Saat ini, di samping kemudahan dalam mengakses teknologi, manusia juga dihadapkan dengan kondisi perubahan iklim. Para ilmuwan menilai bahwa perubahan iklim dapat merusak keseimbangan bumi dengan memberikan berbagai bencana geologis. Salah satu bencana tersebut adalah gempa bumi.
Data di atas menunjukkan sepanjang tahun 2023, Indonesia merupakan negara dengan jumlah gempa bumi terbanyak, yakni 2.205 kejadian. Sementara itu, Jepang berada di urutan kelima dengan total sebanyak 879 kejadian. Jika dilihat, kedua negara tersebut sama-sama termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah gempa terbanyak tahun 2023. Namun, mengapa gempa di Jepang lebih sedikit menimbulkan risiko kerugian?
Pemerintah Jepang memiliki aturan yang ketat terkait dengan pendirian bangunan agar tahan gempa bumi dan bencana lainnya. Salah satu aturannya adalah seluruh bangunan di Jepang wajib menjalani pemeriksaan keselamatan rutin setiap 10 tahun sekali. Dalam hal ini, terdapat 3 standar struktur bangunan tahan gempa di Jepang, yaitu:
-
unaan pintu lipat yang memberikan lebih banyak cara untuk melarikan diri
- Struktur Taishin, struktur ini merupakan persyaratan minimum untuk bangunan tahan gempa di Jepang dan harus diikuti oleh setiap bangunan. Ketebalan minimal dari balok, pilar, dan dinding bangunan harus dapat menahan tekanan getaran tanah. Kelemahan struktur ini adalah kerusakan struktur jika terjadi guncangan yang terus berulang.
- Struktur Seishin, rangka bangunan pada struktur ini harus diisolasi dari dasar pondasinya dengan menempatkan peredam kejut, lapisan karet, atau isolator seismik di antara keduanya. Tujuannya agar bangunan dapat menahan guncangan seismik. Struktur ini sangat direkomendasikan untuk bangunan bertingkat tinggi.
- Struktur Menshin, struktur ini merupakan bentuk bangunan tahan gempa tercanggih dan termahal di Jepang. Dasar pada pondasi bangunan ini bertumpu pada timah, baja, atau lapisan karet tebal yang memungkinkan pondasi dari bangunan bergerak dan meminimalisir pergerakan gempa dari rangka. Model struktur ini sering digunakan pada konstruksi bangunan menara tinggi serta apartemen.
Fitur umum lain dari bangunan tahan gempa di Jepang, di antaranya:
- Penggunaan rangka baja pada inti bangunan, berbeda dengan inti beton bertulang yang umum digunakan pada struktur
- Peredam dipasang di struktur bangunan
- Penggunaan pintu lipat yang memberikan lebih banyak cara untuk melarikan diri
- Lampu tertutup untuk melindungi orang jika bola lampu meledak
Lalu, bagaimana penerapan bangunan tahan gempa di Indonesia? Pemerintah Indonesia sendiri sebenarnya sudah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan beberapa pedoman dalam merancang bangunan rumah atau gedung tahan gempa. Salah satu contoh model rumah tahan gempa dan berstandar SNI di Indonesia adalah RISHA (Rumah Instan Sehat Sederhana) dari Kementerian PUPR. Namun yang menjadi permasalahan adalah masih banyak masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah, yang cukup kesulitan untuk mendapatkan rumah layak huni sesuai SNI baik dengan mekanisme beli maupun sewa.
Sebagai negara yang berada di daerah rawan bencana terutama gempa bumi, Jepang dikagumi dunia karena mampu menciptakan inovasi melalui kecanggihan teknologi infrastruktur, salah satunya rumah tahan gempa. Tentunya, hal tersebut dapat menjadi pembelajaran bagi Indonesia dan negara lainnya sebagai upaya mitigasi bencana. Tidak hanya penerapan inovasi saja, penegakan regulasi serta investasi merupakan hal yang sangat penting demi tercapainya implementasi dari teknologi rumah tahan gempa yang dikembangkan. Jika ketiga hal tersebut diterapkan di Indonesia, maka risiko kerugian akibat gempa bumi pun dapat semakin menurun. (WMa)
Referensi:
KumparanNEWS. (2018, Januari 29). Membangun Tanpa SNI, Banyak Rumah di Indonesia Tidak Tahan Gempa. Diakses dari https://kumparan.com/kumparannews/membangun-tanpa-sni-banyak-rumah-di-indonesia-tidak-tahan-gempa/full pada 21 Maret 2024
Setiawati, S. (2023, September 11). Belajar dari Jepang, Manusia Bisa Berdamai dengan Gempa. CNBC Indonesia. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/research/20230911093623-128-471252/belajar-dari-jepang-manusia-bisa-berdamai-dengan-gempa pada 20 Maret 2024
Suhendra, Z. (2024, Januari 2). Mengenal Jenis-jenis Struktur Rumah Tahan Gempa Jepang. Diakses dari https://www.detik.com/properti/arsitektur/d-7120153/mengenal-jenis-jenis-struktur-rumah-tahan-gempa-jepang pada 20 Maret 2024