Seiring perkembangan zaman, pertumbuhan jumlah penduduk terus memadati berbagai wilayah perkotaan. Fasilitas infrastruktur dan perdagangan yang tersedia menjadi magnet generasi muda untuk bekerja di perkotaan. Berdasarkan proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) dalam “Analisis Profil Penduduk Indonesia” jumlah penduduk usia produktif pada tahun 2035 mencapai dua kali lipat jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia. Penduduk usia produktif diharapkan mampu menjadi tenaga kerja, pelaku usaha, dan konsumen bagi perkembangan perekonomian. Hal tersebut jika mampu dimanfaatkan dengan optimal, akan sangat menguntungkan. Sebaliknya, jika tidak mampu dikendalikan akan menjadi keterpurukan yang mendalam bagi kesejahteraan masyarakat.

Teknologi dan media sosial berperan penting dalam menentukan dan menuntun generasi muda menuju tingkat kesejahteraan perekonomian kota yang diimpikan. Semakin modern teknologi sebuah kota, maka generasi muda semakin berekspektasi tinggi terhadap tingkat kesejahteraan yang akan dicapainya. Oleh karena itu, pemerintah bersama masyarakat dituntut untuk menjadikan wilayahnya sebagai kota smart city dengan mengoptimalkan lahan dan produktivitas generasi muda. Salah satunya melalui optimalisasi kebutuhan masyarakat dengan teknologi terkini.

Menurut Caragliu A (2010), dalam (Abdurozzaq dan Oris 2019) mendefinisikan Smart City sebagai kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan manajemen sumber daya yang berkualitas melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat. Adanya konsep Smart City ini memberikan gambaran tentang tatanan sebuah kota cerdas yang dapat memudahkan masyarakat dalam mendapatkan sebuah informasi dengan cepat dan tepat. Terdapat 6 aspek utama dalam pembangunan smart city yaitu smart governance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding yang dijelaskan melalui diagram Cohen (Soe, 2017).

 

Gambar: Dimensi Smart City menurut Boyd Cohen Wheel
Sumber: Soe, 2017

 

Saat ini pemerintah telah mencanangkan program “Gerakan menuju 100 smart city” yang bertujuan untuk membimbing Kabupaten/Kota dalam menyusun master plan smart city. Tujuan smart city yaitu membentuk suatu kota yang nyaman, aman, serta dapat memperkuat daya saing dalam perekonomian. Selain itu, smart city juga menerapkan pengelolaan lingkungan berkelanjutan seperti pengaturan limbah dan pengelolaan air yang lebih maju. Salah satu contoh penerapan smart city yang berhasil adalah Kota Bandung. Kota Bandung berhasil mendapatkan penghargaan dalam kategori smart economy, dan smart environment pada tahun 2021 (Lesky R, 2022).

Smart city menjadi salah satu jawaban dari permasalahan yang dihadapi oleh suatu kota, sehingga dimasa mendatang suatu kota layak untuk dihuni, nyaman, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dan penggunaan teknologi di berbagai sektor. Hal yang paling penting dalam pembangunan perkotaan yaitu pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kebutuhan generasi mendatang. Dengan demikian, adanya smart city yang melingkupi berbagai lini kehidupan masyarakat diharapkan dapat menunjang kebutuhan manusia yang tak terbatas. Smart city diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi masyarakat kota itu sendiri maupun generasi muda sebagai dampak dari perkembangan wilayah perkotaan. (ZNF/SA)

 

 

 

Referensi:

Badan Pusat Statistik. 2022. “Analisis Profil Penduduk Indonesia” dalam https://www.bps.go.id/publication/2022/06/24/ea52f6a38d3913a5bc557c5f/analisis-profil-penduduk-indonesia.html. Diakses pada 19 Februari 2023 pukul 21.00 WIB.

Hasibuan, A. dan O.K.Sulaiman. 2019. “Smart City, konsep kota cerdas sebagai alternatif penyelesaian masalah perkotaan kabupaten/kota, di kota-kota besar Provinsi Sumatera Utara”. Buletin Utama Teknik. Vol 14(2). Hlm. 127-135.

Rizkinaswara, Leski. 2022. “Gerakan Menuju Smart City” dalam  https://aptika.kominfo.go.id/2022/07/gerakan-menuju-100-smart-city-2/#:~:text=Gerakan%20Menuju%20100%20Smart%20City%20merupakan%20program%20yang%20dimulai%20sejak,menerapkannya%20pada%20masing%2Dmasing%20daerah. Diakses pada tanggal 20 Februari 2023 pukul 08.15 WIB.

Soe, Ralf-Martin. 2017. “FINEST Twins: platform for cross-border Smart City solutions”. Conference Paper. Hlm. 352-357.