1. Gambaran Umum Wilayah Administrasi

i.) Deskripsi Umum

Kabupaten Flores Timur terdiri  atas 19 kecamatan yang terbagi ke dalam 229 desa dan 21 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Tanjung Bunga yakni sebesar 14,21% dari total luas Kabupaten Flores Timur, sedangkan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan Solor Selatan yakni sebesar 1,74% Kabupaten Flores Timur memiliki luas daratan mencapai 1.745,30 km2, tersebar di 17 pulau (3 pulau yang dihuni dan 14 pulau yang tidak dihuni). Secara astronomis, Kabupaten  Flores Timur terletak antara 08°  04’ – 08° 40’ Lintang Selatan (LS)  dan 122° 38’ – 123° 57’ Bujur Timur (BT). Kabupaten Flores Timur memiliki batas-batas wilayah geografis sebagai berikut:

  • Sebelah Utara : berbatasan dengan Laut Flores
  • Sebelah Selatan : berbatasan dengan Laut Sawu
  • Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Sikka
  • Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Lembata.

 

ii.) Luas dan Tinggi Wilayah

Gambaran umum 19 kecamatan yang berada di Kabupaten Flores Timur dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Tabel 1. Ibukota Kecamatan, Luas, dan Ketinggian Kabupaten Flores Timur Per Kecamatan 2020

Kecamatan Ibukota Kecamatan Luas Wilayah Persentase Luas Wilayah Ketinggian
[1] [2] [3] [4] [5]
Wulanggitang Boru 225,85 12,46% 274,00
Titehena Lewolaga 154,84 8,54% 63,00
Ilebura Lewotobi 118,32 6,53% 18,00
Tanjung Bunga Waiklibang 257,57 14,21% 44,00
Lewo Lema Kawaliwu 92,84 5,12% 212,00
Larantuka Larantuka 48,91 2,70% 21,00
Ile Mandiri Lewohala 72,76 4,01% 205,00
Demon Pagong Lewokluok 85,40 4,71% 42,00
Solor Barat Ritaebang 128,20 7,07% 15,00
Solor Selatan Kalike 31,58 1,74% 28,00
Solor Timur Menanga 66,56 3,67% 17,00
Adonara Barat Waiwadan 79,71 4,40% 43,00
Wotan Ulu Mado Baniona 86,31 4,76% 32,00
Adonara Tengah Lewobele 42,73 2,36% 605,00
Adonara Timur Waiwerang 91,06 5,02% 21,00
Ile Boleng Senadan 49,30 2,72% 75,00
Witihama Oringbele 79,43 4,38% 131,00
Kelubagolit Pepak Kelu 44,41 2,45% 265,00
Adonara Sagu 56,80 3,13% 15,00
Flores Timur 1.812,58 100%

Sumber : Badan Pusat Statistik dalam angka, 2021 (diolah)

 

Adapun jarak antar kecamatan terhadap Ibukota Kabupaten Flores Timur (Larantuka) dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 1. Jarak Antar Kecamatan terhadap Ibukota Kabupaten Flores Timur Tahun 2020
Sumber : Badan Pusat Statistik dalam angka, 2021. (Diolah)

 

 

2. Kondisi Fisik

Kondisi fisik Kabupaten Flores Timur dapat diamati sebagai berikut.

i.) Topografi

Secara topografi bentangan alam Kabupaten Flores Timur merupakan wilayah yang berbukit dan bergunung. Kondisi alam tersebut ditandai dengan tingkat kemiringan dan ketinggian sebagaimana berikut.

Tabel 2. Kemiringan dan Ketinggian Kabupaten Flores Timur

No. Aspek Luas (Km2)
1 Kemiringan:
0-12% 417,20
12-40% 799,86
>40% 615,79
2 Ketinggian:
0-12 m 568,81
100-500 m 934,63
>500 m 291,41

Sumber : RTRW Kabupaten Flores Timur Tahun 2007-2027

ii.) Geologi dan Morfologi

Kabupaten Flores Timur berada dalam jalur Gunung Api yang masih aktif sebanyak 4 (empat) buah, yaitu:

  • Gunung Lewotobi Laki – Laki dengan tinggi 1.584 meter dari permukaan laut di Pulau Flores.
  • Gunung Lewotobi Perempuan dengan tinggi 1.703 meter dari permukaan laut di Pulau Flores.
  • Gunung Leraboleng dengan tinggi 1.117 meter dari permukaan laut di Pulau Flores.
  • Gunung Ileboleng dengan tinggi 1.659 meter dari permukaan laut di Pulau Adonara.

Secara morfologi, wilayah Kabupaten Flores Timur tersusun atas 28 (dua puluh delapan) bentuk lahan (landforms), bahkan sebagian besarnya merupakan wilayah perbukitan yaitu lereng gunung api tidak aktif seluas 48.892 ha atau 27,59% dari luas wilayah Kabupaten Flores Timur, dataran aluvial karst seluas 29.687 ha atau 16,75%, dan kaki gunung api aktif seluas 28.969 ha atau 16,24%.

 

iii.) Klimatologi

Rata-rata suhu udara di Kabupaten Flores Timur tahun 2020 berkisar antara 27,40˚C sampai dengan 30,4˚C dengan kelembaban udara rata-rata tahunan 76,1. Curah hujan tertinggi di Kabupaten Flores Timur  pada bulan Januari sebanyak 11,8 mm dan yang terendah di bulan Juni, Agustus, dan September yaitu 0 mm dengan total hari hujan sebanyak 99 hari.

iv.) Kerawanan Bencana

Berdasarkan data BPS, bencana alam yang tercatat dalam kurun waktu 2018-2020 adalah longsor, pasang surut, dan kekeringan. Kabupaten Flores Timur termasuk dalam Wilayah Jalur Gempa Tektonik di Indonesia sehingga memiliki risiko terjadinya gempa tektonik secara periodik. Berdasarkan RTRW Kabupaten Flores Timur 2010-2030, perincian daerah rawan bencana adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Flores Timur

No Kawasan Lokasi
1 Kawasan Rawan Tsunami Seluruh Kecamatan kecuali Kecamatan Adonara Tengah dan Kecamatan Kelubagolit
2 Kawasan Rawan Banjir Kecamatan Larantuka
3 Kawasan Rawan Longsor ●        Kecamatan Larantuka: Kelurahan Postoh, Kelurahan Amagarapati, Kelurahan Lokea, Kelurahan Balela,  Kelurahan Pohon Siri, dan Kelurahan Lohayong.

●        Kecamatan Ilemandiri: Desa Lewoloba dan Desa Wailolong.

4 Kawasan Rawan Letusan Gunung Api ●        Kecamatan Wulanggitang: Desa Ojan Detun, Desa Hewa, Desa Pantai Oa, Desa Waiula, Desa Nawokote, Desa Boru Kedang, Desa Boru, Desa Hokeng Jaya, Desa Polulera, dan Desa Nileknoheng.

●        Kecamatan Ilebura: Desa Nobo Konga, Desa Nuri, Desa Birawan, Desa Lewoawang, dan Desa Riangbura

5 Kawasan Rawan Kekeringan Kecamatan Solor Barat dan Solor Timur

Sumber : RTRW Kabupaten Flores Timur Tahun 2010-2030

 

3. Demografi

i.) Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Flores Timur pada tahun 2020 adalah sebanyak 276.896 Jiwa dengan RJK (Rasio jenis kelamin) sebesar 96,2. Jumlah penduduk tersebut mengalami peningkatan sebesar 8,2% dari tahun 2019. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2010-2020 adalah sebesar 1,76 %. Kabupaten Flores Timur memiliki kepadatan penduduk sedang yaitu 152,76 jiwa/Km2.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Kabupaten Flores Timur Per Kecamatan 2020

Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa)
Wulanggitang 14.780
Titehena 12.974
Ilebura 7.517
Tanjung Bunga 14.184
Lewo Lema 9.694
Larantuka 40.827
Ile Mandiri 11.506
Demon Pagong 4.916
Solor Barat 11.180
Solor Selatan 6.874
Solor Timur 15.975
Adonara Barat 13.529
Wotan Ulu Mado 9.968
Adonara Tengah 13.312
Adonara Timur 30.299
Ile Boleng 17.416
Witihama 17.460
Kelubagolit 12.650
Adonara 11.835
Total 276.896

Sumber : Badan Pusat Statistik dalam angka, 2021

 

ii.) Jumlah Rumah Tangga

Rata-rata banyaknya anggota keluarga di Kabupaten Flores Timur tahun 2020 adalah 4,57 (BPS Provinsi NTT dalam Angka, 2021). Jumlah KK di Kabupaten Alor pada tahun 2020 sebanyak 60.590 KK.

 

iii.) Piramida Penduduk

Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Flores Timur tahun 2021 merupakan penduduk usia muda, dengan kelompok usia tertinggi adalah usia 15-19 tahun (29.432 jiwa). Hal ini dimungkinkan karena tingkat fertilitas yang masih tinggi dan juga angka harapan hidup yang masih tergolong rendah, sehingga penduduk usia muda lebih banyak dibandingkan usia tua.

Gambar 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten Flores Timur, 2021
Sumber:  Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Flores Timur, 2021 (Diolah)

 

iv.) Proyeksi Penduduk

Berdasarkan proyeksi penduduk yang telah dilakukan, pada tahun 2041 penduduk Kabupaten Flores Timur meningkat dari 276.896 jiwa (tahun 2020) menjadi 399.284 jiwa. Proyeksi tersebut dihitung dengan menggunakan rumus geometri seperti berikut :

Dengan : Pn  = Proyeksi penduduk tahun tertentu

Po  = Penduduk awal tahun

1    = konstanta

r     = angka pertumbuhan penduduk

n    = rentang tahun

 

Proyeksi tersebut menggunakan data jumlah penduduk dari tahun 2010 hingga 2020. Jumlah penduduk Kabupaten Flores Timur pada tahun 2010 adalah 232.605 jiwa dan laju pertumbuhan penduduk 2010-2020 adalah 1,76%. Sehingga didapatkan hasil proyeksi seperti pada tabel berikut :

Tabel 5. Proyeksi Penduduk Kabupaten Flores Timur

Tahun 2010 2015 2020 2021 2025 2030 2035 2041
Jumlah Penduduk (jiwa) 232.605 246.994 276.896 281.765 302.110 329.621 359.636 399.284

Sumber : Badan Pusat Statistik dalam angka (diolah), 2021

v.) Kemiskinan

Kemiskinan di Kabupaten Flores Timur selama tahun 2013-2020 menunjukkan tren yang terus meningkat. Garis kemiskinan terus meningkat dari 214.010 di tahun 2013 menjadi 301.611 di tahun 2020. Disisi lain, indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan mengalami perkembangan yang fluktuatif namun cenderung meningkat dari 2013-2020.

Gambar 3. Jumlah Penduduk dan Garis Kemiskinan di Kabupaten Flores Timur
Sumber: BPS Kabupaten Dalam Angka, 2021. (Diolah)

Gambar 4. Indeks Keparahan dan Kedalaman Kemiskinan di Kabupaten Flores Timur
Sumber: BPS Kabupaten Dalam Angka, 2021. (Diolah)

4. Perumahan dan Kawasan Permukiman

i.) Tipologi Permukiman dan Jumlah Bangunan

Perumahan Kabupaten Flores Timur terdiri dari perumahan informal dan formal. Perumahan informal yang dibangun oleh masyarakat berjumlah 59.316 unit. Perumahan formal dibangun oleh DPKPP Flores Timur melalui program rumah swadaya sebanyak 1.065 unit, program rumah susun (46 unit), dan rumah khusus (300 unit).

Budaya bermukim di Kabupaten Flores Timur didominasi masyarakat dan permukiman modern karena pengaruh urbanisasi. Sementara itu, permukiman adat sudah mulai punah. Permukiman di Kabupaten Flores Timur sebagian besar berada di kaki gunung dan pesisir. Hal tersebut dikarenakan sebanyak 53,2% desa/kelurahan berada di kawasan lereng/puncak, 41,2% berada di dataran, dan sebagian kecil berada di kawasan lembah (5,6%). Disisi lain, desa/kelurahan di Kabupaten Flores Timur dominan berada di tepi laut (64%), sementara sisanya berada di kawasan bukan tepi laut. Tidak ada permukiman yang berada di dalam kawasan hutan, sebagian besar desa/kelurahan berada di luar hutan (83,6%).

Tabel 5. Banyaknya Desa/Kelurahan Menurut Topografi Wilayah Kabupaten Flores Timur

Flores Timur Lereng/puncak Lembah Dataran Jumlah
133 14 103 250
(53,2%) (5,6%) (41,2%) (100%)
Tepi Laut Bukan Tepi Laut Jumlah
160 90 250
(64%) (36%) (100%)
Dalam Hutan Tepi Hutan Luar Hutan Jumlah
0 41 209 250
(0%) (16,4%) (83,6%) (100%)

Sumber: Statistik Potensi Desa Provinsi NTT 2018 (Diolah)

 

Tabel 6. Pembangunan Rumah Kabupaten Flores Timur Berdasarkan Sumber Anggaran

No. Sumber Anggaran Nomenklatur Program PB (Unit) PK (Unit) Sumber Data
MBR Non-MBR MBR Non-MBR
1 APBN Rusunawa (PB) 46 DPKPP
Rusus (PB) 300
BSPS (PK) 1.065
2 APBD Provinsi BSPS (PK) 28 DPKPP
3 APBD Kab./Kota BSPS (PK) 421 DPKPP
Total 1.860

Sumber: DPKPP Kabupaten Flores Timur, 2021

Tabel 7. Program Bantuan Perumahan DPKPP di Kabupaten Flores Timur

Kelurahan/Desa Jenis Program Stakeholder Jumlah Rumah (Unit) Tipe Rumah
Waibao Rumah Swadaya DPKPP 1.065 36
Bahinga
Sarotari Tengah
Lewohala
Sarotari
Waihali
Pohon Bao
Ekasapta
Amagarapati
Postoh
Lokea
Kawalelo
Kobasoma
Tenahawang
Boru
Boru Kedang
Sandosi
Lamaleka
Pledo
Watoone
Kolinanang
Kelurahan Sarotari Rumah Susun DPKPP 46 36
Oyangbarang Rumah Khusus DPKPP 50 36
Saosina 195
Nelelamadike 55
Total 1.411

Sumber: DPKPP Kabupaten Flores Timur, 2021

Kawasan transmigrasi di Kabupaten Flores Timur ditetapkan di kawasan Larantuka (49.630,56 ha), mencakup 26 desa di Kecamatan Larantuka, Tanjung Bunga, Demong Pagong, Ile Mandiri, Lewo Lema, Ilebura, Titehena, dan Wulanggitang (KemenPDTT No 71/2018).

ii.) Status Penguasaan Bangunan

Status penguasaan bangunan merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk bagian perumahan. Semakin banyak penduduk yang mempunyai rumah sendiri maka semakin banyak juga masyarakat yang tergolong mapan dan sejahtera terutama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Berdasarkan data pada buku Statistik Kesejahteraan Nusa Tenggara Timur tahun 2020, persentase kepemilikan bangunan tertinggi di Kabupaten Flores Timur adalah milik sendiri yaitu sebesar 90,85%. Berikut merupakan tabel persentase status penguasaan bangunan tahun 2018-2020 di Kabupaten Flores Timur :

Tabel 8. Persentase Status Penguasaan Bangunan di Kab. Flores Timur

Status Penguasaan Bangunan Persentase (%)
2018 2019 2020
Milik Sendiri 91,55 91,11 90,85
Kontrak/Sewa 1,31 1,64 0,23
Bebas Sewa 6,03 5,63 2,17
Dinas/lainnya 1,11 1,62 6,36

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021

 

iii.) Luas Lantai Bangunan Setiap Rumah

Luas lantai bangunan merupakan indikator lain yang menunjukkan kesejahteraan penduduk. Idealnya, sebuah keluarga harus menempati rumah dengan luas lantai minimal 8 kali jumlah anggota keluarganya. Di Kabupaten Flores Timur, luas lantai yang mendominasi adalah 20-49 m2 yaitu 50,28%. Akan tetapi masih terdapat 1,82% bangunan yang memiliki luas lantai dibawah 20 m2. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan luas lantai di Kabupaten Flores Timur tahun 2018-2020 :

Tabel 9. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Luas Lantai di Kab. Flores Timur

Luas lantai (m²) Persentase (%)
2018 2019 2020
<19 0,75 1,4 1,82
20-49 46,27 44,38 50,28
50-99 46,24 46,2 40,16
100-149 5,34 7,1 6,7
150+ 1,41 0,92 1,04

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021

iv.) Jumlah Bangunan Berdasarkan Luas Perkapita

Luas Perkapita merupakan salah satu kriteria rumah layak huni. Berdasarkan publikasi BPS, luas perkapita minimal agar sebuah rumah dikatakan layak huni adalah ≥ 7,2 m2. Di Kabupaten Flores Timur, luas perkapita yang mendominasi adalah ≥ 10 m2 yaitu 66,67%. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan luas perkapita di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2018-2020:

Tabel 10. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Luas Perkapita di Kab. Flores Timur

Luas Perkapita (m²) Persentase (%)
2018 2019 2020
7,2 m² 6,28 13,1 13,4
7,3 – 9,9 m² 30,05 17,26 19,93
≥ 10 m² 63,68 69,64 66,67

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021

v.) Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Atap Terluas

Bangunan berdasarkan atap terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan penutup bagian atas sebuah bangunan, sehingga anggota rumah tangga yang berada di rumah tersebut dapat terlindung dari terik matahari, hujan dan sebagainya. Pada Kabupaten Flores Timur, sebanyak 95,57% menggunakan seng sebagai atap. Berikut merupakan persentase bangunan berdasarkan jenis atap terluas di Kabupaten Flores Timur tahun 2018-2020:

 

Tabel 11. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Jenis Atap Terluas di Kab. Flores Timur

Jenis Atap Persentase (%)
2018 2019 2020
Beton/Genteng/Asbes 3,52 2,12 2,77
Seng 94,34 95,6 95,57
Bambu/Kayu/Sirap 0,58 0,76 0
Jerami/Ijuk/ Daun/Rumbia/Lainnya 1,56 1,52 1,65

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021

vi.) Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Dinding Terluas

Bangunan berdasarkan dinding terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan sisi luar/batas/penyekat dari suatu bangunan dengan bangunan lain. Di Kabupaten Flores Timur, sebanyak 63,01% rumah menggunakan tembok/plesteran anyaman bambu/kawat sebagai dinding bangunan. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan dinding terluas di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2018-2020 :

Tabel 12. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Jenis Dinding Terluas di Kab. Flores Timur

Jenis Dinding Persentase (%)
2018 2019 2020
Tembok/ Plesteran Anyaman Bambu/Kawat 62,36 65,55 63,01
Kayu/papan 6,31 6,64 7,1
Anyaman bambu 5,2 1,06 4,75
Batang Kayu/ Bambu/Lainnya 26,13 26,75 25,15

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021

vii.) Jumlah Bangunan Berdasarkan Jenis Lantai Terluas

Bangunan berdasarkan jenis lantai terluas adalah klasifikasi bangunan berdasarkan bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan, baik terbuat dari marmer, keramik, granit, tegel/teraso, semen, kayu, tanah dan lainnya seperti bambu. Pada Kabupaten Flores Timur, kebanyakan bangunan menggunakan semen/bata merah sebagai lantai yaitu 64,28% dari total bangunan. Berikut merupakan tabel persentase jumlah bangunan berdasarkan jenis lantai terluas di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2018-2020:

Tabel 13. Persentase Jumlah Bangunan berdasarkan Jenis Lantai Terluas Kab. Flores Timur

Jenis Lantai Persentase (%)
2018 2019 2020
Marmer/Granit/Keramik/ Parket/Vinyl/ Karpet 17,93 19,21 17,24
Ubin/tegel/teraso 2,42 0,69 1,53
Kayu/papan 0,17 0,21 0,15
Semen/bata merah 60,1 61,77 64,28
Bambu/Tanah/ Lainnya 19,38 18,12 16,8

Sumber : Buku Statistik Kesejahteraan Prov NTT 2018-2021

viii.) Backlog Perumahan

Backlog kepenghunian dan kepemilikan rumah di Kabupaten Flores Timur sebanyak 4.250 unit (DPKPP Kab. Flores Timur, 2021).

Tabel 15. Backlog Perumahan di Kabupaten Flores Timur Tahun 2020

No Kecamatan Jml. Backlog
1 Wulanggitang 234
2 Titehena 165
3 Larantuka 259
4 Ile Mandiri 153
5 Tanjung Bunga 606
6 Solor Barat 123
7 Solor Timur 272
8 Adonara Barat 242
9 Wotan Ulumado 153
10 Adonara Timur 402
11 Klubagolit 190
12 Witihama 288
13 Ile Boleng 317
14 Demonpagong 55
15 Lewolema 92
16 Ile Bura 87
17 Adonara 171
18 Adonara Tengah 232
19 Solor Selatan 179
Total 4220

Sumber: DPKPP Kab. Flores Timur, 2021

Tabel 15. Data Jumlah Demand Perumahan 2022-2024 Kab. Flores Timur

No Keterangan Jumlah (Unit)
2022 2023 2024
1 Backlog Kepemilikan 1.402 Unit 1.402 Unit 1.402 Unit
2 Backlog Penghunian
3 Jumlah RTLH 9.386 Unit 9.386 Unit 9.386 Unit
4 Jumlah RTLH dalam Kawasan Kumuh 117,6 Unit 117,6 Unit 117,6 Unit
5 Jumlah Hunian Layak Persentase 0,33% Persentase 0,33% Persentase 0,33%
Unit 9.386 Unit 9.386 Unit 9.386
Ketahanan bangunan Persentase Persentase Persentase
Unit Unit Unit
Luas Perkapita Persentase Persentase Persentase
Unit Unit Unit
Sanitasi Layak Persentase 336,31% Persentase 336,31% Persentase 336,31%
Unit 6.839 Unit 6.839 Unit 6.839
Air Minum Layak Persentase 0,33% Persentase 0,33% Persentase 0,33%
Unit 9.912 Unit 9.912 Unit 9.912

Sumber: Statistik Potensi Desa Provinsi NTT 2018 (Diolah)

ix.) Rumah Tidak Layak Huni

Berdasarkan DPKPP Kabupaten Flores Timur, terdapat sebanyak 11.115 unit RTLH pada tahun 2021. Kriteria penentuan rumah tidak layak huni di Kabupaten Flores Timur mengacu pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

Tabel 16. Kategori Data RTLH Kabupaten Flores Timur

No Kecamatan Jml. Penduduk Jml. KK Jml. Rumah
1 Wulanggitang 15.733 3993 3759
2 Titehena 13.944 3.653 3.488
3 Larantuka 42.547 11.493 11.234
4 Ile Mandiri 12.275 3.168 3.015
5 Tanjung Bunga 15.295 3.647 3.041
6 Solor Barat 12.108 3.073 2.950
7 Solor Timur 17.415 4.405 4.133
8 Adonara Barat 14.604 3.554 3.312
9 Wotan Ulumado 10.628 2.648 2.495
10 Adonara Timur 32.348 8.768 8.366
11 Klubagolit 13.864 4.284 4.094
12 Witihama 19.014 5.872 5.584
13 Ile Boleng 19.172 5.614 5.297
14 Demonpagong 5.385 1.407 1.352
15 Lewolema 10.432 2.561 2.469
16 Ile Bura 8.086 2.068 1.981
17 Adonara 12.796 3.621 3.450
18 Adonara Tengah 14.463 3.632 3.400
19 Solor Selatan 7.490 1.751 1.572
Total 297.599 79.212 74.992

Sumber: DPKPP Kabupaten Flores Timur 2021

x.) Kawasan Permukiman Kumuh

Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni yang ditandai dengan ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat (UU No.1 Tahun 2011 tentang PKP). Berdasarkan SK Bupati Flores Timur nomor 110 Tahun 2015, luas kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Flores Timur adalah seluas 50,59 Ha. Persebarannya adalah sebagai berikut :

Tabel 17. Lokasi Permukiman Kumuh di Kabupaten Flores Timur

Lokasi Luas (Ha) Kelurahan Kecamatan   Kategori Kumuh  
Kumuh Ringan (Ha) Kumuh Sedang (Ha) Kumuh Berat (Ha)
Kawasan Amagarapati 11,71 Amagarapati Larantuka
Kawasan Postoh 6,85 Postoh
Kawasan Ekasapta 10,09 Ekasapta 10,09
Kawasan Sarotari 21,95 Sarotari 21,95

Sumber : SK Bupati Flores Timur nomor 110 Tahun 2015 dan DPKPP (diolah)

 

Tabel 18. Data Bantuan Pembangunan dari Dinas PKP di Kabupaten Flores Timur

  Jenis Kegiatan Urusan PKP Tahun 2020 Tahun 2021
Vol/unit Vol/unit
1 Fasilitas dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu 50 46
2 Peningkatan Pelayanan Air Bersih 1.092 1.768
3 Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan 3 lokasi
4 Pembangunan Talud pengaman lingkungan
5 Peningkatan Pelayanan limbah domestik 552 581

Sumber : DPKPP Kabupaten Flores Timur, 2021

 

xi.) Kampung Adat

Rumah/kampung tradisional dengan potensi daya tarik wisata terdapat di kecamatan Ile Mandiri (2 desa), Lewolema (3 desa), Titehena (1 desa), Solor Barat (1 desa), Solor Selatan (2 desa), Ile Bura (2 desa), Solor Timur (1 desa), Adonara Timur (2 desa), serta Ile Boleng (2 desa).  Selain itu terdapat juga Kampung Adat Lewokluok di Kec. Demon Pagong.

Tabel 19. Persebaran Kampung Tua dan Rumah Adat dengan Potensi Wisata di Kabupaten Flores Timur, 2019

No KSP/Kecamatan Nama Obyek Jumlah
  1. KSP Larantuka
1 Kec. Ile Mandiri Rumah Adat Desa Lewoloba 2
Rumah Adat Desa Mudakeputu
  1. KSP Waiklibang
2. Kec. Lewolema Rumah Adat Desa Ile Padung (Desa Wisata) 3
Rumah Adat Desa Bantala
Rumah Adat Desa Belogili
3. Kec. Titehena Rumah Adat Desa Lera Boleng 1
  1. KSP Ritaebang
4. Kec. Solor Barat Rumah Adat Desa Karawutung 1
5. Kec. Solor Selatan Rumah Adat Desa Bubu Atagamu 2
Rumah Adat Desa Sulengwaseng
6. Kec. Ile Bura Rumah Adat Desa Birawan 2
Kampung Lama Desa Nurri
  1. KSP Menanga
7. Kec. Solor Timur Rumah Adat Desa Wulublolong 1
8. Kec. Adonara Timur Rumah Adat Desa Lamahala Jaya 2
Rumah Adat Desa Terong
9. Kec. Ile Boleng Kampung Lama berbentuk seperti Benteng Desa Lewokeleng 2

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Flores Timur, 2019

 

5. Prasarana dan Sarana Umum

i.) Prasarana Jalan

Prasarana jalan di Kabupaten Flores Timur berdasarkan data BPS bahwa panjang ruas jalan Kabupaten Flores Timur adalah 718,19 km, Lebar jalan di daratan Flores, Adonara, dan Solor adalah 3,5 m. Sebagian besar jalan sudah menggunakan aspal namun masih terdapat jalan kerikil, tanah, dan lainnya sebesar 51,49%. Jika ditinjau dari kondisi jalannya, terdapat 52,82% jalan yang masuk kategori rusak-rusak berat. Rincian kondisi dan jenis jalan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 20. Kondisi dan Jenis Jalan di Kabupaten Flores Timur

No. Jenis Jumlah Persentase
1 Baik  311,29 43,34%
2 Sedang  27,55 3,84%
3 Rusak  114,20 15,90%
4 Rusak Berat  265,15 36,92%
Jumlah  718,19 100,00%
No. Jenis Jumlah Persentase
1 Aspal  348,41 48,51%
2 Kerikil  176,12 24,52%
3 Tanah  92,05 12,82%
4 Lainnya  101,61 14,15%
Jumlah  718,19 100,00%

Sumber : BPS Kabupaten Dalam Angka, 2021. (Diolah)

ii.) Prasarana Drainase

Kondisi drainase pada beberapa titik di perkotaan Larantuka tergolong cukup baik. Saluran drainase primer bermuara langsung pada laut sehingga tidak menyebabkan penyumbatan saluran yang serius. Saluran drainase sekunder masih perlu diperhatikan dengan lebih baik sebab pada beberapa titik terutama di kawasan permukiman seringkali tersumbat akibat penumpukan sampah. Pengembangan drainase sebaiknya diarahkan pada seluruh kawasan untuk menghindari genangan-genangan yang mengganggu aktifitas pergerakan.

Tantangan yang dihadapi secara umum di Kabupaten Flores Timur adalah mencegah penurunan kualitas lingkungan permukiman di perkotaan, optimalisasi fungsi pelayanan dan efisiensi prasarana dan sarana drainase yang sudah terbangun, peningkatan dan pengembangan sistem yang ada, pembangunan baru secara efektif dan efisien yang menjangkau masyarakat berpenghasilan rendah dan menunjang terwujudnya lingkungan perumahan dan permukiman yang bersih dan sehat serta meningkatkan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah.

 

iii.) Prasarana Persampahan

Pengelolaan sampah adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian timbulan sampah, pengumpulan, transfer dan transportasi, pengolahan dan pemrosesan akhir sampah dengan mempertimbangkan faktor kesehatan lingkungan, ekonomi, teknologi, konservasi, estetika, dan faktor lingkungan lainnya. Dilihat dari sumbernya, sampah di Kota Larantuka dibedakan atas 3 yakni:

  • Sampah yang berasal dari daerah perumahan
  • Sampah yang berasal dari bangunan komersial (pasar dan pertokoan)
  • Sampah yang berasal dari fasilitas sos

Penanganan sampah di Kota Larantuka khususnya yang berasal dari rumah tangga umumnya masih ditangani secara individual (rumah tangga) dengan cara membakar atau menimbun. Sedangkan sampah yang berasal dari fasilitas umum, pasar atau kawasan pertokoan ditangani oleh Dinas Pertamanan dan Kebersihan dengan cara menyediakan tempat pengumpulan sementara (TPS). Setelah terkumpul kemudian diangkut dengan mobil sampah kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Walaupun demikian untuk penanganan sampahnya masih belum optimal dikarenakan kondisi infrastruktur pengolahan sampah masih sangat terbatas, kondisi sarana dan prasarana pengangkut sampah sudah banyak yang mengalami kerusakan, belum adanya TPA Sampah yang bersifat sanitary landfill dan belum dilaksanakannya pengelolaan sampah dengan metode 3R membuat penanganan sampah masih jauh dari yang diharapkan. Tabel berikut menunjukan kinerja pengelolaan sampah di Kabupaten Flores Timur.

Tabel 21. Kondisi Prasarana Persampahan di Kabupaten Flores Timur

No Uraian Satuan Besaran
Data Pengumpulan Sampah   2013 2014 2015
1 Jumlah Penduduk Jiwa 318.942 332.343 325.744
2 Asumsi Produksi Sampah Lt/Orang/hr
3 Asumsi Produksi Sampah M3/hari 80.89 86,80
4 Cakupan Layanan Geografis Km2 59,04 59,04 70,47
5 Cakupan Layanan penduduk Jiwa 35.305 36.180 37.155
Data Transportasi Sampah
1 Jumlah Pelayanan Terangkut m3/hr 19.215 20.392 21.1
2 Jumlah Truk Unit 2 2 2
3 Gerobak Unit 8 11 11
4 Container Unit
5 Jumlah TPS Unit 62 60 51

Sumber : RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Flores Timur Tahun 2017-2021. (Diolah)

 

Berdasarkan RPIJM 2010 – 2015, Kabupaten Flores Timur pun juga memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) diantaranya TPA Sinamalaka (3,5 ha), TPA Sementara Waiwerang, dan TPA Delang (2,5 ha). TPA Delang merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur dan berjarak 0,5 km dari permukiman terdekat.

Tabel 22. Jenis Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kabupaten Flores Timur, 2020

No Nama TPA Jenis TPA Luas TPA (Ha) Kapasitas (m3) Volume Eksisting (m3)
1 TPA Sinamalaka Control Landfill 3,5 36000 28.489,79
2 TPA Sementara (Waiwerang) Open Dumping 2500
3 TPA Delang Open Dumping 2,5

Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores Timur, 2021; RPIJM 2010 – 2015

Tabel 23. Perkiraan Jumlah Timbulan Sampah Per Hari di Kabupaten Flores Timur, Tahun 2020

No Kabupaten Jumlah Penduduk Timbulan Sampah 

(Kg/Hari)

1. Flores Timur (Larantuka) 40.827 12.248

Sumber      : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores Timur, 2021

 

Tabel 24. Data Sampah Tertimbun & Terangkut di Kabupaten Flores Timur Tahun 2020

No Kabupaten Sampah tertimbun Sampah Terangkut
1. Flores Timur 37.587 m3 29.528,46 m3

Sumber      : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores Timur, 2021

Tabel 25. Sarana Pengangkutan/ Armada dan TPS di Kabupaten Flores Timur Tahun 2020

No Sarana Pengangkutan / Armada Jumlah  Operasi Pengangkutan
1. Dump Truck 5 TPS ke TPA
2. Kendaraan Roda 13 Ke TPS
3. TPS 49

Sumber      : Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Flores Timur, 2021

 

v.) Jaringan Listrik dan Penerangan

Profil prasarana listrik di Kabupaten Flores Timur adalah sebagai berikut. Konsumsi listrik setiap tahunnya mengalami peningkatan begitu pula dengan produksi listrik. Rincian konsumsi dan produksi listrik dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 26. Profil Kelistrikan di Kabupaten Flores Timur

Tahun Daya Terpasang (KW) Produksi Listrik (KWh) Listrik Terjual (KWh) Dipakai Sendiri (KWh) Susut/Hilang (KWh)
2016 8.380 26.509.991 24.346.590 310.449 1.777.583
2017 9.400 26.966.047 25.084.112 389.095 1.524.186
2018 11.120 29.189.812 26.896.561 454.274 1.901.236
2019 14.022 31.595.942 29.096.366 545.198 2.051.090
2020 36.635 35.256.877 37.116.658 580.949 691.062

Sumber : BPS Kabupaten Dalam Angka, 2021. (Diolah)

Sedangkan bila kita meninjau jaringan penerangan, sumber penerangan masyarakat Kabupaten Flores Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 27. Data Sumber Penerangan di Kabupaten Flores Timur

No. Jenis Perkotaan Pedesaan Total
1 Listrik PLN dengan Meteran 98,17% 87,25% 89,58%
2 Listrik PLN Tanpa Meteran 1,83% 7,88% 6,59%
3 Listrik Non PLN 0,00% 3,53% 2,78%
4 Bukan Listrik 0,00% 1,34% 1,05%
Jumlah 100,00% 100,00% 100,00%

Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020

Tabel 28. Data Jumlah Sambungan Listrik Rumah (PLN)

No. Kabupaten/Kota Jumlah Rumah (Unit)
2020 2021
1 Flores Timur 31.400 31.478

Sumber : BPS, 2020-2021

vi.) Jaringan Air Bersih dan Air Minum

Sumber air minum Kabupaten Flores Timur sebagian besar berasal dari mata air terlindung (54,38%). Perincian sumber air minum dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 29. Sumber Air Minum di Kabupaten Flores Timur

No Jenis Perkotaan Perdesaan Total
1 Air Kemasan 0,00% 0,00% 0,00%
2 Air Isi Ulang 20,68% 0,47% 4,79%
3 Ledeng Meteran 57,33% 2,63% 14,31%
4 Sumur Bor 14,87% 8,33% 9,72%
5 Sumur Terlindung 7,12% 7,58% 7,48%
6 Sumur Tak Terlindung 0,00% 0,10% 0,08%
7 Mata Air Terlindung 0,00% 69,15% 54,38%
8 Mata Air Tak Terlindung 0,00% 1,04% 0,82%
9 Air Permukaan, Hujan dan Sumber Tidak Terlindung 0,00% 0,00% 0,00%
10 Air Hujan 0,00% 10,70% 8,42%
Jumlah 100,00% 100,00% 100,00%

Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020

Instalasi Sumber Air Bersih di Kabupaten Flores Timur terdapat 7 unit, tersebar di 2 wilayah yaitu Kota Larantuka dan IKK Waiwerang. Total volume air yang diproduksi adalah 201.648 m3 dengan jumlah penduduk terlayani sebanyak 35.674 jiwa.

Tabel 30. Data Instalasi Sumber Air Bersih

Unit Instalasi Sumber Kapasitas Penduduk Daerah Pelayanan Sistem Aliran Air
Terpasang (ltr/dtk) Jml. Vol. Produksi Kebocoran Jml Jiwa Terlayani
ltr/dtk M3 Ltr/dtk M3 % Jiwa %
Kota Larantuka
RS PU 150 MM 26,72 69,262 Pompa
Bak Pengumpul 150 MM 28,07 72,768 Gravitasi
Injeksi 100 MM 0,00 0 Pompa
TRNS 125 MM 12,27 31,815 Gravitasi
Trans 100 MM 6,37 16,502 Gravitasi
Jumlah 134,71 73,44 190,347 29,30 75,956 39,90 6.448 33.225 515,28
IKK Waiwerang
Galeri Wai Knawe 6,47 3,11 8,061 Gravitasi
MA. Wai Burak 1,40 1,25 3,240 Gravitasi
Jumlah 7,87 4,36 11,301 2,26 5,861 51,86 29.226 3.450 11,80
Total 142,58 77,80 201.648 31,57 81817 40,57 35.674 36.675 102,81

Sumber : Laporan Teknik Debit Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda), 2021

 

Untuk kualitas air minum, sebanyak 78,60% penduduk mengakses air minum bersih sehingga prasarana air minum menjadi salah satu prasarana yang perlu ditingkatkan di Kabupaten Flores Timur.

vii.) Sarana Sanitasi

Pekerjaan instalasi sanitasi dasar di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2019 – 2021 meliputi pembangunan tangki septik komunal dan pembangunan tangki septik individu. Pekerjaan sanitasi pada tahun 2021 juga merupakan pembangunan tangki septik dalam rangka tematik kematian ibu dan stunting dengan total 528 unit. Pekerjaan sanitasi di Kabupaten Flores Timur dapat dilihat pada tabel berikut.

 

Tabel 31. Pekerjaan Sanitasi Pembangunan Tangki Septik di Kabupaten Flores Timur, 2020 – 2021

No Pekerjaan Lokasi Jumlah Unit
2020
1 Pembangunan Tangki Septik Individu Desa Aransina Kecamatan Tanjung Bunga 57
2 Kelurahan Sarotari Timur Kecamatan Larantuka 54
3 Kelurahan Lewolere Kecamatan Larantuka 54
4 Desa Tiwatobi Kecamatan Ile Mandiri 54
5 Desa Lemanu Kecamatan Solor Selatan 54
6 Desa Bedalewun Kecamatan Ile Boleng 54
7 Desa Harubala Kecamatan Ile Boleng 55
8 Desa Lamawai Kecamatan Solor Timur 57
9 Desa Sagu Kecamatan Adonara 56
10 Desa Adonara Kecamatan Adonara 57
Total Tahun 2020 552
2021
1 Pembangunan Tangki Septik Individu

(Tematik Kematian Ibu dan Stunting)

Desa Hewa Kecamatan Wulanggitang 53
2 Desa Lewoloba Kecamatan Ile Mandiri 50
3 Desa Bandona Kecamatan Tanjung Bunga 53
4 Desa Bahinga Kecamatan Tanjung Bunga 54
5 Desa Lamahala Jaya Kecamatan Adonara Timur 54
6 Desa Lohayong I Kecamatan Solor Timur 53
7 Desa Wulublolong Kecamatan Solor Timur 53
8 Desa Redontena Kecamatan Kelubagolit 52
9 Desa Nelelamawangi II Kecamatan Ile Boleng 53
10 Desa Lewotanaole Kecamatan Solor Barat 53
11 Desa Ongalereng Kecamatan Solor Barat 53
Total Tahun 2021 528

Sumber: Data Pembangunan IPAL di Dinas Cipta Karya/PUPR, 2021

Sarana sanitasi Kabupaten Flores Timur dapat ditinjau dari jenis tempat pembuangan akhir tinja serta kepemilikan fasilitas pembuangan akhir tinja. Di Kabupaten Flores Timur, dominasi jenis tempat pembuangan akhir tinja adalah IPAL/ Septic Tank sebesar 93,88%. Perinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 32. Jenis Tempat Pembuangan Akhir Tinja di Kabupaten Flores Timur

No Jenis  Jumlah Persentase
1 IPAL/ Septic Tank               – 93,88%
2 Lubang Tanah               – 5,63%
3 Lainnya               – 0,49%
Jumlah   100,00%

Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020

Adapun berdasarkan kepemilikannya, sebanyak 83,66% telah memiliki fasilitas BAB sendiri. Sedangkan terdapat 10,03% masyarakat yang tidak memiliki fasilitas BAB.

Tabel 33. Kepemilikan Fasilitas BAB di Kabupaten Flores Timur

No. Jenis Perkotaan Pedesaan Total
1 Sendiri 88,02% 82,47% 83,66%
2 Sendiri namun Bersama 9,89% 5,35% 6,31%
3 Komunal 0,00% 0,00% 0,00%
4 Tidak Ada Fasilitas 2,09% 12,18% 10,03%
Jumlah 100,00% 100,00% 100,00%

Sumber : Statistik Kesejahteraan Provinsi NTT, 2020

viii.) Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan di Kabupaten Flores Timur adalah masjid, musholla, gereja protestan, gereja katolik, pura, dan vihara. Jumlah sarana peribadatan di Kabupaten Flores Timur terangkum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 34. Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Flores Timur

No Jenis Jumlah Persentase
1 Masjid  89 20,41%
2 Musholla  32 7,34%
3 Gereja Protestan  12 2,75%
4 Gereja Katolik  302 69,27%
5 Pura  1 0,23%
6 Vihara  – 0,00%
Jumlah  436 100,00%

Sumber : BPS Provinsi NTT Dalam Angka, 2021

ix.) Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Kabupaten Flores Timur terdiri dari SD, SMP, SMA, SMK, dan Universitas. Jumlah Sarana pendidikan di Kabupaten Flores Timur terangkum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 35. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Flores Timur

No Jenis Jumlah Persentase
1 SD  231 66,19%
2 SMP  72 20,63%
3 SMA  31 8,88%
4 SMK  14 4,01%
5 Universitas  1 0,29%
Jumlah  349 100,00%

Sumber : BPS Provinsi NTT Dalam Angka, 2021

x.) Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan terdiri dari rumah sakit, rumah sakit bersalin, poliklinik, puskesmas, puskesmas pembantu, dan apotek. Jumlah sarana kesehatan di Kabupaten Flores Timur terangkum dalam tabel di bawah ini.

Tabel 36. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Flores Timur

No Jenis Jumlah Persentase
1 Rumah Sakit  1 1,20%
2 Rumah Sakit Bersalin  – 0,00%
3 Poliklinik  7 8,43%
4 Puskesmas  22 26,51%
5 Puskesmas Pembantu  39 46,99%
6 Apotek  14 16,87%
Jumlah  83 100,00%

Sumber : Kabupaten Dalam Angka, 2020

xi.) Sarana Perdagangan

Sarana perdagangan yang terdata dalam BPS Kabupaten Flores Timur adalah pasar dan kios dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 37. Jumlah Sarana Perdagangan di Kabupaten Flores Timur 2020

No Jenis Jumlah Persentase
1 Pasar  35 3,40%
2 Toko  995 96,60%
3 Kios  – 0,00%
4 Warung  – 0,00%
Jumlah  1.030 100,00%

Sumber : Kabupaten Dalam Angka, 2021