755
11 Daha Utara               27.079
Total            117.538 45.519

Sumber: http://inarisk.bnpb.go.id/

Demografi

  1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2021 adalah sebanyak 224.199 jiwa. Kecamatan Kandangan dalam hal ini merupakan kecamatan dengan penduduk terbanyak. Sementara itu, penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan didominasi oleh penduduk berjenis kelamin laki-laki. Secara lebih rinci, jumlah penduduk di Kabupaten Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2021

No Nama Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 Padang Batung 10.756 10.900 21.656
2 Loksado 4.306 4.190 8.496
3 Telaga Langsat 5.238 5.108 10.346
4 Angkinang 9.335 9.445 18.780
5 Kandangan 24.421 24.783 49.204
6 Sungai Raya 9.071 9.206 18.277
7 Simpur 7.610 7.775 15.385
8 Kalumpang 3.346 3.240 6.586
9 Daha Selatan 20.786 20.228 41.014
10 Daha Barat 4.135 3.928 8.063
11 Daha Utara 16.362 15.791 32.153
Total 115.366 114.594 229.960

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022

  1. Jumlah Rumah Tangga

Jumlah rumah tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terus mengalami kenaikan selama tahun 2018-2019. Kecamatan Kandangan dalam hal ini merupakan kecamatan dengan jumlah rumah tangga terbanyak yaitu 17.292 rumah tangga (tahun 2019). Sementara itu, Kecamatan Kalimpang merupakan kecamatan dengan jumlah rumah tangga tersedikit yaitu 2.346  rumah tangga (tahun 2019). Secara lebih detail, persebaran jumlah rumah tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 7. Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2018-2019

No Kecamatan 2018 2019
1 Padang Batung 7.505 7,648
2 Loksado 2.738 2.798
3 Telaga Langsat 3.689 3.749
4 Angkinang 6.481 6.590
5 Kandangan 17.025 17.292
6 Sungai Raya 6.562 6.694
7 Simpur 5.414 5.518
8 Kalumpang 2.303 2.346
9 Daha Selatan 13.405 13.584
10 Daha Barat 2.398 2.448
11 Daha Utara 10.103 10.285
Total 77.623 78.952

Sumber: Buku Agregat Kependudukan Semester II Provinsi Kalimantan Selatan, 2018-2019

  • Piramida Penduduk

Penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun) yaitu sebesar 68,60%. Adapun jika dilihat dari bentuk piramida penduduknya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki piramida penduduk ekspansif yang berarti sebagian besar penduduknya adalah usia muda. Karenanya, dibutuhkan lapangan pekerjaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jumlah angkatan kerja yang ada.

Tabel 8. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2021

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Total %
0 – 4 9.789 9.271 19.060 8,29%
5 – 9 10.455 10.046 20.501 8,92%
10 – 14 9.682 9.353 19.035 8,28%
15 – 19 9.566 9.209 18.775 8,16%
20 – 24 9.915 8.961 18.876 8,21%
25 – 29 9.487 8.499 17.986 7,82%
30 – 34 9.193 8.586 17.779 7,73%
35 – 39 8.390 8.183 16.573 7,21%
40 – 44 8.185 8.197 16.382 7,12%
45 – 49 7.848 8.154 16.002 6,96%
50 – 54 7.054 7.265 14.319 6,23%
55 – 59 5.778 6.133 11.911 5,18%
60 – 64 4.426 4.717 9.143 3,98%
65 – 69 2.855 3.431 6.286 2,73%
70 – 74 1.573 2.273 3.846 1,67%
75 + 1.170 2.316 3.486 1,52%
Jumlah 115.366 114.594 229.960 100%

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022

Gambar 5. Piramida Penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2021
Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022 (diolah)

  1. Proyeksi Penduduk

Berdasarkan proyeksi penduduk yang telah dilakukan, pada tahun 2041 penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan meningkat dari 229.960 jiwa (tahun 2021) menjadi 266.081 jiwa. Proyeksi tersebut menggunakan data jumlah penduduk dari tahun 2010 hingga 2021. Jumlah penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2010 adalah 213.114 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk 2010-2021 adalah 7,9%. Sehingga didapatkan hasil proyeksi seperti pada tabel berikut:

Tabel 9. Proyeksi Penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Tahun 2010 2015 2020 2021 2025 2030 2035 2041
Jumlah Penduduk (Jiwa) 213.114 227.153 228.006 229.960 237.278 245.927 254.891 266.081

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022 (diolah)

  1. Kemiskinan

Selama 9 tahun terakhir yaitu tahun 2013-2021 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengalami fluktuasi namun lebih cenderung menurun, dimana pada tahun 2021 jumlahnya mencapai 11.466 jiwa. Sementara itu, garis kemiskinan cenderung mengalami kenaikan dimana pada tahun 2021 angkanya mencapai 494.203 rupiah/kapita/bulan. Secara lebih jelas, perkembangan jumlah penduduk miskin dan garis kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 6. Grafik Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022 (diolah)

Sama halnya dengan perkembangan jumlah penduduk miskin, indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Selatan juga mengalami perkembangan fluktuatif selama 9 tahun terakhir. Namun demikian secara keseluruhan angkanya menurun yaitu untuk indeks kedalaman kemiskinan dari 0,87 (2013) menjadi 0,45 (2021) dan indeks keparahan kemiskinan dari 0,17 (2013) menjadi 0,06 (2021). Secara lebih lengkap perkembangan indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 7. Indeks Keparahan dan Kedalaman Kemiskinan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022 (diolah)

Perumahan dan Kawasan Permukiman

  1. Tipologi dan Jumlah Bangunan

Jenis perumahan pada Kabupaten Hulu Sungai Selatan berdasarkan pola pengembangannya dapat dibedakan menjadi perumahan swadaya dan perumahan formal. Perumahan swadaya merupakan perumahan yang berkembang secara alami serta dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Perumahan formal merupakan perumahan yang disediakan secara resmi oleh pemerintah atau swasta dengan skala kecil sampai dengan besar. Jenis perumahan swadaya berkembang di seluruh wilayah serta mendominasi. Tingkat kepadatan pada perumahan swadaya memiliki keberagaman, baik rendah, sedang, tinggi.

Perumahan formal di Kabupaten Hulu Sungai Selatan disediakan pihak swasta dalam skala besar berupa real estate dan skala kecil berupa tanah kapling. Karakter perumahan formal ini adalah adanya keteraturan bentuk fisik rumah, baik kavling, perencanaan tapak dan lain-lain. Pengembangan perumahan jenis ini ditandai dengan pembangunan perumahan yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung pada suatu hamparan lahan/ blok. Perkembangan perumahan formal cenderung berkembang dan terpusat di sekitar perkotaan utama Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tipe rumah maupun tanah kapling yang berkembang di perkotaan Kabupaten Hulu Sungai Selatan didominasi oleh rumah tipe menengah dan sederhana dengan luasan tiap rumah berkisar antara luas 36 m2, 48 m2, 54 m2, dan 64 m2.

Rumah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tersebar di wilayah perkotaan dan perdesaan dengan kondisi fisik bangunan permanen, semi permanen, dan tidak permanen. Pada kawasan perkotaan dataran rendah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dataran rendah terdiri atas bangunan rumah tempat tinggal, baik berskala besar, sedang, kecil; bangunan rumah campuran tempat tinggal/usaha, dan tempat usaha. Permukiman di kawasan ini, memiliki tingkat kerapatan bangunan sedang hingga tinggi.

Perkembangan rumah di perkotaan Kabupaten Hulu Sungai Selatan cenderung mengikuti pola tempat-tempat yang menjadi pusat pelayanan penduduk sekitarnya, seperti Ibukota Kecamatan (IKK), ibukota kabupaten, agar dialokasikan di sekeliling kota yang bersangkutan atau merupakan perluasan areal permukiman yang telah ada. Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, tipe permukiman ini terdapat di hampir seluruh kecamatan.

Lebih lanjut, rumah di kawasan perdesaan Kabupaten Hulu Sungai Selatan ditandai jenis rumah dengan dinding tembok permanen dan di bagian belakang berdinding bambu/ gedeg, bahkan masih terdapat rumah dengan jenis dinding berupa kayu dan bambu/gedeg. Bagian belakang rumah di perdesaan digunakan sebagai dapur, kandang hewan ternak dan kamar mandi. Akan tetapi, masih terdapat pula kandang hewan ternak yang berada di depan rumah pada beberapa kecamatan perdesaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pola kawasan permukiman perdesaan terdiri dari beberapa dusun yang kemudian disebut desa sebagai wilayah hinterland yang memiliki kerterkaitan dengan wilayah pusat perkotaan. Keterkaitan desa – kota sering hanya menghasilkan derasnya proses migrasi penduduk secara berlebihan dari wilayah perdesaan ke kawasan perkotaan atau pusat kota. Keterkaitan pedesaan dan perkotaan tersebut menghasilkan perkembangan yang berpengaruh terhadap perkotaan-kota. Sebaran kawasan permukiman perdesaan adalah tersebar merata di setiap kecamatan di luar kawasan permukiman perkotaan.

Berdasarkan kawasan peruntukannya, kawasan permukiman di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dibedakan menjadi:

  1. Permukiman Perkotaan

Permukiman perkotaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak menyebar dibeberapa wilayah dan terdiri atas:

  1. Permukiman Perkotaan Dataran Rendah

Permukiman perkotaan dataran rendah dapat dijumpai di Kecamatan Kandangan dimana sebagian besar permukimannya mengikuti jaringan jalan yang ada.

  1. Permukiman Perkotaan Perairan Sungai

Permukiman perkotaan perairan sungai dapat dijumpai di sekitar sungai dimana sebagian besar permukimannya mengikuti jaringan sungai yang ada.

  1. Permukiman Perdesaan

Permukiman perdesaan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dijumpai di seluruh wilayah di luar kawasan perkotaan yang ada. Permukiman ini berbentuk linier atau memanjang mengikuti jaringan jalan wilayah tersebut sedangkan wilayah di keliling rumah tersebut berupa lahan pertanian atau perkebunan. Beberapa dari permukiman ini terletak di dataran tinggi dan memiliki tingkat kepadatan yang rendah.

  1. Status Penguasaan Bangunan

Status penguasaan bangunan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk bagian perumahan. Semakin banyak penduduk yang mempunyai rumah sendiri maka semakin banyak juga masyarakat yang tergolong mapan dan sejahtera terutama memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun selama tiga tahun terakhir persentase tertinggi status penguasaan bangunan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam hal ini adalah milik sendiri dimana pada tahun 2021 persentasenya adalah 83,38%. Secara lebih detail, persentase status penguasaan bangunan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 10. Persentase Status Penggunaan Bangunan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Status Penguasaan Bangunan Persentase (%)
2019 2020 2021
Milik Sendiri 80,92 83,72 83,38
Kontrak/Sewa 5,38 0,96 2,91
Bebas Sewa 13,43 14,48 13,44
Dinas/ Lainnya 0,27 0,84 0,27

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan, 2019-2021

  • Luas Lantai Bangunan Setiap Rumah

Luas lantai bangunan merupakan indikator lain yang menunjukkan kesejahteraan penduduk. Idealnya, sebuah keluarga harus menempati rumah dengan luas lantai minimal 8 kali jumlah anggota keluarganya. Adapun Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2021 dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan luas lantai 50-99 m2. Namun demikian sampai dengan tahun tersebut masih terdapat 2,34% bangunan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang memiliki luas lantai 19 m2. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan luas lantai di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel berikut.

 

Tabel 11. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Lantai
Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Luas Lantai (m2) Persentase (%)
2019 2020 2021
≤ 19 0,57 2,67 2,34
20-49 41,96 40,91 36,71
50-99 46,95 44,01 47,84
10-149 8,71 9,56 9,68
150+ 1,81 2,85 3,43

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan, 2019-2021

  1. Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita

Luas perkapita merupakan salah satu kriteria rumah layak huni. Menurut Badan Pusat Statistik, luas perkapita minimal agar sebuah rumah dikatakan layak huni adalah ≥ 7,2 m2. Adapun Kabupaten Hulu Sungai Selatan selama tiga tahun terakhir didominasi oleh bangunan dengan luas perkapita ≥ 10 m2. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan luas perkapita di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 12. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita di
Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Luas Perkapita (m2) Persentase (%)
2019 2020 2021
≤ 7,2 1,35 6,51 7,24
7,3 – 9,9 19,42 6,25 8,57
≥ 10 79,23 87,24 84,19

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan, 2019-2021

  1. Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas

Bangunan berdasarkan atap terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan penutup bagian atas sebuah bangunan, sehingga anggota rumah tangga yang berada di rumah tersebut dapat terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Seng merupakan jenis atas terluas yang mendominasi bangunan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan selama tiga tahun terakhir, dimana pada tahun 2021 persentasenya mencapai 84,91%. Secara lebih detail, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis atap terluas di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 13. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas di
Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Jenis Atap Persentase (%)
2019 2020 2021
Beton 0,20 0,22 0,19
Genteng 0,78 1,14 2,67
Seng 80,94 87,25 84,91
Asbes 2,32 0,43 0,96
Bambu/Kayu/Sirap 13,92 8,58 9,23
Jerami/Ijuk/Daun/Rumbia/Lainnya 1,84 2,38 2,04

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan, 2019-2021

  1. Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas

Bangunan berdasarkan dinding terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan sisi luar/batas/penyekat dari suatu bangunan dengan bangunan lain. Selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan jenis dinding terluas kayu/batang kayu/papan dimana pada tahun 2021 persentasenya mencapai 93,47%. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis dinding terluas di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 14. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas di
Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Jenis Dinding Persentase (%)
2019 2020 2021
Tembok/Plesteran anyaman bambu/kawat 10,05 9,70 6,40
Kayu/Batang kayu/Papan 89,78 90,30 93,47
Bambu/Anyaman Bambu/Lainnya 0,17 0,13

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan, 2019-2021

  • Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas

Bangunan berdasarkan jenis lantai terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari marmer, keramik, granit, tegel/teraso, semen, kayu, tanah dan lainnya seperti bambu. Selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam hal ini didominasi oleh bangunan dengan jenis lantai terluas kayu/papan dimana pada tahun 2021 persentasenya adalah 78,98%. Secara lebih rinci, perkembangan persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis lantai terluas di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 15. Persentase Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas di
Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Jenis Dinding Persentase (%)
2019 2020 2021
Marmer/Garnit/Keramik 9,58 9,29 12,33
Parket/Vinil/Permadani/Ubin/Tegel/Teraso 0,94 0,26 0,08
Kayu/Papan 84,31 84,96 78,98
Semen/Batu Merah 5,17 5,29 8,23
Bambu 0,00 0,20 0,12
Tanah/Lainnya 0,00 0,26

Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalimantan Selatan, 2019-2021

  • Backlog Perumahan

Hasil perhitungan jumlah rumah yang harus dibangun di Kabupaten Hulu Sungai Selatan menunjukkan total permintaan rumah pada tahun 2037 sebanyak 10.951 unit. Sementara itu, apabila dilakukan skenario perhitungan backlog kebutuhan rumah apabila terjadi perubahan pertumbuhan perkotaaan sehingga melonjaknya perumahan dan permukiman pada tahun 2037 dengan penambahan peningkatan 5% menjadi 11.499 unit dan 10% menjadi 12.046 unit. Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengalami pertumbuhan penduduk setiap tahunnya. Hal ini mempengaruhi rencana pengembangan perumahan dan permukiman karena peningkatan ini berlangsung setiap tahun. Dengan demikian perkembangan jumlah penduduk dijadikan pertimbangan tambahan dalam menghitung rencana pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Tabel 16. Backlog Kebutuhan Rumah per Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

No Kecamatan Jumlah Penduduk Tahun 2017 Jumlah KK Tahun 2017 Jumlah penduduk Tahun 2037 Jumlah KK Tahun 2037 Backlog Kebutuhan Rumah Backlog Kebutuhan Rumah 5% Backlog Kebutuhan Rumah 10%
1 Padang Batung 21.330 4.266 26.762 5.352 1.086 1.141 1.195
2 Loksado 9.094 1.819 11.920 2.384 565 593 621
3 Telaga Langsat 9.882 1.976 12.742 2.548 572 601 630
4 Angkinang 18.090 3.618 22.163 4.433 815 855 896
5 Kandangan 50.840 10.168 63.162 12.632 2.464 2.588 2.711
6 Sungai Raya 17.737 3.547 21.671 4.334 787 827 866
7 Simpur 14.785 2.957 17.344 3.469 512 537 563
8 Kalumpang 6.402 1.280 7.426 1.485 205 215 226
9 Daha Selatan 43.050 8.610 55.289 11.058 2.448 2.570 2.693
10 Daha Barat 8.029 1.606 10.605 2.121 515 541 566
11 Daha Utara 33.348 6.670 43.625 8.725 2.055 2.158 2.261
Jumlah 232.587 46.517 287.338 57.468 10.951 11.499 12.046

Sumber: Laporan Akhir Penyusunan RP3KP Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2018

  1. Rumah Tidak Layak Huni

Berdasarkan data dari Dinas Perumahan dan Permukiman dalam laporan akhir penyusunan RP3KP Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pada tahun 2017 terdapat 21.249 rumah tidak layak hini di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Adapun di tahun tersebut, Kecamatan Daha Selatan merupakan kecamatan dengan sebaran rumah tidak layak huni terbanyak yaitu dengan jumlah 4.421 unit. Sementara itu, rasio rumah layak huni di Kabupaten Hulu Sungai Selatan mengalami fluktuasi dari tahun 2014-2017. Secara lebih rinci, berikut merupakan tabel jumlah rumah tidak layak huni dan rasio rumah layak huni di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Tabel 17. Jumlah Rumah Tidak Layak Huni di  Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2017

No Kecamatan Jumlah (Unit)
1. Padang Batung 1.669
2. Loksado 706
3. Telaga Langsat 1.214
4. Angkinang 1.843
5. Kandangan 3.514
6. Sungai Raya 1.638
7. Simpur 1.939
8. Kalumpang 964
9. Daha Selatan 4.421
10. Daha Barat 683
11. Daha Utara 2.658
Hulu Sungai Selatan 21.249

Sumber: Laporan Akhir Penyusunan RP3KP Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2018

Tabel 18. Rasio Rumah Layak Huni Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2014-2017

Tahun Rasio Rumah Layak Huni
2014 85,819
2015 86,490
2016 84,839
2017 86,162

Sumber: RPJM Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2018-2023

  1. Kawasan Permukiman Kumuh

Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni yang ditandai dengan ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat (UU No.1 Tahun 2011 tentang PKP). Berdasarkan urusan kewenangannya, kawasan kumuh di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu kawasan kumuh kewenangan kabupaten, provinsi dan pusat. Adapun dalam perkembangannya selama 2 tahun terakhir yaitu dari tahun 2020-2021, kawasan kumuh di Kabupaten Hulu Sungai Selatan didominasi oleh kawasan kumuh kewenangan provinsi dengan luasan 10-15 Ha yaitu sebanyak 54 Ha (2020) dan 64,5 Ha (2021). Lebih lanjut berdasarkan SK Bupati Hulu Sungai Selatan, pada tahun 2019 luas kawasan permukiman kumuh terbesar berada di Kecamatan Kandangan yaitu dengan luasan sebesar 182,55 Ha. Secara lebih rinci, luas kawasan kumuh di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 19. Luas Kawasan Kumuh di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2018-2021

Kewenangan Luasan Kawasan Kumuh (Ha) Total Luasan Kumuh yang Dikerjakan (2021)
2018 2019 2020 2021
Kab/Kota 7,00 7,00 7,27 14,62 46,12
Provinsi 0,00 0,00 54,00 64,50
Pusat 32,00 32,00 31,72
Total 39,00 39,00 92,99 79,12

Sumber: https://data.kalselprov.go.id/

Tabel 20. Lokasi Kumuh di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Kecamatan Kawasan Luas Kawasan (Ha)
Kandangan Kawasan Kota 53,32 182,55
Kawasan Gambah 78,61
Kawasan Amawang 50,62
Daha Selatan Pasar Negara 26,84 26,84
Daha Utara Daha Utara 27,06 27,06
Total 236,45

Sumber: Keputusan Bupati Hulu Sungai Selatan No. 188.45/358/KUM/2019

  1. Kampung Adat

Salah satu lokasi kampung adat yang paling menjadi perhatian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan berada di Kecamatan Loksado dimana terdapat kelompok dan masyarakat adat asli Dayak Pegunungan Meratus. Adapun di kampung tersebut terdapat rumah adat Dayak yang berisi kekhasan wilayah Loksado. Wilayah tersebut juga menjadi wilayah pengembangan pariwisata (KSPN) dimana dalam hal ini Loksado sebagai kawasan pengembangan utama dalam pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Selain itu, masih terdapat sebaran rumah dan kampung adat lain di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai wisata. Berikut merupakan sebaran rumah dan kampung adat yang dimaksud.

Tabel 21. Persebaran Rumah dan Kampung Adat dengan Potensi Wisata
di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2018

Nama Obyek Lokasi Daya Tarik Wisata
Rumah Adat Banjar Desa Tibung Raya, Kec. Kandangan Bangunan rumah adat Khas Banjar
Rumah Adat Banjar Gajah Menyusu Desa Amawang, Kec. Kandangan Rumah adat
Rumah Adat Banjar Bubungan Tinggi Desa Habirau, Kec. Daha Selatan Rumah adat
Rumah Toko Terapung Kec. Daha Utara Rumah adat
Balai/ Rumah Adat Bukit/Dayak Kec. Loksado Rumah adat yang digunakan dalam kegiatan adat/ kepercayaan
Kalang Kerabau Desa Pandak Daun, Kec. Daha Utara  

Sumber: RPJM Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2018-2023

Prasarana dan Sarana Umum

  1. Prasarana Jalan

Berdasarkan Badan Pusat Statistika Kabupaten Hulu Sungai Selatan Aceh Tenggara pada tahun 2021 panjang luas ruas jalan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah 996,31 km. Adapun jika dilihat berdasarkan jenis permukaannya, pada tahun 2021 sebagian besar jalan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah berupa jalan aspal dengan persentase yaitu dengan panjang 807,08 km. Sementara itu, berdasarkan kondisi jalannya Kabupaten Hulu Sungai Selatan didominasi oleh jalan dengan kondisi sedang hingga baik. Secara lebih jelas, jenis permukaan dan kondisi jalan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 22. Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2021

Jenis Pemerintahan yang Berwenang Mengelola Total
Negara Provinsi Kabupaten
Jenis Permukaan Aspal 82,95 53,99 541,85 678,79
Kerikil 128,29 128,29
Tanah 107,42 107,42
Beton 81,80 81,80
Total 82,95 53,99 859,36 996,30
Kondisi Jalan Baik 426,35 426,35
Sedang 161,19 161,19
Rusak Ringan 133,59 133,59
Rusak Berat 138,23 138,23
Total 859,36 859,36

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022

  1. Prasarana Drainase

Berdasarkan RTRW Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2013-2032, terdapat pengembangan sistem drainase terpadu untuk kawasan perkotaan yang rentan banjir di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu meliputi Kecamatan Kandangan, Daha Selatan, Daha Utara dan Angkinang. Selain itu secara khusus, perwujudan sistem perdesaan dengan pembangunan drainase juga dilaksanakan di Desa Hamalan di Kecamatan Sungai Raya; Desa Bambau di Kecamatan Angkinang; Desa Amawang Kiri di Kecamatan Kandangan; Desa Sungai Kupang dan Desa Kaliring di Kecamatan Padang Batung; Desa Warah Tengah dan Desa Kapuh di Kecamatan Simpur; Desa Tambingkar di Kecamatan Kalumpang; Desa Banua Hanyar, Desa Tambangan, Desa Samuda, dan Desa Dahirin Raya di Kecamatan Daha Selatan; Desa Pekapuran Kecil, Desa barung Kambang, dan Desa Hamayung di Kecamatan Daha Utara; Desa Tanjung Selor di Kecamatan Daha Barat; dan Desa Longawang di Kecamatan Telaga Langsat.

Adapun menurut Rencana Aksi Daerah Penyediaan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2020-2024, permasalahan drainase di Kabupaten Hulu Sungai Selatan saat ini sangat mendesak untuk ditangani terutama di tiga bagian wilayah yaitu wilayah pegunungan, perkotaan dan wilayah rawa. Hal ini dikarenakan sarana drainase yang telah dibangun di ketiga wilayah tersebut masih berfokus di wilayah kecamatan. Secara garis besar, berikut merupakan permasalahan terkait jaringan drainase di Kabupaten Hulu Sungai Selatan:

  1. Belum adanya master plan sistem drainase Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
  2. Belum semua wilayah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang terlayani sistem drainase.
  3. Sebagian saluran drainase di wilayah perkotaan sudah rusak dan belum berfungsi secara optimal.
  4. Adanya sebagian besar wilayah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang merupakan rawa dengan lama genangan >6 bulan.
  5. Di beberapa saluran (drainase) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan difungsikan sebagai tempat pembuangan sampah sehingga akan menghambat laju aliran air (debit air).
  6. Pemeliharaan saluran/drainase yang terbatas.
  7. Dimensi saluran/drainase yang kurang sesuai dengan kondisi lapangan, sebagian besar terlalu sempit.
  8. Masih tingginya debit air yang langsung ditampung oleh penampang saluran drainase dan sungai akibat kurangnya kesadaran masyarakat untuk menampung air hujan.
  • Prasarana Persampahan

Rasio tempat pembuangan sampah per satuan penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terus mengalami peningkatan selama tahun 2013 hingga 2017. Hal ini menunjukkan bahwa TPS yang disediakan oleh pemerintah terus mengalami peningkatan keterjangkauan bagi penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sementara itu berdasarkan pengelolaan sampahnya, cakupan sampah yang dikelola secara Control Landfill terus mengalami penurunan selama tahun tersebut. Sebaliknya, cakupan sampah yang dikelola dengan pola 3R terus mengalami kenaikan. Adapun secara keseluruhan pada tahun 2017, semua wilayah di Kabupaten Hulu Sungai Selatan sudah terjangkau oleh layanan persampahan.

Tabel 23. Capaian Kinerja Indikator Prasarana Persampahan
di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Capaian Kinerja 2013 2014 2015 2016 2017
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk 0,85 1,02 1,10 1,17
Persentase Cakupan sampah yang dikelola secara Control Landfill 52,53 48,38 46,97 45,59 44,06
Persentase Cakupan sampah yang dikelola dengan pola 3R 27,47 26,63 27,02 27,41 27,94
Persentase luasan layanan persampahan 72,60 80,82 87,67 94,52 100,00

Sumber: RPJM Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2018-2023

  1. Prasarana Telekomunikasi

Sistem jaringan telekomunikasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdiri dari jaringan kabel dan jaringan nirkabel. Adapun jaringan nirkabel berupa sistem jaringan seluler atau tanpa kabel adalah berupa menara BTS yang tersebar secara merata di setiap kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Berdasarkan perkembangannya selama 3 tahun terakhir, jumlah menara telekomunikasi (BTS) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terus mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2022 jumlahnya adalah sebesar 100 menara. Sementara itu, dalam hal ini Kecamatan Kandangan merupakan kecamatan dengan sebaran menara BTS terbanyak dibanding kecamatan lain di Kecamatan Hulu Sungai Selatan.

Tabel 24. Jumlah Menara Telekomunikasi (BTS) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

No Kecamatan 2019 2020 2021
1 Padang Batung 11 11 11
2 Loksado 8 8 8
3 Telaga Langsat 3 3 3
4 Angkinang 6 6 5
5 Kandangan 32 33 34
6 Sungai Raya 9 9 11
7 Simpur 7 7 7
8 Kalumpang 3 3 3
9 Daha Selatan 11 11 11
10 Daha Barat 2 2 2
11 Daha Utara 5 5 5
Hulu Sungai Selatan 97 98 100

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2020-2022

 

  1. Jaringan Listrik dan Penerangan

Selama tahun 2017-2021, produksi listrik PT. PLN ULP Kandangan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terus mengalami kenaikan, begitu pula dengan daya terpasang dan listrik yang terjual. Adapun dalam kurun waktu 2018-2020 produksi listrik mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Sementara itu, kaitannya dengan penerangan, pada tahun 2020 sumber penerangan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah 99,98 dari listrik PLN.

Tabel 25. Daya Terpasang, Produksi dan Distribusi Listrik PT.PLN Persero ULP Kandangan
di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Tahun Daya Terpasang Produksi listrik Listrik Terjual Dipakai Sendiri Susut/ Hilang
2017 40.252.430 65.854.153 60.055.851 55.929 5.850.356
2018 43.662.630 69.276.696 63.036.349 49.824 6.240.347
2019 47.236.480 75.031.929 67.147.500 53.869 7.884.429
2020 50.396.809 81.962.763 74.546.927 10.714 6.475.268
2021 53.468.659 84.573.202 77.934.237 8.439.029

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022

  1. Jaringan Air Bersih dan Air Minum

Sebagian besar sumber air minum yang digunakan oleh rumah tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah sumur bor/pompa yaitu dengan persentase 29,74%. Secara lebih rinci, jenis dan persentase sumber air minum yang digunakan oleh rumah tangga tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 26. Persentase Sumber Air Minum Rumah Tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2021

No Jenis Persentase
1 Air Kemasan Bermerk, Air Isi Ulang 23,16
2 Leding 19,75
3 Sumur Bor/Pompa 29,74
4 Sumur Terlindung, 1,20
5 Sumur Tak Terlindung 0,85
6 Mata Air Terlindung, Mata Air Tak Terlindung 6,67
7 Air Permukaan 18,63
8 Air Hujan
9 Lainnya
Total 100,00

Sumber: Statistik Kesejahteraan Provinsi Kalimantan Selatan, 2021

Lebih lanjut, rumah tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang memiliki sumber air minum bersih adalah sebesar 61,67%. Sementara itu, persentase rumah tangga yang mendapat akses air minum layak adalah 72,32%. Persentase tersebut cukup tinggi, namun demikian masih perlu untuk ditingkatkan.

  • Sarana Sanitasi

Sarana sanitasi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat ditinjau dari jenis tempat pembuangan akhir tinja serta kepemilikan fasilitas pembuangan akhir tinja. Adapun sebanyak 99,32% rumah tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan menggunakan tangki septik/IPAL sebagai tempat pembuangan akhir tinja. Secara lebih rinci, jenis dan persentase tempat pembuangan akhir tinja rumah tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 27. Persentase Tempat Akhir Tinja Rumah Tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2021

No Jenis Tempat Pembuangan Akhir Tinja Persentase
1 Tangki Septik/IPAL 99,32
2 Kolam/Sawah/Sungai/Danau/Laut 8,62
3 Lubang Tanag 0,68
4 Pantai/Tanah Lapang/Kebun Lainnya 0,00
Total 100,00

Sumber: Statistik Kesejahteraan Provinsi Kalimantan Selatn, 2021

Lebih lanjut, berdasarkan kepemilikan dan penggunaan fasilitas buang air besar, sebanyak 79,96% rumah tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki dan menggunakan fasilitasnya sendiri. Selanjutnya, 11,63% rumah tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan menggunakan fasilitas tempat BAB secara bersama. Secara lebih rinci, persentase kepemilikan dan penggunaan fasilitas buang air besar rumah tangga di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 28. Persentae Kepemilikan dan Penggunaan Fasilitas Buang Air Besar Rumah Tangga
di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2021

No Jenis Fasilitas Tempat Buang Air Besar Persentase
1 Sendiri 79,96
2 Bersama 11,63
3 Komunal, Umum 7,07
4 Tidak Digunakan/Tidak Ada 1,34
Total 100,00

Sumber: Statistik Kesejahteraan Provinsi Kalimantan Selatan, 2021

  • Sarana Peribadatan

Terdapat 3 jenis sarana peribadatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu masjid, mushola dan gereja protestan. Adapun secara lebih rinci, jumlah dan persentase setiap jenis fasilitas peribadatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 29. Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2021

No Jenis Jumlah Persentase
1 Masjid 126 14,89
2 Mushola 717 84,75
3 Gereja Protestan 3 0,35
4 Gereja Katolik 0 0,00
5 Pura 0 0,00
6 Vihara 0 0,00
Jumlah 485 100,00

Sumber: Provinsi Kalimantan Selatan dalam Angka, 2021

  1. Sarana Pendidikan

Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki ketersediaan fasilitas pendidikan mulai dari SD/MI hingga SMA/MA sederajat. Adapun secara lebih rinci, jumlah fasilitas dan persentasenya di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 30. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2021

No Jenis Jumlah Persentase
1 SD/MI 284 76,14%
2 SMP/MTs 62 16,62%
3 SMA/MA 22 5,90%
4 SMK 5 1,34%
Jumlah 363 373

Sumber: Provinsi Kalimantan Selatan dalam Angka, 2021

  1. Sarana Kesehatan

Terdapat berbagai macam jenis fasilitas kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yaitu seperti pondok bersalin desa, posyandu, puskesmas dan rumah sakit. Berikut merupakan jumlah dan persentase masing-masing fasilitas kesehatan tersebut.

Tabel 31. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2021

No Jenis Jumlah Persentase
1 Rumah Sakit 4 0,69%
2 Rumah Sakit Bersalin 20 3,45%
3 Rumah Sakit Khusus 1 0,17%
4 Puskesmas 21 3,63%
5 Puskesmas Pembantu 66 11,40%
6 Posyandu 302 52,16%
7 Klinik/ Balai Kesehatan 2 0,35%
8 Poskesdes 111 19,17%
9 Apotek 2 0,35%
10 Praktik Dokter 50 8,64%
Total 579 100,00%

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022

 

  1. Sarana Perdagangan

Pasar menjadi salah satu sarana perdagangan utama yang menopang ekonomi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pada tahun 2021, terdapat sebanyak 44 pasar di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jumlah tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2018. Adapun Kecamatan Simpur dalam hal ini merupakan kecamatan dengan jumlah pasar terbanyak sedangkan Kecamatan Daha Selatan, Daha Barat dan Daha Utara merupakan kecamatan dengan jumlah pasar tersedikit. Secara keseluruhan, sarana perdagangan berupa pasar sudah tersebar secara merata di setiap kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Perkembangan jumlah pasar di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terangkum dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 32. Jumlah Pasar Menurut Kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

No Kecamatan 2018 2019 2020 2021
1 Padang Batung 5 5 5 5
2 Loksado 6 6 6 6
3 Telaga Langsat 2 2 2 2
4 Angkinang 8 8 8 8
5 Kandangan 7 8 7 7
6 Sungai Raya 2 2 2 2
7 Simpur 8 8 10 9
8 Kalumpang 2 2 2 2
9 Daha Selatan 1 1 1 1
10 Daha Barat 1 1 1 1
11 Daha Utara 1 1 1 1
Total 43 44 45 44

Sumber: Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2022

  • Ruang Terbuka Hijau

Rasio ruang terbuka hijau per satuan wilayah ber HPL/HGB di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terus mengalami peningkatan selama 2014 hingga 2017. Namun demikian, hingga 2017 angka rasio tersebut masih sebesar 12,534 yang artinya masih perlu untuk diperluas lagi. Adapun ruang terbuka hijau dalam hal ini merupakan salah satu permasalahan umum di bidang perumahan rakyat dan kawasan permukiman yang terjadi pada aspek pelayanan umum di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Gambar 8. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Sumber: RPJM Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam Angka, 2018-2023